Karin dan Yoga beberapa kali mengetok pintu rumah Angel namun tidak ada seorang pun yang membukakan pintu.
Seorang perempuan yang kebetulan lewat dan melihat mereka pun berjalan menghampiri kearah mereka.
"Kalian nyari siapa??", Tanya perempuan itu
Karin dan Yoga melihat kearah sumber suara itu
"Oh.. maaf Bu, kami nyari Angel. Tapi rumahnya sepi banget", ucap Karin
"Oh kalian temennya neng Angel, Tapi neng Angel sama ibunya Bu Arini sudah pindah kemarin", Ucapnya
"Apa??? Pindah? Pindah kemana Bu?", Karin nampak kaget
"Ibu kurang tau, cuma rumah ini sekarang dikosongkan. Coba ketempat pak RT saja, barangkali beliau tau..", ucap perempuan itu
Karin mengangguk mengerti
"Baik Bu, terima kasih informasinya", Ucap Karin
"Kalau begitu saya permisi dulu Neng", Ucapnya
"Oh ya Bu silahkan, sekali lagi terima kasih", ucap Karin
Perempuan itu pun pergi meninggalkan mereka berdua
"Ya sudah ayo Yang, kita coba tanya ke rumah pak RT, sekalian nunggu Aarav sampai. Siapa tau disana kita dapat informasi tentang Angel..", Ajak Yoga
"Iya Yang kita kesana sekarang", ucap Karin setuju
Mereka pun berjalan menuju mobil dan masuk kedalamnya. Mobil melaju meninggalkan tempat itu. Dijalan mereka bertanya pada orang yang lewat di pinggiran jalan untuk menanyakan rumah pak RT dan mereka pun mengantongi alamatnya dan melajukan mobilnya menuju kesana.
Mereka memakirkan mobilnya di depan rumah dengan gerbang warna coklat tua.
Terlihat dari luar seorang wanita sedang menyiram tanaman sore itu.
Mereka pun turun dari mobil dan menghampirinya dari balik gerbang.
"Permisi Bu, apa Benar ini rumahnya pak RT?", Tanya Yoga
Wanita itu pun langsung menghentikan aktivitasnya dan berjalan kearah pintu gerbang yang jaraknya tidak terlalu jauh.
"Iya benar, ada apa ya?", Tanya ibu itu
"Maaf bu kami ada perlu dengan pak RT, kami bisa bertemu dengan beliau?", Tanya Yoga
Kemudian perempuan itu pun sedikit berteriak dan memanggil suaminya yang berada di dalam rumah
"Pak.. pak.. ini ada yang nyariin..", seru perempuan itu
Tak berselang lama Seorang pria berumur sekitar 50 tahunan keluar dari dalam rumah itu. Bapak itu berjalan ke arah mereka yang masih berdiri didepan pagar itu.
Perempuan tadi membukakan pintu pagar itu
"Mari silahkan masuk", ajak perempuan itu
"Terima kasih Bu, kami disini saja", tolak Yoga sopan
"Ada perlu apa adik-adik ini kemari?, Sepertinya adik-adik ini bukan warga sini", tanya pak RT yang sudah berdiri di depan mereka
"Oh iya pak kami memang bukan warga sini. Sebelumnya maaf pak sudah mengganggu waktu bapak. Maksud kami kemari mau menanyakan tentang Angel, yang tinggal di rumah ujung sana", Ucap Yoga
"Angel?? Oh.. Angel anaknya Bu Arini?"Tanya pak RT
"Iya benar pak. Kami dari sana tapi rumahnya kosong. Kata tetangganya mereka sudah pindah. Apa bapak tau mereka pindah kemana??", Tanya Yoga
Pak RT nampak berfikir sejenak
"Iya benar, rumah itu memang sudah dikosongkan. Tapi untuk pindah kemananya bapak juga kurang tau, soalnya Bu Arini tidak bilang apa2, Dia hanya menitipkan kunci rumahnya saja ke Bapak", ujar pak RT
"Jadi bapak juga tidak tau mereka pindah kemana??" Tanya Yoga
"Iya nak, maaf bapak tidak tau", jawab pak RT
Yoga dan Karin pun nampak kecewa karena mereka tidak mendapatkan informasi tentang kepergian Angel
"Ya sudah pak, terima kasih. Kalau begitu kami permisi dulu", Ucap Yoga
"Oh ya.. ya.. silahkan", ucap pak RT
Yoga dan Karin pun kembali masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah pak RT.
Pak RT dan istrinya hanya memandang ke arah kepergian mobil itu yang semakin menjauh dari rumahnya.
Istrinya melihat ke arah pak RT
"Bapak beneran gak tau Bu Arini dan putrinya pindah kemana??", Tanya istrinya
Pak RT menghela nafas
"Itu kan privasinya Bu Arini. Dia menyuruh bapak untuk tidak mengatakan pada siapapun tanpa kecuali. Jadi bapak harus menghormati keputusannya itu", ucap pak RT
"Ya sudah ayo Bu masuk. Bikinin bapak kopi", ajak pak RT
"Baik pak..", jawab istrinya
Perempuan itu kembali menutup pagar rumahnya dan mengikuti suaminya masuk ke dalam rumah.
Karin dan Yoga kembali menuju rumah Angel dan menunggu di bangku yang ada di depan rumah Angel itu
"Kita disini saja dulu sekalian nunggu Aarav", ucap Yoga
Mereka menunggu kedatangan Aarav disana.
Setelah sekitar satu jam lebih mereka menunggu, mobil Aarav pun datang dan memakirkan mobilnya dihalaman rumah itu.
Aarav keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri kedua sahabatnya itu
"Dimana Angel??", Tanya Aarav dengan nafas terengah-engah
Karin dan Yoga pun saling bertatapan
"Sorry Rav.. tapi Angel sudah pindah dari sini", Ucap Karin hati-hati
"Apa pindah??? Pindah kemana???, Aarav nampak kaget mendengar kepindahan Angel
"Kita juga gak tau, kita udah coba tanya ke rumah pak RT tapi beliau juga tidak tau Angel dan ibunya pindah kemana", Ucap Karin
Aarav memejamkan matanya dan menarik nafas panjang. Ia benar-benar kehilangan gadis itu. Gadis yang selalu ia rindukan, kini pergi meninggalkannya.
Aarav berbalik dan kembali berjalan kearah mobilnya dengan pelan, ia masih tidak percaya bahwa gadis itu benar-benar telah pergi. Ia menyenderkan tubuhnya di pintu mobil dan mengacak-acak rambutnya dengan kasar
"Arrrghhhhhh...", Teriaknya
Karin yang melihatnya pun tidak tega, ia hendak berjalan menghampiri pemuda itu tapi Yoga menahan lengannya dan menggelengkan kepalanya.
"Biarin dia sendiri..", Ucap Yoga
Yoga tau saat ini hati dan perasaan Aarav pasti sangat kacau karena ditinggalkan oleh orang yang dia cintai. Ia pasti membutuhkan waktu untuk sendiri.
Aarav kembali masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan Yoga dan Karin di depan rumah itu.
Ia coba menyusuri setiap jalan disekitar situ, ia berharap bisa melihat gadisnya itu. Ia mengunjungi tempat yang pernah ia datangi bersama gadis itu namun ia tetap tidak melihat gadis itu. Ia coba mencari kesana kemari berharap bisa melihatnya lagi. Namun disetiap tempat yang ia kunjungi, ia tak melihat gadis itu. Ia coba menahan air matanya, ia tak bisa tanpa gadis itu. Gadis itu harus pergi karena Kesalah pahaman.
Aarav menepikan mobilnya ketika ia melihat Vania dan Dani yang tengah berdiri dipinggir taman. Aarav turun dari mobil dan berjalan ke arah mereka. Hatinya di selimuti kemarahan melihat dua sejoli itu
"Buugghhh"
Aarav mengarahkan pukulan ke wajah Dani sehingga membuat Dani jatuh tersungkur. Vania yang melihat kemarahan Aarav pun nampak ketakutan.
Aarav menarik baju Dani dan menyuruhnya Bangun
"Katakan kalau waktu itu tidak terjadi apa-apa antara lu dan Angel! Katakan!!!!', Teriak Aarav
Dani pun nampak sangat ketakutan
"I...iya... Itu cuma rekayasa.. ka.. kami tidak melakukan apa-apa...", Ucap Dani terbata-bata
Hati Aarav nampak sakit dan kecewa sekali mendengar pengakuan Dani. Karena ulah mereka ia harus kehilangan gadis itu.
Aarav melepaskan baju Dani dengan kasar. Kemudian Aarav menatap tajam ke arah Vania dengan tatapan kebencian. Vania pun nampak sangat takut melihat tatapan Aarav, ia pun memalingkan wajahnya dan menghindari tatapan Aarav.
Aarav pun berjalan pergi dan kembali menaiki mobilnya meninggalkan dua orang itu.
***
Sarini masuk ke kamar Angel yang kebetulan pintunya sedikit terbuka. Ia melihat cucunya itu sedang melamun duduk diatas ranjangnya. Ia pun menghampiri nya dan duduk di tepi ranjangnya.
"Ne.. nenek...", Angel kaget melihat neneknya sudah duduk di sebelahnya.
"Lagi mikirin apa cu??", Tanya neneknya
"Ng..nggak mikirin apa-apa kok Nek", jawab Angel bohong
Nenek Sarini melihat liontin kalung Angel terbuka dan melihat foto Aarav disana, ia pun tersenyum mengerti.
"Lagi kangen sama seseorang ya??, Goda nenek Sarini
"Nggak kok Nek..", bohong Angel
"Nenek tau.. nenek kan juga pernah muda kayak kamu dulu", ucap Sarini
Angel menatap ke arah neneknya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian ia membaringkan kepalanya di pangkuan neneknya. Sarini pun mengelus-elus rambut cucunya itu.
"Tapi Angel udah ngecewain dia Nek..", ucap Angel
Sarini menghela nafas panjang
"Seseorang yang tulus mencintai kamu, akan menerima kelebihan dan kekurangan kamu..", Ucap Sarini
"Tapi Angel gak pantas buat dia Nek..", Angel meneteskan air matanya di pangkuan neneknya itu
"Yang tau pantas atau tidak nya itu dia. Jika dia benar-benar tulus, sejelek apapun kamu maka akan tetap terlihat pantas untuknya", Ucap Sarini
Angel memejamkan matanya di pangkuan neneknya itu. Sarini mengusap-usap kepala cucunya itu hingga ia tertidur lelap.
Sarini merebahkan kepala Angel diatas bantal dan menyelimutinya. Ia kembali tersenyum melihat foto Aarav di liontin kalung Angel. Ia pun berjalan pergi meninggalkan kamar Angel dan menutup pintu kamarnya.
***
Pukul 3 dini hari, Aarav memakirkan mobilnya dihalaman rumahnya. Ia bergegas masuk ke dalam rumahnya. Yuniar yang memang belum tidur karena mengkhawatirkan putranya itu membuka pintu ketika mendengar suara mobil Aarav masuk halaman rumah tadi. Ia melihat penampilan putranya itu benar-benar sangat kacau, ia pun menjadi cemas.
Aarav berjalan melewati mamanya tanpa berkata sepatah katapun. Ia langsung menuju kamarnya di lantai atas. Ia tak menghiraukan panggilan mamanya itu
"Aarav.. Aarav...", Seru Yuniar khawatir
Aksara yang melihatnya pun menghampiri istrinya itu
"Pa.. Aarav kenapa ya??", Yuniar nampak sangat khawatir
"Sudah biarin saja ma, Aarav juga pasti capek mau istirahat. Sekarang mama juga istirahat ya.. mama kan juga belum tidur gara-gara nungguin Aarav", ajak Aksara
"T.. tapi pa..."
"Sudah Ayo...", Aksara menarik tangan istrinya itu masuk menuju kamarnya di lantai bawah.
Aarav masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya. Ia melepaskan jaketnya dan melemparkannya ke sembarang tempat.
Ia menjatuhkan dirinya di atas ranjangnya dan hanya menyisakan kakinya dilantai. Ia memejamkan matanya
"Kamu dimana Angel.. aku sangat merindukanmu..", batin Aarav
Air mata pun menetes dari kedua matanya yang masih terpejam. Untuk pertama kalinya seorang Aarav Alvaro menangis untuk seorang gadis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Veyra
Jadi teringat cinta masa sekolah😆
2023-04-07
1
Feisya Caca
coba tanya paranormal Aarav dimana desa Angel wkwkwk🤣🤣
2023-04-04
1