Bab 2. : Aarav terus mengikuti Angel

Didalam kamar yang berukuran sangat luas, dimana setiap barang barang nya tersusun sangat rapi. Nampak seorang pemuda keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Ia berjalan menuju kasur berukuran besar dan mengambil handphone nya yang berada di atas kasur.

Tampak ia mencoba menelfon seseorang beberapa kali tapi tidak ada jawaban.

"Kemana sih dia? kok telfonan nya gak di angkat-angkat" gumam Aarav

Ia menaruh handuknya dan mengambil jaket denim andalannya dan memakainya. Diambilnya kunci motor di mejanya dan ia bergegas keluar dari dalam kamarnya.

Sementara itu Angel yang nampak gelisah dikamarnya. ia masih memikirkan kejadian-kejadian yang di alaminya seharian ini dikampus

Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan itu panggilan dari Vania

"Ngel, kok Aarav gak angkat telefon ku sih?" ucap Vania dari balik sambungan telefon

"Itu beneran Nomor dia kan, yang kamu kasih ke aku??" tambah Vania

"Mungkin dia udah tidur kali, lihat aja ini udah mau jam 11 malam" Jawab Angel sambil melihat ke arah jam dinding di kamarnya.

"mmm... iya juga ya... ya udah deh besok aku coba telefon dia lagi"

"Ngapain?? Besok kan juga ketemu di kampus. Samperin aja langsung" celetuk Angel

"Iya sih.. cuma aku gak berani Ngel, takut ditolak lagi. Ya udah deh, aku matiin dulu telefonnya ya, bye..."

Vania mematikan sambungan telefonnya

Angel hendak meletakkan handphone nya di meja sebelah kasurnya tapi handphone nya kembali berdering. Angel langsung mengangkat telefonnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

"Kenapa lagi si Van??? Tanya Angel

"Keluar sekarang! aku di depan rumah kamu" ucap seseorang dari balik sambungan telefon

Angel langsung menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

"Gak mungkin kan itu benar-benar dia?" gumam Angel

Angel bangun dari atas kasurnya dan mengendap keluar kamar. ini sudah jam 11, jam segini pasti mamanya sudah tidur.

Angel memang hanya tinggal berdua di rumah yang sederhana itu dengan mamanya, Arini. Papanya sudah meninggal ketika ia duduk di bangku kelas 1 SMA karena kecelakaan motor. Saat itu papanya sudah berjanji akan menjemputnya sepulang sekolah karena hari itu adalah hari ulang tahunnya. Papanya sengaja ijin kerja setengah hari demi menjemputnya di sekolah. Tapi takdir berkata lain, sebelum sampai di sekolah papanya mengalami kecelakaan di jalan.

Angel berjalan keruang tamu, ia berjalan ke arah jendela dan mengintip dari balik gorden.

Ternyata Aarav sudah berdiri disana dengan motor ninja merah nya.

"Ihh, mau ngapain sih dia disini" umpat Angel

Angel membuka kunci pintu yang kebetulan kuncinya memang terpasang di pintu dan berjalan ke arah pemuda itu yang masih duduk diatas motornya.

Pemuda itu turun dari motornya saat Angel sudah berdiri dihadapannya.

"Kamu ngapain kesini???" Tanya Angel

Angel celingak celinguk melihat ke sekelilingnya karena takut ada yang melihat keberadaan mereka sekarang

"Kamu kenapa gak angkat telefon aku? mulai sekarang kalau aku telefon kamu wajib mengangkatnya" Tegas Aarav

Aarav terlihat santai seperti tidak peduli kalau ada yang memergoki mereka

"Gak bisa gitu dong! lagi pula ini kan udah malam, tadi aku juga udah tidur." jawab Angel bohong

"Terus kamu tau rumah aku dari mana?? Tanya Angel penasaran

"Tidak penting aku tau dari mana. Lain kali kalau kamu tidak mengangkat telefonnya, aku akan datang langsung kesini" ucap Aarav

Angel kaget pun nampak kesal

"Mana bisa seperti itu" Angel coba memberi penolakan

"ini perintah! bukankah kamu sudah setuju dengan perjanjian kita tadi siang. kamu tinggal ikutin aja apa yang aku bilang" ucap Aarav

"Ya sudah sana masuk" Perintah Aarav

"Apa??? Cuma mau bilang gitu doang? kamu Jauh-jauh tengah malam kesini cuma mau bilang gitu???" Ucap Angel heran.

Aarav mendekatkan wajahnya ke gadis didepannya itu sehingga membuat wajah gadis itu merona seperti kepiting rebus.

"Emang kamu berharap aku bilang apa??" Goda Aarav

Angel pun nampak sangat gugup karena wajah mereka yang begitu dekat

"Awas ya, kamu jangan nyuruh aku yang aneh-aneh. A..aku.. masuk dulu, bye.." Ucap Angel gugup

Angel berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan Aarav sendirian di halaman rumanya. Aarav tersenyum melihat tingkah gadis itu.

Ditutup nya kembali pintunya dan ia menguncinya. Ia menyandarkan dirinya di pintu dan memegangi dadanya. detak jantungnya mulai tak beraturan

Terdengar suara motor dari luar, ia pun membuka gorden dan melihat cowok itu pergi mengendarai motornya meninggalkan halaman rumahnya.

"Kenapa jantungku deg-degan gini ya?" gumam Angel

Angel menutup gordennya kembali dan masuk ke dalam kamarnya takut mamanya terbangun karena mendengar suara nya.

***

Selesai kelas Vania menghampiri Angel dan memintanya untuk menemani nya

"Angel, temani gue yuk??" Ajak Vania

"Kemana?" tanya Angel

Vania mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkannya pada Angel

"Nich, gue mau kasih ini buat Aarav" Ucap Vania

"Itu apa??" Angel menunjuk ke barang yang sudah dibungkus kado yang tengah di pegang Vania

"Ini hadiah buat Aarav, kira kira di bakal suka gak ya..?" Ucap Vania

"Hadiah??? Emang dia ulang tahun??" tanya Angel polos

"Ya ampun Angel, please deh ya. Emang kalau ngasih hadiah harus ulang tahun dulu?. Ini tuh cuma sebagai Alat untuk deketin dia aja. Habis dia gak pernah balas chat aku dan gak angkat telefon aku. Waktu itu aku kasih dua tiket nonton malah di kasih ke temennya. Semoga aja kali ini dia mau terima hadiah dari aku ini, tapi elu temenin gue ya??" pinta Vania

Vania mencoba membujuk sahabatnya itu untuk menemaninya.

"Kamu sendiri aja, ngapain juga aku ikut" tolak Angel

"Ayo dong Ngel. Tapi ngomong ngomong elu kok gampang banget bisa dapat nomornya dia, gimana caranya?? Tanya Vania penasaran.

Angel pun gelagapan dengan pertanyaan Vania itu.

"Oh.. itu hanya kebetulan aja kali, mungkin aku lagi beruntung aja" Bohong Angel

"Kalau gitu elu harus ikut. siapa tau beruntung lagi, ayok" Vania menarik tangan Angel cepat membuat Angel tidak bisa menolak lagi.

Angel yang merasa enggan pun terpaksa menuruti kemauan sahabatnya itu. Mereka mencoba mencari ke kelas Aarav tapi kelas Aarav sudah selesai. Aarav pun sudah tidak nampak ada disana.

Mereka bertanya pada salah satu mahasiswa yang sedang keluar dari kelas itu. ia mengatakan kalau Aarav baru saja keluar kelas.

Vania kembali menarik tangan Angel berlari menuju ke parkiran. Vania menebak pasti Aarav ada di parkiran dan benar saja Aarav masih berada disana.

"Kita balik dulu ya bro!" Ucap Yoga sambil menaiki motornya dan Karin membonceng di belakangnya.

"Oya, weekend jangan lupa tugas dari gue" Ucap Aarav menunjuk ke Karin

"Siap!!.." Karin memberi hormat tanda setuju

Yoga melajukan motornya dan meninggalkan Aarav sendiri. Aarav mengambil helmnya dan hendak memakainya ketika tiba tiba dua orang gadis berlari menghampirinya.

"Ini buat kamu!" Tanpa basa-basi Vania langsung menyodorkan hadiah yang dibawanya.

Aarav hanya terdiam melihat ke bingkisan itu. sesekali ia melihat ke arah Angel yang berdiri di belakang Vania.

"Sorry, gue gak suka Nerima hadiah" Ucap Aarav cuek

Vania pun nampak kecewa mendengar penolakan dari Aarav lagi

" Dan satu lagi, gue udah punya cewek" tegas Aarav

Aarav kembali mengarahkan pandangannya pada gadis yang berdiri dibelakang Vania itu.

"Ngapain dia ngeliatin aku? awas aja kalau dia ngomong macam-macam di depan Vania" batin Angel

Spontan saja ucapan pemuda itu membuat Vania kaget dan Melongo.

"Benarkah? tapi aku tidak pernah melihat kamu jalan sama cewek?" tanya Vania

Angel menggelengkan kepalanya pelan karena Aarav kembali melirik ke arahnya.

"please.. jangan ngomong apa-apa" batin Angel lagi

Aarav tidak menjawab pertanyaan Vania. ia berbalik dan memakai helmnya. ia menaiki motornya dan menyalakan motornya. Motornya pun melaju pergi meninggalkan dua gadis itu

"Syukurlah dia sudah pergi" batin Angel lega

Vania pun nampak kecewa dengan penolakan untuk yang kedua kalinya dari Aarav

"Jadi dia udah punya cewek? kok aku gak tau ya? Siapa cewek yang beruntung itu?" Gumam Vania penasaran.

Angel hanya terdiam sambil memandang ke arah kepergian pemuda itu.

***

Angel mengganti bajunya dengan seragam kerjanya sesampainya ditempat kerja. Ia bekerja sebagai seorang waitress disebuah restoran untuk menyambung biaya kuliahnya.

Kebetulan restoran ini punya kerabat Vania, sehingga Angel bisa menyesuaikan jadwal kerja dan kuliahnya atas bantuan sahabatnya itu.

"Angel kamu udah datang? Tolong anterin ini ke meja no 7 ya, aku mau ke toilet sebentar" ucap teman kerja Angel

"Oh ya, biar aku yang anterin" jawab Angel

"Makasih ya"

Temannya itu pun berlalu pergi meninggalkan Angel dengan buru buru

Angel membawa nampan berisi minuman dan membawanya ke meja no 7

"Permisi, ini pesanan anda," ucap Angel sopan

Angel menaruh minuman itu dimeja dan melihat kearah tamunya

"kamu????!!!" seru Angel

Gadis itu kaget karena lagi-lagi Aarav yang duduk di depannya

"Kamu ngikutin aku??" Tanya Angel sedikit kesal

"Ini kan tempat umum, jadi kenapa aku harus ngikutin kamu" jawab Aarav santai

"Ya tapi kenapa bisa kebetulan. Tapi bukannya kamu tadi udah pulang??" tanya Angel

"Emang tadi aku bilang mau pulang??" tanya Aarav balik

"Ya, enggak sih..." lirih Angel

Aarav berdiri dan mendekati ke arah Angel

"Nanti aku jemput pulangnya" ucap Aarav

"tidak perlu!" tolak Angel

"kamu tidak bisa menolak. kamu harus mengikuti perintahku selama seminggu bukan?" ancam Aarav

Angel kesal dengan ancaman dari Aarav

"Terus minuman itu buat kamu aja, udah aku bayar kok" ucap Aarav

Aarav berlalu pergi meninggalkan Angel yang masih berdiri mematung.

"hei tunggu!"

Angel coba memanggilnya tapi Aarav tak menghiraukan panggilannya.

"iihhh.. nyebelin banget sih tuh cowok!! Telefon wajib di angkat, terus tadi bilang mau jemput aku? kenapa juga aku harus nurutin kemauan dia.. huufftt..'' dengus Angel kesal

Angel pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

malamnya, Angel sudah mengganti pakaiannya kembali, lalu ia pun berjalan keluar dari restoran bersama teman nya. Sesampainya di depan restoran ia mencoba melihat sekitar tapi ia tak melihat batang hidung Aarav, Angel pun merasa lega.

"Ngel, duluan ya? gue udah dijemput" ucap temannya

"oh iya gak apa-apa" jawab Angel

Temannya pun pergi dan meninggalkan Angel sendirian. Angel kembali melihat sekeliling nya tapi dia tetap tak melihat sosok Aarav

"Syukurlah dia gak ada'' Angel mengelus dadanya

Angel berjalan meninggalkan tempat itu.

baru beberapa langkah tiba tiba sebuah motor menghampirinya. Motor itu berhenti tepat didepan Angel sehingga membuat langkahnya terhenti. seorang yang menaiki motor itu menoleh kearah Angel

"Aku kan udah bilang mau jemput kamu, kenapa kamu gak nunggu aja" ucap Aarav

"Kenapa aku harus nurutin kata-kata kamu?" dengus Angel kesal

"Kamu ingat kan perjanjian kita, selama seminggu kamu harus nurutin kata-kata aku" ucap Aarav kembali mengingatkan.

Angel pun kesal mengingat kembali perjanjian mereka sebelumnya.

"Ayo naik.." ajak Aarav

Angel hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan Aarav.

"Kamu pegangan, aku bakal ngebut" seru Aarav saat Angel sudah duduk dibelakangnya

Dengan ragu ragu Angel melingkarkan tangannya dipinggang Aarav.

Aarav pun tersenyum dan langsung menjalankan motornya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam, dalam hati Angel seperti mengutuk dirinya sendiri, bisa bisanya dia jalan dengan cowok yang disukai sahabatnya sendiri. kenapa juga dia kemarin harus setuju dengan syarat dari Aarav.

Sesampainya didepan rumah, Angel turun dari motor dan menghadap ke arah cowok itu

"Weekend aku jemput, kamu siap siap. Aku udah kosongin semua jadwal kamu" ucap Aarav

"Apa?? Tapi kenapa kamu gak ijin aku dulu??

Emang mau kemana??'' tanya Angel kesal

"Bukannya kamu juga udah punya cewek? Trus kenapa ngajak aku keluar? aku gak mau ya di bully sama cewek-cewek di kampus cuma gara-gara jalan sama kamu" ucap Angel

"Kenapa?? kamu cemburu kalau aku punya cewek?" ledek Aarav

"Nggak lah.. ngapain juga aku cemburu" ucap Angel

"Kamu tenang aja, gak akan ada yang bully kamu" Ucap Aarav

"Lagian ya, kalau bukan karena sahabatku Vania. aku juga ogah dekat-dekat sama kamu. Awas ya kamu jangan nyuruh aku yang aneh-aneh. Ya udah aku masuk dulu" Ucap Angel

Angel berjalan masuk dan meninggalkan Aarav sendirian. Aarav merasa sedikit kecewa dengan ucapan Angel tadi. setelah memastikan gadis itu masuk ke dalam rumah, ia pun pergi meninggalkan rumah gadis itu.

"Kamu dianterin sama siapa tadi sayang??" tanya Arini

Suara mamanya mengagetkan Angel yang masih berdiri didepan gorden sambil melihat kearah keluar dari jendela.

"Oh itu tadi temen ma.." jawab Angel

"Angel langsung masuk kamar ya ma, capek mau istirahat" pamit Angel

Arini mengangguk mengerti. ia tau kalau putri nya pasti lelah setelah seharian beraktivitas. Angel harus membagi waktu untuk kuliah dan kerja demi membiayai kuliahnya.

Angel pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.

Sejak hari itu dan beberapa hari kedepan hampir setiap malam Aarav menjemput Angel sepulang dari kerjaannya.

Angel yang mau tidak mau harus menuruti kemauan Aarav. Ya tapi ada untungnya juga bisa jadi tukang ojek gratis buat Angel. Lagi pula selama beberapa hari ini Aarav juga tidak menyuruhnya yang macam-macam seperti yang ia bayangkan selama ini. Malah Aarav begitu baik padanya dan mau menjemputnya setiap ia pulang kerja.

tapi Angel tidak mau Aarav mendekatinya saat di kampus, takut gadis-gadis disana salah paham. terutama Vania sahabatnya. ia juga takut terbawa perasaan kalau ia sering bertemu dan bersama dengan Aarav. Apalagi Aarav begitu perhatian padanya.

Terpopuler

Comments

Metana

Metana

ketemu sekali udah kesananya bakal terus ketemu

2025-03-10

1

👁Zigur👁

👁Zigur👁

2 bunga dulu buat angel

2024-07-21

1

👁Zigur👁

👁Zigur👁

kasian angel🥲

2024-07-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!