Selesai kelas, Aarav menghampiri Ken yang tengah duduk sendirian. Dengan sopan Aarav menaruh beberapa lembar foto dimeja Ken.
Aarav seperti sudah bisa menebak kenapa Ken Tiba-tiba muncul disana
"Gue tau ini kerjaan lu..'', ucap Aarav dengan sopan
Ken hanya tersenyum sinis melihat ke foto-foto didepannya itu
"Gue gak tau apa-apa..." Ucap Ken santai
"Apa tujuan lu pindah kesini??" Tanya Aarav
"Tujuan apa??"
Ken bangun dari duduknya dan berdiri tepat dihadapan Aarav. Kedua pemuda itu saling menatap tajam.
"Gue akan ambil seperti apa yang pernah lu ambil dari gue. Lu udah buat Nabila pergi", ucap Ken penuh penekanan.
Ken berjalan melewati Aarav
"Jauhi dia.."
Ucap Aarav tanpa membalikkan badannya
Ken menghentikan langkahnya dan tersenyum kecut, ia tak menghiraukan ucapan Aarav dan kembali melangkahkan kakinya pergi ke luar kelas.
***
Esoknya, dari jauh Angel melihat Vania berjalan memasuki area kampus. Angel pun langsung berlari menghampiri sahabatnya itu. Ia berharap kali ini sahabatnya itu mau mendengarkan penjelasannya agar ia tak salah paham dengannya.
"Van, aku mau jelasin semuanya sama kamu,
Aku cuma nemenin dia ke acara reuni, gak lebih. Tolong kamu jangan salah paham Van." ucap Angel saat sudah berdiri didepan Vania
"Kalau misal dia pergi sama cewek lain, gue gak masalah. Tapi kenapa harus elu?!", Vania nampak masih kecewa dengan Angel
"Lu tau gue suka sama dia, tapi kenapa lu tetep jalan sama dia???, Udahlah.. gue udah males ngomong sama lu!!" Ucap Vania tegas menunjuk pada Angel
Vania berjalan pergi meninggalkannya, Angel berusaha mengejarnya dan meraih tangan Vania, tapi Vania malah mendorong Angel hingga ia terjatuh.
Tanpa rasa iba Vania pergi meninggalkan Angel yang tengah kesakitan.
Ken yang tiba-tiba muncul dan melihat Angel, berlari ke arah gadis itu untuk membantunya berdiri.
"Lu gak apa-apa?" Tanya Ken
"Iya aku gak apa-apa.. makasih ya.." jawab Angel..
"Dia teman lu?" Tanya Ken sambil melihat kearah Vania yang mulai menjauh
"Iya dia teman aku.. kita udah temenan dari SMP..", jawab Angel
"Trus kenapa dia marah ke elu??" Tanyanya
"Ya, kamu dengar sendiri kan kemarin. Dia emang udah suka sama Aarav dari pertama masuk ke kampus ini. Dia salah paham gara-gara lihat foto-foto itu" Jawab Angel
"Oh gitu.. Terus kamu sendiri?? Emang Kamu gak suka sama Aarav??"
"Aku???'' Angel bingung mau jawab apa
"Sebenarnya.. aku juga mulai suka sama dia. tapi, aku harus ngelupain Aarav. Vania benar, harusnya bukan aku perempuan yang ada di foto itu", batin Angel
Ken melambaikan tangannya didepan wajah Angel
"Hei.. kok malah bengong sih.." ucap Ken membuyarkan lamunan Angel
"Eh sorry.. sorry.." Ucap Angel nampak kaget
"Ya udah kita ke kantin yuk, lu pasti laper kan makanya bengong"
Ken langsung menarik tangan gadis itu sebelum gadis itu menolak ajakannya.
***
Sementara itu Aarav, Yoga dan Karin sudah berada di kantin lebih dulu.
"Rav, lu gak coba jelasin ke Angel??" Tanya Karin
"Ini pasti ulah Ken, sebelum dia datang juga kita oke-oke aja" ucap Yoga
"Nanti gue coba temui Angel, mungkin sekarang dia udah lebih tenang.." ucap Aarav
"Eh itu Angel sama Ken..." Tunjuk Karin ke arah Angel dan Ken yang baru datang
Aarav pun melihat ke arah mereka, ia pun langsung berdiri dan berjalan menghampiri ke arah mereka.
Aarav berdiri tepat dihadapan mereka yang memang belum sempat memilih tempat untuk duduk. Aarav meraih tangan Angel dan menatap lekat wajah gadis itu.
"Aku mau ngomong sama kamu" ucap Aarav
"Tapi aku gak mau!" Angel melepaskan tangannya dari tangan Aarav dengan kasar
"Sebentar aja.." ucap Aarav masih dengan nada lembut
"Kalau dia udah bilang gak mau mending gak usah lu paksa", Ucap Ken
Aarav pun mengarahkan pandangannya pada Ken dan menatap pemuda itu tanpa membalas ucapannya.
Ken menggandeng tangan kiri Angel dan menariknya berjalan melewati Aarav, tapi Aarav meraih tangan Angel yang satunya dan membuat Angel berbalik menghadap Aarav. Ken dan Aarav saling menatap tajam.
"Kita udah gak ada urusan.. jadi kamu jangan ganggu aku lagi" ucap Angel sambil melepaskan tangan Aarav
"Tapi aku masih ingin berurusan sama kamu"
Aarav menatap lekat mata gadis itu. Angel menurunkan pandangannya dari mata Aarav untuk menutupi rasa gugupnya.
Aarav mengalihkan pandangannya ke arah Ken yang berdiri dibelakang Angel, kemudian ia pun pergi meninggalkan mereka. Ia tau mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk berbicara dengan gadis itu, ia tak mau gadis itu malah tambah membencinya kalau ia terus memaksa.
Sementara Angel masih diam terpaku melihat kearah kepergian Aarav
"Maafin aku.. tapi kamu cowok yang di sukai sama sahabat aku. Aku gak mau nyakitin siapapun", batin Angel
Tanpa sepengetahuan Angel, ternyata Vania juga ada disana dan melihat semuanya.
***
Angel tengah sibuk dengan pekerjaannya.
Berhubung ini weekend jadi banyak pengunjung yang datang ke restoran.
"Ngel, ini pesanan meja no 2"
"Oh baik.."
Angel membawa nampan berisi makanan itu
"Permisi.. ini pesanan anda..." Ucap Angel..
"Hai Angel..." Sapa Yoga.
Ternyata yoga yang memesan makanan itu.
"Loh kalian..?" Angel nampak kaget karena yang duduk di hadapannya adalah Yoga dan Karin.
"Kalian kesini bukan karena di suruh sama Aarav kan?" Tanya Angel coba memastikan
"Tenang aja Ngel.. kita kesini tuh cuma mau Dinner, ya kan sayang?" Ucap Yoga yang disertai anggukan oleh Karin.
Angel merasa lega mendengar penjelasan Yoga, seenggaknya dia tidak akan bertemu dengan Aarav atau membahas tentang pemuda itu untuk saat ini.
"Ya udah aku balik kerja dulu ya. Kalau butuh apa-apa panggil aja.." ucap Angel
Angel pun meninggalkan Karin dan Yoga dan kembali bekerja.
Salah seorang teman Angel datang menghampirinya saat ia selesai mengantarkan makanan.
"Ngel, kamu di panggil pak Amar", ucapnya
"Oh baik..." Jawab Angel
Angel pun segera menuju ke ruangan atasannya itu.
Setelah mengetuk pintu, Angel pun dipersilahkan masuk.
"Permisi.. bapak memanggil saya?" Tanya Angel
"Iya Angel... Silahkan duduk" ucapnya
Angel pun duduk dikursi depan bos nya itu
"Saya Mohon maaf sebelumnya, tapi dengan berat hati saya sudah tidak bisa mempekerjakan kamu lagi. Mulai besok kamu tidak perlu masuk lagi. Dan ini pesangon untuk kamu" Pak Amar menyerahkan sebuah amplop coklat
"Tapi saya salah apa pak?" Tanya Angel
"Kita sedang pengurangan karyawan, jadi sekali lagi saya mohon maaf ya Angel" ucap Pak Amar merasa tak enak hati pada Angel
"Baik pak saya mengerti",
Angel tau kalau Pak Amar berbohong padanya, tapi ia tidak ingin bertanya lagi karena ia tau kalau Vania dibalik semua ini.
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Angel
"Oh baik silahkan.."
Angel keluar meninggalkan ruangan bos nya itu.
"Sebenarnya dia anak yang rajin, maafin saya ya Angel" gumam Pak Amar
Setelah mengganti pakaiannya, Angel melangkahkan kaki keluar dari tempat itu. Dilihatnya kembali dari depan tempat yang selama ini ia pakai sebagai lahan mencari uang untuk membiayai kuliahnya.
Ia mencoba untuk tetap tegar dan menutupi kesedihannya. Mungkin setelah ini ia akan mencari pekerjaan di tempat lain.
Yoga menepikan mobilnya saat melihat seorang gadis yang dikenalnya tengah berjalan sendirian. Gadis itu pun menghentikan langkahnya ketika mobil Yoga berhenti disebelahnya. Karin turun dari mobil dan menghampiri gadis itu.
"Angel.. ? kok lu jalan kaki sendirian sih??" Tanya Karin
"Ya udah yuk masuk, kita anterin" ajak Karin
Angel mengangguk setuju karena hari juga sudah larut malam. Karin kembali duduk di kursi depan, sementara Angel duduk di kursi belakang. Yoga pun melajukan mobilnya untuk mengantarkan gadis itu.
Sesampainya di depan rumahnya, gadis itu turun dan mengucapkan terima kasih kepada dua sejoli itu.
"Makasih ya... Kalian mau masuk dulu?" Tawar gadis itu
"Nggak usah makasih.. kita langsung balik aja ya, bye.." jawab Karin
Mereka pun kembali menaiki mobil dan meninggalkan gadis itu sendirian didepan rumahnya.
"Kenapa dia gak jemput sendiri aja, malah nyuruh kita" ujar Karin yang sudah duduk di dalam mobil
"Ya kamu lihat sendiri kan, Angel masih marah banget sama Aarav", Jawab Yoga sambil tetap fokus menyetir.
"Tapi sepanjang sejarah baru kali ini gue lihat dia peduli sama cewek", tambahnya
"Tapi menurut kamu Angel suka gak sih sama Aarav??" Tanya Karin
"Jelas suka lah" jawab Yoga
"Dari mana kamu tau??"
"Ya kan dia tampan, kamu aja pernah suka kan sama dia??" Ledek Yoga
"Ihh apaan sih kamu.." Karin menyubit lengan Yoga
Yoga memegangi lengannya "sakit yang..", ucap Yoga manja
"Habis kamu nyebelin sih..", ucap Karin memanyunkan bibirnya
Yoga melihat kearah gadisnya itu dan membelai rambutnya dengan tangan kirinya, sementara tangan satunya tetap fokus menyetir.
"Bercanda yang.. kalau kamu marah nanti cantiknya ilang lho...", Rayu yoga
Karin pun tersenyum mendengar gombalan kekasihnya itu. Walaupun awalnya dulu Karin menerima Yoga hanya sebagai pelampiasan, tapi kesabaran Yoga dan perhatian Yoga telah meluluhkan hatinya. Dan dia juga tetap bisa bersahabat dengan Aarav.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Kerincing_kaki
semangattt thorrr
2023-04-21
1
Aurora
Salah paham itu memang suka membawa petaka
2023-04-13
1
Veyra
masih ada g ya secara riil cowok ky Aarav😆😆
2023-04-06
1