Perlahan gadis itu membuka matanya. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Ia melihat ke langit langit mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi. Ia mencoba untuk bangun dan duduk. Ia melihat dirinya yang kini hanya ditutupi selimut. Ia pun menoleh ke sampingnya dan ada seorang pemuda disana yang cukup familiar. Pemuda itupun bertelanjang dada sama seperti dirinya. Ia pun terperanjat kaget.
"Ya tuhan, apa yang sudah aku lakukan", gumamnya sambil memegangi selimut yang menutupi tubuhnya
Pemuda di sebelahnya pun terbangun dan melihat ke arahnya. Ia pun ikut duduk dan menghadap Angel
"Angel kamu sudah bangun??", Tanyanya
"Apa yang sudah kamu lakuin sama aku Dan?? Hikss.. hiks..", Tangis Angel
"Nglakuin apa?? Bukankah kita ngelakuinnya atas dasar suka sama suka", Ucapnya
"Jaga ucapan mu Dani!!!", Teriak Angel
Angel terperangah tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Dani barusan. Dani yang selama ini dia kenal adalah cowok polos berkacamata, yang tidak mungkin melakukan hal seperti itu padanya. Tapi Dani yang sekarang berada dihadapannya telah menjadi Dani yang berbeda. Seingatnya bukankah dia tadi kemari untuk interview kerja dan menemui Bu Siska, tapi kenapa sekarang dia bisa satu ranjang bersama teman sekampusnya, Dani.
"Plaaakkkk"
Sebuah tamparan mendarat di pipi pemuda itu.
Angel menangis sejadi-jadinya, ia mengutuk dirinya sendiri dengan apa yang telah ia lakukan. Saat ini yang ada dipikirannya hanyalah sebuah rasa ketakutan yang sangat besar atas apa yang terjadi saat ini.
Perlahan Ia berusaha bangun dan masih menutupi tubuhnya dengan selimut, ia mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai. Ia pun membawanya masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Dani yang masih duduk terdiam sambil memegangi pipinya yang tadi ditampar olehnya.
Ia menggantung kan pakaiannya di gantungan baju, kemudian ia menyalakan shower di kamar mandi dan ia menangis sejadi-jadinya dibawah guyuran air. Hatinya diliputi rasa bersalah dan ketakutan yang sangat besar. Mamanya pasti sangat kecewa padanya. Lalu bagaimana dengan kekasihnya Aarav, dia juga pasti akan membencinya kalau mengetahui apa yang sudah ia lakukan bersama Dani tadi.
Setelah beberapa saat ia keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan pakaiannya kembali. Ia menatap ke arah Dani yang masih duduk di ranjang dan melihat ke arahnya.
Air matanya terus bercucuran, ia mengambil tas nya disofa dan ia berlari ke arah pintu. Ia membuka pintu itu dan berlari menuju keluar dari tempat itu. ia meninggalkan Dani yang masih duduk di atas ranjang tanpa memakai baju.
Diluar hari sudah mulai petang, ia tak tau ini sudah jam berapa. Pikirannya saat ini sangat kacau.
Ia hendak menyeberang jalan ketika sebuah motor berhenti didepannya
"Angel?? Kamu kenapa??",
Tanya seorang pemuda yang menaiki motor itu saat melihat Angel.
"Kamu nangis??"
Pemuda itu melihat penampilan Angel yang sangat kacau dan matanya yang sembab.
Pemuda itu pun melihat ke arah tempat Angel keluar dari tempat tadi.
"Kamu ngapain keluar dari Hotel??", Tanyanya lagi
Angel hanya sesegukan dan tak menjawab pertanyaan pemuda itu. Saat ini ia tak bisa berfikir apapun.
"Aku antar kamu pulang ya??", Ucap pemuda itu yang ternyata adalah Ken
Angel mengangguk setuju. Angelpun naik keatas motor pemuda itu dan memboncengnya.
Sepanjang jalan mereka hanya terdiam, Ken tidak berani bertanya lagi karena ia tau Angel pasti sedang ada masalah dan belum ingin bercerita.
Sesampainya didepan rumah, Angel langsung turun dari motor Ken dan berlari masuk ke dalam rumah tanpa menyapa Ken. Ken pun bingung dengan sikap Angel yang tak biasanya. Ia hanya bisa memandangi kepergian gadis itu.
Angel menutup pintu rumahnya dan menyandarkan diri dipintu. Arini yang melihat putrinya sudah kembali pun berjalan menghampirinya.
Angel menyeka air matanya saat melihat mamanya menghampirinya. Ia tak mau mamanya khawatir
"Kamu sudah pulang sayang?", Tanya Arini
Angel mencoba untuk tersenyum didepan mamanya
"Iya ma..", jawab Angel
"Gimana interview nya tadi?", Tanya Arini
"Ma.. Angel capek. Angel mau ke kamar dulu ya?", Sela Angel
Angel pergi meninggalkan mamanya yang masih bingung dengan sikapnya yang tidak biasanya.
Arini terlihat cemas melihat sikap putrinya itu.
"Angel kenapa ya.. tidak biasanya dia bersikap seperti itu..", Gumam Arini penasaran
"Mungkin besok saja aku tanya kalau dia udah lebih baik" tambahnya
Angel masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Ia tidak ingin mamanya melihatnya menangis dan mencemaskannya.
Angel melemparkan tasnya ke atas kasur. Ia duduk dilantai dan bersandar pada ranjangnya.
Ia menangis tertahan, ia tak mau mamanya mendengar suara tangisnya saat ini
"Ya Tuhan.. apa yang sudah aku lakukan tadi..", Tangis Angel
Ia benar-benar diselimuti ketakutan yang sangat besar. Selama ini ia tidak pernah begitu dekat dengan seorang cowok kecuali dengan kekasihnya Aarav. Tapi kali ini ia bisa tidur satu ranjang tapi bukan dengan kekasihnya. Bahkan dengan Aarav pun ia hanya sebatas berciuman, tapi kali ini apa perbuatannya bisa dimaafkan jika kekasihnya itu tau. Bahkan ia sendiri tidak bisa memaafkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi antara ia dan Dani tadi di hotel.
"Tring... Tring.. tring..."
Hp Angel berbunyi dari dalam tasnya. Perlahan Angel mengambil tasnya yang berada di belakangnya, diatas ranjang. Ia membuka tasnya dan merogoh isinya. Ia mencari hp nya dan mengeluarkannya dari dalam tas. Terlihat disana panggilan masuk dari kekasihnya Aarav. Terlihat sudah ada beberapa panggilan tak terjawab, mungkin Aarav sudah coba menghubunginya dari tadi. Ia tau Aarav pasti sedang mengkhawatirkannya, karena tadi saat di kampus ia pergi tak pamit padanya. Ia pikir hanya akan pergi interview sebentar tapi malah ia mengalami hal yang tak pernah ia duga sebelumnya.
Angel menyeka air matanya, dengan ragu-ragu ia mengangkat telefonnya. Ia tak mau kekasihnya itu mencemaskannya. Jika ia tak mengangkat telefonnya, Aarav pasti akan datang kerumahnya untuk melihatnya. Tapi saat ini ia belum siap untuk bertemu langsung dengannya. Ia merasa telah mengkhianati kekasihnya itu. Ia tak akan sanggup melihatnya untuk saat ini
"Ha.. halo..", Ucap Angel lirih
"Kamu kemana aja?? Aku telfonin dari tadi. Aku khawatir, kamu pulang sama siapa tadi? Aku cari kamu kekelas kamu gak ada?", Tanya Aarav dari balik sambungan telefon
Angel terdiam sejenak dan mencoba mengatur nafasnya. Ia tak mau kekasihnya itu tau kalau ia sedang menangis
"Maaf.. tadi aku pulang sama teman. Maaf aku gak bilang sama kamu soalnya tadi aku ada tugas dari Dosen jadi aku pulang sama temanku", bohong Angel
"Teman?? Teman cewek atau cowok?", Tanya Aarav penasaran
"T--teman cewek.., tadi kami harus mengerjakan beberapa tugas, aku juga tidak tau ada telefon dari kamu soalnya hp nya aku silent.."
Angel menutup mulutnya dengan tangannya agar tangisnya tak terdengar oleh Aarav
"Suara kamu kenapa?? Kamu nangis??", Tanya Aarav cemas
"Nggak kok.. aku cuma capek aja.. aku ngantuk.. aku mau tidur dulu ya, bye..",
Angel mematikan telefonnya dan kembali menangis. Ia tak kuasa menahan air matanya karena harus berbohong pada kekasihnya itu.
"Maafin aku Aarav.. maafin aku... " Batin Angel
Angel membenamkan wajahnya diatas lututnya. Tangannya melingkari kedua kakinya.
Sementara dikamarnya Aarav yang sedang duduk ditepi ranjang sambil memegang hp ditangannya.
"Tidak biasanya Angel seperti ini. Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan dari aku", gumam Aarav
"Apa aku temui dia saja? Tapi tadi bilang dia capek mau tidur... Besok pagi saja aku temui dia sekalian jemput dia.."
Aarav menaruh hp nya di atas meja dan membaringkan dirinya diatas ranjang.
Tapi matanya tak bisa terpejam, ia terus memikirkan kekasihnya itu.
***
Pagi- pagi sekali Aarav sudah berada dirumah Angel. Semalaman ia tak bisa tidur karena memikirkan gadis itu.
Nampak Arini, mamanya Angel membukakan pintu setelah Aarav mengetok pintunya tadi
"Nak Aarav.. pagi-pagi sekali sudah kemari..", Sapa Arini
"Angel nya ada Tante??", Tanya Aarav
"Oh.. Angel.. sepertinya dia belum bangun. Tunggu sebentar ya Tante coba panggilin. Silahkan nak Aarav duduk dulu", ucap Arini
Aarav pun masuk dan duduk di ruang tamu. Sementara Arini berjalan kearah kamar Angel untuk memanggilnya. Sesampainya didepan kamar, ia mengetok pintu kamar putrinya itu. tidak biasanya Angel mengunci pintunya dari dalam.
"Angel.. kamu sudah bangun nak??.. di depan ada nak Aarav..", Seru Arini
Setelah beberapa saat Angel membukakan pintu dengan wajahnya yang terlihat lesu dan matanya yang sembab, ia seperti tidak tidur semalaman. Arini pun khawatir melihat keadaan putrinya. Ia memegang kening putri nya untuk memastikan apakah ia sedang sakit.
"Kamu sakit nak...", Ucap Arini cemas
"Ma.. aku lagi gak pengin ketemu sama Aarav atau siapapun.. tolong ya ma.. Angel capek.. mau istirahat...", Ucap Angel
"Tapi nak?", Seru Arini
"Tolong ma..." pinta Angel lirih
Arini pun mengangguk mengerti
"Ya sudah.. kalau begitu kamu istirahat saja dulu. Mama temui nak Aarav dulu ya?", Ucap mama
Arini meninggalkan kamar Angel. Setelah mamanya pergi Angel kembali menangis
"Maafin aku Aarav.. maafin aku... hikss..hiksss", Tangis gadis itu tak kuasa menahan air matanya
Arini kembali menghampiri Aarav yang sedang duduk di ruang tamu.
Aarav yang melihat kedatangan Arini pun langsung beranjak bangun dari duduknya.
"Nak Aarav maaf ya.. tapi Angel nya sedang tidak ingin ketemu siapapun..", ucap Arini
"Tapi Angel baik-baik saja kan Tante?? Apa dia sakit??" Tanya Aarav khawatir
"Sebaiknya nak Aarav pulang saja dulu. Nanti Tante coba bicara sama Angel dulu ya", Ucap Arini
Aarav nampak terdiam sejenak. Ia semakin yakin kalau ada apa-apa dengan kekasihnya itu. Tidak biasanya dia tidak mau menemuinya seperti ini.
"Baiklah Tante.. kalau begitu saya pamit dulu.. permisi Tante..", ucap Aarav
"Iya nak Aarav..", jawab Arini
Dengan berat hati Aarav pergi meninggalkan rumah Angel tanpa bertemu dengan gadis itu terlebih dahulu.
Arini hanya memandangi kepergian pemuda itu dari ambang pintu.
"Tidak biasanya Angel seperti ini. Biasanya kalau nak Aarav yang datang dia pasti langsung bahagia sekali. Ada apa ya?? Aku harus bicara dengannya sekarang..", gumam Arini
Arini pun menutup pintunya setelah memastikan mobil Aarav pergi meninggalkan halaman rumahnya. Ia bergegas menuju kamar putrinya lagi untuk mencari tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Pena Hitam
hahah iya ia oke deh
jgn kak syang
2023-02-02
1
Zhu Yun💫
iya semoga saja tidak.. tunggu kelanjutannya...🤗
2023-02-02
1
Pena Hitam
cius y kaa jgn saran aku si . klo bner mah kecewa,yah 22 nya sma2 dikerjain aja sm vania
2023-02-02
1