Perlahan gadis itu membuka kedua matanya yang masih terasa berat. Ia memegang kepalanya yang masih terasa pusing. Ia pun mencoba untuk duduk. Ia melihat sekeliling, ruangan yang masih asing baginya.
Ruangan itu begitu rapi dan bersih. Dan ranjang yang sedang ia duduki saat ini ukurannya sangat besar berbeda dengan ranjangnya dirumah yang hanya cukup untuk tidur dia seorang.
Ia melihat pakaiannya sudah diganti dengan kaos putih panjang dan celana kolor panjang. Tapi lebih mirip ke baju cowok kalau menurutnya. Ia pun bertanya-tanya dalam hatinya kalau sekarang dia ada di kamar siapa.
Ia mencoba mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya. Kemudian ia teringat saat Aarav datang dan menghampirinya di taman tadi.
"Haahh..!!! jangan-jangan...", Serunya kaget
Ia pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Jangan-jangan apa?"
Angel melihat ke arah suara itu, tampak seorang pemuda sudah berdiri di pintu dengan kaos pendek berwarna putih. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya.
Pemuda itu berjalan ke arahnya tanpa melepaskan pandangan darinya.
Angel mulai gugup karena pemuda itu semakin dekat dan kini sudah berdiri disampingnya.
"Ke..kenapa aku bisa disini??", Tanya Angel coba mengalihkan kegugupannya
Aarav duduk di tepi ranjang disamping Angel, sambil menghadap ke arah gadis itu. Angel yang merasa Aarav sedang memandanginya tidak berani menatap kepadanya.
Aarav mengangkat tangan kanannya dan memegang pipi gadis itu agar menatapnya. Kini mata mereka pun saling bertemu.
"Kenapa kamu ada di taman malam-malam sendirian??", Tanya Aarav penasaran
"Aa..aku nungguin kamu... ", Jawab Angel
"K..k.amu nyuruh aku nemuin kamu, jadi aku datang", tambahnya
Aarav mengerutkan keningnya mendengar jawaban Angel. Ia tau pasti ada seseorang yang memang sengaja ngerjain gadis itu. Tapi ia tak ingin membuat gadis itu merasa resah.
Ia menurunkan tangannya dan memegang kedua tangan gadis itu.
"Lain kali jangan menunggu aku, aku yang akan datang langsung menemui kamu. Mengerti?", Ucap Aarav
Angel mengangguk pelan. Ia pun sadar kalau tadi bukan Aarav yang menyuruhnya datang ke taman.
"Aku mau pulang..", ucap Angel
"Tapi ini sudah jam 2 pagi..", ucap Aarav
"Apa?? jam 2 pagi?", Angel nampak kaget
Bisa-bisanya ia berada di kamar cowok jam segitu, Ia takut mamanya berfikir yang tidak-tidak nantinya. mamanya juga pasti sangat khawatir dan mencemaskannya karena ia belum pulang.
Aarav seakan mengerti akan kecemasan gadis itu, ia pun coba menenangkannya.
"Aku sudah nyuruh Karin buat nelfon mama kamu dan bilang kalau kamu nginep di rumah Karin, supaya mama kamu gak cemas. Besok siang aku antar kamu pulang", jelas Aarav
Angel yang mendengar penjelasan Aarav itu pun merasa lega
"Apa kamu lapar?? Bi Iin tadi sudah menyiapkan makanan buat kamu dibawah", tanya Aarav
Angel menggeleng. Sebenarnya ia memang lapar tapi ia tak biasa makan jam segini. Lebih baik besok pagi saja sekalian sarapan.
"Tidak.. aku capek.. aku mau tidur saja..", jawab Angel
"Ya sudah kamu istirahat saja. Besok bangun terus sarapan", ucap Aarav
Angel melihat ke arah sabelahnya yang masih kosong. Ia pun mulai berfikir yang tidak-tidak.
"Tapi aku tidak mau tidur sekamar!" Seru Angel
Aarav tersenyum geli mendengar ucapan Angel tadi.
"Aku tidur di kamar bawah, jadi kamu gak usah mikir yang aneh-aneh.." ucap Aarav sambil mengusap rambut gadis itu.
Kemudian ia pun berdiri dan hendak meninggalkan gadis itu tapi gadis itu meraih tangannya dan menahannya. Aarav pun kembali melihat ke arah gadis yang masih duduk di atas ranjangnya itu.
"Tapi aku takut disini sendirian..", ucap gadis itu pelan
Aarav tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Wajah gadis itu pun mulai merona dan terlihat sangat gugup melihat wajah Aarav sedekat itu
"Apa mau tidur bareng??", Tawar Aarav
Angel merasa samakin gugup mendengar tawaran dari Aarav tadi. Ia mendorong Aarav agar sedikit menjauh darinya.
"Aa..aku.. akan tidur disofa..", Angel menoleh ke arah sofa yang ada di kamar itu.
Ia pun beranjak bangun dan hendak pergi menuju sofa tapi Aarav menarik tangannya dan membawanya dalam pelukannya.
Angel terdiam dan tidak memberontak, Saat ini Angel bisa merasakan detakan jantung Aarav dengan jelas. Kali ini jantungnya pun berdebar sangat kencang.
"Maafin aku..." Ucap Aarav
"Aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu.." tambahnya
Aarav semakin mempererat pelukannya dan mencium rambut gadis itu. Angel pun membalas pelukan Aarav. Hatinya merasa sangat berbunga-bunga mendengar pernyataan Aarav barusan
"Aku juga sayang sama kamu", Ucap Angel
Aarav melepaskan pelukannya dan memegang pundak gadis itu. Ia menatap kedua mata indah gadis didepannya itu coba mencari jawaban disana
"Jadi yang kemarin??", Ucap Aarav
"Kemarin apa??" Angel nampak bingung
"Kamu dan Ken??, Tanya Aarav
Angel coba mengingat kejadian saat Ken hendak menciumnya, ternyata Aarav melihatnya.
"Oh itu.. aku bisa jelasin.. aku gak..."
Aarav menaruh jari telunjuknya di bibir gadis itu
"Sssttt... Selain aku tidak boleh ada yang menandainya", ucap Aarav
Aarav mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Gadis itu mulai menutup matanya saat ia merasakan bibir Aarav menyentuh bibirnya. Bibir lelaki itu menyapu lembut bibirnya, ia merasakan kehangatan disana. Mereka begitu menikmati ciuman itu.
Kedua tangan Aarav kini berada dipunggungnya, Angel melingkarkan kedua tangannya dileher Aarav untuk memperdalam ciuman mereka.
Aarav melepaskan ciumannya, ia menatap lekat mata gadisnya itu tanpa melepaskan pelukannya.
"Apa mau lanjut di... ", Ucap Aarav sambil menoleh ke arah ranjangnya
Seketika wajah Angel langsung memerah mendengar ucapan pemuda yang baru saja menjadi kekasihnya itu.
Aarav pun tersenyum melihat ekspresi wajah gadisnya itu.
"Aku hanya bercanda..." Ucap Aarav
"Ya sudah ayo tidur", Ajak Aarav
"T.. tidur dimana??", Ucap Angel sambil melepaskan tangannya dari leher Aarav
Aarav memegang kedua pundak Angel dan mendudukkannya di ranjang. Perlahan ia pun menidurkan gadis itu. Angel mengangkat kakinya keatas ranjang dan Aarav menyelimuti gadis itu.
Ia kembali mendekat ke wajah gadis itu.
"Tidur disini...", Jawab Aarav. "Sudah hampir jam 3 pagi.. tidurlah.."
Ia pun menjauhkan wajahnya dari gadis itu dan berdiri tegak. Ia melangkah menuju pintu dan menutup pintu kamarnya yang memang sedari tadi terbuka saat ia masuk. Tapi disana hanya ada mereka berdua jadi tidak akan ada yang melihat apa yang terjadi barusan. Kedua pembantunya juga sudah tidur dikamar mereka yang berada dilantai bawah.
Dirumah itu ia hanya tinggal dengan kedua pembantunya yang memang dipekerjakan khusus oleh mamanya untuk menemaninya disitu, seorang supir dan satpam yang jaga dipintu gerbang. Ia mematikan lampu kamarnya, kini hanya lampu mejanya yang menyala. Ia berjalan menuju tempat tidurnya dan berbaring disamping Angel. Ia menoleh kearah gadis disampingnya itu
"Tidurlah...", Ucapnya saat melihat Angel yang masih membuka matanya.
Angel pun menutup matanya. Aarav meluruskan kepalanya kembali dan menutup matanya.
Selang beberapa menit Angel nampak gelisah, ia pun membuka matanya kembali dan menoleh kesamping. Disana Aarav sudah tertidur lelap. Ia pun bangun dan duduk, ia melihat kembali ke arah Aarav
"Bisa-bisanya dia tertidur lelap begini", gumam Angel
Sementara jantung Angel yang terus berdetak dengan kencang, apalagi ini pertama kalinya ia tidur satu ranjang dengan cowok. Apalagi itu cowok yang ia sukai.
Aarav menarik tangan Angel hingga Angel jatuh ke dalam pelukannya.
"Bukankah aku sudah menyuruhmu tidur", ucap Aarav tanpa membuka matanya
Angel yang kini berada dalam pelukan Aarav pun tersenyum mendengar ucapan Aarav barusan. Itu artinya Aarav pun juga tidak bisa tidur. Angel berusaha memejamkan matanya dan perlahan ia pun terlelap dan tidur dalam pelukan kekasihnya itu.
***
Bi Iin dan Yuyun sedang menyiapkan makanan di meja makan
Yuyun nampak celingak-celinguk ke lantai atas
"Husss.. ngapain sih kamu ngeliatin ke atas mulu" Seru Bi Iin
Yuyun berjalan mendekat ke arah Bi Iin
"Aku penasaran sama perempuan itu, itu perempuan yang waktu itu kemari sama non Karin kan?", Ucap Yuyun
"Iya.. ya udah biarin aja.. mungkin itu pacarnya Den Aarav.." jawab Bi Iin
"Ya jelas Yuyun gak rela... Yuyun udah rela menjomblo kok malah tuan muda ganteng sekarang punya pacar...", Ucap Yuyun manja
"Ngaca kamu.. tuh kaca banyak..", ledek Bi Iin
"Tapi ngomong-ngomong.. semalam mereka tidur dikamar yang sama.. di ranjang yang sama.. jangan-jangan...", Yuyun menutup mulutnya dengan tangan kanannya
"Wah.. nyonyah sebentar lagi bakal punya cucu ini..." Seru Yuyun
"Ssstt... Jangan kenceng-kenceng ngomongnya...", Ucap Bi iin
Yuyun pun menutup mulutnya dengan tangannya.
Tak lama Aarav pun berjalan menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi. Ia menggunakan kaos dan jaket denimnya. Ia pun berjalan menghampiri Bi Iin dan Yuyun.
"Bi Iin.. mba Yuyun.. saya mau keluar sebentar.. Nanti kalau Angel sudah bangun, jangan lupa suruh dia untuk sarapan. Dia masih tidur, dia pasti kecapean", ucap Aarav
"Baik Den.. ", jawab Bi Iin
Aarav pun pergi meninggalkan kedua pembantunya itu. Yuyun memandangi kepergian majikannya itu dengan tatapan terpesona.
"Ya ampun tuan muda ganteng pasti hebat banget semalam.. buktinya perempuan itu sampai kecapean...", Halu Yuyun
"Huuusss.. ngomong apa sih kamu ini..", Seru Bi Iin..
***
Angel membuka matanya dan ia mendapati Aarav sudah tidak ada disana. Angel melihat ke arah jam weker di meja sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Ia melihat ada paper bag dimeja, ia pun bangun dari tempat tidur dan melihat isi paper bag itu. ia mengambil memo dikertas kecil dan membacanya
(Kalau sudah bangun kamu langsung mandi, pakai baju ini dan turunlah ke bawah untuk sarapan)
Angel tersenyum melihat isi memo itu, ia mengambil isi paper bag itu dan mendapati sebuah dress yang sangat cantik berwarna biru muda
Ia menaruh dress itu kembali ke dalam paper bag dan ia mengambil handuk yang memang sudah disiapkan Aarav untuk nya. Ia pun masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar itu.
Selesai mandi dan mengganti bajunya Angel pun keluar dari kamar Aarav dan mencari jalan turun ke bawah, ia masih asing dengan seluk beluk rumah itu. Ia pun melihat tangga dan menuruni tangga itu
Bi Iin dan Yuyun yang melihat Angel berjalan menuruni tangga pun langsung berlari dan menunggunya dibawah tangga.
"Non Angel sudah bangun?", Ucap Bi Iin
"I..iya...", Angel bingung mau panggil siapa
"Panggil saja saya Bi Iin.. dan ini Yuyun", Ucap Bi Iin
"Oh iya.. Bi Iin.. mba Yuyun", ucap Angel
"Mari non makan dulu.. non pasti lapar", Ajak Bi Iin
Bi Iin dan Yuyun mengarahkan Angel berjalan menuju ke ruang makan.
Angel melihat begitu banyak makanan di meja. biasanya kalau di rumah ia makan hanya dengan satu atau dua lauk saja sudah cukup.
Angel pun duduk di kursi makan, ia menoleh ke arah Bi Iin dan Yuyun yang masih berdiri.
"kenapa Kalian gak duduk?", tanya Angel melihat kearah kedua pembantu itu.
"Gak usah non.. non makan saja", ujar Bi Iin
"Tapi aku gak mau makan sendirian. Bi Iin sama mba Yuyun temani aku makan ya??, lagian makanannya juga banyak banget...", Ucap Angel
"kami udah makan kok non.. Non makan saja", ujar Yuyun
"Ya udah aku gak mau makan kalau kalian gak mau ikut makan", Angel memasang wajah sedihnya.
"Jangan gitu non.. nanti Den Aarav marah sama kami kalau non gak mau makan", ujar Bi Iin cemas
"Terus sekarang Aarav nya mana??", Tanya Angel
"Tuan muda ganteng lagi keluar sebentar non", jawab Yuyun
"Ya udah aku tunggu dia pulang aja baru aku makan", ucap Angel
"jangan gitu non.. nanti kita yang kena marah", seru Yuyun mulai panik
"Ya udah kalau gitu kalian duduk dong temani aku makan", pinta Angel
Kedua pembantu itu saling bertatapan dan akhirnya mau tidak mau menuruti kemauan Angel. Angel merasa sangat senang karena kedua pembantu itu mau menemaninya makan.
Angel tidak mau membeda-bedakan orang. karena ia sendiri juga pernah bekerja sebagai pelayan restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments