“Tunggu bentar, emang kalian saling kenal?”. Hana bertanya kepada triple a karena mereka seperti sangat open dengan urusan Alexa saat ini.
“Ya kenal lah, orang kami kakak nya!”. Jawab Andre lalu merangkul tangannya di pundak Alexa. “Jadi siapa aja yang macem-macem sama adek gue, bakal gue salto entar tenang aja”. Andre tersenyum seperti iblis.
“Bukan itu sekarang, intinya Lo liat Sampek mana?!”. Andrean kembali bertanya kepada Kenzo yang masih berjongkok menatap tanah yang dia injak.
“Gak ada, orang dia pake baju”. Jawabnya.
Dia memang benar-benar hanya melihat leher Alexa yang terbuka dan bokongnya yang masih belum di kancing saja, dia tak melihat yang lain selain itu.
Tapi, tangan nakal nya memegang pinggang Alexa dan dadanya tak sengaja di saat dia reflek membungkam Alexa karena dua orang yang datang mengecek ruang ganti.
“Yakin Lo?”. Tanya Andrean lagi sembari menaikkan sebelah alisnya.
“Iya, really yakin!”. Jawabnya singkat.
Walau terkadang Kenzo suka keceplosan, tapi dia masih pintar berbohong dan tidak seperti Alexa yang tidak bisa dua-duanya.
“Udah ah! kantin yok! laper gue!!”. Tiba-tiba saja Leon yang sedari tadi diam kini menyahut dan mengajak orang yang ada di sana untuk makna bersama di kantin.
“Aku ikut!!”. Dengan antusias Alexa menjerit dan mendekat ke Leon hingga memegang tangan Leon agar dirinya di ajak juga ke kantin.
“Weh anak siapa nih?!”. Leon kaget di saat Alexa tiba-tiba memegang tangan kanannya dengan sangat kuat.
“Aku ikut yah, yah, yah? plissss...”. Alexa mengerjapkan mata nya dan tersenyum ke arah Leon hingga membuat Leon seolah di tusuk oleh sebuah panah di hatinya.
“I-Iya.. Lo boleh ikut kok hehehe”. Leon hendak melepas tangan Alexa yang melilit di tangan nya, tapi tak bisa karena semangat Alexa yang membara.
...***...
Kini mereka sudah makan di kantin di satu meja yang lumayan besar mungkin bisa enam hingga delapan orang.
“Eh Drean! I-Ini adek Lo yang kecil itu yah? bukannya dia lakik? kok bisa jadi cewek gini?!”. Kenzo bertanya dengan Andrean yang duduk di sebelahnya sembari memakan makanan miliknya.
“Kagak, dia cewek”. Jawab Andrean singkat karena dia sedang makan.
Kenzo yang mendengar itu tak percaya, bagiamana anak kecil yang selalu dia ingat adalah pria kini nyatanya dia adalah wanita.
Kenzo merasa malu kepada dirinya sendiri karena sudah percaya dengan perkataan Alexa sewaktu mereka kecil.
Setelah beberapa saat akhirnya semua selesai makan kecuali Alexa.
Andrean dan Andre pergi membantu para osis di ruang osis karena ada beberapa masalah di sana.
Beberapa yang lain nya juga pergi ke tempat yang mereka ingin pergi karena mereka sudah lama libur sekolah dan lumayan lupa dengan kawasan sekolah terutama banyak pembaharuan tempat-tempat seperti tempat gym lapangan voli dan tempat-tempat istirahat lainnya yang berada di kawasan sekolah.
“Eh toge, Lo ada di kelas mana?”.
Semua memang sudah pergi, tapi Kenzo masih di kantin bersama dengan Alexa.
Alexa tak menggubris perkataan Kenzo. Karena dia merasa jika Kenzo mungkin bukan berbicara dengan dirinya karena dia adalah Alexa dan bukan toge.
“Oy toge!”. Kenzo menaikkan suaranya dan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Alexa.
Alexa melihat ke arahnya. “Hah? kenapa? ada apa?”. Tanya Alexa.
“Lo masuk di kelas mana ntar?”. Kenzo kembali menanyakan pertanyaan yang sudah dia tanya tapi tak di jawab oleh Alexa.
“Ohh.. aku nanti masuk di kelas 10 IPA 1”. Jawab Alexa lalu kembali melanjutkan makannya.
Kenzo yang tengah meminum jus nya kini tersedak hingga batuk-batuk di saat mendengar jawaban Alexa.
“Uhukk...uhuk...10...IPA uhuk.. 1?!”. Kenzo hampir tak percaya ini.
Kenzo juga berada di kelas 10 IPA 1.
Kenzo bukan anggota osis apalagi kating, dia tadi berdiri di depan karena pak Han yang memanggilnya dan di saat dia ingin kembali ke barisan pak Han malah menyuruhnya baris di depan saja. Toh, tubuh Kenzo juga cocok untuk jadi kating.
“Kenapa emang? kok kayak kaget gitu?”. Tanya Alexa.
“Gak, udah lupain aja”. Kenzo menaruh gelasnya di atas meja. “Gue mau nyusul temen-temen gue di lapangan, Lo bisa ke mana aja”. Kenzo berdiri dari kursinya dan hendak pergi dari sana, jika saja Alexa tak mencegahnya.
“Tunggu”. Ujar Alexa. Kenzo berbalik dan menatapnya penuh tanya. “A-Anu.. tau kelas 10 IPA 1 di mana gak? aku lupa letak nya di mana..” Gumam Alexa sembari menunduk malu.
Bisa-bisanya baru beberapa menit dia sudah lupa di mana tata letak kelas nya.
Yah, memang sekolah ini sangat besar, akan lumayan sulit jika orang baru bersekolah di sini dan jarak kantin dengan kelas 10 IPA 1 lumayan jauh.
“Lo tinggal ke sana trus belok ke sana trus nanti belok ke sana nah abis itu belok ke kiri trus nanti jalan aja trus nanti Lo ada di depan pintu nah itu dia”.
“Kelas 10 IPA 1?”.
“Bukan, tapi kantor kepala sekolah”. Jawab Kenzo.
Alexa menatap nya sinis, bagiamana bisa ada orang yang seperti ini? menjelaskan tapi sama sekali tak bermanfaat bagi orang yang bertanya.
“Becanda hehehe..” Kenzo tersenyum sembari mengosok lehernya, menghilangkan rasa canggung. “Yaudah buruan biar gue anter Lo!”. Titahnya di saat hatinya sedang baik.
Setelah Kenzo mengatakan itu Alexa langsung menghabiskan makanannya.
Dia duduk sejenak di sana untuk melarutkan makanan yang dia makan lalu pergi mengikuti langkah Kenzo yang menunjukkan dirinya menuju ke kelas 10 IPA 1.
“Emm.. anu.. masih ja-”.
Bugh!
Belum sempat Alexa menyelesaikan kan bertanya nya dia malah jatuh ke lantai yang keras itu dengan gusur nya.
“Aduhh..” Gumam Alexa sembari membersihkan telapak tangannya yang kotor akibat pasir yang ada di lantai.
“Lo gak papa sa?”. Tanya Kenzo dan langsung menolong Alexa untuk berdiri.
“Yes, yes, it's okay". Jawabnya dan mencoba menyeimbangkan dirinya untuk berdiri.
Kenzo dan Alexa melihat ke arah orang yang menabrak tadi, orang itu terlihat datar dan dingin wajahnya.
Dia seolah memandang Alexa dan Kenzo dengan pandangan merendahkan.
Karena Alexa yang terus menatap matanya dia menjadi mengeryitkan alisnya dan mendekat ke Alexa.
“Lo berani natap gue kayak gitu, hah?! Lo mau mata Lo gue colok?!”. Ujarnya sembari mencengkram kerah baju Alexa dan membuat Alexa manjadi kesakitan.
“Woy men, santai bro! di sini Lo yang salah nabrak dia!”. Kenzo memegang pundak pria itu dan menepuk nya beberapa kali.
Tapi jangan kira itu hanya tepukan dan pegangan biasa, karena ada rasa tersembunyi yang hanya bisa di rasakan oleh pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Gimana yah, tapi gw bener-bener kgk bisa nahan ngakak😫🖕🏻
2023-01-30
0
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Kek nya ini si Evan😑
2023-01-30
0
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Boleh gak sihh gw cekek? satu hari aja🥺
2023-01-30
0