MCIML BAB 19- Pingin Bubur

Alexa lumayan penasaran dengan keadaan sekolah mereka karena dia sudah lama tidak melihat sekolahnya lagi.

“Truss.. gimana sama temen-temen sekelas kita? masih lengkap?”. Tanya Alexa. “Oh iya, Sinta udah gak ada..” Tiba-tiba dia teringat hal itu kembali.

Evan mengangkat tangannya yang memegang sendok dengan isi nasi dan lauk.

Dia mengarahkan sendok itu ke mulut Alexa dan Alexa pun langsung menganga itu memakan nasi itu.

“Sekarang prioritas kamu sembuh dulu, okay?”. Evan mengelus kepala Alexa lembut lalu mencium kening kekasihnya itu dan tersenyum.

“Kamu gak selingkuh 'kan di luar?”. Tanya Alexa yang sering merasa was-was kepada Evan yang semakin hari semakin tampan dan juga dia semakin pintar membuat Alexa ngeblush.

“Kamu cemburu?”. Tanya Evan dengan senyum penuh selidik dan berharap jika nanti Alexa akan menjawab ya.

“Dih! enggak ah, siapa juga yang mau cemburu, itu sih terserah kamu nya aja!”. Alexa berbohong, sebenarnya dia memang merasa tak suka jika Evan dekat-dekat dengan siapa saja.

Tapi dia belum bisa memastikan apakah Evan dekat-dekat dengan orang di luar sana atau itu hanya over thinking nya saja akibat was-was karena Evan yang tampan.

Alexa ingin mengatakan jika dia memang akan cemburu jika itu benar-benar terjadi, tapi egois sagitarius nya lebih menang walau terkadang Alexa suka asal ceplos.

Evan tersenyum lalu menaruh piring yang dia pegang di atas nakas.

Evan mengulurkan tangannya dan memeluk erat Alexa.

“Aku gak akan pernah selingkuh dari kamu, aku udah cukup punya kamu yang paket lengkap ini”. Walau itu hanya candaan saja, tapi itu adalah kenyataan di depan mata.

“Emang aku makanan gitu apa di samain sama paket lengkap!”. Alexa mendorong Evan pelan menjauh dari tubuhnya.

Evan tertawa pelan lalu kembali mencium kening Alexa.

“Kenapa sayang?”. Tanya Evan di saat dia menyadari kalau Alexa sedang menatapnya tajam.

Alexa membuang muka. “Gapapa”. Jawabnya singkat.

Alexa melihat ke arah kasurnya dan tak sengaja melihat headset yang tertimpah oleh bantal di ujung kasur.

Alexa penasaran, dia langsung mengambil headset tersebut.

“Punya siapa?”. Tanya Evan karena selama ini dia tahu kalau Alexa tidak bermain ponsel apa lagi hingga memiliki headset

“Gak tau”. Jawabnya singkat dan kemudian dia hanya memiliki satu kemungkinan.

Tentu saja.

Kemungkinan Alexa sangat pas dan benar, itu adalah milik Sinta karena hanya Sinta lah orang yang satu-satunya tidur bersama dirinya.

“Ini punya Sinta..” Jawabnya lirih sembari menatap sayup headset tersebut.

Evan merasa sedih di saat melihat raut wajah Alexa yang sepeti itu.

“Sayang, kamu jangan sedih, okay. Aku yakin Sinta juga pasti gak mau ngeliat kamu sedih terus begini”. Evan menumpukkan wajahnya di pundak Alexa.

Alexa hanya menjawab perkataan Evan dengan deheman saja.

Lalu dia berdiri dan turun dari atas kasur miliknya.

“Aku gak sedih kok”. Gumam Alexa di saat dia berjalan perlahan menuju balkon.

Evan memiringkan kepalanya, bingung di saat Alexa membuka pintu balkon dan keluar ke sana.

“Lexa tunggu!”. Evan merasa khawatir dan langsung mengejar Alexa.

“Aku bener-bener gak sedih..” Ujarnya lagi lirih sembari melihat matahari yang terbenam berwarna oren.

“Lexa kamu mau ngapain?!”. Evan langsung menarik lengan Alexa karena dia merasa khawatir dan tak ingin apa yang ada di pikirannya itu terjadi.

“Hah?”. Alexa bingung. “Aku cuman mau liat matahari..” Jawabnya sembari menunjuk ke matahari mengunakan tangan satunya. “Udah lama aku gak ngeliat matahari dan bulan, padahal dulu aku suka banget ngeliat bulan dan bintang, tapi sekarang aku takut sama malam”. Alexa tersenyum miris sembari tangannya mengelus pembatas balkon.

Evan langsung menarik Alexa ke dalam pelukan nya dan memeluk Alexa erat-erat seakan jika terjadi apa-apa Evan tak pernah mengizinkan Alexa pergi begitu saja.

“Bukannya udah aku bilang? sekarang prioritas kamu tuh sembuh, bukan kamu harus mikir takut malam, bintang, bulan atau apa lah!”.

Alexa tahu itu, dia juga ingin cepat sembuh dan melupakan semua ini lalu mengikhlaskan kepergian Sinta, tapi hati kecilnya menolak untuk hal itu.

“Makasih yah..” Alexa membalas pelukan dari Evan. “Makasih karena kamu selalu sabar ngejaga aku”. Sambungnya dan menyembunyikan wajahnya dalam.

Alexa tak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya jika saja Evan tak datang dan menawarkan perjanjian itu kepada dirinya.

“Yaudah, mending kita masuk aja ke dalem, bentar lagi mau malem lohh..” Evan menarik lengan Alexa kembali masuk ke dalam dan Alexa tentu saja langsung mengikuti langkah Evan.

Tapi, tanpa Evan sadari ternyata ada hal lain yang Alexa lakukan di balkon itu.

Headset yang tadi dia pegang kini sudah dia campakkan dari balkon, dia berharap ada seseorang di bawah yang memungut, membuang atau membawanya pergi dari sana agar dia tak melihat barang itu lagi di kamar atau rumah ini.

“Udah kenyang..” Ucap Alexa di saat Evan menyodorkan sendok yang berisi nasi dan lauk.

“Ayok makan lagi, kamu baru makna sikit loh”. Evan menolak penolakan yang Alexa lontarkan.

“Tapi, aku gak selera makan”.

Alexa membuat ekspentasi menyedihkan sembari menepuk-nepuk perutnya pelan.

“Kamu mau makan apa?”. Tanya Evan penasaran.

“Em.. kalau begitu beliin aku bubur ayam aja”. Jawab Alexa sembari tersenyum. “Cepet yah jangan lama-lama karena takut anak nya ngences”. Ujar Alexa dengan nada dan perkataan bercanda.

Tak..

Evan menyelentik kening Alexa hingga membuat gadis itu meringis.

“Siapa yang ngajarin ngomong begitu, hah?”. Tanya Evan, dia tak suka di saat Alexa mengatakan hal seperti itu karena dia tak pernah melakukan itu dengan Alexa, dan jika ada yang tahu tentu saja bisa menyebabkan salah paham.

“Gak ada, aku lupa tau dari siapa”. Jawab Alexa.

Dia benar-benar lupa siapa yang dia dengar mengucapkan kalimat itu, tapi yang pasti kalimat itu di ucapan oleh orang yang benar-benar hamil di depan matanya dan dia sedang meminta makanan dengan suaminya.

“Udah kamu buruan sana beli! katanya mau beliin aku makanan, nanti aku balik gak selera makan apa-apa lohh..” Alexa mendorong tubuh Evan agar dia berdiri dari kasur milik Alexa.

“Ya, yahh.. tunggu setengah atau satu jam paling lama, nanti aku balik bawa bubur kayak yang kamu minta”.

Evan berjalan menuju pintu keluar kamar setelah mengambil jaket, handphone dan kunci motonya.

“Makasih!”. Teriak Alexa sebelum Evan keluar dari kamarnya.

Evan hanya mengacungkan jari jempolnya saja tanpa melihat ke arah Alexa.

Evan langsung menutup pintu kamar di saat dia sudah keluar dari sana dan Alexa pun kembali merebahkan dirinya di atas kasur.

Terpopuler

Comments

ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐

ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐

/Menghela nafas

2023-01-30

0

ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐

ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐

haduhhhhh😑

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 MCIML BAB 2- Pria M3sum
3 MCIML BAB 3- Flash Back
4 MCIML BAB 4- Jujur Lebih Baik
5 MCIML BAB 5- Makbar(Makan bareng)
6 MCIML BAB 6- USB
7 MCIML BAB 7- Cahaya Kembali Muncul
8 MCIML BAB 8- Nomor Wa
9 MCIML BAB 9- Rahasia Dua Gadis
10 MCIML BAB 10- Bertanya
11 MCIML BAB 11- Bintang Langit
12 MCIML BAB 12- Rambutan
13 MCIML BAB 13- Heboh
14 MCIML BAB 14- Tak Tega
15 MCIML BAB 15- Masalah Kelurga Sinta
16 MCIML BAB 16- Sinta Kenapa?
17 MCIML BAB 17- Senyuman Terakhir
18 MCIML BAB 18- Benar-Benar Pergi
19 MCIML BAB 19- Pingin Bubur
20 MCIML BAB 20- Gitar
21 MCIML BAB 21- Keliy Lorenzo
22 MCIML BAB 22- Menggoda
23 MCIML BAB 23- Hampir Bayar 5 Miliar
24 MCIML BAB 24- Sakit Perut
25 MCIML BAB 25- Demi Ayang
26 MCIML BAB 26- Andrean Why?
27 MCIML BAB 27- Masih Kagak Ngerti
28 MCIML BAB 28- Rantai
29 MCIML BAB 29- Mulai Sekarang..
30 MCIML BAB 30- Bercanda
31 MCIML BAB 31- Mama
32 MCIML BAB 32- Deja Vu
33 MCIML BAB 33- Detak Jantung
34 MCIML BAB 34- Berita
35 MCIML BAB 35- Satu Kelas lagi
36 MCIML BAB 36- My Classmate Is My Love
37 MCIML BAB 37- Terganggu
38 MCIML BAB 38- Punya Wanita Yang Di Sukai
39 MCIML BAB 39- Terkurung
40 MCIML BAB 40- Penyelamat
41 MCIML BAB 41- Bunda Kecelakaan
42 MCIML BAB 43- Basket
43 BAB 43- Karakter Not Alter Ego
44 MCIML BAB 44- Tik Tok
45 MCIML BAB 45- Ganti Kata Sebut Lo/Gue-an
46 BAB 46- Kucing
47 MCIML BAB 47- Wanita Crazy
48 MCIML BAB 48- Perpustakaan
49 MCIML BAB 49- Rasi Bintang
50 MCIML BAB 50- Legenda Darah
51 MCIML BAB 51- Ternyata Iblis
52 MCIML BAB 52- Bertanya Dan Belajar
53 MCIML BAB 53- Susah Move on
54 MCIML BAB 54- Cemburu?
55 MCIML BAB 55- Permintaan Aneh Nathan
56 MCIML BAB 56- Demam
57 MCIML BAB 57- Murmure
58 MCIML BAB 58- Menjijikkan
59 MCIML BAB 59- Akibat Nyangkut
60 MCIML BAB 60- Pesan
61 MCIML BAB 61- Membuat Penawaran
62 MCIML BAB 62- Maybe..
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
MCIML BAB 2- Pria M3sum
3
MCIML BAB 3- Flash Back
4
MCIML BAB 4- Jujur Lebih Baik
5
MCIML BAB 5- Makbar(Makan bareng)
6
MCIML BAB 6- USB
7
MCIML BAB 7- Cahaya Kembali Muncul
8
MCIML BAB 8- Nomor Wa
9
MCIML BAB 9- Rahasia Dua Gadis
10
MCIML BAB 10- Bertanya
11
MCIML BAB 11- Bintang Langit
12
MCIML BAB 12- Rambutan
13
MCIML BAB 13- Heboh
14
MCIML BAB 14- Tak Tega
15
MCIML BAB 15- Masalah Kelurga Sinta
16
MCIML BAB 16- Sinta Kenapa?
17
MCIML BAB 17- Senyuman Terakhir
18
MCIML BAB 18- Benar-Benar Pergi
19
MCIML BAB 19- Pingin Bubur
20
MCIML BAB 20- Gitar
21
MCIML BAB 21- Keliy Lorenzo
22
MCIML BAB 22- Menggoda
23
MCIML BAB 23- Hampir Bayar 5 Miliar
24
MCIML BAB 24- Sakit Perut
25
MCIML BAB 25- Demi Ayang
26
MCIML BAB 26- Andrean Why?
27
MCIML BAB 27- Masih Kagak Ngerti
28
MCIML BAB 28- Rantai
29
MCIML BAB 29- Mulai Sekarang..
30
MCIML BAB 30- Bercanda
31
MCIML BAB 31- Mama
32
MCIML BAB 32- Deja Vu
33
MCIML BAB 33- Detak Jantung
34
MCIML BAB 34- Berita
35
MCIML BAB 35- Satu Kelas lagi
36
MCIML BAB 36- My Classmate Is My Love
37
MCIML BAB 37- Terganggu
38
MCIML BAB 38- Punya Wanita Yang Di Sukai
39
MCIML BAB 39- Terkurung
40
MCIML BAB 40- Penyelamat
41
MCIML BAB 41- Bunda Kecelakaan
42
MCIML BAB 43- Basket
43
BAB 43- Karakter Not Alter Ego
44
MCIML BAB 44- Tik Tok
45
MCIML BAB 45- Ganti Kata Sebut Lo/Gue-an
46
BAB 46- Kucing
47
MCIML BAB 47- Wanita Crazy
48
MCIML BAB 48- Perpustakaan
49
MCIML BAB 49- Rasi Bintang
50
MCIML BAB 50- Legenda Darah
51
MCIML BAB 51- Ternyata Iblis
52
MCIML BAB 52- Bertanya Dan Belajar
53
MCIML BAB 53- Susah Move on
54
MCIML BAB 54- Cemburu?
55
MCIML BAB 55- Permintaan Aneh Nathan
56
MCIML BAB 56- Demam
57
MCIML BAB 57- Murmure
58
MCIML BAB 58- Menjijikkan
59
MCIML BAB 59- Akibat Nyangkut
60
MCIML BAB 60- Pesan
61
MCIML BAB 61- Membuat Penawaran
62
MCIML BAB 62- Maybe..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!