“Ihhhh! bunda ada yang ngintip Bun!!!”. Alexa berteriak sekuat mungkin dan berharap jika Megan yang jaraknya jauh itu mendengarnya.
“Woy diem! orang bisa salah sangka sama kita entar!”.
Pria itu menutup membungkam mulut Alexa di saat mendengar dua langkah kaki menuju ke sana.
“Lepasin!". Alexa ingin mengatakan itu, tapi terdengar tak jelas karena mulutnya yang di tutup sangat kuat.
“Eh? gak ada? bukannya tadi ada suara orang teriak dari sini?”. Gumam orang yang datang ke sana.
“Ck, ganggu aja. Udah ah yok balik, paling tuh anak yang suka bikin onar!”.
“Tapi kalau beneran memang ada masalah gimana?”.
“Udah, gak ada nih buktinya!”. Jawabnya lalu pergi dari sana dan di ikuti dengan temannya.
Langkah kaki mereka lumayan menggema di ruang ganti hingga membuat Alexa dan pria itu bisa mendengarnya.
Pria itu mencoba mengintip suasana di luar ruang ganti, benar kini sudah sepi kembali.
“Huaaahhh!”. Dia kaget di saat sudah sadar kalau dia memeluk tubuh Alexa yang masih menggunakan dress setengah terbuka.
“Ih! dasar cowok m3sum!!”. Teriak Alexa dengan mata berkaca-kaca sembari tangannya yang menutupi dadanya.
Pria itu menganga.
“Hah?”. Dia bingung dengan perkataan Alexa. “Pfft.. tepos gini apa yang mau di sembunyikan?”. Dia malah tertawa dan mengejek Alexa.
“Keluar kamu! dasar m3sum gila! keluar sekarang juga!!”. Teriak Alexa histeris hingga membuat pria itu tak bisa menahan tawanya.
“Okay fine, gue keluar nih..” Dengan cengirnya dia keluar dari ruang tempat Alexa berganti.
Alexa langsung berdiri di saat dia sudah keluar dan menutup tirai.
“Hisss! ini semua gara-gara bunda pokoknya!”. Gerutunya dan kembali mencoba mengambil sleting dress agar dia bisa cepat-cepat keluar dari sana.
Di lorong luar ganti kini pria tadi masih berdiri di sana dengan detak jantung yang tak beraturan.
“T-Tadi.. Sumpah tadi cuman reflek aja!”. Gumamnya sembari menjambak rambutnya frustasi, pria itu memegang keningnya lalu bersandar di dinding dengan kepala yang mendongak ke atas langit-langit lorong.
...***...
Setelah beberapa saat akhirnya Alexa selesai dengan dress nya, setelah 1 jam lebih.
“Aaaaa!”.
Alexa kaget di saat masih melihat pria itu di depan ruang ganti.
“Pria m3sum! ngapain masih di sini! wah! jangan-jangan dari tadi kamu ngintipin aku yah, ngaku!”. Pikiran-pikiran negatif Alexa sukai muncul sekarang.
“Enak aja manggil gue pria m3sum! gue punya nama men!”. Protes pria itu. “Eh! yang ada elu kali yang mau ngintip! bisa-bisanya masuk ke ruang ganti cowok! kurang kerjaan lu, noh ngepel ma noh masih cari cleaning servis di sini!”. Sambungnya masih nyerocos.
Alexa mengeryitkan alisnya. “Hah? ruang cowok?”. Dia bingung, dia memang tak tahu dengan tempat ini, jadi bisa saja kemungkinan memang benar-benar dia yang salah.
“Udah mending lo sana pergi keburu ada orang yang liat Lo keluar dari sini!”. Pria itu menarik lengan Alexa dan pergi dari sana.
“Eh lepas! heh pria m3sum lepas!!”. Alexa berusaha menarik tangannya yang di tarik oleh pria itu.
“Udah diem Lo toge! di mana ortu Lo? biar gue anterin!”. Ujarnya tanpa nada ragu sedikitpun.
“Ih lepasin! nanti bunda salah paham! lepas ih pria m3sum!”.
Langkah pria itu terhenti, begitu juga dengan langkah Alexa.
“Haduhh.. di balikin malah ngelunjak! yaudah sana pergi Lo, okay gue pergi!”. Pria itu begitu saja meninggalkan Alexa yang masih terdiam menatap kepergiannya.
Alexa menaikkan sebelah alisnya lalu pergi dari sana menuju ke tempat Megan berada.
Megan melihat ke arah Alexa di saat merasa ada seseorang yang mendekati dirinya.
“Bunda jamuran loh”. Ujarnya sambil tersenyum dan muka yang lumayan kusut.
“Yah kan udah aku bilang bakal lama, bunda sih nyuruh-nyuruh pakai kagak gini!”.
“Tapi bagus loh kamu pakai itu, cuman kamu kelamaan aja ganti bajunya, ada masalah?”. Megan bertanya dengan penuh selidik.
“Banyak, kancing bajunya susah banget buat di kancing jadinya lama deh, trus tadi juga aku salah masuk ruang ganti dan di intip sama pria m3sum”. Alexa benar-benar mengatakan semua yang terjadi dengan dirinya tanpa rasa ragu sedikitpun dari dirinya.
“H-Hah?!”. Megan terkejut. “Tunggu-Tunggu, kamu bilang salah masuk kamar mandi? di intip sama pria m3sum?! kok bisa?!!”. Megan tak habis pikir dengan penjelasan dari Alexa.
Alexa tiba-tiba tersadar, dia langsung menutup mulutnya kencang-kencang dan menjadi panik.
‘Akh! mulut kamu berkhianat ’ Alexa tak berani melihat ke arah Megan karena sepertinya Megan benar-benar membutuhkan penjelasan.
“Lexa.. bunda nunggu loh..” Ujar Megan dengan tangannya yang dia lipat di atas dada.
“A-Anu bun.. tadi salah, maksudnya cewek tapi rambutnya kayak cowok.. iya gitu maksudnya!”. Alexa berusaha membohongi Megan, tapi Megan sudah tahu gelagat anak nya itu sangat terlihat jelas jika Alexa sedang berbohong.
“Kamu bohong?”. Tanya Megan padahal dia sudah tahu.
“Gak bun! mana mungkin aku bohong sama bunda!”. Jawab Alexa dengan wajah yang paling meyakinkan miliknya.
Di sisi lain, pria itu sedari tadi mengikuti Alexa karena dia merasa penasaran.
“Itu.. bukannya Tante Megan yah? ya gak sih?!”. Gumamnya di saat memperhatikan wajah Megan dengan seksama.
“Trus kalau itu Tante Megan.. berarti dia Alexa dong?!!!! what?!”. Tiba-tiba saja dia kaget dan refleks berteriak di tempat umum itu.
“Gak, gak! gak mungkin 'kan itu Alexa! dan pasti kemaren namanya Alex bukan Alexa! anak Tante Megan tiga-tiganya laki-laki jadi pasti bukan mereka 'kan?!”. Pria itu kini entah berfikir apa, tapi yang pasti itu adalah pemikiran yang ribet dan ruwet.
“Tapi itu memang muka Tante Megan..” Kini dia merasa jika sekelilingnya menjadi suram tanpa warna.
...***...
Balik di masa Alexa masih TK dan kedua kakak kembarnya masih kelas 1 SD.
“Kak, kamu jadi pangeran yah, nanti pas aku pingsan kamu gendong, okay!”.
Alexa kini memakai gaun dengan rambutnya yang pendek seperti anak laki-laki.
“Mana bisa laki-laki jadi Putri! gak usah ngawur!”. Seorang anak laki-laki yang sedang bermain dengan Alexa menyelentik keningnya pelan.
“Awww!”. Hal itu tentu membuat Alexa meringis. “Tapi kan bisa aja, kan gak perlu jadi perempuan kalau mau jadi Putri!”.
Alexa sebenarnya tahu jika dirinya perempuan, tapi dia tak pernah menerima kenyataan jika dia perempuan walau memang dia suka bermain mainan anak perempuan.
“Ih! gak ah, mana ada putri yang laki-laki”. Anak itu menolak keras jika Alexa ingin menjadi putri. “Lagian kamu kenapa sih suka banget main beginian, mending main game nih kayak aku!”. Dia-Kenzo menunjukkan PS yang sedang dia mainkan.
Alexa tak pernah memainkan hal seperti itu sebelumnya. Walau kedua kakak kembar nya suka bermain itu, tapi dia tak pernah mau kepo dan mencoba memainkan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Bukan mulut, tapi cangkem 😏
2023-01-30
0
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Kamu terlulu Juju sweet, jujur boleh, tapi agak ngotak dikit gtu loh🗿😭
2023-01-30
0
ᥫ᭡ Punꫝ፝֟m࿐
Btw gw TB 157 BB 25, itu toge jg gak yah? 🤔
2023-01-30
0