''Raka..!! Ya ampun apa kabar? kemana aja selama ini?'' tanya Nara dan Raka hanya tertawa mendengar pertanyaan Nara, ketika Raka akan membuka mulutnya tiba tiba Agam langsung berdehem.
Ehemm...
Raka langsung tersenyum kikuk dan segera membalikkan badannya ke arah depan dan segera menarik pedal gasnya sambil mengatakan maaf.
Nara hanya melirik Agam sekilas, di dalam taksi Nara dan Raka saling bertukar cerita membuat Agam jadi merasa tidak senang. Raka mengamatinya dari spion,
''Mas namanya siapa mas?'' tanya Raka yang ingin berbasa basi.
''Mas.. mas.. emangnya kapan aku nikah sama mbakmu?'' tanya Agam dengan nyolot
Raka langsung tertawa kikuk mendengarnya, sementara Nara langsung melirik tajam kearah Agam.
''Kenapa menatapku seperti itu?'' tanya Agam pada Nara.
''Ck, Maaf ya Ka, ini orang emang radak aneh dikit, maklumi aja soalnya kepalanya abis kebentur aspal kemarin.'' ucap Nara sambil membuang pandangannya kearah jendela samping.
Agam hanya berdecak kesal saat mendengar ucapan Nara dan lebih memilih untuk memejamkan matanya karena sebenarnya kepalanya masih terasa pusing.
Sesampainya dirumah, Nara langsung mempersilahkan Raka untuk mampir, setelah melihat Agam masuk ke dalam rumah dengan wajah yang ditekuk.
''Siapa?'' tanya Raka sambil menunjuk Agam dengan dagunya.
''Majikan!'' jawab Nara singkat sambil mempersilahkan Raka untuk duduk di kursi teras.
Raka langsung memandang wajah Nara dengan intens.
''Maksudmu?'' tanya Raka penasaran.
Nara akhirnya menjelaskan semua yang terjadi padanya selama beberapa bulan ini.
Raka hanya manggut manggut mendengar penjelasan Nara.
''Pantesan aja selama berbulan bulan ini kau tidak pernah kelihatan!'' ucap Raka sambil tertawa kecil.
Nara hanya tersenyum, dari sekian banyak teman Nara hanya Raka lah yang tahu identitas asli Nara. karena semua teman temannya tahunya Nara hanyalah anak seorang pegawai biasa.
Nara jadi terbayang kejadian beberapa tahun yang lalu saat dia masih Sekolah Menengah Atas.
Semua teman temannya tidak mau berteman dengannya hanya karena dia anak dari seorang pegawai biasa. dan hanya Raka lah yang mau berteman dengannya saat itu. Dan ini semua karena orang tuanya yang tidak memperbolehkan Nara untuk mengungkapkan identitas aslinya di depan orang banyak karena terlalu banyak pesaing bisnis mereka yang berniat membuat keluarga mereka hancur.
Jadi sebisa mungkin sang papa melindungi putri tunggalnya dengan cara menutup identitas aslinya. Karena orang tua Nara masih trauma saat Nara kecil dulu pernah diculik oleh musuh mereka. sejak saat itu mereka menutup semua identitas putri mereka, dan jika sudah tiba waktunya nanti maka sang papa sendirilah yang akan mengungkapnya.
Suara ponsel Raka yang berdering membuat Nara langsung tersadar dari lamunannya.
''Aku angkat telfon bentar ya?'' pamit Raka
Nara hanya mengangguk sambil terus memandangi Raka yang sedang menerima telfon dan seketika wajah Raka langsung berubah sedih.
Raka langsung mematikan ponselnya dan pergi menuju taksinya tanpa berpamitan pada Nara.
Nara yang melihat kekhawatiran di wajah Raka langsung pergi mengejar Raka.
''Raka..!! panggil Nara sambil menghentikan tangan Raka yang akan membuka pintu taksi.
''Apa yang terjadi?'' tanya Nara mulai cemas.
''Mamaku kondisinya lagi ngedrop Ra, dan sekarang aku mau pulang!'' jawab Raka sambil membuka pintu kembali.
''Aku ikut..!'' ucap Nara yang langsung masuk ke dalam taksi. Nara sangat mengenal baik mamanya Raka karena dulu setiap pulang sekolah Nara selalu mampir kerumah Raka untuk mengerjakan tugas kelompok, dan lagian mamanya Raka dan mamanya Nara adalah teman sewaktu muda dulu. Nara juga sangat menyayangi mamanya Raka.
Raka mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena dia sangat khawatir dengan sang mama.
Sesampainya mereka dirumah ternyata ada tetangga Raka yang menelfonnya tadi. Raka langsung masuk kedalam kamar dan melihat mamanya yang sedang berbaring di atas kasur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Hendrik Gunawan
semangat terus
2023-02-08
2
XMantan SElaTAN
lanjuuuttt👍👍👍
2023-02-05
1