Pagi ini Nara dan Agam pergi ke minimarket untuk belanja bulanan. Setelah selesai belanja Nara ingin membeli kue yang ada di depan minimarket tersebut.
''Oh iya, Tuan tunggu disini sebentar yah, aku mau beli kue di depan situ!'' kata Nara
Agam hanya mengangguk sambil melihat ponselnya.
Diseberang jalan tepatnya disebuah mobil berwarna merah seorang wanita cantik sedang tersenyum manis di dalam mobil sambil membuka kaca mata hitamnya dan sesekali mata tajamnya melihat kearah Agam yang menurutnya semakin hari semakin tampan.
Wanita cantik itu adalah Miranda, dia masih tidak terima karena Agam memutuskan hubungan mereka hanya karena masalah yang menurutnya sangat spele. Miranda pun memandang Agam dengan pandangan yang sulit diartikan. Namun seketika dia malah melihat Nara yang berjalan keluar dari minimarket dan langsung menghampiri Agam.
Dan seketika itu wajahnya langsung berubah menjadi sangat marah karena dia tiba tiba malah teringat bahwa Agam memiliki hubungan dengan si pelayan itu.
Miranda yang terlalu cemburu langsung memikirkan cara bagaimana supaya Agam dan Nara bisa berpisah, Dia mengetuk ngetukkan jarinya sambil berfikir.
Namun tiba tiba sebuah ide muncul tepat saat dia melihat Nara yang ingin menyeberang jalan.
''Ahaaaa... pucuk dicinta ulam pun tiba, Kalau aku gak bisa miliki kamu maka pelayan itu juga gak boleh miliki kamu sayang!'' ucapnya dengan lirih sambil mencengkram erat stirnya.
Miranda yang lagi dikuasai cemburu, akhirnya berniat untuk menabrak Nara. Dia menambah laju kecepatannya dan berharap setelah menabraknya Nara akan langsung mati ditempat.
Agam yang baru selesai melihat ponselnya langsung memasukkannya kembali kedalam saku, lalu dia melihat ke arah Nara yang sedang ingin menyeberang. Namun tiba tiba dia melihat sebuah mobil dari arah berlawanan sedang melaju dengan sangat kencang.
''Nara, awas!'' teriak Agam yang langsung berlari untuk menyelamatkannya. Nara menoleh dan sangat terkejut saat melihat mobil melaju kearahnya.
''Akkhhhh..!'' teriak Nara sambil memejamkan matanya karena tiba tiba kakinya terasa sangat sulit untuk digerakkan.
Agam berhasil mendorong Nara dan mereka langsung jatuh berguling ke aspal, namun kepala Agam yang terbentur pembatas jalan membuatnya langsung tak sadarkan diri.
''Astaga, Agam!'' Teriak Nara sambil meraih kepala Agam yang tergeletak.
Nara menangis histeris melihat darah keluar dari kepala Agam. Semua orang yang melihatnya langsung berdatangan untuk membantunya.
Miranda yang syok karena melihat Agam menolong Nara langsung berhenti dan memukul stir nya dengan sangat kencang.
''****, kenapa Agam malah nolongi pelayan itu sih!'' teriak Miranda dengan frustasi sambil menjambak kuat rambutnya. Namun tiba tiba dia mendengar suara orang menggedor pintu mobilnya.
''Woii.. tanggung jawab lo!'' ucap seorang pria dengan tidak sabaran. Miranda yang ketakutan langsung segera menarik pedal gasnya dan melaju kencang, karena dia sangat takut jika harus di amuk oleh orang orang yang melihat kejadian itu. Pria itu langsung mengumpat saat pemilik mobil itu bukannya membuka pintu dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tapi malah melaju pergi dengan sangat kencangnya.
Sesampainya dirumah sakit..
''Keluarga pasien?'' tanya sang dokter, Nara langsung bangkit dari duduknya dan segera menghampiri sang dokter.
''Saya keluarganya dokter, Bagaimana keadaannya?'' tanya Nara sambil senggugukan
''Alhamdulillah, beliau baik baik saja nona.'' jawab sang dokter sambil tersenyum membuat Nara merasa lega.
''Kalau begitu saya permisi dulu nona!'' lanjut sang dokter.
''Silahkan dokter,'' jawab Nara sambil menganggukan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Hendrik Gunawan
💪
2023-02-03
1