Ternoda

''Eh, tunggu dulu! kita kan belum kenalan, kenapa sudah main deal deal lan?'' tanya Agam sambil menautkan kedua alisnya.

''Oh iya lupa. Aku, Nara!'' ucap Nara sambil mengulurkan tangannya kembali.

''Agam Lawrenz. dan sekarang Aku adalah majikanmu! dan satu lagi, panggil Aku dengan sebutan Tuan Muda,'' ucap Agam dengan tegas.

''Baiklah Tuan Muda..!'' ucap Nara dengan patuh.

''Ok, kalau begitu sekarang kamarmu ada dibelakang rumah ini, silahkan istirahat! dan mulai besok kau bisa mulai bekerja menjadi pelayan!'' ucap Agam sambil melangkah pergi meninggalkan Nara seorang diri.

🌺🌺🌺

Agam duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, setelah itu langsung berteriak dan memanggil sang pelayan.

''Nara...!'' teriak Agam dengan suara menggelegar. Membuat Nara yang sedang menuang air kedalam gelas langsung terlonjak kaget.

"Astaga, iya Tuan, sabar napa sih, gak usah teriak teriak kayak dihutan gitu, Aku itu gak budek!'' sungut Nara sambil memanyunkan bibirnya. Dirinya yang sedang ingin minum terpaksa menunda gara gara teriakan dari majikan songongnya itu.

"Kenapa Kau memakai baju seperti itu? kau fikir kita mau ke kondangan?'' tanya Agam sambil melihat penampilan Nara dari atas sampai bawah.

''Aku kan emang gak punya baju buat ke kantor, seharusnya Tuan sebagai Majikan harus belikan baju buat ke kantor dong!'' ucap Nara dengan asal ceplos.

"Pakai ini!'' perintah Agam sambil menyerahkan sebuah paperbag kepada Nara

"Aku tunggu 10 menit untuk berganti pakaian sekarang!'' lanjut Agam sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

''Ha, 10 menit? tapi Tuan..--''

Ucapan Nara langsung dipotong cepat oleh Agam.

''Satu...!!''

Agam mulai menghitung membuat Nara menjadi panik.

''20 menit ya Tuan..!'' tawar Nara.

''Dua..!!'' Ucap Agam terus menghitung tanpa memperdulikan reaksi Nara.

''Ok..ok.. Aku ganti baju sekarang!'' ucap Nara sambil berlari ngibrit ke dalam kamar.

"Sialan ini majikan, bisa bisanya Aku disuruh ganti baju dalam waktu 10 menit! *B**athin Nara menggerutu*.

🌺🌺🌺

''Nara...!''

Agam kembali berteriak dengan kesal, karena sudah lebih dari sepuluh menit, namun sang pelayan tidak juga menampakkan batang hidungnya.

"Iya, Tuan. ya ampun nyebelin banget sih!'' ucap Nara dengan napas ngos ngosan.

''Ayo, segera berangkat sekarang!'' ajak Agam sambil beranjak dari duduknya.

''Sekarang Tuan?'' tanya Nara dengan begoknya.

Agam langsung melirik tajam kearahnya, membuat Nara langsung menelan salivanya dengan susah payah.

Sesampainya dikantor...

''Tolong buatkan kopi sekarang!'' Nara yang ingin mengikutinya masuk kedalam ruangan langsung menghentikan langkahnya, saat mendengar Agam memerintahnya.

''Baik, Tuan!'' Nara langsung pergi menuju pantry, dirinya yang ingin membuka mulut untuk mengucapkan sesuatu terpaksa ditunda sebab Agam langsung melirik tajam ke arahnya.

"Ah elah.. emang di kantor sebesar ini gak ada office boy nya apa? Aku kan gak tau gimana caranya buat kopi!! nyusahin aja nih orang!! bathin Nara menggerutu sambil melirik kesana kemari mencari seseorang yang bisa di tanyain.

"Gimana caranya yah?" Nara memandang ke arah sebuah gelas kaca sambil menggaruk pelipisnya yang tiba tiba terasa gatal.

"Aha, Aku ada ide.'' Nara tersenyum sambil mengeluarkan ponselnya, setelah itu jarinya dengan lihai mengetik bagaimana cara membuat kopi,

Setelah selesai membuat kopi, Nara langsung membawanya masuk ke dalam ruangan Agam.

''Silahkan Tuan, ini kopinya!'' ucap Nara sambil meletakkan kopi diatas meja dan tersenyum manis.

Agam hanya meliriknya sekilas dan kemudian fokus kembali pada laptopnya. Sementara Nara hanya diam berdiri di sebelah sang Tuan Muda sesuai perintahnya tadi.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang, membuat Nara dan Agam langsung menoleh ke arah sumber suara.

''Permisi Pak, diluar ada Nona Miranda ingin bertemu dengan bapak!'' ucap seketaris Agam dengan sangat sopan.

Belum sempat Agam menjawab, seorang gadis langsung masuk begitu saja kedalam ruangan Agam.

"Kalau begitu saya permisi, Pak!'' ucap sang sekretaris sambil menutup pintu ruangan Agam.

''Hai, sayang!'' ucap seorang gadis dengan dandanan nyentrik sambil berjalan lenggak lenggok, kemudian gadis itu langsung mencium Agam dengan mesra, membuat Agam dengan senang hati membalas ciuman Miranda walau mereka berada di depan Sang Pelayan.

''As**taga, mata Aku* uda ternoda sama mereka!! dan, ya ampun. ini ondel ondel siapa coba, dateng dateng langsung nyosor aja! bathin Nara sambil menggerutu kesel*.

Setelah selesai dengan kegiatan mereka berdua, Agam langsung mengajak Miranda untuk duduk di sofa.

''Oh ya sayang, kenapa sih akhir akhir ini jarang banget temui aku, aku kan kangen!'' ucap Miranda sambil bergelayut manja dilengan Agam.

''Hueekk... Aku mau muntah denger ini ondel ondel ngomong begitu! bathin Nara sambil menutup mulutnya.

''Maaf ya sayang, beberapa hari ini aku memang sibuk banget," ucap Agam sambil melirik Nara dan memintanya untuk mengambilkan kopinya yang ada diatas meja.

''Oh iya sayang, apa kau mau minum? biar dibuatin sama pelayan aku!'' ucap Agam sambil menatap Miranda yang selalu tampil sexy di manapun berada, membuat mata Agam menjadi segar kembali.

''Gadis ini pelayanmu?'' tanya Miranda sambil melirik sinis ke arah Nara, membuat Nara menjadi salah tingkah. Miranda tidak suka jika Agam memiliki seorang pelayan yang cantik.

Terpopuler

Comments

Sischa cintara

Sischa cintara

😂😂😂 Belum apa² Miranda sudah takut kalah saing sama Nara.

2023-06-20

0

SenjaKala

SenjaKala

ngakak sama tingkah nara

2023-02-19

1

Bening

Bening

Thor, emang ondel-ondel itu kaya apa sih🤔 serius nanya😁

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Disuruh Pergi Beneran
2 Jadi Pelayan
3 Ternoda
4 Pala Lo Peyang
5 Dalaman
6 Mama Sarah Marah
7 Oppa KW
8 Tuan Muda Menyebalkan
9 Pertunangannya Batal
10 Patah Hati
11 Kedatangan Miranda
12 Ayam Segar
13 Tips 5 Juta
14 Langsung Nyosor
15 Kecelakaan
16 Situasi Membagongkan
17 Raka
18 Mama Diana
19 15 Tahun Yang Lalu
20 Hukuman Nara
21 Teman Lama
22 Agam Cemburu
23 Di Bawa Pulang
24 Kabur
25 Bertemu Keluarga
26 Nikah Kilat
27 Tsunami
28 Pulang
29 SAH
30 Tidur Satu Ranjang
31 Awal Mula
32 Penghuni Kamar
33 Kunci
34 Ulat Bulu
35 Ngambek
36 Ketahuan Mama
37 Seperti Siput
38 Bercocok Tanam
39 Pewaris Arkhatama Group
40 Olahraga Malam
41 Permintaan Orang Tua Raka
42 Isteri Kontrak
43 Kerja Sama
44 Di Culik
45 Gavin Akan Menginap
46 Cosplay Jadi Banci
47 Mandi Bersama
48 Mereka kembar
49 Meninggal
50 Pemakaman
51 Cemburu
52 Makan Siang Bersama
53 Kayla Jatuh
54 Foto Agam dan Kayla
55 Kecewa
56 Menjadi Pelayan Lagi
57 Kemarahan Papa Tama
58 Rindu
59 Gara Gara Timbangan
60 Ingin Makan Sate
61 Nara Hamil
62 Markonah
63 USG
64 Mertua Bar Bar
65 Mbak Kukun
66 Nagih Duit Mangga
67 Insiden Pohon Mangga
68 Agam Merasa Frustasi
69 Mendapatkan Bukti
70 Di Ujung Tanduk
71 Rekaman CCTV
72 Menculik Kayla
73 Bayi Eric
74 Wanita Menyebalkan
75 Eric Wilston
76 Membantu Perusahaan Agam
77 Kontraksi
78 Pingsan
79 Mau Keluar
80 Bayi Perempuan
81 Selamat Datang My Princess
82 Arisha Lawrenz
83 Merasa Bersalah
84 Dikutuk Jadi Malin Kundang
85 Kembali Ke Indonesia
86 Siapa Dia Sebenarnya
87 Melarikan Diri Dari Seseorang
88 Makan Malam
89 Bertemu Kembali
90 Seperti Karung Beras
91 Meminta Maaf
92 Meminta Penjelasan
93 Kemarahan Agam
94 Tangisan Arisha
95 Gugatan Cerai
96 Ingin Membawa Nara Pulang
97 Agam Tertembak
98 Ruang Operasi
99 Sadar
100 Meminta Maaf
101 Hamil Lagi
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Disuruh Pergi Beneran
2
Jadi Pelayan
3
Ternoda
4
Pala Lo Peyang
5
Dalaman
6
Mama Sarah Marah
7
Oppa KW
8
Tuan Muda Menyebalkan
9
Pertunangannya Batal
10
Patah Hati
11
Kedatangan Miranda
12
Ayam Segar
13
Tips 5 Juta
14
Langsung Nyosor
15
Kecelakaan
16
Situasi Membagongkan
17
Raka
18
Mama Diana
19
15 Tahun Yang Lalu
20
Hukuman Nara
21
Teman Lama
22
Agam Cemburu
23
Di Bawa Pulang
24
Kabur
25
Bertemu Keluarga
26
Nikah Kilat
27
Tsunami
28
Pulang
29
SAH
30
Tidur Satu Ranjang
31
Awal Mula
32
Penghuni Kamar
33
Kunci
34
Ulat Bulu
35
Ngambek
36
Ketahuan Mama
37
Seperti Siput
38
Bercocok Tanam
39
Pewaris Arkhatama Group
40
Olahraga Malam
41
Permintaan Orang Tua Raka
42
Isteri Kontrak
43
Kerja Sama
44
Di Culik
45
Gavin Akan Menginap
46
Cosplay Jadi Banci
47
Mandi Bersama
48
Mereka kembar
49
Meninggal
50
Pemakaman
51
Cemburu
52
Makan Siang Bersama
53
Kayla Jatuh
54
Foto Agam dan Kayla
55
Kecewa
56
Menjadi Pelayan Lagi
57
Kemarahan Papa Tama
58
Rindu
59
Gara Gara Timbangan
60
Ingin Makan Sate
61
Nara Hamil
62
Markonah
63
USG
64
Mertua Bar Bar
65
Mbak Kukun
66
Nagih Duit Mangga
67
Insiden Pohon Mangga
68
Agam Merasa Frustasi
69
Mendapatkan Bukti
70
Di Ujung Tanduk
71
Rekaman CCTV
72
Menculik Kayla
73
Bayi Eric
74
Wanita Menyebalkan
75
Eric Wilston
76
Membantu Perusahaan Agam
77
Kontraksi
78
Pingsan
79
Mau Keluar
80
Bayi Perempuan
81
Selamat Datang My Princess
82
Arisha Lawrenz
83
Merasa Bersalah
84
Dikutuk Jadi Malin Kundang
85
Kembali Ke Indonesia
86
Siapa Dia Sebenarnya
87
Melarikan Diri Dari Seseorang
88
Makan Malam
89
Bertemu Kembali
90
Seperti Karung Beras
91
Meminta Maaf
92
Meminta Penjelasan
93
Kemarahan Agam
94
Tangisan Arisha
95
Gugatan Cerai
96
Ingin Membawa Nara Pulang
97
Agam Tertembak
98
Ruang Operasi
99
Sadar
100
Meminta Maaf
101
Hamil Lagi
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!