''Kita sudah sampai, ayo turun!'' ajak Agam sambil membuka safety belt nya.
''Wah, ini rumahmu?!'' Nara memandang takjub keseluruh penjuru rumah Agam. Agam tidak menjawab pertanyaannya, dia terus berjalan sambil membuka pintu utama.
''Bibi...!''
Agam berteriak memanggil sang Pelayan.
Seorang wanita paruh baya datang tergopoh gopoh menghampiri sang majikan.
''Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu!'' ucap sang Pelayan sambil menundukkan kepala sebentar.
''Tolong urus gadis ini, saya mau balik ke kantor lagi!'' ucap Agam sambil berlalu masuk ke ruang kerja, untuk mengambil berkas berkasnya yang tertinggal.
''Ayok Non, silahkan duduk! Non, mau minum apa?'' tanya sang Pelayan dengan sopan.
''Oh iya, Bik, tolong bikinin jus dong Bik! soalnya, Nara haus banget ini!'' ucap Nara nyengir sambil memegangi tenggorokannya yang sudah kering kerontang..
''Baik Non, tunggu sebentar ya, biar Bibik buatin!'' ucap sang Pelayan sambil tersenyum dan kemudian langsung melangkahkan kakinya ke arah dapur.
🌺🌺🌺
Agam yang baru pulang dari kantor langsung masuk ke dalam rumah, saat melewati ruang tamu, matanya tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang tertidur di atas sofa dengan nyamannya.
"Ck, ini orang kenapa masih disini sih! ucap Agam dalam hati sambil berjalan ke arah sofa dan mendekat ke arah gadis tersebut.
''Wooiii.. banguuun!'' Agam berteriak di dekat kuping Nara, membuat Nara terkejut dan langsung terbangun.
''Astaga, bisa gak sih gak teriak teriak dikuping orang!'' ucap Nara sambil memandang wajah Agam dengan kesal.
''Sudah puas tidurnya?'' tanya Agam sambil bersedekap dada. Dirinya pikir gadis ini sudah pergi dari rumahnya, tapi ternyata masih di sini dan malah enak enakan tidur di atas sofanya.
''Maksudnya?'' tanya balik Nara dengan wajah cengoknya.
''Sekarang kau bisa pergi dari rumah ini, kakimu sudah sembuh kan? Ayo, sekarang cepet keluar!'' ucap Agam sambil menunjuk pintu keluar, namun gadis itu hanya diam dan menundukkan kepalanya saja.
Beberapa detik berlalu, gadis itu tetap tidak beranjak juga dari tempat duduknya, membuat Agam heran dan langsung menautkan kedua alisnya.
''Kenapa kau malah bengong disitu, kau tidak mendengarku?'' tanya Agam dengan raut wajah datarnya.
''Aku itu tidak punya rumah, Aku hanya sebatang kara!'' ucap Nara dengan sok dramatis sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Mudah mudahan ini orang percaya sama omonganku! soalnya aku kan emang lagi pergi dari rumah dan gak boleh balik sebelum dapat uang 100 juta..!! ucap Nara dalam hati yang langsung teringat dengan tantangan dari sang papa.
''Itu bukan urusanku, sekarang juga kau harus pergi dari rumah ini!'' ucap Agam sambil menatap tajam ke arah Nara.
''Eh busyet, kejam banget sih jadi orang, kalau aku keluar dari rumah ini, terus aku dijalan diapain orang gimana? Kau mau tanggung jawab? terus nanti kalok ada berita gini '' seorang gadis ditemukan tidak bernyawa karena...--''
''Stop, jangan di lanjut!'' kata Agam yang langsung memotong ucapan Nara.
''Kau tidak perlu bicara panjang kali lebar kali tinggi, karena kepalaku pusing mendenger ocehanmu itu!'' lanjut Agam dengan sarkasnya.
''Kalau begitu, berarti aku boleh dong tinggal dirumah ini!'' ucap Nara dengan penuh harap.
''Ck, Dasar nyusahin! Baiklah kalau begitu. Kau boleh tinggal disini, Tapi, Kau harus jadi pelayan di rumah ini!'' ucap Agam sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
''Ha, gimana? tunggu tunggu, maksudnya gimana tadi, Aku boleh tinggal disini, tapi harus jadi pelayan gitu!'' ujar Nara memastikan bahwa telinganya tidak salah dengar.
''Iya, kebetulan pelayan di sini lagi izin untuk pulang kampung, Jadi kau bisa sementara gantikan pelayan sebelumnya!'' ucap Agam.
''Ok deh, gak apa apa jadi pelayan juga, dari pada aku luntang lantung dijalanan dan gak jelas!'' ucap Nara yang kemudian membuat Agam langsung melongok tidak percaya.
''Terus gaji aku jadi pelayan berapa?'' lanjut Nara to the poin.
''Haish, Kau itu, kerja saja belum sudah tanya gaji, dasar mata duitan!'' ujar Agam dengan sewot.
''Ya iya dong, Aku harus tau dulu gajinya itu berapa, kali aja gaji aku gak sesuai sama kerjaan yang di kasih, kan bisa rugi aku!'' ucap Nara dengan gaya songongnya.
''Cerdass..!''
Agam menjentikkan jarinya dan membuat Nara langsung tersenyum lebar.
''Lima juta, bagaimana?'' lanjut Agam sambil menatap Nara yang masih tersenyum lebar.
(Anggap aja gajinya segitu ya gaes soalnya ini dunia novel bukan dunia nyata😂)
''Lumayan lah,'' ucap Nara dalam hati.
''Ok, deal..!'' ucap Nara sambil mengulurkan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sya'wanah
enak, jd pembantu gaji 5jt sebulan.
ikut gabung donk nglamar jd pembantu tuan muda
2023-07-20
2
Sischa cintara
Hati2 Agam love² berhamburannanti 🤭😁
2023-06-20
1
Jesi Jasinah
mampir kak di karyaku cintaku yang tak direstui
2023-04-29
1