Kilauan Pedang

Melihat sosok yang berdiri di depan pintu yang mengalami gempa bumi, ia menatap sejenak gadis belia itu. Tadinya ia berpikir, kalau wanita unik yang akan datang seperti biasanya.

Ternyata bukan, ia memang mendengar beberapa kali suara sosok lain yang ada di rumah ini. Manik emasnya memindai gadis belia itu yang masih berada di tempat nya, merasa gadis dayang itu mengetahui dirinya, pria itu tersenyum kecil dengan sorot mata yang meminta ia tetap tutup mulut.

"Kau..... Ka...u."

...🌟🌟🌟🌟🌟🌟...

Bunyi pukulan dan juga sabetan pisau terdengar jelas, terlihat Meysa tengah membuat meja tambahan untuk ramuan kesehatan dan kecantikannya. Ya, seperti rak skincare miliknya zaman modern.

"Sepertinya sudah cukup. Tenggorokan ku ingin jus delima. Aku akan memetik nya segera, pasti sangat menyegarkan. " Bayangan cairan merah nan dingin sudah membuat Meysa menelan ludah. Jika ia meminta Siu pasti akan ada drama minta maaf dan menunduk terus-menerus.

Meysa sepertinya harus segera merealisasikan program pelatihan dayang setia nya itu. Tanpa pamit dengan siapapun, Meysa melangkahkan kakinya ke dalam hutan mencari pohon delima.

...🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟...

Kembali lagi dengan Siu yang masih menormalkan tekanan darah nya dan detak jantungnya yang hampir copot melihat sosok yang diselamatkan oleh ratunya.

"Punya pedang? Atau panah?" Tanya pria bermanik emas itu.

"Ada, punya rat.... Maksudnya akan ku ambilkan." Siu segera melangkah pergi sambil memukul bibirnya yang hampir mengucapkan ratu.

Sayangnya, pria itu tidaklah bodoh. Ia tersenyum mengetahui wanita yang menjadi buah bibir sekarang ia lihat secara langsung dan berbeda dari cerita yang berhembus.

"Mari kita lihat." Ia tersenyum sambil mengelus perutnya yang sudah mulai mengering.

Meysa yang baru saja kembali langsung disambut lesatan anak panah yang ia kenali berpapasan di depannya. Matanya langsung menelisik siapa yang berani menyentuh barang miliknya.

Terlihat pria yang ia selamatkan itu sedang asyik memanah seolah ini adalah istana nya. "Beraninya dia!" Gerutu Meysa sambil memandangi apa yang dikerjakan pria itu.

Melihat gaya tarikan dan tenaga serta kefokusan yang ditujukkan pria itu membuat rasa kagum terbesit di benak Meysa. "Daya tahan tubuh nya seperti baja."

Eits, tapi tetap saja rasa kesal Meysa kembali datang karena sudah berani menyentuh senjata miliknya. Tanpa ba-bi-bu lagi, Meysa segera menuju pria itu dan membuat layangan anak panah miliknya menjadi meleset.

"Kau!" Ia terlihat kesal karena Meysa mengacaukan latihannya.

"Ratu!" Siu dibuat kaget melihat kedatangan junjungan nya.

"Kenapa? Kau kesal? Siapa yang mengizinkan mu menyentuh milik orang lain?" Pria itu menatap takjub Meysa yang terlihat berbeda, gaya bicaranya dan juga gestur tubuh membuat pria itu ingin menggali lebih dalam.

"Hei! Aku bicara dengan mu!" Sentak Meysa.

Bukannya mengatakan sesuatu, pria itu lebih memilih diam dan meletakkan busur panah Meysa ke meja santai disana. Dan pergi tanpa berucap, sungguh Meysa ingin berkata kasar dan membuat perhitungan tapi Siu sudah berada disebelah nya dan membuat keinginan nya langsung terhenti.

"Ratu, sebaiknya jangan lakukan atau katakan apapun yang bisa membuat identitas ratu terbongkar. Hamba merasa pria itu bukanlah sembarangan."

Meysa bukannya takut, tapi benar yang dikatakan Siu. Ia perlu waspada, dan tidak ingin terjadi kekacauan untuk rencananya.

"Untuk pertama kalinya kau bicara benar Siu. tapi entah mengapa aku merasa kau berlagak lain, seperti...." Siu tidak berani menatap wajah cantik ratunya ia memilih mengambilnya kembali busur panah milik ratunya.

Meysa melihat gelagat dayang belia nya itu. "Dia pikir akting nya itu bagus, aku ini ratu akting. Dasar! Jika begitu, artinya pria itu memang bukan sembarangan. Sayangnya ingatan Tania tidak memberikan penjelasan apapun mengenai pria itu, atau ia ini memang stupid hanya mengenal suami beracun nya itu. Sangat menyedihkan!"

Siu memberikan kembali busur ratunya sambil memberikan senyum terbaiknya seolah Tania tidak akan tau apa yang ia sembunyikan. Meysa yang melihat akting dayang belia nya turut bermain akting dan berlagak tidak tau, ia akan mencari tau sendiri siapa pria itu ditengah pembalasan nya.

Pakaian yang cukup tipis itu tengah tergantung di atas ranjang. Setelah latihan, tubuhnya merasa panas karena keringat, tapi meskipun begitu senyum di wajahnya terbit saat mengingat manik mata yang seperti kilauan pedang nan tajam menusuk. "Mata yang indah. Ternyata kau berlian tersembunyi atau selama ini sengaja mengubur diri?"

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Terpopuler

Comments

™•~•zira Kanaya°•°

™•~•zira Kanaya°•°

masih menyimak, 😊

2023-11-03

1

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Siapa sih penasara dach

2023-10-16

0

yusuf syaifullah

yusuf syaifullah

kata KERAMAT nya ganti berubah menjadi UNIK

2023-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Lari dari Kematian
2 Dimana ini?
3 Tunggu waktunya
4 Berburu
5 Pria Baju zirah
6 Siapa dia?
7 Kilauan Pedang
8 Jemputan
9 Utusan
10 Perjalanan
11 Sosok Pengganggu
12 Joseph dan Meysa
13 Disambut Angin
14 Membujuk
15 Tidak Menyangka
16 Serangan Mulai Diluncurkan
17 Tidak Berkutik
18 Ribut
19 Pantang Kalah
20 Azab Pelaku Imitasi
21 Tidak Diharapkan
22 Tekad
23 Pekikan Yuri
24 Jebakan
25 Timbunan Amarah
26 Langkah dan Tindakan
27 Inovasi pertama
28 Latih
29 Kediaman Kaisar
30 Dihantui rasa penasaran
31 Strategi Baru
32 Mencoba Menolak
33 Badai besar
34 Tidak Disangka
35 Ratu Tania 1
36 Sambutan ala Tania
37 Sajian Keluarga kerajaan
38 Pesta Rakyat
39 Praduga
40 Pola Pikir
41 Semakin Memanas
42 Akhirnya Terbakar
43 Perintah tanpa aba-aba
44 Bermain hingga akhir
45 Kelemahan
46 Rute pertama
47 Pertempuran bersama
48 Sampai di tujuan
49 Disambut
50 Benalu
51 Minuman penyambut
52 Gua Timur
53 Boneka
54 Bisikan VS Pesan
55 Penghuni Goa
56 Tamu
57 Pertunjukan bersama
58 Tinta merah
59 Serangan dan Bertahan
60 Bermain
61 Perbincangan serius
62 Perayaan
63 Materi dan Perintah
64 Serentak Bergerak
65 Saling Menyerang
66 Korban dan Pelaku
67 Pertarungan dan Penyelamatan
68 Terpojok
69 Janji
70 Ini Saatnya
71 Hak istimewa
72 Menagih janji
73 Malam menguras pikiran
74 Pilihan
75 Perjalanan Dimulai
76 Masalah
77 Mencari Pemberhentian
78 Tidak Bisa Terpejam
79 Menuju Kupu-kupu
80 Bersiap
81 Mulai Bermain
82 Elang atau kupu-kupu
83 Perihal Token
84 Undangan
85 Baba
86 Acara di Istana
87 Kandidat
88 Putri Khayalan
89 Memulai Misi
90 Rasa Penasaran
91 Ditengah Penelusuran
92 Sungguh Malang
93 Merasa Istimewa
94 Bingkisan Kecil
95 Festival 1
96 Festival 2
97 Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98 Festival 3
99 Disedot Angin
100 Harus Memanggil Apa?
101 Latihan atau Perdebatan
102 Suara
103 Lamaran
104 Hal Serius
105 Kelimpungan
106 Semakin Dipercepat
107 Kejadian Sebenarnya
108 Mencari Tahu
109 Ayah vs Anak
110 Sambaran Petir
111 Keputusan Raja Dan Pendeta
112 Calon Istri Pangeran
113 Saling bertolak belakang
114 Resmi
115 Malam dengan Kejutan
116 Tebak-tebakan dan Argumen
117 Pagi Yang Berbeda
118 Perpisahan
119 Persiapan
120 Tak Sadarkan diri
121 Kondisi Mei
122 Tambahan Bahagia
123 Pengantar Makanan
124 Ingin Yang Lain
125 Interogasi
126 Siapa yang Lebih dulu???
127 Tangani Segera
128 Hukuman??
129 Takut?
130 Balasan Masih Berlanjut
131 Rasa Baru!
132 Terburu-buru
133 Penasaran
134 Kunjungan Baba
135 Berbeda!
136 Melakukan Sesuatu
137 Malam Dengan Kejutan
138 Metode Baru
139 Tidak Bisa Menunggu
140 Kamuflase
141 Mengejutkan
142 Keberangkatan
143 Janji dan Penantian
144 Mengawasi
145 Turut Bertindak
146 Pesan yang Ditunggu
147 Menuju Sarang
148 Bawah Tanah
149 Serigala Sebenarnya
150 Keputusan Mei
151 Menuju Dirimu
152 Rahasia Dhow
153 Rahasia Dhow 2
154 Semakin Dekat
155 Pernikahan Lee
156 Mencoba Mengembalikan
157 Harapan Mei
158 Masa depan atau masa Lalu?
159 Aku Disini!
160 Menyampaikan Hal Baik
161 Provokasi
162 Apakah Kau Bahagia?
163 Dibalik Salju Turun
164 Lim!
165 Rasa Bahagia
166 Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Lari dari Kematian
2
Dimana ini?
3
Tunggu waktunya
4
Berburu
5
Pria Baju zirah
6
Siapa dia?
7
Kilauan Pedang
8
Jemputan
9
Utusan
10
Perjalanan
11
Sosok Pengganggu
12
Joseph dan Meysa
13
Disambut Angin
14
Membujuk
15
Tidak Menyangka
16
Serangan Mulai Diluncurkan
17
Tidak Berkutik
18
Ribut
19
Pantang Kalah
20
Azab Pelaku Imitasi
21
Tidak Diharapkan
22
Tekad
23
Pekikan Yuri
24
Jebakan
25
Timbunan Amarah
26
Langkah dan Tindakan
27
Inovasi pertama
28
Latih
29
Kediaman Kaisar
30
Dihantui rasa penasaran
31
Strategi Baru
32
Mencoba Menolak
33
Badai besar
34
Tidak Disangka
35
Ratu Tania 1
36
Sambutan ala Tania
37
Sajian Keluarga kerajaan
38
Pesta Rakyat
39
Praduga
40
Pola Pikir
41
Semakin Memanas
42
Akhirnya Terbakar
43
Perintah tanpa aba-aba
44
Bermain hingga akhir
45
Kelemahan
46
Rute pertama
47
Pertempuran bersama
48
Sampai di tujuan
49
Disambut
50
Benalu
51
Minuman penyambut
52
Gua Timur
53
Boneka
54
Bisikan VS Pesan
55
Penghuni Goa
56
Tamu
57
Pertunjukan bersama
58
Tinta merah
59
Serangan dan Bertahan
60
Bermain
61
Perbincangan serius
62
Perayaan
63
Materi dan Perintah
64
Serentak Bergerak
65
Saling Menyerang
66
Korban dan Pelaku
67
Pertarungan dan Penyelamatan
68
Terpojok
69
Janji
70
Ini Saatnya
71
Hak istimewa
72
Menagih janji
73
Malam menguras pikiran
74
Pilihan
75
Perjalanan Dimulai
76
Masalah
77
Mencari Pemberhentian
78
Tidak Bisa Terpejam
79
Menuju Kupu-kupu
80
Bersiap
81
Mulai Bermain
82
Elang atau kupu-kupu
83
Perihal Token
84
Undangan
85
Baba
86
Acara di Istana
87
Kandidat
88
Putri Khayalan
89
Memulai Misi
90
Rasa Penasaran
91
Ditengah Penelusuran
92
Sungguh Malang
93
Merasa Istimewa
94
Bingkisan Kecil
95
Festival 1
96
Festival 2
97
Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98
Festival 3
99
Disedot Angin
100
Harus Memanggil Apa?
101
Latihan atau Perdebatan
102
Suara
103
Lamaran
104
Hal Serius
105
Kelimpungan
106
Semakin Dipercepat
107
Kejadian Sebenarnya
108
Mencari Tahu
109
Ayah vs Anak
110
Sambaran Petir
111
Keputusan Raja Dan Pendeta
112
Calon Istri Pangeran
113
Saling bertolak belakang
114
Resmi
115
Malam dengan Kejutan
116
Tebak-tebakan dan Argumen
117
Pagi Yang Berbeda
118
Perpisahan
119
Persiapan
120
Tak Sadarkan diri
121
Kondisi Mei
122
Tambahan Bahagia
123
Pengantar Makanan
124
Ingin Yang Lain
125
Interogasi
126
Siapa yang Lebih dulu???
127
Tangani Segera
128
Hukuman??
129
Takut?
130
Balasan Masih Berlanjut
131
Rasa Baru!
132
Terburu-buru
133
Penasaran
134
Kunjungan Baba
135
Berbeda!
136
Melakukan Sesuatu
137
Malam Dengan Kejutan
138
Metode Baru
139
Tidak Bisa Menunggu
140
Kamuflase
141
Mengejutkan
142
Keberangkatan
143
Janji dan Penantian
144
Mengawasi
145
Turut Bertindak
146
Pesan yang Ditunggu
147
Menuju Sarang
148
Bawah Tanah
149
Serigala Sebenarnya
150
Keputusan Mei
151
Menuju Dirimu
152
Rahasia Dhow
153
Rahasia Dhow 2
154
Semakin Dekat
155
Pernikahan Lee
156
Mencoba Mengembalikan
157
Harapan Mei
158
Masa depan atau masa Lalu?
159
Aku Disini!
160
Menyampaikan Hal Baik
161
Provokasi
162
Apakah Kau Bahagia?
163
Dibalik Salju Turun
164
Lim!
165
Rasa Bahagia
166
Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!