Siapa dia?

Gerakan menyapu itu terhenti ketika melihat kedatangan junjungan nya dengan orang yang tidak dikenali dan lebih parahnya sosok itu tengah terluka. "Ratu!" Siu mendekat dengan langkah seribu dan raut wajah tegang.

Meysa membawa pria itu kedalam meskipun ia kesulitan karena rambutnya sudah terurai karena pria itu. "Berat juga!" Meysa akhirnya bisa bernapas lega setelah membaringkan tubuh pria itu meskipun terlihat asal-asalan.

Siu segera menutup pintu dengan rapat, sambil berdiri bersebelahan dengan junjungan nya memindai sosok pria itu. "Ratu, dimana ratu temukan dia?" Tanya Siu pelan dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Sungai." Singkat itulah jawaban yang Meysa berikan, meksipun tidak banyak tapi Siu dapat mengerti dengan baik.

"Ratu, ini bisa saja menjadi masalah besar. Kita tidak tau sosok ini, apa tujuannya atau mungkin saja ia orang jahat ratu!" Siu masih mencoba menjelaskan pada junjungannya akan akibat yang dapat ditimbulkan dari ini.

Sayangnya Meysa bukan Tania yang memiliki ketakutan dan lembek seperti mochi. "Kalau berbahaya. Ya tinggal habisi saja! Aku menolongnya maka aku bisa juga menghabisinya, sangat gampang.. Jangan berpikir banyak, cukup diam dan patuh, mengerti?" Ada nada tekanan dari ucapan Meysa yang membuat Siu mengangguk patuh.

Matanya lalu mengikuti langkah ratunya yang terlihat keluar dan mengambil sesuatu. Dengan beberapa tanaman di tangannya dan alat tumbuk, Meysa segera duduk dan mulai menumbuk.

Dengan keterampilan dan pengetahuan pendidikan S1 farmasi nya, Meysa menumbuk satu persatu ramuan yang ditemukannya sesuai kegunaan nya. Siu membantu Meysa mengambil kan air agar wanita cantik itu menuangkan sesuai takaran nya.

Setelah berbentuk seperti yang diinginkan dan seharusnya. Meysa yang tadinya cekatan langsung terhenti sejenak sambil melihat pria yang terbaring lemah itu.

"Ada apa ratu?" Tanya Siu yang juga bingung melihat ratunya yang terpaku sejenak.

Meysa menepis pikiran kolot zaman ini. Dan mulai menarikan tangannya di baju zirah itu membuat mata Siu membola. "Ratu...."

"Kalau kau tidak bisa keluar saja, aku tidak bisa mengobati nya tanpa melihat lukanya." Meysa kembali membuka baju zirah itu tidak peduli dengan ekspresi Siu.

Gadis itu memilih pergi karena tidak bisa melihat hal tabu seperti itu. Yang dilakukan ratu nya tidak salah, hanya saja itu sangatlah tidak sopan terlebih ratunya bukan seorang tabib.

Meysa di dalam langsung melumurkan ramuan itu ke perut sobek nan seksi dan tentunya sudah biasa dilihat Meysa di zamannya apalagi dengan profesi nya di dunia entertainment.

Ramuan hijau dan kekuningan itu akhirnya sudah terpasang rapi di luka itu. Meysa mengambil sobekan kain yang basah untuk membersihkan sekitarnya. Napas teratur mulai terdengar dari pria itu, Meysa mengikat kembali rambut nya yang masih terurai dengan tangan yang sudah bersih.

Tak lama pintu terbuka menampilkan Siu dengan ekspresi yang kaget dan langsung menunduk karena tubuh atas pria itu yang tidak tertutup kain.

"Dalam beberapa hari, seharusnya ia akan sadar atau sudah baikan." Jelas Meysa sambil bangkit karena cukup lama duduk.

"Heh? Kau tidak mengatakan apapun?" Meysa menatap wajah belia Siu yang membuat Siu jadi salah tingkah.

"Ratu, itu...." Meysa mengikuti arah tunjuk Siu dan tentunya langsung mendapatkan jawaban.

"Ambil saja kain milik ku, aku akan menutupi nya tapi tidak dengan bagian perut, itu perlu terbuka agar lebih cepat. Dan ya, aku yang akan mengobati nya, kau tetap pada tugas mu dan bersikap seperti biasa."

"Baik ratu."

Langit sudah berubah menjadi gelap, Siu menyalakan penerangan yang tidak seberapa untuk kediaman kecil mereka.

Malam itu, Siu tidur di tempat biasanya dan Meysa memilih bersandar di kursi kayu yang dibuatnya karena ranjang nyaman nya ditempati pria itu.

Tiga hari kemudian, belum terlihat kesadaran atau reaksi pria itu, Meysa tetap bersikap seperti biasanya. Ketika benda persegi panjang itu terbuka, gerakan pintu dan gerakan tangan dari kedua sosok berlainan jenis itu terhenti saat melihat satu sama lain.

Pria bermanik emas itu dapat melihat sosok Meysa yang cantik, mata yang coklat rambut yang terurai berkilau dan wajah berkulit eksotis yang mempesona. Tidak ada cela buruk yang menghiasi wajah mulus bersih itu.

Dan Meysa baru sadar, pria ini memiliki ketampanan dibalik rambut yang aur-auran karena basah dan kacau yang menutupi wajah hingga lehernya.

Meysa yang tadinya mengambil air, langsung terkejut pria itu sudah sadar. "Kau sudah sadar. Butuh sesuatu? Air? Makan?" Tanya Meysa tapi reaksi pria itu hanya diam dengan tatapan yang tidak lepas dari Meysa.

"Sepertinya beberapa hari tertidur membuat keahlian bicara mu hilang atau kau bisu? Yang jelas, ini air dan.... Buah." Meysa meletakkan keduanya dan memperlihatkan pada pria itu dengan jelas.

Meksipun menatap datar, tapi mata pria itu membulat saat mendengar ucapan Meysa yang mengatakan ia bisu. "Aku bisa sendiri." Jawabnya.

"Ya, lagipula aku tidak membantu mu untuk makan seperti bayi. Kau bisa sendiri, dan ya. Itu pakaian yang layak dan tidak berat atau membuat mu mati tenggelam." Setelah mengatakan itu Meysa pergi menghilang dan sosok pria itu tersenyum kecil.

"Unik!"

Setelah kepergian Meysa, pria itu segera bangkit dan memakai pakaian yang sudah disiapkan untuk nya, tidak buruk tapi yang jelas bisa dipakai. Matanya tak henti-hentinya menatap bangunan yang ia tempati.

Tangannya memegang segala sesuatu perabotan yang ada di sana. Beberapa kali ia terlihat berpikir melihat benda yang ia temui. "Ini terbuat dari kayu dan dipoles dengan baik. Cangkir yang bagus."

Hampir seminggu pria itu disini, lukanya perlahan mengering. Tidak ada interaksi yang dilakukan Meysa pada pria itu atau sebaliknya. Setelah mengobati, Meysa akan pergi dan pria itu tetap dengan tatapan datar nya sambil mencuri pandang.

Hari ini, Meysa tidak bisa mengantarkan makanan untuk pria itu. Ia menugaskan Siu dan gadis belia itu perlahan membuka pintu sambil penasaran pria itu yang masih disini.

Setelah pintu itu terbuka, Siu berani mengangkat wajahnya dan melihat sosok yang duduk di ranjang tuannya dan matanya membulat ketika melihat sosok yang wajahnya sudah bersih tidak seperti sebelumnya.

Bahkan, nampan yang dibawa olehnya menjadi bergetar seperti terkena gempa bumi dan mulutnya terkunci untuk menyebut identitas pria itu.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak

Terpopuler

Comments

Hanaby 💕

Hanaby 💕

Hebat Wajahnya 😂😂😂😂😂

2024-03-29

1

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Apakah itu Raja

2023-10-16

0

Shai'er

Shai'er

🤣🤣🤣🤭🤭🤭

2023-06-24

3

lihat semua
Episodes
1 Lari dari Kematian
2 Dimana ini?
3 Tunggu waktunya
4 Berburu
5 Pria Baju zirah
6 Siapa dia?
7 Kilauan Pedang
8 Jemputan
9 Utusan
10 Perjalanan
11 Sosok Pengganggu
12 Joseph dan Meysa
13 Disambut Angin
14 Membujuk
15 Tidak Menyangka
16 Serangan Mulai Diluncurkan
17 Tidak Berkutik
18 Ribut
19 Pantang Kalah
20 Azab Pelaku Imitasi
21 Tidak Diharapkan
22 Tekad
23 Pekikan Yuri
24 Jebakan
25 Timbunan Amarah
26 Langkah dan Tindakan
27 Inovasi pertama
28 Latih
29 Kediaman Kaisar
30 Dihantui rasa penasaran
31 Strategi Baru
32 Mencoba Menolak
33 Badai besar
34 Tidak Disangka
35 Ratu Tania 1
36 Sambutan ala Tania
37 Sajian Keluarga kerajaan
38 Pesta Rakyat
39 Praduga
40 Pola Pikir
41 Semakin Memanas
42 Akhirnya Terbakar
43 Perintah tanpa aba-aba
44 Bermain hingga akhir
45 Kelemahan
46 Rute pertama
47 Pertempuran bersama
48 Sampai di tujuan
49 Disambut
50 Benalu
51 Minuman penyambut
52 Gua Timur
53 Boneka
54 Bisikan VS Pesan
55 Penghuni Goa
56 Tamu
57 Pertunjukan bersama
58 Tinta merah
59 Serangan dan Bertahan
60 Bermain
61 Perbincangan serius
62 Perayaan
63 Materi dan Perintah
64 Serentak Bergerak
65 Saling Menyerang
66 Korban dan Pelaku
67 Pertarungan dan Penyelamatan
68 Terpojok
69 Janji
70 Ini Saatnya
71 Hak istimewa
72 Menagih janji
73 Malam menguras pikiran
74 Pilihan
75 Perjalanan Dimulai
76 Masalah
77 Mencari Pemberhentian
78 Tidak Bisa Terpejam
79 Menuju Kupu-kupu
80 Bersiap
81 Mulai Bermain
82 Elang atau kupu-kupu
83 Perihal Token
84 Undangan
85 Baba
86 Acara di Istana
87 Kandidat
88 Putri Khayalan
89 Memulai Misi
90 Rasa Penasaran
91 Ditengah Penelusuran
92 Sungguh Malang
93 Merasa Istimewa
94 Bingkisan Kecil
95 Festival 1
96 Festival 2
97 Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98 Festival 3
99 Disedot Angin
100 Harus Memanggil Apa?
101 Latihan atau Perdebatan
102 Suara
103 Lamaran
104 Hal Serius
105 Kelimpungan
106 Semakin Dipercepat
107 Kejadian Sebenarnya
108 Mencari Tahu
109 Ayah vs Anak
110 Sambaran Petir
111 Keputusan Raja Dan Pendeta
112 Calon Istri Pangeran
113 Saling bertolak belakang
114 Resmi
115 Malam dengan Kejutan
116 Tebak-tebakan dan Argumen
117 Pagi Yang Berbeda
118 Perpisahan
119 Persiapan
120 Tak Sadarkan diri
121 Kondisi Mei
122 Tambahan Bahagia
123 Pengantar Makanan
124 Ingin Yang Lain
125 Interogasi
126 Siapa yang Lebih dulu???
127 Tangani Segera
128 Hukuman??
129 Takut?
130 Balasan Masih Berlanjut
131 Rasa Baru!
132 Terburu-buru
133 Penasaran
134 Kunjungan Baba
135 Berbeda!
136 Melakukan Sesuatu
137 Malam Dengan Kejutan
138 Metode Baru
139 Tidak Bisa Menunggu
140 Kamuflase
141 Mengejutkan
142 Keberangkatan
143 Janji dan Penantian
144 Mengawasi
145 Turut Bertindak
146 Pesan yang Ditunggu
147 Menuju Sarang
148 Bawah Tanah
149 Serigala Sebenarnya
150 Keputusan Mei
151 Menuju Dirimu
152 Rahasia Dhow
153 Rahasia Dhow 2
154 Semakin Dekat
155 Pernikahan Lee
156 Mencoba Mengembalikan
157 Harapan Mei
158 Masa depan atau masa Lalu?
159 Aku Disini!
160 Menyampaikan Hal Baik
161 Provokasi
162 Apakah Kau Bahagia?
163 Dibalik Salju Turun
164 Lim!
165 Rasa Bahagia
166 Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Lari dari Kematian
2
Dimana ini?
3
Tunggu waktunya
4
Berburu
5
Pria Baju zirah
6
Siapa dia?
7
Kilauan Pedang
8
Jemputan
9
Utusan
10
Perjalanan
11
Sosok Pengganggu
12
Joseph dan Meysa
13
Disambut Angin
14
Membujuk
15
Tidak Menyangka
16
Serangan Mulai Diluncurkan
17
Tidak Berkutik
18
Ribut
19
Pantang Kalah
20
Azab Pelaku Imitasi
21
Tidak Diharapkan
22
Tekad
23
Pekikan Yuri
24
Jebakan
25
Timbunan Amarah
26
Langkah dan Tindakan
27
Inovasi pertama
28
Latih
29
Kediaman Kaisar
30
Dihantui rasa penasaran
31
Strategi Baru
32
Mencoba Menolak
33
Badai besar
34
Tidak Disangka
35
Ratu Tania 1
36
Sambutan ala Tania
37
Sajian Keluarga kerajaan
38
Pesta Rakyat
39
Praduga
40
Pola Pikir
41
Semakin Memanas
42
Akhirnya Terbakar
43
Perintah tanpa aba-aba
44
Bermain hingga akhir
45
Kelemahan
46
Rute pertama
47
Pertempuran bersama
48
Sampai di tujuan
49
Disambut
50
Benalu
51
Minuman penyambut
52
Gua Timur
53
Boneka
54
Bisikan VS Pesan
55
Penghuni Goa
56
Tamu
57
Pertunjukan bersama
58
Tinta merah
59
Serangan dan Bertahan
60
Bermain
61
Perbincangan serius
62
Perayaan
63
Materi dan Perintah
64
Serentak Bergerak
65
Saling Menyerang
66
Korban dan Pelaku
67
Pertarungan dan Penyelamatan
68
Terpojok
69
Janji
70
Ini Saatnya
71
Hak istimewa
72
Menagih janji
73
Malam menguras pikiran
74
Pilihan
75
Perjalanan Dimulai
76
Masalah
77
Mencari Pemberhentian
78
Tidak Bisa Terpejam
79
Menuju Kupu-kupu
80
Bersiap
81
Mulai Bermain
82
Elang atau kupu-kupu
83
Perihal Token
84
Undangan
85
Baba
86
Acara di Istana
87
Kandidat
88
Putri Khayalan
89
Memulai Misi
90
Rasa Penasaran
91
Ditengah Penelusuran
92
Sungguh Malang
93
Merasa Istimewa
94
Bingkisan Kecil
95
Festival 1
96
Festival 2
97
Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98
Festival 3
99
Disedot Angin
100
Harus Memanggil Apa?
101
Latihan atau Perdebatan
102
Suara
103
Lamaran
104
Hal Serius
105
Kelimpungan
106
Semakin Dipercepat
107
Kejadian Sebenarnya
108
Mencari Tahu
109
Ayah vs Anak
110
Sambaran Petir
111
Keputusan Raja Dan Pendeta
112
Calon Istri Pangeran
113
Saling bertolak belakang
114
Resmi
115
Malam dengan Kejutan
116
Tebak-tebakan dan Argumen
117
Pagi Yang Berbeda
118
Perpisahan
119
Persiapan
120
Tak Sadarkan diri
121
Kondisi Mei
122
Tambahan Bahagia
123
Pengantar Makanan
124
Ingin Yang Lain
125
Interogasi
126
Siapa yang Lebih dulu???
127
Tangani Segera
128
Hukuman??
129
Takut?
130
Balasan Masih Berlanjut
131
Rasa Baru!
132
Terburu-buru
133
Penasaran
134
Kunjungan Baba
135
Berbeda!
136
Melakukan Sesuatu
137
Malam Dengan Kejutan
138
Metode Baru
139
Tidak Bisa Menunggu
140
Kamuflase
141
Mengejutkan
142
Keberangkatan
143
Janji dan Penantian
144
Mengawasi
145
Turut Bertindak
146
Pesan yang Ditunggu
147
Menuju Sarang
148
Bawah Tanah
149
Serigala Sebenarnya
150
Keputusan Mei
151
Menuju Dirimu
152
Rahasia Dhow
153
Rahasia Dhow 2
154
Semakin Dekat
155
Pernikahan Lee
156
Mencoba Mengembalikan
157
Harapan Mei
158
Masa depan atau masa Lalu?
159
Aku Disini!
160
Menyampaikan Hal Baik
161
Provokasi
162
Apakah Kau Bahagia?
163
Dibalik Salju Turun
164
Lim!
165
Rasa Bahagia
166
Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!