Dimana ini?

Terlihat ada pergerakan dari kelopak mata itu, sang pemilik akhirnya berhasil membuka matanya dan mengedarkan pandangannya.

"Eumhh, sepertinya aku ketiduran. Kasurnya terasa empuk. Enak sekali."

Meysa duduk sambil menatap dengan nyawanya yang masih belum terkumpul. "Seharusnya mereka sudah sampai, dimana mereka? Apa tidak tau aku sudah cukup lama disini? Sepertinya mereka ingin dihukum! Dasar lelet!" Meysa mencari ponselnya untuk menghubungi bawahannya.

Sayangnya ia tidak menemukan benda pipih itu, berulang kali ia mencari, atas, bawah, kanan kiri samping dan belakang mengitari ranjang itu. "Dimana ponsel ku?" Ujarnya bingung.

Tangannya yang mengotak-ngatik ranjang ia mulai berpikir ketika melihat ada selimut bersanding di sampingnya plus bantal.

"Tunggu dulu, bukankah sebelumnya ini ranjang yang kosong? Berdebu? Lalu apa ini? Aaaaa... atau aku sudah pulang." Meysa berpikir ia sudah berada di kamarnya ketika ia ditemukan dalam keadaan tidur dan dibawa pulang.

Hanya sesaat tak lama mata dan tubuh wanita itu terkejut dan kebingungan saat melihat ruangan itu yang tiba-tiba berubah menjadi ruangan yang bersih dan bernuansa zaman dahulu. "Ini bukan kamarku ...."

Dengan kecepatan kuda dan lompatan kelinci ia segera bangkit dan melihat ke jendela dan ketika jendela itu terbuka ia terkejut dengan nuansa yang ada di sana.

"Apa ini?" Tanyanya dengan melihat yang ada dihadapannya. Terlihat rumah berjejer rapi dan bernuansa zaman dahulu, ditambah dengan orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Beberapa kali mengucek matanya, nyatanya tidak merubah apapun juga. Pemandangan yang sama dan orang-orang yang sama.

"Ponselku !" Secepat kilat ia mencari ponsel yang ia letakkan di sebelah nya dan ia kembali terkejut saat melihat ponsel miliknya berubah menjadi lembaran syair tulisan rapi bertinta hitam.

"Berubah?" Ujarnya dengan kebingungan.

Meysa mengelilingi kamar itu ia melihat sebuah cermin yang tidak sebagus cermin di zaman modern. "Cermin!" Benda itu memperlihatkan dirinya memakai pakaian berbahan sutra dan selendang yang melilit tubuhnya ditambah dengan perhiasan dari rambut hingga kakinya.

"Pakaian dari sutra, selendang dan juga perhiasan. Seperti syuting zaman kolosal."

Meysa duduk sejenak dan berpikir dengan tenang. Ia mengingat apa yang terjadi, beberapa saat ia berpikir dan menganalisa yang terjadi ia yakin dirinya bertransmigrasi ke zaman dahulu. "Aku pastikan ini bukan syuting, tidak ada kamera atau kru. Apa aku bertransmigrasi seperti film?"

"Kalau benar, lalu apa posisi ku disini? Bangsawan? Tuan putri!?" Ujarnya menebak.

"Pasti ada sesuatu yang bisa jadi petunjuk!" Tidak ingin menerka-nerka ia segera

mencari tau tubuh siapa yang ia tempati, Meysa hanya menemukan buku dan juga pakaian.

Tidak ada apapun, hingga suara pintu terbuka memperlihatkan sosok wanita paruh baya dengan pelayan dan senyuman ejekannya. "Akhirnya kau sadar juga!!"

Meysa yang sedang jongkok langsung menganalisa sosok yang menghampirinya.

Meysa yang masih belum siap dan tengah berpikir langsung terkejut ketika tangan wanita paruh baya itu Menarik rambutnya dan membuat ia terjatuh ke lantai. "Aghhhh!"

Entah mengapa tubuhnya tiba-tiba merasakan sakit dan terlihat luka di pergelangan tangannya. 'Sakit, kenapa bisa begini? Rasanya sakit sekali dan sejak kapan tanganku terluka?'

Meysa langsung menatap wanita itu dengan tajam dan terima dengan perlakuan itu. 'Beraninya dia! Akan ku jambak dan patahkan tangannya!' Kesal dan marah seperti gunung Merapi.

Meysa berniat membalas tapi ia mendengar ucapan dari wanita itu yang membuat ia tau tubuh yang ia tempati. "Beraninya kau!"

"Tania, kau hanya menyusahkan ku saja! Tidak tau diri, kenapa kau tidak duduk manis saja atau bersikap bodoh! Tapi kau membuat kekacauan dengan drama bunuh diri dan tangisan mu itu! Apa karena posisi mu sebagai ratu?"

Seorang wanita yang bernama Tania. Bukan wanita biasa tapi seorang ratu disini.

"Memalukan! Aku mendapatkan menantu seperti mu yang hanya hadiah!" Umpatan wanita yang ia yakini adalah ibu mertuanya itu menjelaskan posisi dan sifatnya.

"Putraku sudah bertindak benar menikahi wanita yang sepadan dan tidak seperti dirimu, dengar! Jangan bertindak bodoh lagi!"

Dan yang tidak membuat Meysa habis pikir, wanita ini berniat mengakhiri hidupnya karena mendengar suaminya akan menikah lagi. Lelucon macam apa ini, Meysa yang tidak pernah memberikan hatinya pada siapapun dan tidak membutuhkan pria justru disini ia seperti tidak memiliki harga diri.

'Beraninya dia mengatai ku, akan ku balas dia!'

Tak terima dengan perlakuan wanita itu, Meysa bangkit dan ingin membalas nya sayang kepala Meysa tiba-tiba dihantam batu yang besar.

"Aghhh!" Terasa begitu berat membuat ia pening bukan main dan tiba-tiba sekelebat bayangan seperti memory masa lalu mengenai penjelasan ratu Tania dan setelah itu ia tidak sadarkan diri.

Bersambung...

....

Jangan lupa like

Tinggalkan komentar

dan berikan hadiahnya ya terimakasih banyak

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

kok bsa Meysa jdi Tania??klo hnya jiwanya yg pindah sech masuk akal klo mnempati tubuh Tania.hla ini Meysa kan ilang beserta tubuh2nya kan??apa sbnrnya Tania = Meysa

2023-12-15

2

Faradita

Faradita

transmigrasi bukan reinkarnasi, aku slalu suka cerita sperti ini, lanjut thor 💪💪💪😊

2023-11-23

4

Wo Lee Meyce

Wo Lee Meyce

ko bisa,,,🤔🤔🤔

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Lari dari Kematian
2 Dimana ini?
3 Tunggu waktunya
4 Berburu
5 Pria Baju zirah
6 Siapa dia?
7 Kilauan Pedang
8 Jemputan
9 Utusan
10 Perjalanan
11 Sosok Pengganggu
12 Joseph dan Meysa
13 Disambut Angin
14 Membujuk
15 Tidak Menyangka
16 Serangan Mulai Diluncurkan
17 Tidak Berkutik
18 Ribut
19 Pantang Kalah
20 Azab Pelaku Imitasi
21 Tidak Diharapkan
22 Tekad
23 Pekikan Yuri
24 Jebakan
25 Timbunan Amarah
26 Langkah dan Tindakan
27 Inovasi pertama
28 Latih
29 Kediaman Kaisar
30 Dihantui rasa penasaran
31 Strategi Baru
32 Mencoba Menolak
33 Badai besar
34 Tidak Disangka
35 Ratu Tania 1
36 Sambutan ala Tania
37 Sajian Keluarga kerajaan
38 Pesta Rakyat
39 Praduga
40 Pola Pikir
41 Semakin Memanas
42 Akhirnya Terbakar
43 Perintah tanpa aba-aba
44 Bermain hingga akhir
45 Kelemahan
46 Rute pertama
47 Pertempuran bersama
48 Sampai di tujuan
49 Disambut
50 Benalu
51 Minuman penyambut
52 Gua Timur
53 Boneka
54 Bisikan VS Pesan
55 Penghuni Goa
56 Tamu
57 Pertunjukan bersama
58 Tinta merah
59 Serangan dan Bertahan
60 Bermain
61 Perbincangan serius
62 Perayaan
63 Materi dan Perintah
64 Serentak Bergerak
65 Saling Menyerang
66 Korban dan Pelaku
67 Pertarungan dan Penyelamatan
68 Terpojok
69 Janji
70 Ini Saatnya
71 Hak istimewa
72 Menagih janji
73 Malam menguras pikiran
74 Pilihan
75 Perjalanan Dimulai
76 Masalah
77 Mencari Pemberhentian
78 Tidak Bisa Terpejam
79 Menuju Kupu-kupu
80 Bersiap
81 Mulai Bermain
82 Elang atau kupu-kupu
83 Perihal Token
84 Undangan
85 Baba
86 Acara di Istana
87 Kandidat
88 Putri Khayalan
89 Memulai Misi
90 Rasa Penasaran
91 Ditengah Penelusuran
92 Sungguh Malang
93 Merasa Istimewa
94 Bingkisan Kecil
95 Festival 1
96 Festival 2
97 Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98 Festival 3
99 Disedot Angin
100 Harus Memanggil Apa?
101 Latihan atau Perdebatan
102 Suara
103 Lamaran
104 Hal Serius
105 Kelimpungan
106 Semakin Dipercepat
107 Kejadian Sebenarnya
108 Mencari Tahu
109 Ayah vs Anak
110 Sambaran Petir
111 Keputusan Raja Dan Pendeta
112 Calon Istri Pangeran
113 Saling bertolak belakang
114 Resmi
115 Malam dengan Kejutan
116 Tebak-tebakan dan Argumen
117 Pagi Yang Berbeda
118 Perpisahan
119 Persiapan
120 Tak Sadarkan diri
121 Kondisi Mei
122 Tambahan Bahagia
123 Pengantar Makanan
124 Ingin Yang Lain
125 Interogasi
126 Siapa yang Lebih dulu???
127 Tangani Segera
128 Hukuman??
129 Takut?
130 Balasan Masih Berlanjut
131 Rasa Baru!
132 Terburu-buru
133 Penasaran
134 Kunjungan Baba
135 Berbeda!
136 Melakukan Sesuatu
137 Malam Dengan Kejutan
138 Metode Baru
139 Tidak Bisa Menunggu
140 Kamuflase
141 Mengejutkan
142 Keberangkatan
143 Janji dan Penantian
144 Mengawasi
145 Turut Bertindak
146 Pesan yang Ditunggu
147 Menuju Sarang
148 Bawah Tanah
149 Serigala Sebenarnya
150 Keputusan Mei
151 Menuju Dirimu
152 Rahasia Dhow
153 Rahasia Dhow 2
154 Semakin Dekat
155 Pernikahan Lee
156 Mencoba Mengembalikan
157 Harapan Mei
158 Masa depan atau masa Lalu?
159 Aku Disini!
160 Menyampaikan Hal Baik
161 Provokasi
162 Apakah Kau Bahagia?
163 Dibalik Salju Turun
164 Lim!
165 Rasa Bahagia
166 Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Lari dari Kematian
2
Dimana ini?
3
Tunggu waktunya
4
Berburu
5
Pria Baju zirah
6
Siapa dia?
7
Kilauan Pedang
8
Jemputan
9
Utusan
10
Perjalanan
11
Sosok Pengganggu
12
Joseph dan Meysa
13
Disambut Angin
14
Membujuk
15
Tidak Menyangka
16
Serangan Mulai Diluncurkan
17
Tidak Berkutik
18
Ribut
19
Pantang Kalah
20
Azab Pelaku Imitasi
21
Tidak Diharapkan
22
Tekad
23
Pekikan Yuri
24
Jebakan
25
Timbunan Amarah
26
Langkah dan Tindakan
27
Inovasi pertama
28
Latih
29
Kediaman Kaisar
30
Dihantui rasa penasaran
31
Strategi Baru
32
Mencoba Menolak
33
Badai besar
34
Tidak Disangka
35
Ratu Tania 1
36
Sambutan ala Tania
37
Sajian Keluarga kerajaan
38
Pesta Rakyat
39
Praduga
40
Pola Pikir
41
Semakin Memanas
42
Akhirnya Terbakar
43
Perintah tanpa aba-aba
44
Bermain hingga akhir
45
Kelemahan
46
Rute pertama
47
Pertempuran bersama
48
Sampai di tujuan
49
Disambut
50
Benalu
51
Minuman penyambut
52
Gua Timur
53
Boneka
54
Bisikan VS Pesan
55
Penghuni Goa
56
Tamu
57
Pertunjukan bersama
58
Tinta merah
59
Serangan dan Bertahan
60
Bermain
61
Perbincangan serius
62
Perayaan
63
Materi dan Perintah
64
Serentak Bergerak
65
Saling Menyerang
66
Korban dan Pelaku
67
Pertarungan dan Penyelamatan
68
Terpojok
69
Janji
70
Ini Saatnya
71
Hak istimewa
72
Menagih janji
73
Malam menguras pikiran
74
Pilihan
75
Perjalanan Dimulai
76
Masalah
77
Mencari Pemberhentian
78
Tidak Bisa Terpejam
79
Menuju Kupu-kupu
80
Bersiap
81
Mulai Bermain
82
Elang atau kupu-kupu
83
Perihal Token
84
Undangan
85
Baba
86
Acara di Istana
87
Kandidat
88
Putri Khayalan
89
Memulai Misi
90
Rasa Penasaran
91
Ditengah Penelusuran
92
Sungguh Malang
93
Merasa Istimewa
94
Bingkisan Kecil
95
Festival 1
96
Festival 2
97
Sang Buah Bibir akhirnya Datang
98
Festival 3
99
Disedot Angin
100
Harus Memanggil Apa?
101
Latihan atau Perdebatan
102
Suara
103
Lamaran
104
Hal Serius
105
Kelimpungan
106
Semakin Dipercepat
107
Kejadian Sebenarnya
108
Mencari Tahu
109
Ayah vs Anak
110
Sambaran Petir
111
Keputusan Raja Dan Pendeta
112
Calon Istri Pangeran
113
Saling bertolak belakang
114
Resmi
115
Malam dengan Kejutan
116
Tebak-tebakan dan Argumen
117
Pagi Yang Berbeda
118
Perpisahan
119
Persiapan
120
Tak Sadarkan diri
121
Kondisi Mei
122
Tambahan Bahagia
123
Pengantar Makanan
124
Ingin Yang Lain
125
Interogasi
126
Siapa yang Lebih dulu???
127
Tangani Segera
128
Hukuman??
129
Takut?
130
Balasan Masih Berlanjut
131
Rasa Baru!
132
Terburu-buru
133
Penasaran
134
Kunjungan Baba
135
Berbeda!
136
Melakukan Sesuatu
137
Malam Dengan Kejutan
138
Metode Baru
139
Tidak Bisa Menunggu
140
Kamuflase
141
Mengejutkan
142
Keberangkatan
143
Janji dan Penantian
144
Mengawasi
145
Turut Bertindak
146
Pesan yang Ditunggu
147
Menuju Sarang
148
Bawah Tanah
149
Serigala Sebenarnya
150
Keputusan Mei
151
Menuju Dirimu
152
Rahasia Dhow
153
Rahasia Dhow 2
154
Semakin Dekat
155
Pernikahan Lee
156
Mencoba Mengembalikan
157
Harapan Mei
158
Masa depan atau masa Lalu?
159
Aku Disini!
160
Menyampaikan Hal Baik
161
Provokasi
162
Apakah Kau Bahagia?
163
Dibalik Salju Turun
164
Lim!
165
Rasa Bahagia
166
Saham Tak Ternilai Tuan Kenzio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!