Azab Pelaku Imitasi

Ikatan benda yang melingkar di leher itu menjadi berakhirnya sesi dandan Yuri. Kalung dengan hiasan permata ditengahnya itu berhias indah di leher Yuri. Senyum terus terkembang di wajah cantik Yuri dengan bibir yang selaras dengan merah sang mawar.

Ia mulai berdiri dibantu dengan pelayan nya, dengan posisi berdiri, Yuri dapat melihat tatanan rambutnya yang disanggul dengan beberapa helai jatuh di sekitar telinganya.

Tatanan rambut Yuri berhiaskan mawar merah dengan campuran mutiara putih, anting merah dengan perak yang tidak terlalu panjang menghiasi telinganya.

Gaun seperti Cinderella itu dibubuhi oleh bunga mawar yang seperti tumbuh di bagian pundak serta pinggang rampingnya.

"Darimana kau mempelajari ini hmmm?" Yuri berbalik dan bertanya pada pelayan setia nya.

Wajah pelayan muda itu tersenyum besar sambil mengingat sesuatu di kepalanya.

Sesaat sebelumnya.....

Terlihat langkah kaki itu tergesa-gesa menuju pilar yang dihuni oleh sosok wanita berbaju hijau tua dengan rambut kepang dihias pita hitam. "Katakan!"

"Ratu Tania berdandan berbeda dan itu membuat dirinya terlihat sangat cantik dan berbeda." Kening serta mata itu langsung berubah menjadi tajam menatap pelayan berpangkat dibawah dirinya.

"Maksudnya... Dress ratu Tania juga sangat berbeda, hamba melihat sendiri."

"Katakan dengan jelas!" Gadis muda itu segera mengatakan semuanya bahkan sangat rinci. Tangan itu mengodekan gadis muda itu segera pergi, senyuman tersungging di bibirnya karena ia tidak suka kekalahan tuan putri nya dalam hal apapun.

"Tuan Putri akan terlihat menawan sekarang!"itulah yang diucapkannya menuju kamar junjungan nya.Yuri cukup jengkel karena pelayan nya bukan menjawab justru tersenyum sendiri.

"Kau mau dihukum?" Suara yang cukup tinggi itu membuat dia tersadar dan meminta maaf.

"Maaf tuan putri. Hamba mendapatkan itu dari....." Karena tidak ingin berlama-lama, Yuri tidak menghiraukannya lagi, ditambah dengan acara yang segera digelar.

"Sudahlah! Ayo segera pergi !" Yuri langsung bergegas keluar dan diikuti pelayan setia nya, ia sangat percaya diri bahwa semua mata akan tertuju padanya.

Lorong yang dihiasi lentera serta lukisan dan pajangan tersusun rapi membuat mata manapun akan terkagum-kagum karenanya.

Tapi tidak seperti kagum yang ditunjukkan oleh penghuni istana yang melihat ratu mereka yang berjalan begitu anggun dengan aura yang terpancar begitu wibawa serta dengan kecantikan yang menakjubkan terpahat sempurna di wajah itu.

"Ratu, mereka menatap Ratu dengan kagum." Cicit Siu yang begitu bangga dengan junjungannya.

"Biarkan saja, aku sudah lapar." Jelas Tania dengan candaan dan matanya melihat bukan hanya anggota kerajaan tapi juga anggota dewan kerajaan.

Ditambah dengan tatapan Yuri yang memiliki mata jahat kepadanya. Vanriel mengambil langkah seribu dan akhirnya sampai bertepatan dengan Tania.

Mata Tania mendarat sempurna saat melihat tampilan baik riasan dan dress Yuri seperti dirinya dan Tania seketika tau ada pengkhianat di kediaman nya.

'Ulat bulu ini! Kau akan lihat apa yang aku lakukan karena sudah berani memakai apa yang tidak pantas untukmu!'

Siu juga menjalani bingung melihat tampilan tuan putri Yuri yang menyerupai ratunya dengan versi tersendiri. Siu memilih bungkam karena melihat tatapan ratunya yang tentu dengan pikiran sendiri.

" Tania menantu ku,kau terlihat cantik sekali." Kaisar menatap kagum menantu nya, senyum kemenangan langsung tercetak jelas di wajah Tania karena perhatian kaisar yang diharapkan Yuri.

"Ayah juga terlihat gagah dengan pakaian ini." Puji Tania yang membuat para menteri istana mengangguk setuju. Mereka terpukau dengan ratu Tania dan seolah Yuri ditenggelamkan membuat wanita itu sudah berapi-api.

"Mari duduk."

"Baik ayah." Ketika Tania akan duduk, ia melihat pelayan yang tengah berjalan membawa jus jeruk dan dengan hati-hati Tania menggeser kaki kursi nya yang membuat pelayan itu menumpahkan jus nya.

"Aaaghh!" Pekik seseorang itu yang membuat semuanya memusatkan perhatian mereka.

Kericuhan besar langsung terjadi karena tumpahan cairan bewarna orange itu serta pelayan yang langsung tertunduk karena melakukan kesalahan di acara seperti ini, dan terutama sekali sosok wanita yang dress-nya basah kuyup.