Saat ini mobil telah terhenti di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi dengan tulisan Louis Group. "Ck! Alina!?" Suara Leonel menyadarkan lamunan Alina.
Alina mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. Mengeluarkan nafas melalui hidungnya. Kemudian kembali menolehkan kepala ke arah Leonel.
"Leonel, kenapa kau mempersulitku?" Ucap Alina kesal.
"Mempersulit?" Leonel mengerutkan keningnya. "Kau sudah tau jawabannya, kenapa aku mempersulit."
Pintu terbuka tepat Leonel mengatakannya. Leonel menoleh sekilas. Kemudian beralih pada Alina. "Sudah sampai. Wartawan akan banyak meliput jadi, jangan jauh jauh dariku."
Setelah itu, Leonel lekas turun dari mobil. Semua wartawan segera memotret dan tak ingin melewatkan momen malam ini sedikitpun. Jadi mereka terus memotret.
Terdengar desas desus jika malam ini Tuan Leonel selaku putra pertama yang bertahun tahun tinggal di luar negeri telah kembali. Mereka ingin tau kebenarannya, saat sepasang sepatu menapakkan kaki di atas karpet merah, wartawan langsung mengarahkan kamera mereka ke arah mobil mewah hitam yang terhenti tepat di depan pintu masuk gedung Louis Group.
Yang mereka tau, keluarga Louis selalu menggunakan mobil hitam Bentley sebagai ciri khas. Saat melihat pemandangan ini, mereka menduga jika pria ini adalah tuan Leonel. Dia adalah pria tampan dengan tinggi 175 cm. Memiliki jambang tipis dan alisnya terlihat tebal, rahangnya terlihat kuat dan tegas seperti yang dikabarkan berita dari luar negeri.
Jadi mereka menebak jika di dalam mobil itu adalah tuan Leonel. Mereka segera datang kehadapan Leonel ingin mengajukan sebuah pertanyaan. Tetapi para staf keamanan sudah mencegatnya dan tidak memberi kesempatan.
Setelah Leone turun dari mobil terlebih dahulu. Ia membungkukkan badannya dan mengulurkan tangannya kehadapan Alina.
Sepertinya pesta ini sungguh mewah karena banyak wartawan yang datang meliput. Dia belum pernah sama sekali menghadapi situasi seperti ini selama menjadi menantu keluarga Louis. Ia merasa gugup dan takut bercampur jadi satu.
Alina mengulurkan tangannya dan menempatkan tangannya diatas telapak tangan Leonel. Satu tangan sebelah kiri Leonel berada di atas kepalanya. Alina keluar dari dalam mobil.
Saat melihat pemandangan ini, para wartawan semakin penasaran siapakah wanita yang digandeng oleh tuan Leonel malam ini?
Nampak sepatu mewah dengan kaki ramping seputih porselin turun dari dalam mobil. Alina menggandeng lengan Leonel begitu erat. Sementara Leonel berwajah datar dan dingin menatap lurus ke depan. Tidak menghiruakan para wartawan yang terus memotret dan melontarkan pertanyaan.
Tangan Alina terasa dingin dan merasa tidak nyaman dengan kamera blitz yang terus menyorot. Leonel merendahkan tubuhnya dan berbisik pelan tepat di telinga kanannya. "Jangan takut! Anggap mereka adalah lalat."
Tangan kanannya menepuk tangan Alina yang merangkul lengan Leonel. Leonel mengetahui jika Alina sedang gugup dan takut sekarang setelah ia menepuk tangannya yang terasa dingin. Kemudian dengan tegap melewati karpet merah dengan team keamanan yang melindunginya.
Setelah berada di depan pintu utama. Leonel meminta team keamanan untuk membawa Alina masuk. Sementara dirinya menjawab satu persatu pertanyaan para wartawan yang sedang bertanya.
"Tuan Leonel. Anda sudah lama tinggal di luar negeri. Sekarang tiba tiba anda kembali dan menggandeng seorang wanita. Siapa wanita itu bagi tuan Leonel." tanya salah satu wartawan yang penasaran.
Leonel menampakkan wajah tegas dan berwibawa menghadap ke semua kamera yang sedang menyorotnya. Kebetulan saat ini mereka sedang melakukan siaran langsung.
Leonel tersenyum tipis kemudian menjawab pertanyaan itu dengan tenang dan santai.
"Ini adalah ulang tahun perusahaan keluarga Leonel yang ke 150 tahun. Tentu sebuah kebanggaan bagi kami sebagai penerus keluarga Louis untuk merayakannya. Dan sebab itu saya datang kemari setelah bertahun tahun tinggal di luar negeri. Dan mengenai wanita yang saya bawa, nanti dijelaskan didalam." setelah itu Leonel tersenyum simpul dan berpmitan kepada seluruh pemirsa di rumah.
Leonel meninggalkan kerumunan para wartawan yang masih penasaran akan status wanita itu dengan bangga.
Alina duduk menunggu di sudut ruangan dengan pengawasan ketat oleh team keamanan. Leonel segera melangkah ke sana setelah sesi wawancara.
Alina segera berdiri ketika melihat Leonel berjalan menghampirinya. Leonel membawa Alina memasuki lift dan menekan tombol dua.
Pesta perusahaan di adakan di perusahaan Louis group. Dan aula yang digunakan untuk pesta berada di lantai dua. Ini pertama kalinya Alina menampakkan diri selama bertahun tahun menjadi menantu di keluarga Louis. Selain gugup, dia juga terkagum dengan perusahaan yang pertama kali ia pijak.
Leonel tampak santai. Alina dapat melihat wajah Leonel yang santai itu seolah tidak memiliki beban apapun. Sementara dirinya merasa menciut jika di sandingkan dengan pria itu.
Tring!
Lift telah sampai di lantai dua. Keduanya keluar dari sana. Di sepanjang koridor menuju aula, Leonel menegaskan sekali lagi kepada Alina.
"Apa kau masih ingin bercerai denganku?" Tanya Leonel dengan merendahkan suara.
"Jika ya, apakah harus ada pilihan?" Alina menaikkan alisnya.
Leonel tersenyum dingin. "Tidak. Malam ini adalah pengumuman ke seluruh publik atas pernikahan kita. Jika kau ingin perceraian kau harus mengatakannya di depan ibu juga didepan publik."
Alina membelalakkan mata. Pria ini sangat licik. Dia mampu membalikkan keadaan selalu berpihak padanya. Alina tidak bisa melakukan hal ini. Sudah jelas hal ini sangat mempermalukan dirinya juga keluarganya. Terlebih keluarga Louis sudah menerima dirinya. Alina tentu saja tidak berani.
"Sepertinya kau tidak berani." Leonel tersenyum mengejek. Alina menolehkan kepala saat langkahnya telah berada di sebuah pintu masuk aula.
Alina hanya mampu menggertakkan giginya. Lalu mengikuti langkah Leonel yang memasuki arena aula. Di dalam aula itu sangat luas. Bahkan mampu menampung seribu tamu undangan. Langkah Leonel tertuju pada sebuah meja yang berada di paling depan. Di sana terkumpul keluarga inti.
Leonel segera menyapa kepada penduduk yang berada di meja itu.
"Selamat malam, maaf terlambat." Ucapnya.
Semua yang berada duduk di sana segera menolehkan kepala. Selena langsung tersenyum kala melihat menantunya terlihat sangat cantik bahkan terlihat sangat harmonis dengan menggandeng lengan Leonel. Di sana juga duduk Kakek, Ayah Leonel dan paman Leonel. Sementara sang perempuan ada Selena, istri dari pamannya dan juga Alina.
Leonel segera menarik sebuah kursi dan Alina secara responsif menduduki kursi itu. Sementara Leonel duduk di sampingnya. Alina menolehkan kepala ke arah Selena yang duduk di sebelah kirinya.
"Ma." Ucap Alina dan tersenyum manis.
"Kukira, kau akan datang sendirian. Ternyata Leonel juga datang." Kemudian Selena melirik Leonel yang terdiam dengan wajah datarnya. Alina hanya tersipu dan tidak menjawab apapun.
Selena mengerti, dia juga tak menyalahkan Alina karena putranya yang meninggalkannya bertahun tahun di luar negeri. Tapi entah bagaimana mereka, tiba tiba bisa datang secara ekslusive datang di acara pesta perusahaan.
Ayah Leonel mencibir di dalam hatinya. Tetapi juga merasa lega karena putranya yang tidak pernah hadir setiap kali ada perayaan. Dan kali ini ia bisa hadir merupakan sebuah keajaiban yang luar biasa.
Kakek tidak menghiruakan apapun tentang lelaki itu. Karena selalu bertindak sesuka hatinya. Jadi ia merasa acuh dengan apa yang dilakukannya.
"Ayah, sepertinya kita bisa memulainya sekarang?" Ayah Leonel berbisik pelan."
"Hm." Kakek hanya menyahut dengan berdehem.
Ayah Leonel merapikan jasnya terlebih dahulu, kemudian melirik sang istri di sampingnya. Terlihat Selena tersenyum mengangguk pertanda ia memberinya semangat. Ayah Leonel pun membalas dengan menepuk tangannya yang berada di atas pahanya. Kemudian ia lekas bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya menaiki podium.
Seluruh tamu undangan langsung mengarahkan pandangannya ke atas panggung dan suasana mulai hening.
"Selamat malam semua." sapa Ayah Leonel dengan tangkas dan lirih.
"Malam!" sahut para seluruh tamu undangan yang hadir.
"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh para tamu undangan yang hadir pada malam ini. Termasuk para wartawan yang tengah meliput acara. Tidak lupa para staf yang telah bekerja keras selama bertahun tahun disini demi membangun perusahaan Louis group ini semakin besar dan bertambah jaya.
Jika bukan karena kerja keras kalian semua mungkin acara malam ini tidak bisa di laksanakan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena kehendaknya Perusahaan ini mampu melewati 150 tahun ini dengan mudah. Sebelum acara ini dimulai. Kita panjatkan doa kepada pemimpin pendahulu kita yang mendahului kita pergi terlebih dahulu."
Semua langsung menundukkan kepala dan berdoa menurut agama masing masing. Setelah mengakhiri dengan kata 'Amin' Mereka kembali mendongakkan wajah dan memandang luruh ke arah podium.
"Terima kasih." Ayah Leonel mengucapkan terima kasih lalu lanjut berpidato.
"Malam ini adalah ulang tahun perusahaan yang ke seratus lima puluh. Saya selaku pimpinan pada perusahaan ini akan menyampaikan sebuah kabar baik. Putra sulung kami telah kembali."
Sebuah lampu menyorot ke arah Leonel duduk. Lantas ia berdiri dengan tersenyum cerah ia menatap seluruh isi penonton. Kemudian lanjut duduk.
"Dan kabar baik yang kedua." Ayah Leonel memandang Leonel dengan wajah tersenyum. Sontak para tamu merasa penasaran dengan kabar baik yang akan di sampaikan oleh ayah Leonel ini.
"Putra sulung kami, Leonel telah menikah. Dan kami akan melakukan resepsi pernikahan dan para tamu undangan yang hadir mari bersulang untuk merayakannya." Ayah Leonel mengambil gelas berkaki yang telah di isi anggur. Lalu menjulurkan ke depan dan segera menenggaknya. Begitu juga para hadirin juga mengikuti menenggak minuman mereka.
Selesai menenggak anggur, Ayah Leonel segera menuruni panggung.
Sebuah hidangan langsung keluar dan menghidangkan makanan di depan meja mereka masing masing. Alunan musik terdengar mengalun indah untuk menemani pesta malam ini. Para tamu terlihat sangat menikmati acara malam ini meskipun saling berbisik satu sama lain tentang kabar pernikahan Leonel dan istrinya.
Desas desus mengabarkan jika Leonel adalah pria yang saling berganti pasangan. Dan tak di sangka justru pria itu telah menikah. Itu semua malah mengejutkan mereka, siapa wanita yang beruntung dinikahi oleh Leonel, sang pewaris kerajaan bisnis?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 13 Episodes
Comments
Sunenti Kamalia
d tunggu Up selanjutnya y Thor🥰
2023-01-28
0
Bunda Aliefyaku
lanjut Thor
2023-01-28
0