Tuan Muda Kejam
Pagi ini seorang gadis tengah sibuk merapikan barang barang nya, ia akan pergi ke Kota S untuk melanjutkan sekolahnya setelah lulus SMA.
Nama: Kim Humaira
Umur: 19 tahun
Anaknya baik, ceria, mudah senyum, cantik, pintar
"Humaira cepatlah kamu akan terlambat.. apa kamu mau ditinggalkan kereta.. " teriak bunda Humaira dari luar rumah.
"Iyaa bunda sebentar.." sahut Humaira dari kamar.
"Kamu liat tuh anak kamu kalo udah mau pergi selalu saja barangnya ada yang ketinggalan" omel bunda Humaira.
"Udahlah bun.. keretanya berangkat 30 menit lagi loh dan jarak dari rumah kita ke Stasiun juga cuma 10 menit ayah pusing dengerin bunda dari tadi nge-rap truss.. " keluh ayah Humaira.
"Ihh ayah ya kalo dibilangin selalu aja ngebantah" ucap bunda Humaira kesal.
"Ayo ayah bunda kita berangkat" ucap Humaira antusias setelah sampai di dekat orang tua nya.
Mereka pun berangkat menuju Stasiun menggunakan angkutan umum. Humaira bukanlah orang berada dia anak dari kalangan orang sederhana tapi walaupun tidak dari kalangan orang berada Humaira dan keluarganya tetap hidup bahagia.
Setelah sampai di Stasiun.
"Bunda, Ayah do'ain Humaira ya, biar Humaira nyaman ditempat kuliah Humaira nanti.. " ucap Humaira.
"Iyaa sayang bunda akan selalu do'a in yang terbaik buat anak cantik bunda ini" ucap bunda seraya mencium pipi Humaira gemas.
"Kamu nanti kalo udah sampe disana jangan lupa kabari Ayah sama Bunda ya.. " ucap ayah Humaira lalu memeluk Humaira dia pasti akan merindukan putri semata wayang nya ini.
"Yaudah Humaira berangkat dulu ya dah Ayah dah Bunda" ucap Humaira sambil melambaikan tangannya.
Kereta pun berangkat menuju Kota S.
Setelah beberapa jam Humaira kini sudah sampai di Kota S dia sangat antusias dan segera keluar kereta.
"Wahh... indah banget kalo Ayah sama Bunda ikut kesini pasti mereka seneng banget" ucap Humaira bahagia.
Karna Humaira terlalu asik berjalan dan melihat pemandangan di Kota S ia tidak sengaja menabrak seorang pria yang berpakaian rapi.
"Hei.. kau ini bagaimana mana sih.. masa tidak melihat ada seseorang disini" ucap pria tersebut dengan emosi yang memuncak, bagaimana tidak emosi Humaira menabraknya disaat dia tengah meminum coffe nya yang saat ini sudah tumpah mengenai bajunya. "Ah.. M-maafkan saya Tuan saya t-tidak berhati-hati" ucap Humaira gelagapan dan ingin membantu pria tersebut membersihkan pakaiannya.
"Jangan berani-beraninya anda menyentuh saya" ucap pria tersebut saat melihat Humaira ingin menyentuh nya. Humaira yang tadinya ingin membantu langsung mengurungkan niatnya setelah mendengar larangan dari pria tersebut.
"M-maafkan saya tuan saya tidak sengaja" ucap Humaira gelagapan. Tanpa membalas permintaan maaf Humaira pria tersebut langsung pergi meninggalkan Humaira.
"Huffh.. baru saja sampai disini aku sudah membuat masalah.. " ucap Humaira lesu. Setelah ditinggalkan oleh pria itu Humaira langsung mencari taksi menuju alamat kontrakan yang sempat bundanya berikan tadi.
Setelah setengah jam akhirnya Humaira sampai di kontrakannya.
"Wahh.. kontrakannya bagus, bahkan lebih bagus dari rumah ku di desa hahhahhahh... " Humaira terkekeh dengan ucapannya sendiri.
Di Sebuah Masion Mewah.
"Haiss.. sialan karna wanita itu baju ku jadi kotor" ucapnya kesal. "Siapa yang kau maksud?" ucap temannya. "Sebelum kau datang menjemput ku, ada seorang wanita buta yang menabrak ku dan membuat coffe ku tumpah" ucap nya panjang lebar.
"Hahahhahhh... lalu kau apakan dia" tanyanya penasaran. "Aku memarahinya lalu setelah itu aku meninggalkan nya" ucapnya santai. " Ck ck ck... kau tega sekali mengomeli wanita buta ditengah keramaian " ucapnya tak menyangka jika sahabat nya ini tidak berperasaan sama sekali.
"Apa aku peduli?" ucapnya lalu meninggalkan sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments