Bab. 20. Kepulihan Arka Sadewa. ( Roberto Louis )

Anja yang berusaha untuk kerumah sakit sendirian, berjalan tertatih hingga ke halte. Ternyata, Santoso mengikutinya secara diam-diam.

"Cepat naik. Kita kerumah sakit!" Santoso datang tepat waktu ketika Anja hampir saja limbung.

"Papa. Bagaimana bisa--" Anja tidak meneruskan ucapannya tapi dia justru menatap intens wajah Santoso.

" Papa mengikutimu. Maaf, karena Papa harus membantumu secara diam-diam. Jadi, papa membiarkanmu keluar rumah sendirian," ucap Santoso penuh sesal. Bagus saja ia tepat waktu tadi. Kalau tidak mungkin Anja sudah jatuh di atas aspal.

Anja menenggak air mineral pemberian Santoso, hingga tandas. Bahkan, ia tak sempat minum saking panik memikirkan keadaan bayi yang sejak ia bangun tak ada pergerakan sama sekali.

"Anja mohon cepat, Pa. Anja takut," ucapnya memohon pada pria yang masih tampan di usia paruh baya itu. Karena itulah Santoso mampu memikat hati janda kaya seperti Mega. Meskipun, dirinya tak memiliki silsilah keluarga yang jelas serta miskin.

"Papa juga ingin cepat. Tapi juga tetap harus memikirkan keadaanmu, Nak. Sabar ya. Kalian pasti baik-baik saja." Santoso menoleh sesaat ke arah anja dan mengusap lembut kepala Anja dengan rambut tergerai.

'Wanita sebaik dan secantik kamu saja tak mampu membuat Guntur membuka hatinya. Lalu , bagiamana nasib anak itu nanti. Kenapa sifat Mega begitu menurun padamu. Mana mungkin, Anja serendah itu. Guntur pasti salah.' batin Santoso. Ia tak percaya jika Anjali bukan perawan lagi ketika dinikahi putra tirinya itu.

Sesampainya di rumah sakit Anjali langsung mendapat tindakan pemeriksaan. Santoso menunjukkan identitasnya karena ia yang bertanggung jawab atas semua biaya pengobatan.

"Tolong lakukan yang terbaik untuk putri dan calon cucu saya, Dok!" pinta Santoso. Pria itu terlihat benar-benar khawatir. Meskipun, anak yang Anja kandung tidak ada hubungan darah dengannya. Bagaimana pun dirinya masih memiliki hati dan nurani.

Para tim medis meminta Santoso untuk menunggu di luar. Sementara Anja mendapat pemeriksaan menyeluruh. Tiba pada akhirnya, hasil pemeriksaan mengharuskan Anja di rawat selama beberapa hari demi memantau keadaan bayi yang berada dalam kandungannya. Karena detak jantung bayi tersebut sangat lemah. Anja juga kekurangan nutrisi dan tertekan. Karena itu dokter menyarankan agar Anja di opname juga demi menenangkan pikirannya.

"Pasien sangat tertekan. Meksipun beliau tidak menceritakan kronologisnya, justru kami semakin yakin jika ada hal yang membuatnya ketakutan dan merasa tak aman. Tolong, Pak. Saya butuh ketemu dengan suaminya." Dokter kandungan yang menangani Anja meminta agar Santoso memanggil Guntur, suami Anjali.

Tapi bagaimana mungkin, sementara ia membawa Anjali saja secara diam-diam kesini. Apalagi Anjali harus di opname. Santoso tak dapat menggerakkan bibirnya. Dia bingung.

"Bagaimana? Saya harus menjelaskan keadaan nona Anjali kepada suaminya. Jika terbukti terdapat kekerasan dalam rumah tangga kami bisa meneruskannya kepada yang berwajib."

Sontak ucapan kedua sang dokter membuat mata Santoso terbelalak. Bisa-bisa dirinya yang mati. Pria ini hanya mengangguk tanpa menjawab. Karena lidahnya tiba-tiba saja kelu dan kaku.

Saat diperbolehkan menjenguk Anja, Santoso pun mengatakan apa yang dokter perintahkan. Akhirnya, mereka sepakat untuk pergi diam-diam dari rumah sakit tersebut. Untung saja, Santoso sudah menebus biaya pemeriksaan serta mengambil kembali data-datanya yang lama. Data diri ketika dia masih menjadi kondektur bus. Jauh sebelum ia menikahi Mega.

"Untung kita bisa kabur. Ternyata dokter mencurigai kekerasan pada dirimu." Santoso mengajak Anja kembali kerumah dan menyediakan banyak makanan di sana. Waktu semakin maju dan kemungkinan besar penghuni rumah sebentar lagi pulang.

"Papa makasih. Papa tenang saja. Anja dan bayi ini baik-baik. Ternyata dia kuat. Meskipun perlakuan papanya sangat kejam. Sepertinya, bayi ini ingin hidup hingga lahir nanti. Ia ingin membuktikan bahwa apa yang papanya pikirkan selama ini salah tentang kami." Anja berkata dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Membuat Santoso mengeratkan rahangnya menahan rasa yang juga membuat dadanya sesak. Ia tak habis pikir bagaimana mereka semua bisa sekejam ini terhadap Anja.

"Bertahanlah. Papa akan menemui mantan kekasihmu itu agar dia menculik mu saja dari sini. Papa yang akan mencari biaya untuk hidup kalian. Papa sudah punya rencana agar Guntur percaya bahwa kau --"

"Percuma Pa!"Anja memotong ucapan Santoso dengan pekikan.

"Kenapa kau menangis? Apa kau masih mau bertahan dan berharap Guntur berubah? Itu tidak akan mungkin. Salah satu dari kalian sudah pasti mati sebelum itu semua terjadi." Santoso mengucapkan hal itu dengan rahang yang mengeras.

"Percuma Pa. Mungkin Arka sudah mati. Karena Guntur telah --" Anjali tidak bisa meneruskan ucapannya karena kini dirinya telah terisak sambil memeluk perutnya. Ia membayangi apa yang Guntur katakan malam itu. Menurutnya Arka tidak mungkin hidup. Dan itu semua karena ulahnya.

"Apa!" Santoso tak habis pikir, tak ada harapan lagi. Seketika lututnya lunglai. Ketika Anja menceritakan apa yang Guntur katakan semalam pada Anja.

Sementara itu.

Pria yang di kira mati. Kini terlihat mulai menggerakkan ujung jari kakinya. Gips perlahan dibuka karena beberapa bagian tulang yang patah telah tersambung kembali. Proses yang cukup cepat berkat serum yang di ciptakan oleh profesor Nagara.

"Kau sudah pulih, Nak. Sudah saatnya aku memberitahu padamu. Siapa kau yang sebenarnya." Gabriel yang menyaksikan ketika Arka di buka gips-nya. Kini menghampiri dan menyentuh bahu Arka. Ia menatap dalam menembus iris Arka yang pekat.

"Aku Arka Sadewa. Seorang montir bengkel motor dengan gaji pas-pasan. Apa lagi?"

Gabriel tertawa renyah. Kemudian ia memberikan sebuah liontin dan membukanya.

"Kau adalah Roberto Louis."

...Bersambung...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!