Siapa dia?

...~Happy Reading~...

“Bee!” Gadis itu langsung menghentikan langkah kaki nya dan menoleh, menatap pada sosok laki laki yang sejak kemarin sedang ia hindari karena kesal.

“Kamu marah sama aku, hem?” tanya nya dengan begitu lembut.

Bintang langsung menghela napas nya dengan berat, “Mau marah, emang aku bisa? Tapi kalau gak marah, aku juga kesel sama kamu! Kamu itu selalu kaya gini, kalau ada acara gak pernah ingat sama waktu. Kamu bilang iya iya iya dan iya, aku dari Bandara udah langsung ke Mall loh, aku udah beli tiket bahkan aku udah nunggu kamu lama di sana. Tapi dengan mudah nya, dengan gampang nya kamu bilang gak bisa datang! Kamu pikirin aku gak sih Bim!” omel Bintang panjang lebar.

“Sssttt, iya aku tahu aku salah. Maaf,” ujar laki laki itu langsung meletakkan jari telunjuk nya di bibir Bintang, “Kemarin itu dadakan. Aku harus nganterin adik ku, lain kali aku gak akan kaya gitu lagi.” Imbuh Bima dengan penuh penyesalan, “Jangan marah lagi.”

“Sebagai gantinya, kamu boleh minta apapun. Mau nonton lagi?” imbuh Bima yang masih menggenggam tangan Bintang.

“Gak mau! Udah gak mood buat nonton!” jawab Bintang dengan ketus.

“Ya udah, kalau gitu kita makan aja gimana?” tawar Bima lagi pantang menyerah.

“Gak mau juga! Aku harus ke perpus buat nyelesaiin tugas dari Bu Tety!” kata Bintang langsung memanyunkan bibir nya.

“Tugas apa?” tanya laki laki bernama Bima itu mengerutkan dahi.

“Nih, suruh nyari materi ini.” Bintang menunjukkan sebuah buku tulis miliknya yang sudah berisi catatan yang akan ia kerjakan, gadis itu memang tidak pernah bisa marah berkepanjangan dengan kekasih nya.

“Aku temenin kamu aja, ayo.”

“Gak mau ih! Kamu ke kantin aja sana sendiri!” balas Bintang dengan ketus, “Pasti belum makan kan?” tanya nya walau sedang marah, namun ia masih tetap memperhatikan kekasih nya.

Entah mengapa, Bima seolah memiliki magnet tersendiri, meskipun laki laki itu selalu membuat Bintang kesal atau membuatnya marah. Namun, setiap kali Bima merayu nya, ia begitu mudah untuk luluh dan memaafkan laki laki itu. Terlebih saat tahu bahwa kekasihnya itu selalu mengabaikan soal perut nya sendiri. Bahkan, tak jarang saking sibuk nya Bima dengan kegiatan Osis, laki laki kerap sakit lantaran magh nya kambuh. Itulah mengapa Bintang selalu cerewet untuk mengingatkan laki laki itu untuk makan.

“Aku bisa makan nanti, yang penting kamu udah gak marah sama aku, ayo!” ucap Bima segera menggandeng tangan Bintang dan mengajak nya menuju perpustakaan, namun gadis itu menolak.

“Aku ngambek nih!” Ancam Bintang seketika membuat gerakan tangan Bima terhenti.

“Bukannya kamu udah ngambek?” tanya nya menahan tawa.

“Tau ah, pokok nya aku mau fokus sama tugas Bu Tet. Kamu makan sendiri atau aku tambah ngambek. Awas aja kalau gak makan!” Setelah mengatakan itu, Bintang segera berlari menuju perpustakaan, sementara Bima hanya mampu tersenyum dan menggelengkan kepala nya melihat kekasih nya sudah semakin menjauh dan berbelok di sebuah lorong. Dan setelah ia tidak melihat Bintang lagi, ia juga memutar badan menuju kantin yang memang berlawan arah dengan letak perpustakaan.

“Oh oh oh jadi itu!” ucap seorang gadis menatap pada Bima yang baru berjalan beberapa langkah.

“Berisik! Sana pergi!” usir nya dan semakin mempercepat langkah kaki nya.

“Tungguin ih, gue laper tahu!” pekik gadis itu dan langsung mengejar langkah kaki Bima.

“Laper tinggal makan! Kamu gak jadi miskin kan? Baru juga berapa hari.”

“Anjirr, enak aja. Ya enggak sih, tapi ternyata kebutuhan gue lebih banyak dari yang gue bayangin. Jadi, gue mau hemat! Traktir yak!” kata nya menatap Bima dengan sangat antusias, “Lo kan tahu kalau gue udah gak dapet jatah lagi.”

“Masa ketua osis pelit sih?” rengek nya lagi seraya merangkul manja pada lengan Bima, hingga membuat beberapa siswa dan siswi yang melihat interaksi keduanya mengerutkan dahi seolah mendapatkan bahan baru untuk bergosip ria.

Bagaimana tidak, Bima terkenal sebagai kekasih Bintang. Namun, kini laki laki itu malah berjalan begitu mesra dan manja dengan seorang siswi baru di sekolah. Tanpa keduanya sadari bahwa sejak tadi Bintang sempat ingin mengurungkan niat dan berbalik untuk menemani Bima ke kantin terlebih dulu.

‘Siapa dia?’ gumam nya menatap sendu pada kekasih nya yang tengah berjalan bersama dengan seorang gadis.

...~To be continue ......

Terpopuler

Comments

Novano Asih

Novano Asih

Ryana kan

2024-03-10

0

Kawaii 😍

Kawaii 😍

kasihan Bima jadi sad boy ☹️

2024-01-28

2

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

siapanya Bima tuh cewek...

2023-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!