Bingung

...~Happy Reading~...

Hari berlalu berganti dengan hari dan minggu Sejak kejadian saat itu, Bintang semakin menghindari Angkasa. Ia tidak mau membuat perasaan nya kembali hadir karena laki laki itu yang semakin intens memberikan nya perhatian.

Bahkan, Bintang sampai memblokir nomor Angkasa untuk sementara waktu. Ia berharap, Angkasa bisa melupakan nya dan menemukan gadis lain yang lebih darinya.

"Kenapa sih? Akhir akhir ini banyak melamun?" tanya Valen menyeruput minuman nya.

"Tau nih, gak biasanya loh. Masa iya dapet, sampai selama ini sih!" imbuh Jihan.

"Gue bingung!" ujar Bintang langsung merebahkan kepala nya di meja kantin. Ia memainkan sedotan di gelas nya serta mengingat ingat kembali kata kata Angkasa yang terus terngiang di kepala nya.

"Bingung kenapa?" tanya Valen mengerutkan dahinya.

"Gue—"

"Bintang!" panggil seseorang, hingga membuat ketiga gadis itu langsung mendongak dan menatap pada sosok yang berdiri di samping meja nya.

"Raka!" gumam Valen dan Jihan tersenyum menatap laki laki bernama Raka.

"Ada apa?" tanya Bintang semakin bingung, pasalnya darimana laki laki itu mengetahui nama nya. Ia belum pernah berkenalan secara langsung dengan nya.

"Bisa bicara sebentar?" pinta Raka sedikit kikuk.

"Bicara apa? Gak bisa disini aja ya?" tanya Bintang yang langsung di balas gelengan kepala oleh Raka, "Penting banget?" imbuh Bintang membuat Raka langsung menganggukkan kepala nya.

"Kita boleh ikut gak?" tanya Valen menatap Raka dengan penuh minat.

"Nama kalian bukan Bintang kan?" celetuk Raka sedikit berdecak, hingga membuat harapan Valen dan Jingga seketika langsung ambyar.

Akhirnya, Bintang bangkit dari tempat duduk nya dan mengikuti langkah kaki Raka yang ternyata malah membawa nya ke taman belakang.

"Ada apa?" tanya Bintang setelah tiba di Taman.

"G—gue pengen tanya sesuatu sama lo. Hanya ingin memastikan, emmtt." Raka nampak bingung harus memulai darimana.

Ia hanya ingin memastikan siapa Bintang sebenarnya. Meskipun nama nya berbeda, namun bila di lihat dari wajah mereka yang memiliki sedikit kemiripan, serta perasaan nya yang tidak bisa di ungkapkan, membuat Raka yakin bahwa gadis bernama Bintang itu bukanlah Bintang.

"Tanya apa sih?" kata Bintang semakin bingung, "Lo anak baru di sebelah kan? Sekelas sama Bima dan—"

"Emang di kelas gue ada yang namanya Bima?" tanya Raka yang langsung mengerutkan dahi nya.

"Lo waras gak sih? Lo sekolah di mana sampai gak tau sama Bima?" kata Bintang berdecak.

"Emang harus banget gue kenal sama Bima? Gue cuma pengen kenal sama lo, lebih deket sama lo bukan Bima!" saut Raka ikut berdecak.

"Udah ah, kenapa jadi bahas Bima. Gue kesini pengen mastiin sesuatu sama lo!" imbuh Raka menarik napas nya panjang.

"Mastiin apaan? lo itu dari tadi cuma bilang mau mastiin mastiin sesuatu, tapi gak jelas banget." cetus Bintang semakin kesal.

"Gue mau lihat dada lo!" ucap Raka spontan hingga membuat mata Bintang seketika langsung membulat dengan sempurna.

Plaakkk!

"Jangan kurang ajar ya lo!" pekik Bintang marah dan seketika langsung menyilangkan tangan di dada.

"Anjirr panas banget!" umpat Raka yang juga langsung mengusap pipi nya.

"Lo itu anak baru ya disini, jangan kurang ajar!" seru Bintang yang merasa di lecehkan oleh Raka, "Kita belum kenal bahkan gue aja gak tau siapa elo. Bisa bisa nya lo lihat dada gue! Dasar cowok mesum kurang ajar." imbuh Bintang menggebu gebu.

"Bukan gitu, gue—"

Brukkk!

Belum sempat Raka menjelaskan, tiba tiba dirinya sudah tersungkur ke rumput saat ada cowok yang dengan tiba tiba langsung memberikan bogeman mentah untuk Raka.

"Shittt!" umpat Raka yang merasakan sakit di sekujur tubuh nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***