Ungkapan rasa

...~Happy Reading~...

Pulang sekolah, Bintang masih menggunakan taksi, karena Bima masih sibuk dengan kegiatan nya. Biasanya, Bintang tidak akan mempermasalahkan hal itu, ia sudah biasa selalu di abaikan dan di nomor duakan dengan kegiatan. Namun, entah mengapa, akhir akhir ini, tepat nya sejak kedatangan murid baru di sekolah nya. Bintang merasa bahwa kekasih nya banyak berubah.

Bintang semakin merasa kesepian dan ia menjadi mudah cemburu serta penuntut.

"Jangan ngelamun aja sih, mending makan yok!" ujar Angkasa yang tiba tiba merangkul lengan Bintang dan mengajak nya ke meja makan.

"Gue gak laper Sa," ucap Bintang berdecak malas.

"Kak, Ayah sama Bunda udah titipin kakak ke Asa ya. Jadi kakak harus nurut!" Mendengar hal itu sontak membuat Bintang langsung mendelik tajam menatap adik nya.

Bagaimana bisa dirinya yang sebagai seorang kakak harus nurut dengan adik nya. Dimana mana, seorang kakak yang di titipin adik, bukan adik di titipin kakak. Ah sungguh adik nya itu terlalu, batin Bintang.

"Kak, lo itu murung terus. Galau terus, gue terawang lo kurang perhatian. Si Kuku Bima udah mulai pudar kali perasaan nya ke lo, jadi mending—"

"Gak ada mending mending ya Sa! Diem aja deh gak usah ikut campur!" cetus Bintang dengan cepat memotong pembicaraan Angkasa.

"Bintang!" panggil Angkasa tiba tiba berdiri di depan Bintang dan menatap gadis yang masih memakai seragam sekolah itu dengan intens.

"Kakak!" ralat Bintang menatap adik nya tajam.

"Bintang! Ayah dan Bunda udah gak tinggal sama kita. Gak ada yang larang lagi buat gue manggil nama lo!" ucap Angkasa tersenyum tipis.

"Kakak! Gue gak suka lo panggil nama gue!"

"Gue yang akan buat lo suka dengan cara gue!" balas Angkasa tersenyum tipis.

"Sa, jangan bikin gue takut di rumah gue sendiri!"

"Dan jangan bikin gue semakin takut kehilangan lo, " ucap Angkasa yang lagi lagi membuat Bintang tak bisa berkutik.

"Bintang, hari ini gue bakal jujur sama lo. Gue suka sama lo, gue sayang sama lo dan gue cinta sama lo. Entah sejak kapan perasaan nyaman itu muncul, tapi gue rasa perasaan gue ke lo gak bisa di artikan sebagai sayang antar saudara!" imbuh Angkasa seketika membuat Bintang terdiam dan mematung, "Apa yang gue katakan di Taman tadi, bukan hanya sebuah candaan. Tapi itu ungkapan tulus dari hati gue!"

"Sa—"

"Gue tersiksa Bin, gue tersiksa selama ini. Gue harus mendem rasa ini sendiri, gue udah coba alihin dan gue lawan hati gue sendiri. Lo kakak gue, tapi kenyataan selalu mengingatkan bahwa kita bukan saudara. Lo bukan kakak gue, dan gue anak sulung ayah dan bunda. Plis Bin, kasih gue kesempatan buat bahagia in lo. Setidaknya, jika gue bisa dapetin lo maka gue bisa merasakan bahagia sesaat. Dan gue berharap perasaan itu memang hanya sementara dan hanya sebatas rasa penasaran saja. Gue—"

"Maksud lo mau jadiin gue bahan percobaan perasaan lo gitu!" seru Bintang langsung menatap tajam pada adik nya.

"Apa lo berharap cinta gue abadi ke lo?" tanya Angkasa yang membuat Bintang seketika langsung diam.

"Bin, hubungan lo sama Bima sedang renggang. Plis, kasih gue kesempatan, gue gak nyuruh lo sama Bima putus. Tapi setidaknya daripada lo sendirian murung dan merasa terabaikan, kasih gue ruang. Kasih gue kesempatan, agar gue bisa bahagiain lo. Setelah itu lo bisa milih, antara gue atau Bima yang akan lo pertahanin sampai akhir." pinta Angkasa panjang lebar.

"Lo ngajarin gue buat selingkuh sama adek gue sendiri?" pekik Bintang tak percaya.

"Gue bukan adek lo Bin. Dan ya gue akan ajarin lo cara selingkuh!"

Setelah mengatakan itu, Angkasa langsung menangkup wajah Bintang dan mengecup nya dengan tiba tiba, hingga membuat sang empu nya terkejut dan membulatkan matanya dengan sempurna. Ini adalah ciuman pertama nya, dan itu harus di ambil oleh Angkasa, adik nya sendiri.

...~To be continue......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***