Perasaan setan

...~Happy Reading~...

“Lo putus lagi ya?” tanya Bintang ketika motor yang di tumpangi nya kini sudah sampai di halaman rumah.

“Yups anda benar sekali!" seru Angkasa dengan penuh keriangan menatap sang kakak, "Tapi tenang, stok cewek gue masih banyak! Jadi meskipun gue putus, besok pasti udah dapet lagi,” imbuh Angkasa dengan nada kesombongan nya, “Lo sendiri, kapan putus dari cowok itu?”

“Sa, sumpah gue gak suka banget sama mulut lo, ya!” kata Bintang dan langsung menatap tajam pada adik nya.

“Yaelah gue serius. Ya kali pacaran udah tahun tahunan tapi gak pernah di kenalin sama orang tua. Ngapain sih pacaran lama lama, udah kaya kredit panci aja!” cetus Angkasa mendengus.

Memang benar, selama ini Bintang berpacaran dengan Bima, ia belum pernah membawa Bima untuk ke rumah nya apalagi di kenalkan kepada orang tuanya.

Bukan tanpa alasan, Bintang takut dirinya ketahuan sebagai anak seorang Langit Gaharu, pemilik gedung sekolah tempatnya belajar. Bukan berarti, Bintang tidak percaya kepada Bima. Namun, ini sudah menjadi keputusan nya sejak awal, bahwa ia mau berpacaran hanya di sekolah saja.

Jadilah, selama ini setiap kali Bima mengantar atau menjemput nya, maka mereka akan bertemu di depan komplek perumahan Bintang.

Bima mengetahui rumah Bintang, namun ia menghargai permintaan Bintang. Jadilah ia mengalah dan menuruti kemauan kekasih nya.

“Bisa gak, kalau gak usah mancing emosi?” ucap Bintang dengan ekspresi wajah datar nya menahan luapan amarah agar tidak meledak.

“Iya iya, sorry. Yang salah cowok brengsek itu, jadi gue kan yang kena imbas. Nasib jadi adek ganteng dan baek hati ya begini, selalu di tindas sama kakak durhakim!” gumam Angka sengaja agar Bintang mendengar.

“Gue gemes banget pengen ngelakban itu mulut!” saut Bintang kesal.

"Dah yuk, mending masuk. Jangan marah marah, buang tenaga." balas Angkasa terkekeh dan langsung merangkul bahu Bintang dengan santai.

Meskipun umur Bintang lebih tua dari Angkasa. Namun gadis itu tidaklah lebih tinggi dari Angkasa. Tinggi Bintang hanya sebatas bahu Angkasa saja, jadilah laki laki itu tidak terlihat seperti adik Bintang.

“Assalamualikum!” ucap Bintang dan Angkasa bersamaan ketika memasuki rumah.

“Walaikumsalam, tumben kalian pulang bareng?” tanya bunda Jingga dengan mengerutkan dahi nya, ketika kedua anaknya yang langsung mencium punggung tangan nya.

Bunda Jingga bingung, bukan karena tangan nya di cium. Melainkan, ia bingung, mengapa putra putrinya bisa pulang bersama. Padahal, ia sangat tahu bahwa kedua anak nya itu sudah seperti kucing dan anjing. Di tambah Bintang sudah bilang sejak awal kalau ia tidak mau, sampai ketahuan anak dari pemilik yayasan.

“Bunda gimana sih? Pulang bareng kakak, salah. Gak pulang bareng, katanya kenapa gak bareng, kalian ini satu sekolah, bla bla bla,” ucap Angkasa yang menirukan gaya bicara sang bunda.

“Huss, kamu ini di tanya bunda baik baik juga!” saut bunda Jingga langsung memukul bahu Angkasa dengan kesal.

“Anak perawan bunda itu lagi patah hati. Jadinya, emmttt—“

“Bunda, kayaknya Angkasa butuh istirahat. Tadi dia habis salah keselek daun nangka di sekolah, jadi otak nya agak miring sebelah. Sebentar ya Bun,” kata Bintang yang sedang membekap mulut Angkasa dan segera menyeretnya menaiki tangga menuju kamar.

“Kak!” seru Angkasa dengan kesal dan langsung menepis tangan kakak nya yang berada di mulut.

“Bunda gak tahu kalau aku sama Bima pacaran. Jadi, jaga itu mulut lemes kamu!” ancam Bintang lalu ia segera masuk ke dalam kamar nya.

Angkasa menatap pintu kamar Bintang dengan perasaan tak menentu. Wajah nya langsung berubah menjadi datar dan ia menghela napas nya kasar.

Dulu, Angkasa adalah anak yang begitu baik, lembut, manja, konyol dan menghibur. Dan juga, dia adalah murid yang pandai, terbukti ketika saat masih di bangku dasar, Angkasa selalu lebih unggul di banding Bintang.

Namun, sekarang? Semuanya berubah, berbanding terbalik dari sifatnya yang dulu. Dia masih baik, namun kasar, tengil masih bertahan. Typekal bad boy, suka berantem, dan juga dia sangat suka bolos sekolah. Sehingga membuat nilai nya anjlok.

‘Brengsek! perasaan setan!’ umpat nya pada dirinya sendiri sambil menatap nanar pada pintu di depan nya.

Ia pun dengan kesal dan perasaan campur aduk, langsung beralih pada pintu di sebelahnya dan masuk ke dalam dengan membanting pintu itu cukup kasar.

Begitu sudah di dalam kamar, Angkasa langsung melemparkan tas dan sepatu nya ke sembarang arah. Lalu ia langsung melemparkan tubuh nya di atas tempat tidur smabil menatap pada langit langit kamar nya.

Angkasa kembali mengingat saat saat dulu sebelum dirinya benar benar berubah menjadi seperti sekarang. Hanya karena sebuah perasaaan aneh yang ia rasakan kepada sang kakak, hingga membuatnya rela mengorbankan semuanya.

Angkasa memang sengaja membuat nilainya jelek. Bukan karena dia menjadi bodoh, namun karena ia tidak mau kakak nya merasa sedih setiap kali dirinya yang lebih unggul. Itulah sebab nya Angkasa mengalah agar Bintang yang tetap unggul.

...~To be continue .......

...Yang udah baca ending Langit Jingga, pasti tahu bagaimana nilai Bintang dan Angkasa 🥰...

Terpopuler

Comments

Novano Asih

Novano Asih

walah Angkasa berubah ternyata karena suka sama Bintang

2024-03-10

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

sebetulnya apa Angkasa tau klo Bintang bkn kk kandung...

2023-09-08

2

Halimah

Halimah

waduhhh Angkasa...km ga boleh suka sm kakak km sendiri

2023-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!