Tamparan

...~Happy Reading~...

Plaakkk!

Sebuah tamparan yang cukup keras, langsung mendarat cantik di pipi seorang remaja yang baru saja merebut first kiss kakak nya sendiri.

Bukan marah atau menyesal, laki laki remaja itu justru tersenyum tanpa dosa menatap kakak nya.

"Itu ciuman pertama ku," ucap Angkasa tersenyum lalu tangan nya mengusap bibir gadis di depan nya.

Gadis yang selama ini sudah ia anggap sebagai kakak. Namun, kini pada akhirnya dia bisa mengungkapkan perasaan terpendam nya.

"Gue benci sama lo Sa!" pekik Bintang tertahan dengan mata berkaca kaca.

Ia tidak menyangka bahwa ternyata Angkasa, yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Namun ternyata bisa berbuat sekurang ajar itu padanya.

Bima yang notabene adalah kekasih nya selama dua tahun lebih, sama sekali tidak pernah menuntut atau meminta ciuman darinya. Dan ya, bisa di katakan bahwa ini adalah ciuman pertama Bintang.

"Lo gak boleh benci sama gue Kak. Gue sayang banget sama lo, dan gue akan buat lo jadi milik gue!" ucap Angkasa menatap mata Bintang dengan begitu dalam.

"Udah berulang kali gue bilang, kita ini saudara! Gue kakak lo!" pekik Bintang frustasi.

"Dan udah berulang kali juga gue bilang, kita bukan saudara kandung! gak ada ikatan darah yang mengalir di dalam tubuh kita. Kecuali anak kita kelak, yang pasti akan ada aliran darah kita berdua!" balas Angkasa yang semakin melantur.

"Gila kamu Sa!"

"Iya, gue akui kalau gue emang udah gila. Bahkan gue rela ngelakuin semuanya buat lo Bin!" kata Angkasa menghela napas nya berat, "Gue udah berusaha untuk buang semua perasaan sialan ini, tapi semakin gue berusaha, semakin sulit buat gue!"

"Lo gak pikirin perasaan ayah sama bunda?" cicir Bintang lirih, kini air matanya sudah tak bisa ia bendung lagi.

Biar bagaimana pun, Angkasa adalah adik nya. Walaupun ia sendiri juga pernah merasakan perasaan aneh di hatinya. Perasaan yang sangat berbeda dari perasaan nya kepada Sky dan Akasa.

Memang sejak dulu, Angkasa sangat berbeda. Itu juga yang menjadi alasan Bintang untuk menerima pernyataan cinta dari Bima. Salah satunya karena ia ingin memastikan perasaan nya. Perasaan salah yang sudah ia rasakan sejak lama.

Dan Bintang bersyukur, dengan kehadiran Bima. Dirinya sudah bisa menerima Takdir, menguatkan hati dan terus meyakinkan diri, bahwa Angkasa adalah adik nya yang tidak akan pernah bisa ia jadikan pasangan.

Namun, saat dirinya sudah bisa membuang perasaan itu, kini Angkasa justru terang terangan mengungkapkan perasaaan padanya.

"Aku bisa menghandle semuanya, asal kamu benar benar mau bersama ku! Aku akan memperjuangkan mu, jangankan di depan ayah dan bunda. Di depan Bima sekalipun aku siap?" ujar Angkasa dengan yakin dan kembali menggenggam tangan Bintang.

"Kasih aku kesempatan! Lihat aku sebagai laki laki, bukan sebagai adik mu lagi. Pliss!" pinta Angkasa lagi namun Bintang masih terdiam.

"Sa, kita kakak adik. Meskipun tidak ada ikatan darah di antara kita, tapi kamu tetap adik ku. A—aku gak bisa... Maaf!"

Bintang melepaskan tangan Angkasa yang menggenggam nya, lalu ia segera berlari menuju kamar. Ia tidak bisa menerima pernyataan cinta dari adik nya sendiri. Namun, ia juga bingung. Ia takut bila hubungan nya dengan Angkasa akan semakin hancur nanti nya.

'Kamu adik ku Sa. Kamu adik ku, dan aku kakak mu! Kita gak mungkin bisa bersama, aku juga sudah memiliki Bima. Aku mencintai Bima, aku hiks hiks hiks.' Bintang langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, ia menutup wajah nya dengan bantal untuk meredam isak tangis nya.

...~To be continue.......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***