Murid baru

...~Happy Reading~...

“Dorrr!” pekik Valen dan Jihan secara bersamaan mengejutkan Bintang dari belakang.

“Iks, apaan sih!” saut Bintang dengan ketus, tanpa menatap ke arah dua sahabat nya. Karena kini, pandangan matanya masih tertuju pada sosok kekasih nya yang tengah berjalan berdampingan dengan gadis lain.

“Cie cemburu,” goda Valen mencolek colek pipi Bintang karena untuk pertama kalinya, sahabat nya itu merasa cemburu.

Ya, selama berpacaran dengan Bima. Bintang tidak pernah merasa kesal atau cemburu pada gadis mana pun. Bahkan kepada Tania, gadis tomboy yang menjadi wakil Osis yang selalu mengekor dan kemana mana dengan Bima, Bintang tidak pernah merasa cemburu. Namun, berbeda dengan saat ini, ia akui ia merasa cemburu saat melihat kekasih nya bergandengan manja dengan seorang gadis lain, yang tak lain adalah anak baru di sekolah nya.

“Itu bukannya anak baru di kelas sebelah ya?” tanya Jihan saat melihat gerak tubuh gadis yang sedang merangkul lengan kekasih dari sahabat nya.

“Kalian berdua kenal?” tanya Bintang langsung menatap ke arah Jihan.

“Ya gak kenal sih, Cuma yang gue tau dia itu anak baru yang pindah beberapa hari yang lalu. Sama emmt, itu siapa sih. Kan beberapa hari kemarin ada dua anak pindahan dari mana tau ah gue juga lupa dan gak terlalu merhatiin info yang beredar. Intinya mereka berdua, emmt sepasang gitulah. Si cewek namanya Ryana di kelas XII Ipa tiga. Dan si cowok kalau gak salah namanya Raka, kelas XII Ipa satu, sekelas sama Bima.” Jelas Jihan panjang lebar.

Bintang tidak menyangka bahwa ternyata sahabat nya begitu up-to-date, soal anak baru yang baru beberapa hari memasuki sekolah nya. Namun, satu hal yang tidak Bintang ketahui, tentang siapa anak baru itu, mengapa bisa langsung dekat dengan Bima. Padahal, Bintang sangat tahu bahwa kekasih nya sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang baru, kecuali dirinya.

“Kayaknya lo ngefans sama mereka ya Ji?” tanya Valen terkekeh.

“Sialan, bukan sih. Gue Cuma ngefans sama cowok nya aja, ganteng tau!” jawab Jihan terkekeh, “Coba deh Bin, kalau lo ngapel ke kelas Bima, salamin salam gue ke Raka. Dan sekaligus mintain nomor nya, ya kali aja ada lowongan gitu,” imbuh Jihan dengan tatapan berbinar menatap sahabat nya.

Bintang langsung menghela napas nya dengan begitu kasar. Ia sedang kesal dan marah kepada Bima dekat dengan gadis lain. Dan kini, kedua sahabat nya bukan menghibur namun justru semakin memanas-manasi nya, membuat hati nya semakin bergemuruh.

“Salam aja sendiri, gue sibuk!” seru Bintang marah dan langsung berbalik untuk kembali melanjutkan niat nya pergi ke perpustakaan.

“Lah, marah beneran dia? Gue kira dia gak pernah cemburu loh,” ucap Valen mengerjapkan mata nya berulang kali.

“Biar bagaimana pun, dia sahabat kita Val. Dia masih manusia, dan dia juga perempuan, dimana hatinya begitu lembut seperti kita. Jadi wajar kalau dia cemburu,” jawab Jihan terkekeh, “Mending kita susul, kasihan daripada nanti dia lompat dari jendela atas, bahaya!”

Dan benar saja, seperti dugaan Valen dan Jihan. Bahwa Bintang tidak bisa berkonsentrasi. Pikiran nya melayang entah kemana, sedangkan tangan nya sudah memegang sebuah buku yang ia buka. Seharusnya ia membaca dan menyalin tugas itu ke buku nya, namun tatapan matanya begitu kosong hingga tidak ada satu kata pun yang ia baca dari buku itu.

“Nah kan, anak orang kesambet!” celetuk Jihan langsung menghela napas nya berat.

“Sayang ... “ Sebuah suara dari arah belakang Bintang, seketika membuyarkan lamunan gadis itu. Tak hanya Bintang, namun kedua sahabat nya juga seketika langsung menoleh ke arah sumber suara.