Satu bulan berlalu, kini waktu yang diberikan Bu Shanty pada Dio telah habis. Dan hari ini juga Bu Shanty bersama suaminya berangkat ke Ibu kota untuk menghampiri Dio dan meminta jawaban atas usahanya selama tiga bulan belakangan ini.
Dio yang sepertinya sudah mengetahui jika orang tuanya akan datang menemuinya ke Ibu kota terlihat tengah mencari cara agar tak bertemu dengan kedua orang tuanya. Dio bahkan meminta Daniel untuk berbohong pada Bu Shanty nantinya jika saat ini mereka tengah ada pertemuan penting di perusahaan Daniel dan akan memakan waktu cukup lama.
"Pergilah. Sepertinya kedua orang tuamu sudah datang." Usir Daniel pada sahabatnya itu.
Dio mendecakkan lidahnya melihat Daniel dengan terang-terangan mengusir dirinya. "Aku tidak mau. Aku masih tetap ingin di sini." Tekan Dio.
"Kau ini... sebagai seorang lelaki kau seharusnya dapat mempertanggungjawabkan perkataanmu." Tekan Daniel.
"Diamlah! Kau tahu jelas jika aku tidak mengiyakan permintaan Mamaku beberapa bulan lalu." Ketus Dio.
"Walau pun begitu kau juga tidak membantah perkataan Mamamu itu. Itu sama saja dengan kau menerima tantangan yang Tante Shanty berikan." Ucap Daniel.
Dio menghela nafas panjang. Sudah tiga bulan terakhir ini ia selalu berupaya membawa Calista kembali ke tanah air namun usahanya berujung sia-sia karena Calista masih bersikeras untuk menyelesaikan pendidikannya lebih dulu.
"Dio, apa kau yakin jika di luar sana Calista setia padamu? Di umurnya yang sudah tak lagi muda sepertinya Calista tenang-tenang saja tidak memikirkan pernikahan di dalam hidupnya." Ucap Daniel hati-hati.
Mendengar pertanyaan Daniel sontak membuat Dio menatap Daniel dengan tajam. "Sudah aku katakan jika Calista setia kepadaku. Dia memang sangat terobesi pada pendidikan dan kariernya sehingga dia tidak terlalu memikirkan sebuah pernikahan." jawab Dio.
Mendengar jawaban Dio tentu saja membuat Daniel ingin tertawa namun tawanya itu ia simpan dalam hati.
"Dio... Dio..." Daniel memilih menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa seorang Dio yang terkesan bijak jika ada permasalan pada sahabatnya kini bersikap bodoh hanya karena seorang Calista.
Sudah jelas sikap Calista itu sangat egois karena tidak memikirkan umur Dio yang semakin bertambah dan sudah sangat layak untuk berkeluarga. Sebagai seorang pria yang dulunya juga cukup lama menjalin hubungan dengan Queen, Daniel dapat merasakan jika Calista tidak terlalu mencintai Dio terlihat dari caranya yang tidak ingin berdekatan dengan Dio. Berbeda dengan Queen dulu yang selalu berupaya agar dekat dengannya.
"Apa selama ini Calista pernah bersikap cemburu padanu?" Tanya Daniel ingin memastikan apa yang ia pikirkan saat ini.
Dio menggelengkan kepalanya. "Dia terlalu percaya padaku hingga tidak pernah bersikap seperti itu. Dia bahkan tidak pernah mempermasalahkan dengan siapa saja aku pergi." Jawab Dio tersenyum seakan sikap kekasihnya itu sangat membanggakan untuknya.
"Uhuk." Daniel terbatuk-batuk mendengarnya.
Dasar bodoh. Umpat Daniel pada Dio namun hanya dalam hati.
"Ada apa denganmu?" Tanya Dio sambil menyerahkan air putih ke depan Daniel.
"Tidak ada." Jawab Daniel lalu meneguk air putih yang diberikan Dio padanya.
Dio pun memilih diam tak melanjutkan perkataannya. Sementara Daniel kini menatap sahabat baiknya itu dengan tatapan tak percaya jika sahabatnya itu benar-benar dibutakan oleh cinta.
"Dio, apa kau masih mengingat bagaimana sikap Queen dulu di saat kami masih bersama?" Tanya Daniel kemudian.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Zudiyah Zudiyah
sepercaya adapun pada pasangan yang nama cinta pasti ada rasa cemburu pada pasangan
2024-05-18
0
Nurul Aeni
smoga aja Daniel & Marvel mencari tau ttg kehidupan callista di LN,stlh bukti2nya cukup kuat klo Calista ada pria Laen selain Dio baru tau rasa kaauu dio
2023-08-04
1
Erlinda
sebagai seorang sahabat seharus nya kalian membantu Dio membukakan matanya yg udah katarak karena cinta buta ya. .
2023-06-28
1