Gavin berjalan ke arah jendela untuk menutup satu persatu gordeng di rumah karna hari sudah malam
Setelah nya ia kembali ke sofa ruang tengah lalu mengerjakan tugas di laptopnya
"kenapa saat semua baik-baik aja, terror mulai muncul lagi"
"yang tersisa sekarang cuma gue, Kala, Yonseung dan kak Hoyoung"
Gavin langsung teringat pada Hoyoung yang sekarang tinggal sendirian di rumah hitam itu setelah kepergian adiknya
Dengan segera ia membuka ponselnya untuk menghubungi Hoyoung
Tuttt
"halo"
"halo kak"
"Vin, tumben nelfon"
"gimana kabar kakak disana"
"baik kok, ada apa"
"enggak, aku cuma penasaran sama kabar kakak disana"
"disana lagi gak ada masalah kan vin?"
"gak ada kak, aku tutup telfon nya ya"
"iya"
Meskipun sudah memastikan kabar Hoyoung tapi Gavin belum merasa aman, ia takut ada terror yang lebih parah lagi dibandingkan penculikan Sunoo kemarin
Ceklekk
Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatianya
"aku pulangggg"
Ternyata itu adiknya yang baru pulang dari tempat kosan
"tumben balik"ucap Gavin
"kok kakak disini, gak di kosan juga"ucap Yuri
"ngisi rumah biar gak kosong terus dihuni makhluk abstrak semacam loe"ucap Gavin
Yuri langsung menatap Gavin dengan datar
"loe sendiri kenapa balik, lagi gak ada kerjaan?"ucap Gavin
"temen gue lagi pada pulkam, kan serem kalo gue sendiri di kosan"ucap Yuri
"udahan dulu jadi hacker abal-abal"ucap Gavin meledek
"gak akan gue bantu lagi loe"ucap Yuri, ia menjatuhkan dirinya sendiri di sofa bersebelahan dengan Gavin
"baperan loe jadi human"ucap Gavin
"i dont care"Yuri mengambil remot tv yang ada di meja kemudian menyalakan tv
Tiba-tiba yuri teringat sesuatu, ia menoleh ke arah kakaknya yang sudah berdiri untuk pergi
"kak bentar, ada yang mau gue tanyain ke loe"ucap Yuri
Gavin reflek menoleh "loe mau tanya ortu, mereka masih diluar kota"
"bukan, ini soal rumah lamanya kak Hoyoung yang kebakaran"ucap yuri
"loe mau tanya apa soal itu"ucap Gavin
"kasus ini ditanganin sama kak Hakenyon kan"ucap Yuri
Gavin mengangguk
"dia nulis di laporanya kalo kebakaran tak menyebabkan korban jiwa"
Yuri menunjukan sebuah data yang berhasil ia retas
Gavin sedikit menudukan diri untuk menbaca tulisan pada ponsel si adik
"3 jasad dalam keadaan hangus terbakar di temukan pada sebuah ruangan di lant-"
Yuri reflek membalikan hp nya untuk membaca"k-kok"
Gavin memandang adiknya dengan datar"waktu itu lok bacanya sambil ngelamun kali"
"enggak ka-"
"dahlah mending gue tidur"ia pun pergi ke kamar
.
Drtttt
Yeosang menghentikan langkahnya kemudian mengambil ponsel yang tersimpan di saku jaket
'loe dimana Yeo'
"dijalan, abis dari market"ucap Yeosang
'buruan balik'
"kenapa suara loe kaya ketakutan gitu"ucap Yeosang
'gausah tanya, cepet balik ke kosan'
"emang ada apa dik-" sambungan telfon terputus
Sambil memasukan ponsel kembali ke saku jaket, Yeosang teringat sesuatu
"Gavin kan orangnya lempeng, sejak kapan dia bisa ketakutan"
Meskipun terasa janggal Yeosang memilih untuk melanjutkan jalanya tapi tanpa ia sadari seseorang mengikutinya dari belakang, sosok hitam yang membawa tongkat baseball
.
Gavin melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya lalu melihat ke arah langit dari balik kaca mobil
"masih jam sebelas tapi udah mendung"
Dengan segera ia melajukan mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah
"semoga aja gak macet"
Di tengah perjalanan ia meminggirkan mobil karna melihat sesuatu, Kala yang memukul seseorang dari belakang hingga orang itu pingsan kemudian mengambil hpnya
"berani juga dia begal orang"ucap Gavin diakhiri senyum tipis
.
Gavin berjalan di lorong kantor
"Detektif Jo, bisa kesini sebentar"
"baik pak"
Gavin menghampiri si atasan yang terlihat sedang berbincang dengan seseorang
"ini detektif Lee, dia Detektif baru di kantor kepolisian ini yang akan saya tugaskan untuk menyelidiki kasus kebakaran di rumah teman kamu"ucap si atasan
"saya kan udah beberapa kali mengajukan diri untuk menangani kasus itu tapi selalu bapak tolak"ucap Gavin
"maaf saya tak bisa menerima karna saya khawatir kamu tidak bisa objektif dan juga tak bisa mengendalikan emosi karna kasus ini berhubungan dengan teman mu"ucap si atasan
Gavin langsung pergi tanpa berkata sepatah kata pun lagi, ia merasa kesal dengan si atasan
"detektif Jo tunggu"
Ternyata si Detektif baru itu mengikutinya
"gue butuh kesaksian loe untuk keperluan penyelidikan, mohon bantuan nya"
"terserah"ucap Gavin datar kemudian kembali melangkahkan kakinya
Tepukan cukup keras di bahu membuat Gavin tersadar dari lamunan
"ngelamun mikirin utang loe"ucap Hakenyon
"kenapa gue jadi inget itu"pikir Gavin
Ia melamun sampai tak menyadari semua temanya sudah berkumpul di Cafe
"loe belum pesen makana Vin"ucap Yeri
"sibuk nge bug tuh daritadi"ucap Yeonjun
"Ge, kasih buku menunya"ucap Doyeon
"oh iya"Gahyeon mengambil buku menu disampingnya kemudian memberikanya pada Gavin tapi di tolak
"samain aja sama loe"ucapnya
"gue"Gahyeon menunjuk dirinya sendiri bingung
"emang loe tau, Gahyeon pesen apa"ucap Yuqi
Gavin menggeleng "gak masalah pesen apapun yang penting bisa dimakan"
Sambil menunggu pesanan, mereka menggibah
Gavin memilih tidak ikut, ia hanya mendengar musik dari hp nya lewat headeset
Saat melirik sekitar, Gavin menyadari sesuatu
"kita cuma bersembilan, kemana Yeosang"ucap gavin
"loe lagi gak di kosan makanya gak tau"ucap Doyeon
"kemarin malem dia ketemu sepupunya di market terus sepupunya itu ngajak Yeosang liburan bareng"ucap Hangyul
"liburan?"ucap Gavin aneh
Hangyul mengangguk
"tau gak kan waktu Yeosang lagi beresin baju, gue sempet ke kamarnya terus Yeosang cerita"Yeonjun sengaja menjeda agar teman-teman nya penasaran
"cieeee mukanya pada kepo gitu"ucap Yeonjun tersenyum jahil
Yena memukul pelan lengan Yeonjun
"lanjut anjir"ucap Yena gemas
"Yeosang bilang kalo Gavin sempet nelfon dia pas dijalan, gavin nyuruh Yeo cepet pulang ke kosan tapi ngomongnya kayak agak khawatir gitu"ucap Yeonjun
Mereka semua terlihat kaget
"kejadian langka ni"ucap Yena
"jinjaaa, seorang Jo Gavin yang datar mulu kaya jalan tol bisa tiba-tiba nunjukin ekspresi nya apalagi ekspresi ketakuan"ucap Hakenyon
Gavin memandang mereka datar
"gue bukan Bot"ucap Gavin
"iya sih tapi mirip"ucap Yeri
.
Beberapa jam sudah berlalu
Semua teman-teman nya Gavin sudah mulai pulang satu persatu menyisakan Gavin dan Hakenyon
Hakenyon pergi entah kemana sedangkan Gavin masih duduk dengan laptop di depanya
Gavin masih kepikiran salah satu pembicaraan teman-teman nya yang membicarakan Yeosang
"gimana caranya Yeosang balik ke kosan"
Dalam visionya Gavin melihat bila Yeosang di culik setelah menutup panggilan darinya
Tapi yang lain melihat Yeosang kembali ke kosan bahkan mengatakan bila ia diajak liburan oleh sepupunya
Gavin menutup matanya sejenak untuk menggunakan kemampuannya
"Clone"Gavin tersenyum misterius
Pukkk
Tepukan di bahunya membuat Gavin tersadar
"kenapa loe, ngantuk?"ucap Hakenyon
"enggak"ucap Gavin
Ternyata Hakenyon baru saja kembali dan tak sengaja melihat Gavin yang menutup mata
"loe masih betah disini, belum balik"ucap Hakenyon
"keliatannya, loe sendiri ngapain disini"ucap Gavin
"masih pengen santai aja sih"ucap Hakenyon
Hening sementara
"soal kebakaran di rumah temen gue, loe ngajuin diri buat nyelidikin atau disuruh atasan"ucap Gavin
"di suruh, soalnya gue lagi gak ada kerjaan"ucap Hakenyon
"oh"ucap Gavin
"omong-omong loe lagi deket ya sama Gahyeon"ucap Hakenyon
"gak, cuma di comblangin sama yang lain karna gahyeon lumayan deket sama adik gue"ucap Gavin
"oh" ucap Hakenyon
Hening lagi
"hmm boleh gue jujur sesuatu sama loe"ucap Hakenyon serius
"silahkan"ucap Gavin
"gue liat aura gelap yang ngikutin loe, aura itu ngambil kemampuan loe secara perlahan"ucap Hakenyon
Gavin menatap Hakenyon curiga "loe indigo"
Hakenyon mengangguk"loe juga kan"
Gavin terdiam
"lebih baik loe hati-hati"ucap Hakenyon
"thanks peringatannya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments