Pagi hari sebelum berangkat sekolah, Yonseung memutuskan pergi ke kamar yang ditempati Gyehyeon untuk menanyakan perihal obrolan Gyehyeon dengan dua temanya kemarin
"gak ada kerjaan selain gedor-gedor kamar orang"ucap Gyehyeon merasa terganggu karna ia terbangun secara paksa
"kita harus ngobrol kak"
Yonseung menarik Gyehyeon untuk berbicara di ruang tengah
"kemarin malem gue denger obrolan loe sama kak Yeonjun dan kak Yeosang di Cafe"ucap Yonseung
"oh bagus deh kalo loe tau"ucap Gyehyeon santai
"apa yang terjadi sebenarnya, siapa kak Hoyoung? terus kenapa Kangmin harus ngunci ingatan gue"ucap Yonseung
"kemarin loe kan udah denger gue bilang kalo Hoyoung itu pembawa sial dan loe"
Gyehyeon menunjuk Yonseung
"kalo loe gak amnesia pasti sekarang loe udah gila"
Ia kembali ke kamarnya tanpa sepatah kata pun lagi
.
Tok tok tok
Hoyoung membuka pintu kamarnya
"Gye, ada apa"ucap Hoyoung
"gue cuma disuruh Yon buat ngasih obat ini ke loe"ucap Gyehyeon sambil menunjukan obat yang dimaksud
"oh oke"ucap Hoyoung sambil menerimanya
Setelah Gyehyeon pergi ia pun menuntup pintu, berjalan menuju kasur kemudian duduk disana
"apa ini obat tambahan"ucapnya sambil memperhatikan obat berbentuk pil tersebut
Tanpa rasa curiga ia meminum pil itu dan tak lama kepalanya terasa sakit lalu kesadarannya pun perlahan menghilang
.
Saat pulang sekolah
Yonseung dan Jinyoung berjalan di koridor menuju gerbang
"eh gue duluan ya"ucap Yunseong sambil berjalan mendahului kedua temannya
"ke makamnya Yonghee, Yun"ucap Yonseung
"hooh"
Yunseong segera pergi darisana
"dia mau ke makamnya Yonghee"ucap Jinyoung
"iya, katanya kemarin dia kesana dan ngeliat kalo makam nya Yonghee agak berantakan jadi dia balik buat mastiin lagi"ucap Yonseung
"oh, loe jadi ngegame di apart gue gak"ucap Jinyoung
"jadilah, kita mabar"ucap Younseung
.
Hoyoung mengerjapkan matanya perlahan
Ia bangun sembari memegangi kepalanya yang masih terasa pening
"g-gue dimana"
Kepalanya menoleh memperhatikan sebuah foto di atas lemari kecil samping kasur
"Taeyoung, i-ini kamarnya Taeyoung"
Ia membuka pintu kamar dan menemukan Gyehyeon yang bermain game di sofa ruang tengah
"perawat itu"
Hoyoung teringat saat di rumah sakit Gyehyeon memberinya sebuah obat kemudian menariknya dari kasur hingga terjatuh
Ia langsung menghampiri Gyehyeon, menarik nya dari sofa kemudian menjatuhkan nya kelantai
Gyehyeon hendak protes tetapi Hoyoung terlebih dulu mencengkram kerah pakaian yang digunakan pemuda bersurai merah itu
"apa yang udah loe lakuin ke gue"desisnya
Gyehyeon terkekeh, ia melepaskan tangan Hoyoung yang ada di kerah bajunya
"selamat datang kembali"
Gyehyeon bangkit kemudian duduk di sofa tak lupa ia menepuk tempat di sebelahnya agar Hoyoung duduk disana
Tapi Hoyoung memilih duduk di bangku yang bersebrangan denganya
"jadi, loe udah inget semuanya"ucap Gyehyeon
"menurut loe"ucap Hoyoung ketus
"hm"
"obat apa yang loe kasih ke gue di rs"ucap Hoyoung
"obat penghilang ingatan yang dibikin yena sama gahyeon, obat itu bakal bikin seseorang amnesia tapi bisa inget lagi kalo dia minum penawarnya"ucap Gyehyeon
"buat apa mereka bikin obat kaya gitu"ucap Hoyoung
"buat pasien rsj yang udah bener-bener parah jadi setelah amnesia mereka bakal dikasih ingatan dan kehidupan yang baru"ucap Gyehyeon
Hoyoung reflek terkejut mendengarnya
"g-gue minta maaf karna malah kasih obat itu ke loe tapi kalo enggak kayanya jinyoung udah bawa loe balik"ucap Gyehyeon
Mendengar itu Hoyoung jadi teringat
"mereka bertiga bakal baik-baik aja, loe gak perlu khawatir"ucap gyehyeon
"jadi ini rumahnya Yon dan dia itu emang kakaknya Taeyoung"ucap Hoyoung
Gyehyeon mengangguk
"gimana loe bisa dapetin obat itu, kayanya gahyeon gak bisa kasih loe tanpa alasan yang jelas"ucap Hoyoung
"gue nyolong dibantuin Yuri yang hack cctv"ucap Gyehyeon
"loe masih aja gila kaya dulu"ucap Hoyoung
"nanti loe harus kasih tau Yonseung tentang adiknya"ucap Gyehyeon
Hoyoung tentu tidak terkejut mengetahui Gyehyeon yang sudah tau mengenai Taeyoung dan lainnya karna memang Gyehyeon itu bukan Detektif biasa
"apa gak akan bahaya"ucap Hoyoung
"gue udah pasang perlindungan di rumah ini jadi si iblis gak akan bisa tau apapun yang loe lakuin disini"ucap Gyehyeon
Hoyoung mengangguk paham
"setelah semua yang terjadi di masa lalu, loe gak benci gue"ucap Hoyoung
Gyehyeon terkekeh kecil
"sebenarnya mereka bertiga udah berencana untuk mati hari itu, kak Minchan dorong gue sama Yonseung keluar rumah terus dia kunci pintu saat rumah udah mulai kebakar"ucap Gyehyeon
"kenapa mereka pengen mati"ucap Hoyoung
"Yeonho emang sengaja pengen numbalin dirinya buat nahan iblis, kak Dongheon udah gak kuat lagi karna sering di pukulin orang tuanya sedang kan kak Minchan dia sakit tumor otak dan kemungkinan hidupnya emang gak lama"ucap Gyehyeon
Hoyoung menangis mendengar fakta yang baru ia ketahui
"gue beruntung karna bisa ketemu loe lagi sekarang"
Gyehyeon mendekati Hoyoung kemudian memeluknya, sudah lama sekali ia tak bisa bertemu sahabat lamanya ini yang sudah seperti kakaknya sendiri
"tapi gue emang harus bohong sih ke temen-temen gue kalo gue benci sama loe"ucap Gyehyeon
"kenapa"ucap Hoyoung
"buat mancing Yonseung supaya dia penasaran sama masa lalu nya"ucap Gyehyeon
"apa itu berhasil"ucap Hoyoung
Gyehyeon mengangguk
"tinggal ke rencana berikutnya"
.
Yunseong sedang dalam perjalanan menuju makam nya Junho
"kenapa mang"ucapnya pada salah satu penggali kubur
"peti nya kosong den"ucap si penggali kubur
"serius mang"ucap Yunseong tak percaya
"kalo aden gak percaya coba berdiri nya lebih sinian"
Yunseong bergeser agar bisa melihat peti lebih jelas dan ternyata benar saja bila peti itu sudah kosong
ia menepikan mobilnya untuk mengirim pesan teks
...Yonseung...
^^^Yon^^^
apa Yun
^^^loe dimana^^^
dirumah
^^^gue tadi ke makamnya Yonghee dan ternyata peti di dalem makam itu kosong^^^
kok bisa
^^^mana gue tau lah^^^
^^^gue sekarang ke makam nya Junho buat mastiin juga^^^
oke, hati-hati
Ia pun kembali melajukan mobilnya
Tapi saat diperjalanan ia melihat sebuah motor yang mengikutinya dari belakang
"mau apa sih tu orang"
Yunseong menghindari orang tersebut sampai tak sadar ia memilih jalan buntu
"owh ****"
Ia akan memudurkan mobil, terlambat karna motor yang mengikuti ada di sebelah mobilnya
Tok tok tok
Yunseong memilih turun daripada terganggu suara kaca mobil yang terus di ketuk
"loe mau apa sih, begal ya"
Ia mengeluarkan lembaran uang berwarna merah dari saku jaket lalu melemparkannya tepat di depan wajah si pengendara motor berhelm fullface itu
"akhh"
Yunseong meringis karna si pengendara tiba-tiba mengunci tanganya kebelakang yang membuat pipi nya berhadapan langsung dengan kaca mobil
Tanpa basa basi lagi orang misterius itu mengeluarkan jarum suntik berisi cairan bius dan menusukannya pada leher Yunseong
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments