BAB 19 - Berdosakah Diriku?

"Cukup, Syila ... Nathalia memang istrinya," ucap Syila seraya menatap wajahnya di cermin, sudah tiga puluh menit dia menghabiskan waktu di toilet lantaran dadanya seakan sakit ketika mengingat Zean yang pergi bersama Nathalia.

Sebenarnya dia sudah berusaha untuk tidak menangis dan sadar diri. Hanya saja, hati kecilnya tidak terima pria yang tadi selembut itu mengecupnya berlalu dengan wanita lain, sekalipun itu memang istri Zean.

Demi Tuhan, Syila sangat sadar posisinya. Dia hanya istri yang Zean jadikan tempat pulang dan mencari hal yang tidak dia dapatkan dari Nathalia. Akan tetapi, semakin kuat dia mencoba batinnya kian berkecamuk tak karuan.

Sama sekali dia tidak menduga ada di titik ini, entah kenapa dia lemah sekali. Padahal, ketika Zean menyebut namanya dalam sighat akad siang itu, dada Syila bahkan tidak berdebar lantaran paham bagaimana watak Zean.

Namun, saat ini dia merasa kehilangan dirinya. Zean datang dengan sikap berbeda dan membuat mata Syila terbuka, tanpa dia sadari air mata itu membasahi pipinya. "Syila stop, buang air matamu ... hapus deritamu, jangan pernah menangisi pohon beringin itu."

Sayangnya, hati kecil dan lisannya berbeda. Sungguh menyedihkan wajahnya sekarang, dia bahkan belum makan siang dan pangsit yang sudah dia pesan sama sekali tidak menggugah seleranya.

Apa mungkin dia terpesona dengan pesona Zean? Ya Tuhan yang benar saja, apa yang Zean lakukan sampai jiwa Syila porak poranda begini. Dia berlalu keluar setelah menghapus air matanya. Masih sedikit terlihat, tapi tidak membuat kecantikannya luntur sama sekali.

Jika ada yang melihat, tentu saja mereka memaklumi dan mengerti jika tangisan Syila adalah ulah Zean yang kerap semena-mena. Sayangnya, rasa sakit yang Syila rasa hari ini bahkan lebih buruk daripada tangis akibat mulut judes Zean.

Dia melangkah gontai dan mendaratkan tubuh lemasnya di kursi empuk itu. Syila menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, baru kali ini dia meneteskan air mata karena kepergian Zean. Biasanya, Zean yang menghilang dari pandangan adalah anugerah karena telinga dan batinnya sedikit terjaga walau beberapa jam.

Tidak berselang lama, ponselnya bergetar dan menunjukkan seseorang mengirimkan pesan singkat di sana. Entah hatinya memang tengah merana atau bagaimana, akan tetapi senyum Syila terbit ketika melihat notifikasi yang muncul di layar ponselnya.

- Pak Zean (Beringin Alam Baka)

Masuk, aku sudah kembali.

Sebuah kalimat singkat yang membuat Syila lagi-lagi tersenyum tanpa dia rencanakan. Sial, kenapa dia seakan tidak ada harga dirinya, pikir Syila kesal sendiri. Akan tetapi, begitulah ketika hati sudah ikut adil, Syila segera beranjak menuju ruangan Zean.

.

.

Meski dia sebahagia itu kala Zean mengirimkan pesan padanya, tetap Syila bersikap seolah dia biasa saja. Tidak mau terlihat begitu berharap, karena dia khawatir Zean justru akan membuangnya jika terlalu percaya diri hanya karena dinikahi.

Sebelum masuk, Syila menarik napas lebih dulu. Dia memejamkan mata dan kini melangkah dengan perasaan yang lagi-lagi gugup. Heran sekali, kenapa dia mendadak seperti wanita yang tengah kasmaran.

"Duduklah."

Kali pertama Zean memerintahkannya untuk duduk selama Syila berada di kantor ini. Biasanya pria itu hanya diam layaknya pohon beringin tua dengan aura negatif, kini Zean seperti bukan dirinya.

Tenang, santai dan Syila bersikap seadanya walau batinnya bergelora setiap senyum pria yang dia kenal begitu datar dan dingin itu terukir di wajah tampannya. Bagaimana tidak Syila berdesir, selama ini jangankan senyum, bicara baik-baik saja dia enggan.

"Belum makan, 'kan?" tanya Zean kini duduk di hadapannya, sang istri sejak tadi menunduk dan menjaga pandangan. Mungkin karena masih terbawa suasana sebagai bawahan hingga Syila tidak berbuat macam-macam.

"Su-sudah."

"Bohong, pangsitmu saja belum disentuh ... makanlah, aku bawakan makan siang untukmu." Zean tidak pernah bersikap semanis ini, sekalipun pada sekretarisnya yang terdahulu.

"Kamu sendiri gimana?"

"Aku sudah kenyang, jangan coba-coba menolak hanya karena kamu punya pangsit ... lagipula apa tidak bosan setiap hari? Lambungmu muak mungkin menerima makanan yang itu-itu saja setiap harinya."

Setelan pabrik memang dia julid, beberapa menit lalu Syila bersedih lantaran sang suami pergi dari jangkauannya. Akan tetapi, kini dia kembali menyebalkan dan membuat suasana hati Syila tidak semelow sebelumnya.

"Tidak, lambungku terbiasa," ujarnya kemudian seraya membuka kotak makan siang yang cukup menggugah seleranya.

Memang dasar lambung banyak gaya, tadi dia sama sekali tidak naffsu dan kini kenapa justru lapar seakan tidak makan setahun. Zean menatapnya begitu lekat, sama sekali tidak dia lewatkan setiap momen yang ada di depannya. Hanya karena melihat syila makan dengan tenang, dia berdegub kencang.

"Biasakan makan nasi, nanti sakit."

Syila mendongak dan sejenak berhenti mengunyah, kenapa Zean bisa tahu jika dia sangat jarang makan nasi. Padahal Zean adalah pria yang dikenal sama sekali tidak peduli dengan urusan pribadi orang lain, akan tetapi kebiasaan Syila seolah dia ketahui.

"Iya."

"Jangan iya-iya saja, makan itu dijaga selagi sehat ... jangan cuma mikirin kenyang, setidaknya seimbang," ujarnya menjadi panjang dan berubah jadi ahli gizi dadakan.

Syila mengangguk patuh dan kemudian melanjutkan makan siangnya. Hatinya mendadak ge-er ketika Zean mengatakan hal tersebut. Meski Zean tidak mengatakan dengan jelas, akan tetapi Syila yakin pria itu diam-diam memerhatikannya.

Tidak butuh waktu lama bagi Syila menghabiskan makanannya. Dia bukan wanita lambat yang menjaga cara makan agar terlihat imut di hadapan pria, akan tetapi dia memang tetap menjaga sopannya.

Sayangnya, meski dia berusaha melakukan hal yang sempurna, Syila tidak sengaja bersendawa kecil hingga membuat Zean tertawa sumbang. Sungguh memalukan, susah payah usaha ternyata lambungnya berkata lain.

"Ehm, maaf tadi aku meninggalkanmu, tapi kami tidak cuma berdua ... ada papanya Nathalia juga. Jangan salah paham, Syila," tutur Zean tiba-tiba selembut itu dan membuat hati Syila menghangat, dia tertegun dan matanya seakan tidak bisa melepaskan Zean.

"Dia minta maaf? Ya Tuhan, berdosakah jika aku sesenang ini?"

.

.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Halimah As Sa'diyah

Halimah As Sa'diyah

salfok sama nama kontak Zaen,Ya Allah syila

2025-01-19

0

Budiarti

Budiarti

markasnya makhluk ghoib dong🤣🤣🤣

2024-12-10

0

Yus Warkop

Yus Warkop

duh manisnya🥰🥰🥰🥰

2024-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2 BAB 02 - Kilas Balik
3 BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4 BAB 04 - Perhatian Kedua
5 BAB 05 - Menantu - Mertua
6 BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7 BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8 BAB 08 - Ucapan Wanita
9 BAB 09 - Air Mata Zean
10 BAB 10 - Gengsi Number One
11 BAB 11 - Masih Pagi
12 BAB 12 - Boleh?
13 BAB 13 - Permintaan Zean
14 BAB 14 - Kumat
15 BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16 BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17 BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18 BAB 18 - Tambah Menantu
19 BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20 BAB 20 - Ikut
21 BAB 21 - Gundah
22 BAB 22 - Megantara Berduka
23 BAB 23 - Terlambat
24 BAB 24 - Istriku
25 BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26 BAB 26 - Kecurigaan
27 BAB 27 - Dibalik Layar
28 BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29 BAB 29 - Lebih Betah
30 BAB 30 - Terlambat!!
31 BAB 31 - Ketakutan Zean
32 BAB 32 - Malaikat
33 BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34 BAB 34 - Dugaan
35 VISUAL CAST
36 BAB 35 - Ragu
37 BAB 36 - Virtual
38 BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39 BAB 38 - Dipertegas
40 BAB 39 - Petaka
41 BAB 40 - Ancaman
42 BAB 41 - Sudah Menemukannya
43 BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44 BAB 43 - Hanya Bayangan
45 BAB 44 - Berikan Kebebasan
46 BAB 45 - Mimpi?
47 BAB 46 - Hampir Gila
48 BAB 47 - Figuran Nathalia
49 BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50 BAB 49 - Memulai
51 BAB 50 - Berbeda
52 BAB 51 - Munafik
53 BAB 52 - Berlebihan
54 BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55 BAB 54 - Harus Adil
56 BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57 BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58 BAB 57 - Pulanglah
59 BAB 58 - Nathalia Menyerah
60 BAB 59 - Terlihat Jelas.
61 BAB 60 - Terlambat
62 BAB 61 - Tidak Terduga
63 BAB 61 - Tanpa Sisa
64 BAB 62 - Bukan Keluarga
65 BAB 63 - Dia Siapa
66 BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67 BAB 65 - Tanggung Jawabku
68 BAB 66 - Berakhir
69 BAB 67 - Pertemuan
70 BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71 BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72 BAB 70 - Sama Liciknya
73 BAB 71 - Salah Sangka
74 BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75 BAB 73 - Pantang Dipuji
76 BAB 74 - Khawatir
77 BAB 75 - Tidak Terima
78 BAB 76 - Mengulang Kembali
79 BAB 77 - Diam Paling Tepat
80 BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81 BAB 79 - Menantu Impian
82 BAB 80 - Amarah Syila
83 Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84 BAB 81 - Rumah
85 BAB 82 - Janji Setia
86 BAB 83 - Kabar Baik
87 BAB 84 - Kerinduan
88 BAB 85 - Munafik
89 BAB 86 - Terbagi
90 BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91 BAB 88 - Lindungi Istrimu
92 BAB 89 - Selidiki
93 BAB 90 - Hukuman
94 BAB 91 - Wasiat Mikhail
95 BAB 92 - Dilamar?
96 BAB 93 - Firasat
97 BAB 94 - Susu Hamil
98 BAB 95 - Semua Salah
99 BAB 96 - Mari Kita Adil
100 BAB 97 - Bukan Urusanku
101 BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102 BAB 99 - Mendekatlah
103 BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104 BAB 101 - Tetap Begitu
105 BAB 102 - Tanpa Syarat
106 BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107 BAB 104 - Sangat Manis
108 BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109 BAB 106 - Sedikit Sulit
110 BAB 107 - Terjebak Keadaan
111 BAB 108 - Sehangat Itu
112 BAB 109 - Melelahkan
113 BAB 110 - Mendadak
114 BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115 BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116 BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117 BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118 BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119 BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120 BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121 BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122 BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123 BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124 Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125 BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126 BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127 BAB 123 - S2 - Bencana
128 BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129 BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130 Extra Part - Aku Mencintaimu
131 Extra Part 02 - Firasat
132 Extra Part 03
133 Extra Part 04
134 Extra Part 05
135 Extra Part 06
136 Extra Part 07
137 The Last Extra Part
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2
BAB 02 - Kilas Balik
3
BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4
BAB 04 - Perhatian Kedua
5
BAB 05 - Menantu - Mertua
6
BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7
BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8
BAB 08 - Ucapan Wanita
9
BAB 09 - Air Mata Zean
10
BAB 10 - Gengsi Number One
11
BAB 11 - Masih Pagi
12
BAB 12 - Boleh?
13
BAB 13 - Permintaan Zean
14
BAB 14 - Kumat
15
BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16
BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17
BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18
BAB 18 - Tambah Menantu
19
BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20
BAB 20 - Ikut
21
BAB 21 - Gundah
22
BAB 22 - Megantara Berduka
23
BAB 23 - Terlambat
24
BAB 24 - Istriku
25
BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26
BAB 26 - Kecurigaan
27
BAB 27 - Dibalik Layar
28
BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29
BAB 29 - Lebih Betah
30
BAB 30 - Terlambat!!
31
BAB 31 - Ketakutan Zean
32
BAB 32 - Malaikat
33
BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34
BAB 34 - Dugaan
35
VISUAL CAST
36
BAB 35 - Ragu
37
BAB 36 - Virtual
38
BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39
BAB 38 - Dipertegas
40
BAB 39 - Petaka
41
BAB 40 - Ancaman
42
BAB 41 - Sudah Menemukannya
43
BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44
BAB 43 - Hanya Bayangan
45
BAB 44 - Berikan Kebebasan
46
BAB 45 - Mimpi?
47
BAB 46 - Hampir Gila
48
BAB 47 - Figuran Nathalia
49
BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50
BAB 49 - Memulai
51
BAB 50 - Berbeda
52
BAB 51 - Munafik
53
BAB 52 - Berlebihan
54
BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55
BAB 54 - Harus Adil
56
BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57
BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58
BAB 57 - Pulanglah
59
BAB 58 - Nathalia Menyerah
60
BAB 59 - Terlihat Jelas.
61
BAB 60 - Terlambat
62
BAB 61 - Tidak Terduga
63
BAB 61 - Tanpa Sisa
64
BAB 62 - Bukan Keluarga
65
BAB 63 - Dia Siapa
66
BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67
BAB 65 - Tanggung Jawabku
68
BAB 66 - Berakhir
69
BAB 67 - Pertemuan
70
BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71
BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72
BAB 70 - Sama Liciknya
73
BAB 71 - Salah Sangka
74
BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75
BAB 73 - Pantang Dipuji
76
BAB 74 - Khawatir
77
BAB 75 - Tidak Terima
78
BAB 76 - Mengulang Kembali
79
BAB 77 - Diam Paling Tepat
80
BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81
BAB 79 - Menantu Impian
82
BAB 80 - Amarah Syila
83
Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84
BAB 81 - Rumah
85
BAB 82 - Janji Setia
86
BAB 83 - Kabar Baik
87
BAB 84 - Kerinduan
88
BAB 85 - Munafik
89
BAB 86 - Terbagi
90
BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91
BAB 88 - Lindungi Istrimu
92
BAB 89 - Selidiki
93
BAB 90 - Hukuman
94
BAB 91 - Wasiat Mikhail
95
BAB 92 - Dilamar?
96
BAB 93 - Firasat
97
BAB 94 - Susu Hamil
98
BAB 95 - Semua Salah
99
BAB 96 - Mari Kita Adil
100
BAB 97 - Bukan Urusanku
101
BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102
BAB 99 - Mendekatlah
103
BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104
BAB 101 - Tetap Begitu
105
BAB 102 - Tanpa Syarat
106
BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107
BAB 104 - Sangat Manis
108
BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109
BAB 106 - Sedikit Sulit
110
BAB 107 - Terjebak Keadaan
111
BAB 108 - Sehangat Itu
112
BAB 109 - Melelahkan
113
BAB 110 - Mendadak
114
BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115
BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116
BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117
BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118
BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119
BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120
BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121
BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122
BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123
BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124
Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125
BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126
BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127
BAB 123 - S2 - Bencana
128
BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129
BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130
Extra Part - Aku Mencintaimu
131
Extra Part 02 - Firasat
132
Extra Part 03
133
Extra Part 04
134
Extra Part 05
135
Extra Part 06
136
Extra Part 07
137
The Last Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!