BAB 18 - Tambah Menantu

Usai membayar, Zean hendak berlalu pulang. Akan tetapi matanya dibuat membola saat melihat sosok yang dia kenali sedang menikmati makan siang dengan porsi tidak biasa di sana.

"Tapi kenapa sendirian?"

Zean mempercepat langkahnya, kali ini tidak akan salah dan dia tengah menangkap basah sosok pembangkang yang sudah dilarang makan seafood, tapi tetap juga dihantam.

"Hayo ... Papa ketahuan, makan seafood sebanyak ini. Zean aduin Mama ya."

Mikhail mengelap bibirnya, dia terlihat bingung kala menyadari putranya sudah ada di sini. Aneh sekali, biasanya Zean selalu makan di dekat kantor, kini sang putra justru menemukan dirinya tengah menikmati surga dunia ini.

"Kamu kenapa ada di sini? Sengaja mantau Papa ya? Atau jangan-jangan sama Mama?"

Sudah jadi kebiasaan Mikhail, semakin tua semakin takut pada istrinya. Padahal baru satu kepiting masuk dalam mulutnya, kini Zean sudah datang dan kemungkinan besar menu lain yang dia pesan akan Zean berikan ke meja lain secara gratis.

"Papa Ge-er, kebetulan saja ... tadi aku makan siang di sana," jawab Zean kemudian menghela napas panjang, dia tersenyum melihat Mikhail terlihat bugar begini.

"Yah, sayang sekali. Padahal Papa sudah pesan banyak," ujarnya terlihat menyesal, padahal itu hanya basa basi paling basi dan hanya Zean tanggapi dengan gelengan kepala.

Papanya tidak berubah, sekalipun sudah Zia ancam dicoret dari KK tampaknya masih kebiasaan curi-curi kesempatan. Padahal, semua kekhawatiran dan larangan itu ditujukan untuk kesehatannya semata.

"Ya sudah, di depan aku lihat ada pengemis ... ajak saja makan bersama, Pa."

Mikhail salah menduga, dia pikir putranya akan mengikhlaskan dia makan sendirian. Faktanya, Zean merencanakan hal lain yang membuat Mikhail menghela napas pelan. "Untuk mereka kita beli yang baru saja," ungkap Mikhail demi mempertahankan nasi goreng seafood kesukaan, dan masih banyak menu lainnya.

"Mubazir, Pa. Lagipula apa Papa tidak khawatir masuk rumah sakit lagi? Kolesterol, hipertensi dan ya ampun ... kalau kak Mikha tahu habis Papa disuntik mati sama dia," ungkap Zean kini mulai mengambil alih kepiting saos padang yang ada di hadapan Mikhail.

Bukan dia ingin merebutnya, tapi paham sekali jika Mikhail sudah pasti memakan setengah porsinya. Zean sangat menyayangi sang papa, jelas dia ingin menjaga walau memang sesulit itu membuat Mikhail menurut.

"Anak kurang ajar, awas kamu sampai Khayla tahu."

"Sama kak Mikha takut, tapi padaku tidak."

Sebenarnya takut dua-duanya, Mikhail khawatir jika mata putra dan putrinya sudah melihat kelakuannya. Karena sudah jelas akan sampai ke telinga Zia, dan telinganya akan panas ketika di rumah.

"Hahah bercanda, Pa. Aku tidak akan mengadu, tapi kepitingnya sudah ya. Papa makan yang lain, Zean sayang Papa, makanya dilarang."

Mikhail terdiam, putranya yang satu ini memang berbeda. Tidak terasa putranya sudah benar-benar dewasa, masih teringat jelas bagaimana Zean yang mengalah dan mengatakan bersedia menikahi Nathalia lantaran Sean kabur seenaknya padahal belum tentu dia yang akan dinikahkan. Apalagi, waktu itu Zean baru saja kembali dari Amsterdam, tempatnya menyelesaikan pendidikan.

Zean sudah terlalu banyak berkorban untuknya. Berbeda dengan Sean dan Mikhayla yang kerap bertindak semaunya, Zean memang mengalah dengan keadaan. Putranya itu kini terlihat kurus, padahal pernikahannya baik-baik saja di mata publik.

"Zean, Papa boleh tanya sesuatu?" tanya Mikhail setelah mengelap tangannya dengan tisue, tampaknya acara makan besar Mikhaill benar-benar gagal setelah ini.

"Boleh, Pa."

"Rumah tanggamu bagaimana? Baik-baik saja?" tanya Mikhail menatap netra tajam putranya. Ini bukan kali pertama, tapi biasanya jawaban Zean selalu sama.

"Off course, sangat baik."

Begitu tegas dia menjawab, Zean memang tidak pernah mengutarakan apa yang dia rasakan pada Mikhail secara langsung. Apalagi, kondisi kesehatan papanya terkadang tidak menentu. Sama sebenarnya, alasan Zean dan Nathalia adalah kesehatan orangtua mereka.

Namun, hati Mikhail kali ini seakan tidak dapat dibohongi. Walau jawaban dan raut wajah Zean meyakinkan, entah kenapa memang Mikhail tidak merasakan hal yang sama.

"Kamu tidak berbohong? Badanmu kurus sekali, Zean ... sudah empat tahun menikah, jika bahagia harusnya buncit," ungkap Mikhail tersenyum kelu dan yakin betul putranya tengah berbohong.

"Apa bahagia harus buncit? Kak Evan masih kotak-kotak perutnya walau sudah punya anak dua. Papa saja yang beda," ungkap Zean membela diri lantaran tidak ingin terlalu kentara bagaimana keadaan sesungguhnya.

"Hadueh terserah kalian saja lah, Papa cuma berharap kamu tidak berbohong ... oh iya soal istrimu, sesekali tegur dengan cara yang keras, Zean. Papa benar-benar geli melihat penampilannya," ucap Mikhail kemudian dan membuat Zean terkekeh.

Dahulu kala memang Nathalia tidak banyak ulah. Dia hanya aktris seni peran yang sopan dan berusaha keras demi meraih prestasinya. Akan tetapi, ketika menjadi istri Zean makin berubah hingga Mikhail saja tidak nyaman melihatnya.

"Biarkan saja, Pa ... Nathalia bahagia dengan cara itu, aku tidak bisa memaksanya," ungkap Zean menjawab sebaik mungkin dan tidak ingin memperlihatkan jika dia bermasalah.

"Papa pusing melihat menantu Papa yang satu itu," desis Mikhail memijat pelipisnya, bingung sendiri kenapa Zean seakan menerima begitu.

"Hahaha kalau tambah menantu mau, Pa?" tanya Zean di sela candanya, dia benar-benar terhibur melihat Mikhail yang seperti itu.

"Ck, anak nakal ... ada-ada saja kamu, satu saja pusing apalagi dua." Dia sudah pusing, dan kini Zean melontarkan kalimat yang membuatnya kian sebal hingga pria itu melemparkan kotak tisue ke arah putranya.

.

.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tapi beneran udah ada yg ke dua pa... tp utk yg kedua ini di jamin good etitute nya..

2024-04-18

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

enak lho kepiting nya 😍😍😍

2024-04-23

0

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

kode itu pah Mikhail...masa nggak paham???

2024-01-22

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2 BAB 02 - Kilas Balik
3 BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4 BAB 04 - Perhatian Kedua
5 BAB 05 - Menantu - Mertua
6 BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7 BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8 BAB 08 - Ucapan Wanita
9 BAB 09 - Air Mata Zean
10 BAB 10 - Gengsi Number One
11 BAB 11 - Masih Pagi
12 BAB 12 - Boleh?
13 BAB 13 - Permintaan Zean
14 BAB 14 - Kumat
15 BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16 BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17 BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18 BAB 18 - Tambah Menantu
19 BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20 BAB 20 - Ikut
21 BAB 21 - Gundah
22 BAB 22 - Megantara Berduka
23 BAB 23 - Terlambat
24 BAB 24 - Istriku
25 BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26 BAB 26 - Kecurigaan
27 BAB 27 - Dibalik Layar
28 BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29 BAB 29 - Lebih Betah
30 BAB 30 - Terlambat!!
31 BAB 31 - Ketakutan Zean
32 BAB 32 - Malaikat
33 BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34 BAB 34 - Dugaan
35 VISUAL CAST
36 BAB 35 - Ragu
37 BAB 36 - Virtual
38 BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39 BAB 38 - Dipertegas
40 BAB 39 - Petaka
41 BAB 40 - Ancaman
42 BAB 41 - Sudah Menemukannya
43 BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44 BAB 43 - Hanya Bayangan
45 BAB 44 - Berikan Kebebasan
46 BAB 45 - Mimpi?
47 BAB 46 - Hampir Gila
48 BAB 47 - Figuran Nathalia
49 BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50 BAB 49 - Memulai
51 BAB 50 - Berbeda
52 BAB 51 - Munafik
53 BAB 52 - Berlebihan
54 BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55 BAB 54 - Harus Adil
56 BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57 BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58 BAB 57 - Pulanglah
59 BAB 58 - Nathalia Menyerah
60 BAB 59 - Terlihat Jelas.
61 BAB 60 - Terlambat
62 BAB 61 - Tidak Terduga
63 BAB 61 - Tanpa Sisa
64 BAB 62 - Bukan Keluarga
65 BAB 63 - Dia Siapa
66 BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67 BAB 65 - Tanggung Jawabku
68 BAB 66 - Berakhir
69 BAB 67 - Pertemuan
70 BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71 BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72 BAB 70 - Sama Liciknya
73 BAB 71 - Salah Sangka
74 BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75 BAB 73 - Pantang Dipuji
76 BAB 74 - Khawatir
77 BAB 75 - Tidak Terima
78 BAB 76 - Mengulang Kembali
79 BAB 77 - Diam Paling Tepat
80 BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81 BAB 79 - Menantu Impian
82 BAB 80 - Amarah Syila
83 Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84 BAB 81 - Rumah
85 BAB 82 - Janji Setia
86 BAB 83 - Kabar Baik
87 BAB 84 - Kerinduan
88 BAB 85 - Munafik
89 BAB 86 - Terbagi
90 BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91 BAB 88 - Lindungi Istrimu
92 BAB 89 - Selidiki
93 BAB 90 - Hukuman
94 BAB 91 - Wasiat Mikhail
95 BAB 92 - Dilamar?
96 BAB 93 - Firasat
97 BAB 94 - Susu Hamil
98 BAB 95 - Semua Salah
99 BAB 96 - Mari Kita Adil
100 BAB 97 - Bukan Urusanku
101 BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102 BAB 99 - Mendekatlah
103 BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104 BAB 101 - Tetap Begitu
105 BAB 102 - Tanpa Syarat
106 BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107 BAB 104 - Sangat Manis
108 BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109 BAB 106 - Sedikit Sulit
110 BAB 107 - Terjebak Keadaan
111 BAB 108 - Sehangat Itu
112 BAB 109 - Melelahkan
113 BAB 110 - Mendadak
114 BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115 BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116 BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117 BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118 BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119 BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120 BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121 BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122 BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123 BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124 Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125 BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126 BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127 BAB 123 - S2 - Bencana
128 BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129 BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130 Extra Part - Aku Mencintaimu
131 Extra Part 02 - Firasat
132 Extra Part 03
133 Extra Part 04
134 Extra Part 05
135 Extra Part 06
136 Extra Part 07
137 The Last Extra Part
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2
BAB 02 - Kilas Balik
3
BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4
BAB 04 - Perhatian Kedua
5
BAB 05 - Menantu - Mertua
6
BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7
BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8
BAB 08 - Ucapan Wanita
9
BAB 09 - Air Mata Zean
10
BAB 10 - Gengsi Number One
11
BAB 11 - Masih Pagi
12
BAB 12 - Boleh?
13
BAB 13 - Permintaan Zean
14
BAB 14 - Kumat
15
BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16
BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17
BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18
BAB 18 - Tambah Menantu
19
BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20
BAB 20 - Ikut
21
BAB 21 - Gundah
22
BAB 22 - Megantara Berduka
23
BAB 23 - Terlambat
24
BAB 24 - Istriku
25
BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26
BAB 26 - Kecurigaan
27
BAB 27 - Dibalik Layar
28
BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29
BAB 29 - Lebih Betah
30
BAB 30 - Terlambat!!
31
BAB 31 - Ketakutan Zean
32
BAB 32 - Malaikat
33
BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34
BAB 34 - Dugaan
35
VISUAL CAST
36
BAB 35 - Ragu
37
BAB 36 - Virtual
38
BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39
BAB 38 - Dipertegas
40
BAB 39 - Petaka
41
BAB 40 - Ancaman
42
BAB 41 - Sudah Menemukannya
43
BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44
BAB 43 - Hanya Bayangan
45
BAB 44 - Berikan Kebebasan
46
BAB 45 - Mimpi?
47
BAB 46 - Hampir Gila
48
BAB 47 - Figuran Nathalia
49
BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50
BAB 49 - Memulai
51
BAB 50 - Berbeda
52
BAB 51 - Munafik
53
BAB 52 - Berlebihan
54
BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55
BAB 54 - Harus Adil
56
BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57
BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58
BAB 57 - Pulanglah
59
BAB 58 - Nathalia Menyerah
60
BAB 59 - Terlihat Jelas.
61
BAB 60 - Terlambat
62
BAB 61 - Tidak Terduga
63
BAB 61 - Tanpa Sisa
64
BAB 62 - Bukan Keluarga
65
BAB 63 - Dia Siapa
66
BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67
BAB 65 - Tanggung Jawabku
68
BAB 66 - Berakhir
69
BAB 67 - Pertemuan
70
BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71
BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72
BAB 70 - Sama Liciknya
73
BAB 71 - Salah Sangka
74
BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75
BAB 73 - Pantang Dipuji
76
BAB 74 - Khawatir
77
BAB 75 - Tidak Terima
78
BAB 76 - Mengulang Kembali
79
BAB 77 - Diam Paling Tepat
80
BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81
BAB 79 - Menantu Impian
82
BAB 80 - Amarah Syila
83
Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84
BAB 81 - Rumah
85
BAB 82 - Janji Setia
86
BAB 83 - Kabar Baik
87
BAB 84 - Kerinduan
88
BAB 85 - Munafik
89
BAB 86 - Terbagi
90
BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91
BAB 88 - Lindungi Istrimu
92
BAB 89 - Selidiki
93
BAB 90 - Hukuman
94
BAB 91 - Wasiat Mikhail
95
BAB 92 - Dilamar?
96
BAB 93 - Firasat
97
BAB 94 - Susu Hamil
98
BAB 95 - Semua Salah
99
BAB 96 - Mari Kita Adil
100
BAB 97 - Bukan Urusanku
101
BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102
BAB 99 - Mendekatlah
103
BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104
BAB 101 - Tetap Begitu
105
BAB 102 - Tanpa Syarat
106
BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107
BAB 104 - Sangat Manis
108
BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109
BAB 106 - Sedikit Sulit
110
BAB 107 - Terjebak Keadaan
111
BAB 108 - Sehangat Itu
112
BAB 109 - Melelahkan
113
BAB 110 - Mendadak
114
BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115
BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116
BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117
BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118
BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119
BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120
BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121
BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122
BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123
BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124
Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125
BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126
BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127
BAB 123 - S2 - Bencana
128
BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129
BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130
Extra Part - Aku Mencintaimu
131
Extra Part 02 - Firasat
132
Extra Part 03
133
Extra Part 04
134
Extra Part 05
135
Extra Part 06
136
Extra Part 07
137
The Last Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!