BAB 17 - Memang Sudah Wataknya

Tidak ada hal menarik dalam hidup Zean selama menjadi suami Nathalia. Sekalipun sosoknya semakin dikenal sejak menjadi menantu seorang Halim Pradiksa, konglomerat yang sejak muda sudah menjalin hubungan baik bersama Mikhail.

Berbeda dengan Zean yang tidak merasakan hal istimewa, Halim justru sebaliknya. Dia sangat bangga memiliki menantu seperti Zean, selain pintar anak itu juga patuh dan tidak banyak ulah. Perusahaan maju pesat semenjak Zean turut andil di dalamnya, tidak sia-sia dia menyetujui perjanjian bersama Mikhail kala Nathalia masih kecil dahulu.

"Papa bangga padamu, syukurlah Nathalia benar-benar jatuh di tangan pria yang tepat," ungkap Halim tersenyum lebar menatap putri dan menantunya.

Bagaimana tidak dia berbicara begitu. Kerja keras Zean dalam menjaga nama baik kedua perusahaan begitu baik, dia sama sekali tidak main-main dalam melakukan pekerjaannya. Belum lagi, Zean yang memberikan kebebasan pada Nathalia untuk tetap berkarir dan memilih jalannya adalah sebuah anugerah pria itu.

"Terima kasih, Pa."

"Papa percaya padamu, Zean ... terima kasih sudah membuat Nathalia bahagia. Setelah kepergian mamanya, jujur saja Papa khawatir tidak ada yang mampu membuatnya tersenyum. Tapi, kini semuanya sudah berubah dan kamu bisa membahagiakan putri Papa."

Halim memang begitu menyayangi putrinya. Untuk itu, dia behagia sekali ketika Zean tidak mengekang Nathalia dan tetap diizinkan melanjutkan karirnya sebagai aktris meski sudah menikah. Padahal, dalam hati Zean tidak berkata begitu. Pria mana yang rela istrinya jadi fantasy pria lain di luar sana, tapi untuk melarang Zean enggan karena dia tidak akan berusaha mengejar hati wanita pembangkang seperti Nathalia.

"Ehm ... Papa, aku ada kabar baik." Nathalia kini mulai bicara setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Oh iya? Apa itu, sayang? Apa papa akan segera menimbang cucu?" tanya halim dengan wajah berbinar, dia sangat berharap hal itu sejak lama. Akan tetapi, selalu saja ada alasan Nathalia yang membuatnya harus sabar.

"Bukan soal itu, tapi ... sebentar lagi aku akan go internasional."

Zean mengepalkan tangannya, dia semakin sebal ada di sini. Halim yang tadinya terlihat berbinar mendadak berubah dan senyumnya kian tipis saja. Mungkin dia bangga akan prestasi putrinya, akan tetapi yang lebih Halim harapkan lagi adalah sosok malaikat kecil yang mengisi pernikahan putrinya.

"Selamat, Nak. Itu impianmu, 'kan?"

Tidak ada yang bisa Halim lakukan untuk membatasi putrinya. Dunia hiburan adalah cita-cita Nathalia, hanya dengan itu dia bahagia dan melupakan luka kehilangan mamanya. Akan tetapi, jujur saja di dalam lubuk hati Halim dia merasa kecewa lantaran Nathalia seakan tidak sadar jika dia sudah berumah tangga.

"Off course!! Mama pasti bangga dengan semua pencapaianku."

"Iya ... Kamu benar sekali, tapi coba kamu pikir lagi. Apa kamu tidak ingin memberikan Papa cucu? Lagipula Zean juga butuh keturunan."'

Untuk kedua kalinya, Halim menasehati putrinya. Akan tetapi, tampaknya kepala batu ini memang sukar diatur dan enggan mengubah pendirian hingga raut wajahnya berubah seketika.

"Aduh, Pa ... Papa tahu perjuangan aku untuk sampai di titik ini tidak mudah. Lagipula sejak awal Papa memintaku menikah dengan Zean sudah aku jelaskan aku tidak mau karirku terganggu, punya anak nanti pasti sulit, Pa. Kenapa sekarang banyak nuntutnya?"

Jangankan suami, papanya saja dibantah. Zean enggan menyela ataupun menenangkan Nathalia karena memang akan percuma. Jika dahulu Zean akan bersedih mendengar ucapan Nathalia, saat ini tidak sama sekali.

"Tapi bagaimana dengan suamimu, Nathalia ... dia pasti kesepian di rumah kalau kamu sedang di luar kota."

"Ehem, aku tidak masalah, Pa .. Lagipula itu sudah kesepakatanku dan Nathalia untuk menundanya. Kalau soal kesepian, sama sekali tidak karena ada Zavia dan Azkara," ucap Zean kali ini menjual nama anak-anak Mikhayla dan Keyvan.

Nathalia menoleh, dia sedikit bingung karena respon Zean justru sama sekali tidak keberatan dengan keinginannya. Bahkan, dia terlihat santai seolah benar-benar tidak menginginkan anak. Padahal, kesepakatan antara keduanya tidak ada sama sekali, yang ada hanya penolakan Nathalia secara sepihak.

"Ya, Tuhan ... Papa benar-benar beruntung punya menantu sepertimu."

Zean tersenyum simpul, semua yang dia ucapkan barusan tentu saja karena ada alasannya. Lagipula untuk saat ini, sekalipun Nathalia meminta sama sekali Zean tidak akan tertarik lagi. Tujuan hidup Zean sudah berbeda dan sama sekali tidak ada secebis keinginan untuk mencapai titik bahagia bersama Nathalia.

.

.

Selesai dengan makan siang tersebut, Zean meminta izin untuk kembali ke kantor. Sementara athalia yang merindukan papanya Zean izinkan untuk pergi semaunya. Terserah, ke kutub utara juga Zean tidak peduli.

Hingga kini ketika dia sendiri, Zean justru memikirkan Syila. Saat ini masih jam makan siang, biasanya Syila akan memesan pangsit rebus dan mata Zean sudah muak melihat makanannya.

Sebelum kembali ke kantor, dia membeli makan siang untuk istrinya lebih dulu. Ya, ini adalah kali pertama dan mungkin syila akan dibuat terkejut nantinya.

"Sedang apa dia?" Zean tersenyum simpul menatap foto profil sang istri di sana.

Secara tidak sengaja Zean membaca riwayat percakapan antara dia dan Syila sebelum menikah, wajah Zean mendadak merubah dan kini memejamkan matanya. "Dasar Zean laknat, kenapa bisa setega itu?" Zean membatin dan menyadari betapa tidak berotaknya dia memperlakukan sekretarisnya.

Usai membayar, Zean hendak berlalu pulang. Akan tetapi matanya dibuat membola saat melihat sosok yang dia kenali sedang menikmati makan siang dengan porsi tidak biasa di sana.

"Tapi kok kenapa sendirian?"

.

.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

itu egois namanya...lu mau zean bekerja kerasa sendiri menderita sendiri dlm belenggu pernikahan sdngkn anaklu dikasik kebebasan dlm segala hal & mengabaikan kewajibanya sbg istri. harusnya zean biarin aja tua bangka ini mati karna penyakitnya

2024-11-04

0

Danny Muliawati

Danny Muliawati

zean jangan bodoh membiarkan 4 THN spt itu walau skrg ada syila beri pelajaran tuh istri pertama

2024-11-13

0

Halimah As Sa'diyah

Halimah As Sa'diyah

nathali ini gila ya,karir itu sampingan buk, kewajiban sebagai istri yang utaman

2025-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2 BAB 02 - Kilas Balik
3 BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4 BAB 04 - Perhatian Kedua
5 BAB 05 - Menantu - Mertua
6 BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7 BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8 BAB 08 - Ucapan Wanita
9 BAB 09 - Air Mata Zean
10 BAB 10 - Gengsi Number One
11 BAB 11 - Masih Pagi
12 BAB 12 - Boleh?
13 BAB 13 - Permintaan Zean
14 BAB 14 - Kumat
15 BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16 BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17 BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18 BAB 18 - Tambah Menantu
19 BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20 BAB 20 - Ikut
21 BAB 21 - Gundah
22 BAB 22 - Megantara Berduka
23 BAB 23 - Terlambat
24 BAB 24 - Istriku
25 BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26 BAB 26 - Kecurigaan
27 BAB 27 - Dibalik Layar
28 BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29 BAB 29 - Lebih Betah
30 BAB 30 - Terlambat!!
31 BAB 31 - Ketakutan Zean
32 BAB 32 - Malaikat
33 BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34 BAB 34 - Dugaan
35 VISUAL CAST
36 BAB 35 - Ragu
37 BAB 36 - Virtual
38 BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39 BAB 38 - Dipertegas
40 BAB 39 - Petaka
41 BAB 40 - Ancaman
42 BAB 41 - Sudah Menemukannya
43 BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44 BAB 43 - Hanya Bayangan
45 BAB 44 - Berikan Kebebasan
46 BAB 45 - Mimpi?
47 BAB 46 - Hampir Gila
48 BAB 47 - Figuran Nathalia
49 BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50 BAB 49 - Memulai
51 BAB 50 - Berbeda
52 BAB 51 - Munafik
53 BAB 52 - Berlebihan
54 BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55 BAB 54 - Harus Adil
56 BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57 BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58 BAB 57 - Pulanglah
59 BAB 58 - Nathalia Menyerah
60 BAB 59 - Terlihat Jelas.
61 BAB 60 - Terlambat
62 BAB 61 - Tidak Terduga
63 BAB 61 - Tanpa Sisa
64 BAB 62 - Bukan Keluarga
65 BAB 63 - Dia Siapa
66 BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67 BAB 65 - Tanggung Jawabku
68 BAB 66 - Berakhir
69 BAB 67 - Pertemuan
70 BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71 BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72 BAB 70 - Sama Liciknya
73 BAB 71 - Salah Sangka
74 BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75 BAB 73 - Pantang Dipuji
76 BAB 74 - Khawatir
77 BAB 75 - Tidak Terima
78 BAB 76 - Mengulang Kembali
79 BAB 77 - Diam Paling Tepat
80 BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81 BAB 79 - Menantu Impian
82 BAB 80 - Amarah Syila
83 Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84 BAB 81 - Rumah
85 BAB 82 - Janji Setia
86 BAB 83 - Kabar Baik
87 BAB 84 - Kerinduan
88 BAB 85 - Munafik
89 BAB 86 - Terbagi
90 BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91 BAB 88 - Lindungi Istrimu
92 BAB 89 - Selidiki
93 BAB 90 - Hukuman
94 BAB 91 - Wasiat Mikhail
95 BAB 92 - Dilamar?
96 BAB 93 - Firasat
97 BAB 94 - Susu Hamil
98 BAB 95 - Semua Salah
99 BAB 96 - Mari Kita Adil
100 BAB 97 - Bukan Urusanku
101 BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102 BAB 99 - Mendekatlah
103 BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104 BAB 101 - Tetap Begitu
105 BAB 102 - Tanpa Syarat
106 BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107 BAB 104 - Sangat Manis
108 BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109 BAB 106 - Sedikit Sulit
110 BAB 107 - Terjebak Keadaan
111 BAB 108 - Sehangat Itu
112 BAB 109 - Melelahkan
113 BAB 110 - Mendadak
114 BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115 BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116 BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117 BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118 BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119 BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120 BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121 BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122 BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123 BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124 Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125 BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126 BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127 BAB 123 - S2 - Bencana
128 BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129 BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130 Extra Part - Aku Mencintaimu
131 Extra Part 02 - Firasat
132 Extra Part 03
133 Extra Part 04
134 Extra Part 05
135 Extra Part 06
136 Extra Part 07
137 The Last Extra Part
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2
BAB 02 - Kilas Balik
3
BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4
BAB 04 - Perhatian Kedua
5
BAB 05 - Menantu - Mertua
6
BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7
BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8
BAB 08 - Ucapan Wanita
9
BAB 09 - Air Mata Zean
10
BAB 10 - Gengsi Number One
11
BAB 11 - Masih Pagi
12
BAB 12 - Boleh?
13
BAB 13 - Permintaan Zean
14
BAB 14 - Kumat
15
BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16
BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17
BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18
BAB 18 - Tambah Menantu
19
BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20
BAB 20 - Ikut
21
BAB 21 - Gundah
22
BAB 22 - Megantara Berduka
23
BAB 23 - Terlambat
24
BAB 24 - Istriku
25
BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26
BAB 26 - Kecurigaan
27
BAB 27 - Dibalik Layar
28
BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29
BAB 29 - Lebih Betah
30
BAB 30 - Terlambat!!
31
BAB 31 - Ketakutan Zean
32
BAB 32 - Malaikat
33
BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34
BAB 34 - Dugaan
35
VISUAL CAST
36
BAB 35 - Ragu
37
BAB 36 - Virtual
38
BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39
BAB 38 - Dipertegas
40
BAB 39 - Petaka
41
BAB 40 - Ancaman
42
BAB 41 - Sudah Menemukannya
43
BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44
BAB 43 - Hanya Bayangan
45
BAB 44 - Berikan Kebebasan
46
BAB 45 - Mimpi?
47
BAB 46 - Hampir Gila
48
BAB 47 - Figuran Nathalia
49
BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50
BAB 49 - Memulai
51
BAB 50 - Berbeda
52
BAB 51 - Munafik
53
BAB 52 - Berlebihan
54
BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55
BAB 54 - Harus Adil
56
BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57
BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58
BAB 57 - Pulanglah
59
BAB 58 - Nathalia Menyerah
60
BAB 59 - Terlihat Jelas.
61
BAB 60 - Terlambat
62
BAB 61 - Tidak Terduga
63
BAB 61 - Tanpa Sisa
64
BAB 62 - Bukan Keluarga
65
BAB 63 - Dia Siapa
66
BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67
BAB 65 - Tanggung Jawabku
68
BAB 66 - Berakhir
69
BAB 67 - Pertemuan
70
BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71
BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72
BAB 70 - Sama Liciknya
73
BAB 71 - Salah Sangka
74
BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75
BAB 73 - Pantang Dipuji
76
BAB 74 - Khawatir
77
BAB 75 - Tidak Terima
78
BAB 76 - Mengulang Kembali
79
BAB 77 - Diam Paling Tepat
80
BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81
BAB 79 - Menantu Impian
82
BAB 80 - Amarah Syila
83
Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84
BAB 81 - Rumah
85
BAB 82 - Janji Setia
86
BAB 83 - Kabar Baik
87
BAB 84 - Kerinduan
88
BAB 85 - Munafik
89
BAB 86 - Terbagi
90
BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91
BAB 88 - Lindungi Istrimu
92
BAB 89 - Selidiki
93
BAB 90 - Hukuman
94
BAB 91 - Wasiat Mikhail
95
BAB 92 - Dilamar?
96
BAB 93 - Firasat
97
BAB 94 - Susu Hamil
98
BAB 95 - Semua Salah
99
BAB 96 - Mari Kita Adil
100
BAB 97 - Bukan Urusanku
101
BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102
BAB 99 - Mendekatlah
103
BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104
BAB 101 - Tetap Begitu
105
BAB 102 - Tanpa Syarat
106
BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107
BAB 104 - Sangat Manis
108
BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109
BAB 106 - Sedikit Sulit
110
BAB 107 - Terjebak Keadaan
111
BAB 108 - Sehangat Itu
112
BAB 109 - Melelahkan
113
BAB 110 - Mendadak
114
BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115
BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116
BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117
BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118
BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119
BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120
BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121
BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122
BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123
BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124
Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125
BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126
BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127
BAB 123 - S2 - Bencana
128
BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129
BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130
Extra Part - Aku Mencintaimu
131
Extra Part 02 - Firasat
132
Extra Part 03
133
Extra Part 04
134
Extra Part 05
135
Extra Part 06
136
Extra Part 07
137
The Last Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!