BAB 13 - Permintaan Zean

Panas kian menjalar dalam diri Zean, istrinya menerima begitu pasrah apa yang dia lakukan. Hingga, beberapa saat kemudian, pintu depan diketuk disertai dengan teriakan yang memanggil nama Syila.

"Arrrgh, damn it ... tetanggamu tidak ada etikanya, kenapa harus datang sekarang," kesal Zean padahal dia baru saja membuat melempar handuk sang istri ke sembarang arah.

"Syila!! Syil ... kamu di dalem, 'kan?"

"Be-bentar ya, ada tamu."

"Tamu, kamu gila? Aku menahannya sejak semalam, abaikan saja, Syila." Zean frustasi, dia mengungkapkan kejujuran jika dirinya menginginkan hal itu sejak lama. Wajahnya memelas kini tenggelam di ceruk leher sang istri.

Syila ingin menuruti kemauan Zean, akan tetapi celaka lain datang lantaran tamu tidak ada etika yang Zean maksud tiba-tiba mengetuk jendela kamarnya. Hal itu jelas saja membuat Syila panik, apalagi gorden tidak tebal dan dia khawatir aktivitas mereka akan tertangkap mata orang lain jika diteruskan.

"Syila!! Keluar, Syil ... aku mau bicara!!" teriaknya seraya mengetuk jendela kaca itu tanpa takut akan pecah atau semacamnya.

"Eeeeuughh!! Kepalaku mau pecah rasanya." Kasihan sebenarnya, Zean memejamkan mata seakan berusaha menahan emosinya.

"Aku keluar dulu, sabar ... jangan marah-marah," ucap Syila mengelus pelan dada Zean, paham jika suaminya murka dengan kedatangan tamu yang dia duga adalah Lastri, tetangganya.

Zean tidak lagi bisa bertindak, jika dia nekat kemungkinan wanita itu akan mengintip besar sekali. Belum lagi, rumah ini kecil dan kemungkinan dessahan keduanya akan terdengar oleh tetangga.

"Ck, siallan!! Itu sebabnya aku tidak suka punya tetangga," umpat Zean kemudian usai Syila keluar dari kamarnya, demi apapun dia marah sekali karena lagi lagi hassratnya tidak tersampaikan.

.

.

Kedatangan Sulastri benar-benar mengacaukan suasana hati Zean. Sungguh dia marah sekali, bahkan berdampak pada Syila. Selama perjalanan Zean memilih diam, dan hingga tiba di kantor Zean juga begitu.

"Sulastri sih nyebelin, lagian siapa juga yang mau sama Antony."

Syila menggerutu, dia saja marah pada Sulastri, apalagi Zean. Hanya karena kecurigaannya pada Syila yang menduga berniat cari perhatian pada Antony, Zean terkena imbasnya dan terpaksa bermain solo pagi-pagi lantaran terlanjur kesal menunggu Syila bicara di depan.

Lift terbuka, keduanya sama-sama diam dan Syila berjalan di belakang Zean. Hal ini sudah biasa dia lakukan, rutinitas ala kadarnya saja. Mereka datang terlambat, dalam waktu yang sama hingga membuat Yudha, asisten pribadi Zean curiga.

"Selamat pagi, Pak ... Anda terlambat hari ini?"

"Hm, macet," jawab Zean klise, padahal lalu lintas lancar-lancar saja.

Yudha yang mendengar ucapan Zean hanya mengu-lum senyum. Aneh sekali alasan pria itu kali ini, padahal dia sangat anti jika seseorang menyebutkan macet sebagai alasan terlambatnya.

"Syila juga?"

"Yudha, masuk ke ruanganku," titah Zean menatap Yudha sebelum Syila menjawab pertanyaan asistennya. Sebelum masuk, pria itu sempat menatap sang istri yang menunduk seperti hari kerja biasa, memastikan tidak ada yang akan menjadikan Syila bahan cercaan di sana.

Tanpa kecurigaan sama sekali, Yudha masuk dan siap menunggu perintah atasannya. Raut wajah Zean sedikit berbeda, lebih muram dari sebelum-sebelumnya.

"Anda kenapa, Pak? Bukankah Nona Nathalia baru saja pulang kemarin?"

"Hm, sejak kapan kepergiannya jadi masalah, Yudha," ucap Zean tersenyum getir dan kini menatap Yudha yang berdiri di hadapannya.

Zean mulai mengutarakan niatnya usai meminta Yudha masuk ke ruangannya. Dia tidak mungkin lagi menunda, lagipula memang sejak awal Zean sudah berencana untuk membeli rumah baru untuk istrinya.

"Rumah baru? Anda ingin pindah lagi?"

Kaget tentu saja, Zean dan Nathalia baru saja menempati hunian baru itu sekitar delapan bulan lalu. Kini, Zean kembali minta rumah dengan tipe yang jauh lebih baik dari rumah lamanya.

"Iya, aku membelinya untuk Sean ... carikan yang terbaik, siapa tahu dia mau pulang." Yudha tidak tahu masalah pernikahannya bersama Syila, maka dari itu jelas saja Zean harus menjaga hal ini dari siapapun hingga nanti sudah waktunya Yudha tahu.

"Anda yakin lokasinya di sana?"

"Iya, intinya jangan diperumahan kalau perlu usahakan jauh dari jangkauan manusia, kau tahu, 'kan Sean sangat tidak suka keramaian?"

"Ta-tapi, bukankah itu Anda, Pak?" tanya Yudha bingung sendiri, rasanya Sean tidak begitu. Dia mengenal keduanya cukup lama, meski terjadi kekacauan semacam itu rasanya tidak mungkin Sean berubah jadi pemalu.

"Lakukan saja tanpa bertanya, Yudha."

Yudha lupa jika pria ini adalah Zean, perintah adalah mutlak dan dia tidak berhak menolak. Yudha mengangguk patuh dan menuruti keinginan aneh Zean kali ini. Tepatnya bagian tidak ingin bertetangga kiri-kanan, tenang, masih dapat dijangkau dari kantor dan soal harga tidak mengapa mahal.

"Ah iya satu lagi, usahakan harus ada lift ... Sean tidak suka naik tangga," tambah Zean dan kali pertama dia menjual nama Sean.

"Baik, saya usahakan secepatnya."

Dasar aneh, pindah planet saja sekalian. Yudha membatin, tapi tidak mungkin dia utarakan tentu saja.

.

.

- To Be Continue -

Hai-hai, maaf ya aku upnya rada lama. Karena aku kumpulin banyak Bab dulu baru ku-up. Seperti biasa mau cek yang dah ngikutin pasangan ini. Bisakah tembus 100 untuk komennya? Hayu mari, Authornya butuh amunisi❤

Terpopuler

Comments

Ani Aqsa

Ani Aqsa

seru Thor aku suka caramu menyusun kata . mstinya baca ini dulu sebelum Haura ya thor

2024-11-25

2

Halimah As Sa'diyah

Halimah As Sa'diyah

Ternyata yang kecil nya nakal,besar nya jadi kebanggaan

2025-01-19

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ya udah aja Syilla pindah Apartemen..

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2 BAB 02 - Kilas Balik
3 BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4 BAB 04 - Perhatian Kedua
5 BAB 05 - Menantu - Mertua
6 BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7 BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8 BAB 08 - Ucapan Wanita
9 BAB 09 - Air Mata Zean
10 BAB 10 - Gengsi Number One
11 BAB 11 - Masih Pagi
12 BAB 12 - Boleh?
13 BAB 13 - Permintaan Zean
14 BAB 14 - Kumat
15 BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16 BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17 BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18 BAB 18 - Tambah Menantu
19 BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20 BAB 20 - Ikut
21 BAB 21 - Gundah
22 BAB 22 - Megantara Berduka
23 BAB 23 - Terlambat
24 BAB 24 - Istriku
25 BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26 BAB 26 - Kecurigaan
27 BAB 27 - Dibalik Layar
28 BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29 BAB 29 - Lebih Betah
30 BAB 30 - Terlambat!!
31 BAB 31 - Ketakutan Zean
32 BAB 32 - Malaikat
33 BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34 BAB 34 - Dugaan
35 VISUAL CAST
36 BAB 35 - Ragu
37 BAB 36 - Virtual
38 BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39 BAB 38 - Dipertegas
40 BAB 39 - Petaka
41 BAB 40 - Ancaman
42 BAB 41 - Sudah Menemukannya
43 BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44 BAB 43 - Hanya Bayangan
45 BAB 44 - Berikan Kebebasan
46 BAB 45 - Mimpi?
47 BAB 46 - Hampir Gila
48 BAB 47 - Figuran Nathalia
49 BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50 BAB 49 - Memulai
51 BAB 50 - Berbeda
52 BAB 51 - Munafik
53 BAB 52 - Berlebihan
54 BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55 BAB 54 - Harus Adil
56 BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57 BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58 BAB 57 - Pulanglah
59 BAB 58 - Nathalia Menyerah
60 BAB 59 - Terlihat Jelas.
61 BAB 60 - Terlambat
62 BAB 61 - Tidak Terduga
63 BAB 61 - Tanpa Sisa
64 BAB 62 - Bukan Keluarga
65 BAB 63 - Dia Siapa
66 BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67 BAB 65 - Tanggung Jawabku
68 BAB 66 - Berakhir
69 BAB 67 - Pertemuan
70 BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71 BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72 BAB 70 - Sama Liciknya
73 BAB 71 - Salah Sangka
74 BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75 BAB 73 - Pantang Dipuji
76 BAB 74 - Khawatir
77 BAB 75 - Tidak Terima
78 BAB 76 - Mengulang Kembali
79 BAB 77 - Diam Paling Tepat
80 BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81 BAB 79 - Menantu Impian
82 BAB 80 - Amarah Syila
83 Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84 BAB 81 - Rumah
85 BAB 82 - Janji Setia
86 BAB 83 - Kabar Baik
87 BAB 84 - Kerinduan
88 BAB 85 - Munafik
89 BAB 86 - Terbagi
90 BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91 BAB 88 - Lindungi Istrimu
92 BAB 89 - Selidiki
93 BAB 90 - Hukuman
94 BAB 91 - Wasiat Mikhail
95 BAB 92 - Dilamar?
96 BAB 93 - Firasat
97 BAB 94 - Susu Hamil
98 BAB 95 - Semua Salah
99 BAB 96 - Mari Kita Adil
100 BAB 97 - Bukan Urusanku
101 BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102 BAB 99 - Mendekatlah
103 BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104 BAB 101 - Tetap Begitu
105 BAB 102 - Tanpa Syarat
106 BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107 BAB 104 - Sangat Manis
108 BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109 BAB 106 - Sedikit Sulit
110 BAB 107 - Terjebak Keadaan
111 BAB 108 - Sehangat Itu
112 BAB 109 - Melelahkan
113 BAB 110 - Mendadak
114 BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115 BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116 BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117 BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118 BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119 BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120 BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121 BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122 BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123 BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124 Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125 BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126 BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127 BAB 123 - S2 - Bencana
128 BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129 BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130 Extra Part - Aku Mencintaimu
131 Extra Part 02 - Firasat
132 Extra Part 03
133 Extra Part 04
134 Extra Part 05
135 Extra Part 06
136 Extra Part 07
137 The Last Extra Part
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 01 - Pelampiasan/Pelarian
2
BAB 02 - Kilas Balik
3
BAB 03 - Sejak Awal Sudah Masalah
4
BAB 04 - Perhatian Kedua
5
BAB 05 - Menantu - Mertua
6
BAB 06 - Bukan Pernikahan Sempurna
7
BAB 07 - Kesempatan Dalam Kesempitan
8
BAB 08 - Ucapan Wanita
9
BAB 09 - Air Mata Zean
10
BAB 10 - Gengsi Number One
11
BAB 11 - Masih Pagi
12
BAB 12 - Boleh?
13
BAB 13 - Permintaan Zean
14
BAB 14 - Kumat
15
BAB 15 - Permintaan Maaf Yang Sesungguhnya
16
BAB 16 - Bersabarlah Sebentar, Syila.
17
BAB 17 - Memang Sudah Wataknya
18
BAB 18 - Tambah Menantu
19
BAB 19 - Berdosakah Diriku?
20
BAB 20 - Ikut
21
BAB 21 - Gundah
22
BAB 22 - Megantara Berduka
23
BAB 23 - Terlambat
24
BAB 24 - Istriku
25
BAB 25 - Tidak Ingin Pulang
26
BAB 26 - Kecurigaan
27
BAB 27 - Dibalik Layar
28
BAB 28 - Sepenuhnya Dijaga
29
BAB 29 - Lebih Betah
30
BAB 30 - Terlambat!!
31
BAB 31 - Ketakutan Zean
32
BAB 32 - Malaikat
33
BAB 33 - Hanya Pergi, Bukan Meninggalkan.
34
BAB 34 - Dugaan
35
VISUAL CAST
36
BAB 35 - Ragu
37
BAB 36 - Virtual
38
BAB 37 - Sarapan (Bersama)
39
BAB 38 - Dipertegas
40
BAB 39 - Petaka
41
BAB 40 - Ancaman
42
BAB 41 - Sudah Menemukannya
43
BAB 42 - Dia Membuat Istriku Menangis
44
BAB 43 - Hanya Bayangan
45
BAB 44 - Berikan Kebebasan
46
BAB 45 - Mimpi?
47
BAB 46 - Hampir Gila
48
BAB 47 - Figuran Nathalia
49
BAB 48 - Tidak Semudah Itu
50
BAB 49 - Memulai
51
BAB 50 - Berbeda
52
BAB 51 - Munafik
53
BAB 52 - Berlebihan
54
BAB 53 - Mulai Tidak Berpihak
55
BAB 54 - Harus Adil
56
BAB 55 - Cinta Tidak Dapat Dipaksakan
57
BAB 56 - Aku Ingin Bertahan.
58
BAB 57 - Pulanglah
59
BAB 58 - Nathalia Menyerah
60
BAB 59 - Terlihat Jelas.
61
BAB 60 - Terlambat
62
BAB 61 - Tidak Terduga
63
BAB 61 - Tanpa Sisa
64
BAB 62 - Bukan Keluarga
65
BAB 63 - Dia Siapa
66
BAB 64 - Kamu Memiliki Segalanya Tentangku.
67
BAB 65 - Tanggung Jawabku
68
BAB 66 - Berakhir
69
BAB 67 - Pertemuan
70
BAB 68 - Hikmah Dibalik Duka
71
BAB 69 - Kekhawatiran Mikhail
72
BAB 70 - Sama Liciknya
73
BAB 71 - Salah Sangka
74
BAB 72 - Jauh Dari Harapan
75
BAB 73 - Pantang Dipuji
76
BAB 74 - Khawatir
77
BAB 75 - Tidak Terima
78
BAB 76 - Mengulang Kembali
79
BAB 77 - Diam Paling Tepat
80
BAB 78 - Seperti Masa Lalu
81
BAB 79 - Menantu Impian
82
BAB 80 - Amarah Syila
83
Promo Karya Baru Mahligai Impian (Renaga + Zavia + Giska)
84
BAB 81 - Rumah
85
BAB 82 - Janji Setia
86
BAB 83 - Kabar Baik
87
BAB 84 - Kerinduan
88
BAB 85 - Munafik
89
BAB 86 - Terbagi
90
BAB 87 - Manusia Bisa Berubah
91
BAB 88 - Lindungi Istrimu
92
BAB 89 - Selidiki
93
BAB 90 - Hukuman
94
BAB 91 - Wasiat Mikhail
95
BAB 92 - Dilamar?
96
BAB 93 - Firasat
97
BAB 94 - Susu Hamil
98
BAB 95 - Semua Salah
99
BAB 96 - Mari Kita Adil
100
BAB 97 - Bukan Urusanku
101
BAB 98 - Tidak Bisa menyakiti
102
BAB 99 - Mendekatlah
103
BAB 100 - Semua Baik-Baik Saja.
104
BAB 101 - Tetap Begitu
105
BAB 102 - Tanpa Syarat
106
BAB 103 - Ingin Seperti Pria Lain
107
BAB 104 - Sangat Manis
108
BAB 105 - Pemaksa Dari Lahir
109
BAB 106 - Sedikit Sulit
110
BAB 107 - Terjebak Keadaan
111
BAB 108 - Sehangat Itu
112
BAB 109 - Melelahkan
113
BAB 110 - Mendadak
114
BAB 111 - Beautiful Bride - Ending
115
BAB 112 - S2- (Bukan) Malam Pertama
116
BAB 113 - S2 - Tidak Ada Yang Begitu
117
BAB 114 - S2 - Selalu Salah
118
BAB 115 - S2 - Terhalang Restu
119
BAB 116 - S2 - Kena Getahnya
120
BAB 117 - S2 - Sangat Sakit
121
BAB 118 - S2 - Tangisan Pertama
122
BAB 119 - Hudzaifah Malik Abraham
123
BAB 120 - S2 - Dia Sudah Besar
124
Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
125
BAB 121 - S2 - Ibu Susu Untuk Hudzai
126
BAB 122 - S2 - Kacang Lupa Kulit
127
BAB 123 - S2 - Bencana
128
BAB 124 - S2 - Kesempatan Dalam Kesempitan.
129
BAB 125 - S2 - Megantara Bahagia (Tamat)
130
Extra Part - Aku Mencintaimu
131
Extra Part 02 - Firasat
132
Extra Part 03
133
Extra Part 04
134
Extra Part 05
135
Extra Part 06
136
Extra Part 07
137
The Last Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!