Bab 20. Kecurigaan Aisyah

Bab 20

Suasana halaman kampus yang rindang oleh pohon-pohon membuat banyak mahasiswa memilih duduk di bawahnya sambil bercengkrama dengan kawan mereka. Baik itu membicarakan mata pelajaran kuliah atau kisah mereka pribadi.

Aisyah dan teman-temannya biasanya duduk di atas rumput yang di naungi oleh bayangan pohon. Kali ini mereka menunggu waktu kelas masuk sambil duduk di kursi yang ada di taman itu. Renata dan Tarisa memborbardir pertanyaan kepada Aisyah, karena mereka merasa sayang kepadanya.

"Kamu sakit apa sampai harus dirawat di rumah sakit?" tanya Tarisa dengan tatapan terkejut.

"Hanya kelelahan dan disuruh beristirahat semalam sambil di infus," jawab Aisyah tertawa kecil dan terlihat kedua temannya itu menghela napas.

"Tapi, kamu tid—" ucapan Tarisa terpotong.

"Aisyah." Terdengar suara laki-laki memanggil wanita yang sedang duduk di kursi taman bersama kedua temannya.

"Aziz, ada apa?" tanya Renata balik sambil menatap tajam pada teman satu jurusan dengannya ini. Dia tidak suka kalau lagi seru-serunya berbicara ada yang mengganggu

"Ini." Laki-laki yang ramah, tetapi tidak banyak bicara itu tersenyum sambil memberikan kotak bekal milik Aisyah yang beberapa hari lalu diberikan kepadanya. Pemuda itu mengucapkan terima kasih beberapa kali kepada istrinya Andromeda.

***

Hari itu Aisyah menjalani kegiatan di kampus seperti biasa. Namun, saat akan pulang ketika berjalan di koridor, dia tanpa sengaja mendengar suara seseorang yang sedang berbicara di telepon meski pelan masih bisa didengarkan oleh telinganya.

"Aku tidak mau bayar, karena kamu sudah gagal menjalankan apa yang aku perintahkan. Malam itu kamu tidak memasukan obat perang_sang ke dalam minumannya, 'kan?"

Suara orang berbisik itu seperti suara wanita tetapi terdengar juga seperti laki-laki. Maka Aisyah mempertajam pendengarannya

'Obat perang_sang? Malam itu? Siapa?' Aisyah mencari sumber suara yang ada di balik rak buku di perpustakaan . Ruang yang jarang dikunjungi banyak orang, kecuali oleh mahasiswa yang sedang mencari bahan materi untuk mengerjakan tugas dari dosen. Namun, ketika dia mencari ke sana sudah tidak ada orang.

"Cepat sekali hilangnya orang itu," gumam Aisyah mengedarkan penglihatannya ada beberapa orang yang sedang memilih buku.

Pikiran Aisyah kini mulai kembali mencurigai orang-orang yang ada di villa itu. Yaitu, 9 orang temannya yang ikut KKN, 2 orang pengurus villa, dan 2 orang dosen yang tiba-tiba saja datang malam itu. 

'Kalau Andromeda menjadi korban juga, berarti tersangka berkurang lagi. Jadi, pelaku ada di antara 12 orang lainnya.' (Aisyah)

Wanita itu berjalan sambil berpikir keras kemungkinan orang yang sudah menjebaknya. Dia tidak memperhatikan keadaan di sekitarnya, sehingga dia bertabrakan dengan seseorang dan hampir saja tubuhnya limbung terjatuh ke lantai. Untung ada tangan yang menahan badan dia.

"Astaghfirullahal'adzim. Ya Allah jangan sampai terjadi apa-apa pada bayiku," gumam Aisyah sambil mengusap-usap perutnya dan melalaikan dia agar janinnya baik-baik saja.

"Kamu sedang hamil, Aisyah?" 

Bagai tersambar petir di siang cerah tanpa adanya mendung, ibu hamil itu sungguh sangat terkejut mendengar ucapan seseorang yang kini berdiri di sampingnya.

"Aziz? Sedang apa kamu di sini?" Wajah Aisyah mendadak pucat pasi karena ada salah satu temannya yang mendengar ucapannya barusan. 

"Ya, aku mau pulang dan mengambil kendaraan aku. Lalu, apa sekarang kamu sedang hamil?" tanya Aziz dengan tatapan penuh selidik ke arah tubuh Aisyah.

Aisyah bingung mau jawab apa. Sepertinya Aziz belum mendengar dirinya yang sedang hamil dan menikah dengan salah satu dosen di kampus mereka.

"Kamu ini bicara apa? Jangan bercanda berlebihan," balas Aisyah dengan tertawa kaku.

"Tadi jelas-jelas aku mendengar kamu bicara bayi sambil memegang perut," tukas Aziz masih menatap penuh curiga kepada temannya.

"Aku bilang amit-amit jabang bayi, tadi," bantah ibu hamil itu berbohong. Sementara dalam hatinya Aisyah beristighfar memohon ampun karena sudah membohongi temannya.

'Maaf Aziz, saat ini aku belum bisa memberi tahu kamu yang sebenarnya.' (Aisyah)

Aisyah kini pergi ke kampus mengendarai mobil, agar tidak membuat perhatian banyak orang di kampus, dia memilih mobil biasa saja yang sudah keluaran lama. Namun, dia tidak tahu kalau mobil bekas mertuanya itu adalah mobil antik yang malah menarik perhatian para dosen dan mahasiswa teknik otomotif atau orang-orang pengagum kendaraan antik.

Mobil miliknya kini sedang di dikerubungi oleh banyak orang. Tentu saja ini membuat Aisyah kebingungan. Dikarenakan takut, dia pun menghubungi Andromeda.

"Assalamualaikum, Mas. Sepertinya mobil milik papa ada yang aneh."

^^^"Wa'alaikumsalam. Aneh apanya?"^^^

"Banyak orang yang berkumpul mengelilingi mobil itu. Aku jadi takut mendekati mobil."

^^^"Sudah aku bilang tadi, 'kan. Jangan pilih mobil itu."^^^

"Mana aku tahu mobil itu akan menarik perhatian orang-orang. Karena model mobil itu sudah jadul banget dan aku rasa anak muda tidak akan suka melihatnya."

^^^"Kamu tanggung saja sendiri. Kalau kamu tidak mau mengusir mereka, ya, pulang naik angkot atau kendaraan umur saja."^^^

Aisyah yang sudah kesal sama suaminya langsung menutup panggilan itu. Padahal niat dia menghubungi suaminya itu ingin minta tolong. Atau setidaknya mengajak dia pulang bersama.

Maka dia pun memberanikan diri mendatangi kerumunan orang yang sedang melihat mobil yang dia bawa tadi. Meski dirinya akan semakin menjadi banyak perbincangan orang-orang di kampus, Aisyah harus bisa mengatasinya.

Setelah berbincang beberapa saat dengan orang-orang yang ingin tahu tentang mobil antiknya ini, Aisyah akhirnya bisa pulang juga dengan membawa mobil itu.

***

Aisyah memilih pulang ke rumahnya. Dia tidak mau kembali ke rumah mertuanya, karena nanti akan tidur satu kamar dengan Andromeda. Saat ini dia sedang marah sekali kepada laki-laki itu.

Wanita itu menulis semua nama teman dan orang-orang yang berada di villa itu. Dia juga menulis beberapa kejadian yang terjadi kepada mereka malam itu.

"Siapa, ya, kira-kira orang yang sudah masukan obat terlarang itu?" 

Aisyah memandangi nama-nama yang tertulis di buku catatan miliknya. Wanita: Renata, Tarisa, Nur, Fatimah, dan Angela. Sementara itu anak laki-laki: Aziz, Rendi, Armand, Hendrik, dan Burhan.

Wanita itu merasa kalau dari mereka tidak akan ada berlaku jahat kepadanya. Semua orang ini selalu berlaku baik pada dia. 

"Apa jangan-jangan Andromeda adalah pelakunya, ya?" gumam Aisyah sambil menuliskan nama suaminya itu.

"Kemungkinan itu ada. Tapi, kenapa aku? Atau itu hanya kebetulan saja aku yang menjadi korban?" lanjut ibu hamil sambil melingkari mana laki-laki yang sudah merenggut kesuciannya.

"Keluarga dia pemilik rumah sakit besar. Jadi, tidak sulit baginya untuk mendapatkan obat itu," kata Aisyah merasa yakin. 

"Aku akan menyelidiki ini. Kalau memang benar ini kejahatan yang sudah direncanakan maka aku tidak akan tinggal diam. Aku sangat dirugikan dalam banyak hal di sini. Kehidupan aku juga jadi suram dan masa depan yang aku impikan hancur dalam sekejap!" Aisyah menahan emosi karena mengingat betapa hancur dirinya dengan kejadian ini.

***

Siapakah orang yang sudah memasukan obat terlarang itu ke minuman Aisyah dulu? Tunggu kelanjutannya, ya!

Terpopuler

Comments

Mas Bos

Mas Bos

siapa yaa ...
kayaknya si anu pelakunya
/Grin//Grin//Grin/

2024-04-11

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝗽𝗮𝘀𝘁𝗶 𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻 𝗺𝘂....𝘁𝗮𝗸 𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗺𝘂..𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗺𝗮𝗻𝗴𝘀𝗮

2023-11-01

1

Neulis Saja

Neulis Saja

what is angel did it?

2023-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Villa
2 Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda
3 Bab 3. Kejujur Aisyah
4 Bab 4. Aisyah Hamil
5 Bab 5. Menikah
6 Bab 6. Kamar Teripsah
7 Bab 7. Sarapan
8 Bab 8. Mendatangi Rumah Mertua
9 Bab 9. Tidur Bersama
10 Bab 10. Dingin
11 Bab 11. Rencana Mertua
12 Bab 12. Air Mata Aisyah
13 Bab 13. Perasaan dan Kegundahan Aisyah
14 Bab 14. Nasehat Zahra
15 Bab 15. Bertemu Keluarga Cantika
16 Bab 16. Aisyah dan Zahra
17 Bab 17. Pesta Pernikahan
18 Bab 18. Malam Pengantin
19 Bab 19. Surat Perjanjian
20 Bab 20. Kecurigaan Aisyah
21 Bab 21. Masakan Andromeda
22 Bab 22.
23 Bab 23. Hasil Penyelidikan
24 Bab 24. Kedatangan Mertua
25 Bab 25.
26 Bab 26. Gara-Gara Ngidam
27 Bab 27. Interogasi
28 Bab 28. Bersama Mama Mertua
29 Bab 29. Kebenaran
30 Bab 30. Perasaan Aisyah
31 Bab 31. Mendatangi Rumah Armand
32 Bab 32. Aisyah Sakit
33 Bab 33. Pengakuan Angela
34 Bab 34. Pergi Berbelanja Bersama
35 Bab 35. Cemburu?
36 Bab 36. Teman Berubah
37 Bab 37. Saling Marahan
38 Bab 38. Syukuran
39 Bab 39. Gosip
40 Bab 40. Hati Yang Terluka
41 Bab 41. Penyesalan Andromeda
42 Bab 42. Ciuman Di Depan Mantan
43 Bab 43. Menyerah
44 Bab 44. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
45 Bab 45. Aisyah Melahirkan (1)
46 Bab 46. Aku Mencintaimu
47 Bab 47. Aku Mencintaimu (2)
48 Bab 48. Aku Mencintaimu (3)
49 Bab 49. Aisyah Melahirkan (2)
50 Bab 50. Aisyah Melahirkan (3)
51 Bab 51. Malika
52 Bab 52. Aisyah Sadar Dari Koma
53 Bab 53. Sidang Keluarga (1)
54 Bab 54. Sidang Keluarga (2)
55 Bab 55. Kehidupan Baru
56 Bab 56. Pergi Ke Bali
57 Bab 57. Menikmati Liburan
58 Bab 58. Aisyah Lebih Menggoda
59 Bab 59. Poligami
60 Bab 60. Kebaikan Hati Aisyah
61 Bab 61. Aisyah Sakit
62 Bab 62. Aisyah Hamil Lagi
63 Bab 63. Menemani Zahra
64 Bab 64. Kepergian Zahra
65 Bab 65. Calon Ahli Waris
66 Bab 66. Extra part & Pemenang Giveaway
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Villa
2
Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda
3
Bab 3. Kejujur Aisyah
4
Bab 4. Aisyah Hamil
5
Bab 5. Menikah
6
Bab 6. Kamar Teripsah
7
Bab 7. Sarapan
8
Bab 8. Mendatangi Rumah Mertua
9
Bab 9. Tidur Bersama
10
Bab 10. Dingin
11
Bab 11. Rencana Mertua
12
Bab 12. Air Mata Aisyah
13
Bab 13. Perasaan dan Kegundahan Aisyah
14
Bab 14. Nasehat Zahra
15
Bab 15. Bertemu Keluarga Cantika
16
Bab 16. Aisyah dan Zahra
17
Bab 17. Pesta Pernikahan
18
Bab 18. Malam Pengantin
19
Bab 19. Surat Perjanjian
20
Bab 20. Kecurigaan Aisyah
21
Bab 21. Masakan Andromeda
22
Bab 22.
23
Bab 23. Hasil Penyelidikan
24
Bab 24. Kedatangan Mertua
25
Bab 25.
26
Bab 26. Gara-Gara Ngidam
27
Bab 27. Interogasi
28
Bab 28. Bersama Mama Mertua
29
Bab 29. Kebenaran
30
Bab 30. Perasaan Aisyah
31
Bab 31. Mendatangi Rumah Armand
32
Bab 32. Aisyah Sakit
33
Bab 33. Pengakuan Angela
34
Bab 34. Pergi Berbelanja Bersama
35
Bab 35. Cemburu?
36
Bab 36. Teman Berubah
37
Bab 37. Saling Marahan
38
Bab 38. Syukuran
39
Bab 39. Gosip
40
Bab 40. Hati Yang Terluka
41
Bab 41. Penyesalan Andromeda
42
Bab 42. Ciuman Di Depan Mantan
43
Bab 43. Menyerah
44
Bab 44. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
45
Bab 45. Aisyah Melahirkan (1)
46
Bab 46. Aku Mencintaimu
47
Bab 47. Aku Mencintaimu (2)
48
Bab 48. Aku Mencintaimu (3)
49
Bab 49. Aisyah Melahirkan (2)
50
Bab 50. Aisyah Melahirkan (3)
51
Bab 51. Malika
52
Bab 52. Aisyah Sadar Dari Koma
53
Bab 53. Sidang Keluarga (1)
54
Bab 54. Sidang Keluarga (2)
55
Bab 55. Kehidupan Baru
56
Bab 56. Pergi Ke Bali
57
Bab 57. Menikmati Liburan
58
Bab 58. Aisyah Lebih Menggoda
59
Bab 59. Poligami
60
Bab 60. Kebaikan Hati Aisyah
61
Bab 61. Aisyah Sakit
62
Bab 62. Aisyah Hamil Lagi
63
Bab 63. Menemani Zahra
64
Bab 64. Kepergian Zahra
65
Bab 65. Calon Ahli Waris
66
Bab 66. Extra part & Pemenang Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!