Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda

Bab 2

Sudah kebiasaan Aisyah bangun jam 02:00 dini hari. Begitu juga saat ini dia membuka matanya, padahal baru tidur sekitar 2 jam setelah hampir 3 jam melakukan pertarungan mencapai surga dunia dengan Andromeda.

Betapa terkejutnya dia saat sadar sedang berada di dalam dekapan dosen dingin ini tanpa busana. Tubuh keduanya hanya tertutup oleh selembar selimut tipis. 

'Astaghfirullahal'adzim. Ya Allah, ampuni aku karena tidak bisa melawan keinginan aku semalam. Meski hati ini menolak dan menjerit, tapi tubuhku tidak berdaya untuk melawan.'

Air mata Aisyah kembali meleleh, dia teringat kejadian semalam di mana dirinya dan laki-laki yang sedang tidur di sampingnya ini sama-sama melampiaskan hasrat karena obat laknat. Hal yang paling wanita ini benci adalah dia sempat menikmati sentuhan dari laki-laki yang sudah merenggut kesucian dirinya yang seharusnya dia berikan untuk Ustadz Syakir, calon suaminya.

Aisyah merasakan badannya remuk, tetapi memaksakan diri untuk bangun. Wanita itu berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke villa. Perasaan yang dia rasakan saat ini adalah amarah, kesal, dan menyesal bercampur menjadi satu.

Cairan bening yang keluar dari netranya seakan tidak mau berhenti, di tubuh mulusnya kini terdapat banyak jejak-jejak yang ditinggalkan oleh Andromeda. Tangannya menggosok keras di setiap tanda merah sampai lecet, karena dia masih bisa merasakan sentuhan dari laki-laki itu.

Sholat taubat Aisyah lakukan dengan sungguh-sungguh diiringi tangisan penyesalan. Wajah sembab dan mata bengkak tidak bisa disembunyikan. Mulut wanita itu tiada hentinya berdzikir melantunkan istighfar. Dia tahu dosa besar yang telah dia lakukan tadi, meski tanpa keinginan dirinya.

"Subhaanallaahi wa bihamdihii astaghfirullaahi wa atuubu ilaiih" (Maha Suci Allah dengan segala pernyataan syukur kepada-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya)

***

Pagi-pagi sekali Aisyah dan teman-temannya pulang dengan mobil jemputan. Para mahasiswa itu tidak bertemu dengan Andromeda atau Surya lagi sejak semalam.

"Aisyah, aku tahu kamu sangat sedih karena berpisah dengan orang-orang di desa ini. Mereka memang baik dan perhatian kepada kita semua. Tapi, kalau sampai menangis seperti ini rasanya sangat berlebihan," ucap Renata yang sempat melihat mata Aisyah bengkak dan memerah.

"Mereka banyak sekali membantu kita selama tinggal di sini, wajar kalau Aisyah bersedih karena harus berpisah," ucap Tarisa sambil merangkul Aisyah.

Aisyah hanya mengangguk, karena suaranya habis efek menangis dan berteriak sejak semalam. Dia juga berusaha menghindari pembicaraan dengan orang lain.

***

Hati Aisyah semakin hancur saat melihat ada Ustadz Syakir datang menjemput dirinya di kampus. Senyum lebar dari laki-laki yang sudah meng-khitbah dirinya 5 bulan yang lalu, dan tinggal 7 bulan lagi mereka akan menikah.

"Assalamu'alaikum, Aisyah," salam Ustadz Syakir dengan nada lembut dan mata yang berbinar menatap dirinya.

"Wa'alaikumsalam, Ustadz Syakir," balas Aisyah tercekat.

"Kakak ipar, tahu tidak? Sejak semalam Kang Syakir tidak bisa tidur dan terus memikirkan dirimu. Akibatnya, aku diajak begadang semalaman," ucap Syakira dengan wajah cemberut, adik Ustadz Syakir yang masih berusia remaja.

Bola mata Aisyah membulat, karena terkejut. Sebab, semalam dia sudah berbuat suatu pengkhianatan terhadap calon suaminya. Rasanya dia ingin menangis saat ini juga dan memberi tahu apa yang sudah terjadi kepada dirinya semalam.

'Apa Ustadz Syakir masih mau kepadaku yang sudah ternoda ini?' (Aisyah)

"Ada apa Aisyah?" tanya Ustadz Syakir, karena perempuan itu masih saja diam berdiri tidak masuk ke dalam mobil.

Aisyah tersentak dan tersenyum tipis lalu masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh laki-laki berpenampilan alim. Mobil itu melaju meninggalkan parkiran.

***

Andromeda menjambak rambutnya dengan penuh amarah. Memorinya kembali berputar akan kejadian semalam. Saat dia melepaskan hasrat dirinya kepada seorang gadis yang merupakan mahasiswi di kampus tempat dirinya mengajar.

"Aku sudah merenggut kesucian perempuan itu. Bahkan aku mengeluarkan benih di dalam entah berapa kali. Bagaimana jika wanita itu hamil?" gumam Andromeda.

Saat dia bangun tadi, perempuan itu sudah tidak ada di kamar. Sampai sekarang dia tahu bagaimana cara menghubunginya.

***

Satu Minggu kemudian ….

Andromeda sedang berjalan cepat ke arah masjid Raya Alfalah, dia hendak mengerjakan sholat Zuhur yang waktunya sudah sangat mepet akan segera berakhir. 

Dia melihat ada Aisyah sedang duduk di pelataran masjid bersama dengan seseorang yang dia kenal baik. 

'Zahra? Apa Aisyah saudaranya Zahra?' (Andromeda)

"Andro?" Zahra yang melihat ke arahnya tiba-tiba saja menyapa.

"Iya. Maaf, ya, aku sedang terburu-buru!" Andromeda lekas masuk ke tempat wudhu laki-laki.

Begitu dia selesai sholat dan hendak beranjak ada seseorang yang menepuk bahunya. Lagi-lagi Andromeda melihat orang yang dia kenal.

'Kenapa aku harus bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin aku temui saat ini.' (Andromeda)

"Assalamu'alaikum, Andro," salam Fatih.

"Wa'alaikumsalam, Fatih. Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu," balas Andromeda.

"Aku baik, sejak kita berkumpul bersama di rumah Cantika, tidak pernah bertemu kembali," ucap Fatih.

Mendengar nama Cantika hati Andromeda berdesir. Wanita yang menjadi cinta pertama dan sampai saat ini. Seorang yang mampu mencuri hatinya di hari pertama mereka bertemu. Sepupu yang hilang dan perempuan yang haram bagi dia untuk dinikahi. Namun, cinta dia kepadanya begitu besar.

"Aku dengar kamu tinggal di Australia sekarang," ucap Andromeda kepada laki-laki berwajah campuran bule.

"Ya, dua tahun belakangan ini aku dan Zahra tinggal di sana. Tetapi, sudah hampir satu tahun tinggal di sini lagi. Bagaimanapun juga lebih senang tinggal di negeri sendiri," ujar Fatih.

Sambil menunggu adzan Ashar berkumandang, kedua laki-laki itu berbincang-bincang. Pada saat mereka selesai sholat berjamaah, Fatih mengajak Andromeda ke rumahnya.

"Sayang, aku bertemu dengan Andromeda," kata Fatih kepada Zahra saat mereka bertemu di parkiran.

Pasangan suami istri itu tidak tahu kalau ada dua anak manusia yang sedang berkecamuk pikiran dan perasaannya saat ini. Aisyah merasa takut dan marah pada laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya. Sementara itu, Andromeda merasa kesal dan was-was takut Aisyah mengatakan kejadian di villa itu kepada Zahra. Selain itu dia juga takut kalau perempuan itu sedang mengandung benihnya.

"Andro, kenalkan ini adik aku, Aisyah," kata Zahra mengenalkan saudaranya.

"Salam kenal," balas Andromeda sambil menatap ke arah Aisyah dan perempuan itu menangkupkan kedua tangannya.

"Andro adalah sepupunya Cantika yang pernah aku ceritakan dulu," bisik Zahra kepada Aisyah.

'Apa? Jadi, Andromeda adalah laki-laki yang jatuh cinta pada istrinya Kak Alex?' (Aisyah)

***

Apakah Aisyah akan jujur kepada Ustadz Syakir atas apa yang sudah menimpa dirinya? Apa yang akan dilakukan Andromeda setelah tahu kalau perempuan yang direnggut oleh dirinya adalah adik ipar dari kerabat jauh? Tunggu kelanjutannya, ya!

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

sialan juga diandro nih dah berbuat malah kesannya pura2 begooo

2024-03-14

2

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝗷𝘂𝗷𝘂𝗿 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗔𝗶𝘀𝘆𝗮𝗵..

2023-11-01

2

Hasian Marbun Ian ayurafanisa

Hasian Marbun Ian ayurafanisa

maaf bukanya menikah dengan sepupu itu haram tapi di bolehkan kok

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Villa
2 Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda
3 Bab 3. Kejujur Aisyah
4 Bab 4. Aisyah Hamil
5 Bab 5. Menikah
6 Bab 6. Kamar Teripsah
7 Bab 7. Sarapan
8 Bab 8. Mendatangi Rumah Mertua
9 Bab 9. Tidur Bersama
10 Bab 10. Dingin
11 Bab 11. Rencana Mertua
12 Bab 12. Air Mata Aisyah
13 Bab 13. Perasaan dan Kegundahan Aisyah
14 Bab 14. Nasehat Zahra
15 Bab 15. Bertemu Keluarga Cantika
16 Bab 16. Aisyah dan Zahra
17 Bab 17. Pesta Pernikahan
18 Bab 18. Malam Pengantin
19 Bab 19. Surat Perjanjian
20 Bab 20. Kecurigaan Aisyah
21 Bab 21. Masakan Andromeda
22 Bab 22.
23 Bab 23. Hasil Penyelidikan
24 Bab 24. Kedatangan Mertua
25 Bab 25.
26 Bab 26. Gara-Gara Ngidam
27 Bab 27. Interogasi
28 Bab 28. Bersama Mama Mertua
29 Bab 29. Kebenaran
30 Bab 30. Perasaan Aisyah
31 Bab 31. Mendatangi Rumah Armand
32 Bab 32. Aisyah Sakit
33 Bab 33. Pengakuan Angela
34 Bab 34. Pergi Berbelanja Bersama
35 Bab 35. Cemburu?
36 Bab 36. Teman Berubah
37 Bab 37. Saling Marahan
38 Bab 38. Syukuran
39 Bab 39. Gosip
40 Bab 40. Hati Yang Terluka
41 Bab 41. Penyesalan Andromeda
42 Bab 42. Ciuman Di Depan Mantan
43 Bab 43. Menyerah
44 Bab 44. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
45 Bab 45. Aisyah Melahirkan (1)
46 Bab 46. Aku Mencintaimu
47 Bab 47. Aku Mencintaimu (2)
48 Bab 48. Aku Mencintaimu (3)
49 Bab 49. Aisyah Melahirkan (2)
50 Bab 50. Aisyah Melahirkan (3)
51 Bab 51. Malika
52 Bab 52. Aisyah Sadar Dari Koma
53 Bab 53. Sidang Keluarga (1)
54 Bab 54. Sidang Keluarga (2)
55 Bab 55. Kehidupan Baru
56 Bab 56. Pergi Ke Bali
57 Bab 57. Menikmati Liburan
58 Bab 58. Aisyah Lebih Menggoda
59 Bab 59. Poligami
60 Bab 60. Kebaikan Hati Aisyah
61 Bab 61. Aisyah Sakit
62 Bab 62. Aisyah Hamil Lagi
63 Bab 63. Menemani Zahra
64 Bab 64. Kepergian Zahra
65 Bab 65. Calon Ahli Waris
66 Bab 66. Extra part & Pemenang Giveaway
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Villa
2
Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda
3
Bab 3. Kejujur Aisyah
4
Bab 4. Aisyah Hamil
5
Bab 5. Menikah
6
Bab 6. Kamar Teripsah
7
Bab 7. Sarapan
8
Bab 8. Mendatangi Rumah Mertua
9
Bab 9. Tidur Bersama
10
Bab 10. Dingin
11
Bab 11. Rencana Mertua
12
Bab 12. Air Mata Aisyah
13
Bab 13. Perasaan dan Kegundahan Aisyah
14
Bab 14. Nasehat Zahra
15
Bab 15. Bertemu Keluarga Cantika
16
Bab 16. Aisyah dan Zahra
17
Bab 17. Pesta Pernikahan
18
Bab 18. Malam Pengantin
19
Bab 19. Surat Perjanjian
20
Bab 20. Kecurigaan Aisyah
21
Bab 21. Masakan Andromeda
22
Bab 22.
23
Bab 23. Hasil Penyelidikan
24
Bab 24. Kedatangan Mertua
25
Bab 25.
26
Bab 26. Gara-Gara Ngidam
27
Bab 27. Interogasi
28
Bab 28. Bersama Mama Mertua
29
Bab 29. Kebenaran
30
Bab 30. Perasaan Aisyah
31
Bab 31. Mendatangi Rumah Armand
32
Bab 32. Aisyah Sakit
33
Bab 33. Pengakuan Angela
34
Bab 34. Pergi Berbelanja Bersama
35
Bab 35. Cemburu?
36
Bab 36. Teman Berubah
37
Bab 37. Saling Marahan
38
Bab 38. Syukuran
39
Bab 39. Gosip
40
Bab 40. Hati Yang Terluka
41
Bab 41. Penyesalan Andromeda
42
Bab 42. Ciuman Di Depan Mantan
43
Bab 43. Menyerah
44
Bab 44. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
45
Bab 45. Aisyah Melahirkan (1)
46
Bab 46. Aku Mencintaimu
47
Bab 47. Aku Mencintaimu (2)
48
Bab 48. Aku Mencintaimu (3)
49
Bab 49. Aisyah Melahirkan (2)
50
Bab 50. Aisyah Melahirkan (3)
51
Bab 51. Malika
52
Bab 52. Aisyah Sadar Dari Koma
53
Bab 53. Sidang Keluarga (1)
54
Bab 54. Sidang Keluarga (2)
55
Bab 55. Kehidupan Baru
56
Bab 56. Pergi Ke Bali
57
Bab 57. Menikmati Liburan
58
Bab 58. Aisyah Lebih Menggoda
59
Bab 59. Poligami
60
Bab 60. Kebaikan Hati Aisyah
61
Bab 61. Aisyah Sakit
62
Bab 62. Aisyah Hamil Lagi
63
Bab 63. Menemani Zahra
64
Bab 64. Kepergian Zahra
65
Bab 65. Calon Ahli Waris
66
Bab 66. Extra part & Pemenang Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!