Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kasih like, komentar, bunga, kopi, vote, dan ⭐⭐⭐⭐⭐. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 6
Aisyah dan Andromeda sudah sampai di rumah yang akan mereka tempati. Begitu turun dari mobil, perempuan itu hanya menatap suaminya yang berjalan duluan menuju teras rumah. Sementara itu, dia dibiarkan sendiri di dalam mobil bersama barang-barang yang dibawa dari rumahnya.
Aisyah menurunkan tiga koper yang berisi baju, buku-buku kuliah, dan barang keperluan lainnya milik dia.
'Tidak punya perasaan sama sekali. Setidaknya tenaga dia itu lebih besar dari aku, jadi berbaik hati sedikit dengan membawakan barang aku yang berat ini.' (Aisyah)
Sebuah koper yang berukuran sangat besar ditarik sekuat tenaga oleh Aisyah. Wadah berisi pakaian miliknya membuat wanita muslimah itu berjalan terseok-seok karena roda koper yang berbenturan dengan batu-batu kecil.
Begitu masuk ke dalam rumah, terlihat Andromeda sedang duduk santai di sofa sambil memainkan handphone. Aisyah hanya bisa menggerutu dalam hatinya, padahal rasanya ingin marahi laki-laki itu.
"Kamar aku di mana?" tanya Aisyah dengan napas yang tersengal karena kelelahan membawa sebuah koper berukuran sangat besar dan berat sekali. Belum lagi masih ada 2 koper miliknya di dalam mobil.
"Kamar itu," jawab Andromeda sambil menunjuk kamar di depannya.
Aisyah tahu kalau mereka akan berbeda kamar tidur. Namun, siapa sangka bukan hanya beda kamar, tetapi beda lantai juga. Dirinya tinggal di kamar tidur lantai satu dan Andromeda akan tinggal di kamar tidur lantai dua.
Kamar yang ditempati oleh Aisyah berukuran 2,5 meter x 3 meter. Baginya sudah cukup, apalagi di dalam sana, kasurnya berukuran 1 meter x 2 meter. Jadi, masih cukup luas dan tidak pengap.
Aisyah bolak-balik keluar masuk kamar membawa barang miliknya. Sementara itu, Andromeda masih asyik dengan benda pipih berbentuk persegi panjang di tangannya. Lalu, dia pun membereskan semua barangnya sampai lewat tengah hari. Cuma terpotong saat melakukan sholat Zuhur. Bahkan dia pun melewatkan makan siangnya.
Aisyah baru keluar kamar ketika sudah selesai membereskan barang miliknya. Dia pergi ke dapur untuk memasak, dilihatnya isi kulkas yang penuh. Dia pun mengambil beberapa bahan untuk membuat sayur sop dan goreng ayam.
Setelah berkutat di dapur hampir 1 jam, akhirnya masakan Aisyah pun selesai. Dia menata semuanya di meja makan. Lalu, berniat memanggil Andromeda untuk makan bersama.
"Pak, makanan sudah siap!" Aisyah mengetuk pintu sambil berteriak karena pada ketukan pertama dan kedua tidak ada respon dari penghuni kamar lantai atas.
"Apa Pak Andromeda sedang tidur, ya?" gumam Aisyah sambil menatap pintu kamar yang tertutup.
Hampir 15 menit Aisyah berdiri mematung di depan pintu kamar Andromeda. Dia merasa tidak enak, jika terus mengetuk pintu kamar tidur itu. Maka, dia menjeda waktu untuk mengetuk kembali. Meski begitu, masih tidak ada sahutan dari dalam.
Aisyah pun berjalan menuruni anak tangga sambil memegang perutnya yang sangat lapar. Dia melangkah ke ruang makan dan melihat hasil masakannya yang sudah terasa suam-suam kuku, tidak panas seperti tadi. Lalu, dia pun memakan masakannya dengan perasaan yang terluka untuk kedua kalinya hari ini.
'Apa aku akan menjalani hari-hari aku seperti ini?' (Aisyah)
***
Bagaimana Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga bersama laki-laki yang tidak mencintai dirinya dan juga tidak dicintai olehnya? Apakah mereka bisa menemukan kebahagiaan itu? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh! Cus kepoin novelnya. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
𝗸𝗮𝘀𝗶𝗮𝗻 𝗔𝗶𝘀𝘆𝗮𝗵..𝘀𝗮𝗯𝗮𝗿 𝘀𝗮𝗷𝗮..
2023-11-01
2
Neulis Saja
you are an honorable person but your behavior is dishonoranle
2023-02-11
2
Musniwati Elikibasmahulette
dasar suami tidak tau diri ,pemerkosa
2023-01-29
2