Episode 03

Di dalam ruangan nya Langit menatap sinis Sevanya mantan kekasihnya, Langit tak menyangka jika Sevanya berani datang untuk menemuinya, Pasalnya kesalahan Sevanya dulu sangatlah fatal.

Sevanya pernah hampir mencelakai Nyonya Lingga saat Nyonya Lingga akan menyebrang jalan, Waktu itu Sevanya melajukan mobilnya ke arah Nyonya Lingga, Beruntung saat itu Naraya berada di tempat kejadian dan berhasil menyelamatkan Nyonya Lingga, Jika Nara telat satu detik saja bisa jadi Nyonya Lingga tidak akan selamat dan karena kejadian itu Nara dan Langit bisa bertemu kembali setelah pertemuan mereka di Swiss.

Saat itu Langit berusaha mencari tau siapa pemilik mobil yang akan menabrak Mami nya, Beruntung ada CCTV jalan dan akhirnya Langit menemukan siapa pemilik mobil tersebut dan betapa terkejut dan marah nya Langit saat tau siapa pemilik mobil tersebut yang tak lain adalah Sevanya kekasihnya, Setelah di selidiki ternyata motif Sevanya melakukan itu adalah karena merasa marah sebab Nyonya Lingga tak merestui hubungan Langit dan Sevanya dan Sejak hari itu Langit memutuskan hubungan dengan Sevanya.

"Jika tidak ada urusan silahkan keluar" Ucap Langit dari kursi kerjanya tanpa menatap Sevanya.

"Sebentar Langit,Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" Sevanya mendekat ke arah Langit.

"Saya rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi" Langit menatap Sevanya sinis, Dan hal itu membuat Sevanya terkejut sebab selama menjalin hubungan dengannya Langit tidak pernah memberikan tatapan seperti itu bahkan saat ia sedang marah sekalipun.

"Aku mohon langit maafkan aku, Aku bodoh saat itu, Aku sudah putus asa karena Mami mu tidak merestui kita" Ucap Sevanya mengutarakan niatnya menemui Langit.

"Saya tidak perduli, Jika sudah selesai silahkan keluar" Tegas Langit tangannya menunjuk pintu keluar.

"Tapi Langit aku..."

"KELUAR" Bentak Langit memotong ucapan Sevanya dan membuat Sevanya kaget.

"RENDY" Teriak Langit memanggil sekretarisnya.

"Ya Tuan" Ucap Rendy setelah masuk ke dalam ruangan Langit.

"Usir wanita ini keluar dan jangan biarkan wanita ini datang lagi" Perintah Langit menunjuk wajah Sevanya dan langsung di turuti Rendy.

"Baik Tuan" Rendy membungkukkan badannya hormat.

Sevanya merasakan sakit di hatinya saat Langit mengusirnya, Ia tidak menyangka jika Langit akan sebenci itu padanya, Ia fikir Langit tidak akan sejahat itu padanya mengingat dulu Langit sangat mencintainya, Namun Sevanya tidak akan menyerah sama sekali ia sudah bertekat akan merebut hati Langit kembali walau harus dengan cara kotor sekalipun.

Di ruangan nya Langit memijit kepalanya pelan, Langit merasa sudah tidak berniat bekerja hari ini, Saat ini yang Langit butuhkan adalah pelukan Nara, Langit mengambil ponselnya dan menghubungi Nara.

"Hallo sayang" Ucap langit saat panggilan telfon tersambung.

"Ya Mas" Jawab Nara di sebrang telfon.

"Lagi dimana sayang? Masih di Cafe atau sudah pulang?" Tanya Langit.

"Masih di Cafe Mas, Ada Bara sama Evan juga disini Mas, Ada apa?"

"Mas susulin kesana ya"

"Masa mau keaini, Yasudah aku tunggu ya Mas" Jawab Nara setelah itu panggilan terputus, Langit pergi menemui Nara tapi sebelum itu Langit meminta Rendy untuk merubah jadwal kerja hari ini.

Siang telah berlalu berganti malam, Setelah selesai makan malam Langit menceritakan semua yang terjadi di kantor kepada Nara, Tak ada yang di tututp-tutupi dari cerita Langit, Semua langit ceritakan kepada Nara.

"Mas benci banget sama dia, Mas sampai ga habis fikir kenapa dulu Mas bisa mencintainya dan Mas ga akan pernah maafin dia" Ucap Langit mengutarakan isi hatinya.

"Mas ga boleh kaya gitu, Bagaimanapun dia pernah singgah di hati Mas, Memang kesalahan dia fatal tapi bukan berati dia ga pernah punya kebaikan kan Mas, Mas cukup ingat hal-hal baik yang pernah dia lakukan biar Mas bisa memafkan dia, Dia juga berhak untuk dapat Maaf kan Mas" Bijak Nara membuat Langit tersenyum bangga.

Langit bangga memiliki istri yang di hati nya tidak pernah menyimpan dendam, Langit sampai tak habis fikir kebaikan apa yang pernah ia lakukan sampai Tuhan memberikan seorang istri sebaik Nara kepadanya.

"Kamu ga cemburu Mas habis ketemu sama mantan Mas?" Tanya Langit sembari mengeratkan pelukannya.

"Engga lah Mas, kan Mas ketemu dia juga bukan kemauan Mas kan, Mas juga udah ga ada rasa kan sama dia jadi untuk apa aku cemburu, Aku sepenuhnya percaya sama Mas tapi aku mohon Mas jangan hancurin kepercayaan aku ya" Jawab Nara, kali ini dia serius dengan ucapan nya.

"Mas sama sekali udah ga ada rasa apa-apa sama dia, Mas cuma sayang dan cinta sama kamu, Mas janji ga akan pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang sudah kamu kasih ke Mas" Ucap Langit tulus dari hatinya.

"Aku mencintaimu Mas Langit" Nara mencium pipi Langit.

"Mas juga mencintaimu Naraya Jasmine" Langit membalas ciuman Nara namun kali ini bukan hanya pipi saja melainkan seluruh wajah Nara dan terjadilah yang seharusnya terjadi.

Pagi menjelang Nara menyiapkan sarapan untuk Suaminya, Nara memasak makanan kesukaan Langit nasi goreng seafood, Setelah selesai menyiapkan sarapan Nara kembali ke kamar untuk membangunkan suaminya namun sebelum itu ia berpesan kepada Bi Yani untuk membereskan sisanya.

"Bibi tolong bereskan semuanya ya bi, Aku mau bangunin Mas Langit dulu" Pesan Nara pada Bi Yani.

"Baik Nona" Jawab Bi Yani sopan.

"Terimakasih Bi" Setelah mengatakan itu Nara naik kelantai dua dimana kamar nya berada.

Masuk kedalam kamar Nara tersenyum melihat suaminya masih dalam posisi yang sama tengkurap dalam keadaan bertelanjang dada, Ya kebiasaan Langit adalah tidur tidak menggunakan baju.

Meninggalkan suaminya Nara masuk kedalam walk in closet untuk menyiapkan baju kerja Langit setelah itu ia kembali ke kamar untuk membangunkan Langit.

"Mas bangun sudah siang" Panggil Nara sembari tangannya mengelus kepala Langit namun tidak ada tanggapan Langit dan malah semakin nyenyak dalam tidurnya.

"Mas bangun" Kali ini Nara sengaja berbisik di telinga Langit dan hal itu sukses membuat Langit membuka matanya seketika.

Nara tersenyum melihat Langit langsung membuka matanya saat ia berbisik di telinganya, Itu adalah jurus ampuh untuk membangunkan Langit.

"Bangun Mas sudah siang" Ucap Nara lagi.

"Kamu harus bertanggung jawab karena sudah membangunkan Langit junior sayang" Langit menarik Nara dalam pelukannya dan membalikan posisi menjadi Nara yang di bawah.

"Mas ini sudah siang loh, Mas bisa telat ke kantor" Beo Nara mencoba untuk lolos dari serangan pagi Langit, tangannya menahan dada Langit agar Langit sedikit menjauh dari tubuhnya.

"Gapapa telat ga akan ada yang marah, Yang terpenting sekarang Langit junior dapat sarapan nya" Setelah mengatakan itu Langit melancarkan aksinya dan Nara tidak berhasil lepas dari kungkungan Langit.

NOTE : Teruntuk siapapun kamu jika saat ini kamu dalam keadaan tidak baik-baik saja cobalah lihat ke arah langit dan lihatlah betapa luasnya dunia ini, Kamu tidak sendiri aku ada bersama mu.

Mohon dukungannya ya teman-teman😇

Terpopuler

Comments

alisha

alisha

maaf thor mungkin aq baca nant stelah tamat ajah soalx bikin pnasaran.aq jga dah masukin ke dftr favorit ai ko,
smngat thor

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!