Episode 20

Sevanya memanfaatkan kesempatan untuk bisa memeluk Langit dan menghirup wangi tubuh Langit yang sangat ia rindukan.

Langit juga kaget Sevanya jatuh ke arahnya, Langit reflek mendorong tubuh Sevanya menjauh dari nya, Langit berdeham untuk meredakan emosinya.

"Maaf Langit aku tidak sengaja" Ucap Sevanya dengan wajah pura-pura menyesal padahal sebenarnya ia sangat merasa senang bisa memeluk Langit lagi.

"Ya aku tau" Jawab Langit ia sudah terlalu muak dengan wanita di depan nya.

"Aku perg" Ucap Langit lagi setelah itu ia keluar dari Cafe.

Bara dan Evan juga ikut keluar secara diam-siam mengikuti Langit, Di dalam mobil Langit langsung melepas kemejanya yang bekas di sentuh Sevanya dan membuang nya di tong sampah yang berada tepat di samping mobilnya, Langit tidak sudi memakai baju bekas tangan Sevanya.

Bara dan Evan masuk ke dalam mobil ," Gila ya Lu, Kenapa Lu pelukan sama tu ******, Sengaja kan Lu" Cerocos Bara tidak suka.

"Sialan Lu, Gue juga ga sudi di peluk tu ******, Lu liat kemeja yang gue pake tadi udah Gue buang, Ga sudi Gue pake baju bekas tangan ****** itu" Jelas Langit.

Bara diam mendengar penjelasan Langit, Dari arah belakang Evan menjewer kuping Bara cukup kuat," Sakit woy" Teriak Bara kesakitan.

"Udah Gue bilang Langit ga mungkin sengaja, Masih aja ngeyel" Kesal Evan melepas jewerannya pada kuping Bara.

"Ya mana Gue tau lah namanya juga masih emosi" Bela Bara, Langit dan Evan memutar matamya jengah.

Di mobil lain Zayn dan Ziyan sedang bertarung dengan emosinya masing-masing, Sungguh mereka tidak mengira Langit bisa seperti itu di belakang Nara.

Mereka berdua melihat Sevanya keluar dari Cafe, Sevanya nya masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan parkiran Cafe, Mereka berdua mengikuti mobili Sevanya.

Zayan dan Ziyan tidak tau kemana tujuan Sevanya karena jalan yang Sevanya lalui berbeda dengan jalan ke apartemen nya, Jalan sekeliling yang mereka lewati cukup sepi membuat Zayan memulai aksinya, Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Zayan menambah kecepatan mobil nya, Dan Brakkkkk dari arah belakang Zayan menabrak mobil Sevanya membuat mobil Sevanya rusak di bagian belakang nya, Beruntung tidak ada yang melihat kejadian itu, Sevanya kaget mobilnya tak bisa di kendalikan membuat sevanya membanting setir dan menabrak pepohonan.

Sevanya keluar dari mobil dengan luka di dahinya, Zayan dan Ziyan menghampiri Sevanya "Siapa kalian,?" Sevanya melangkah mundur melihat diua laki-laki mendekatinya dengan tampang mengerikan.

Tidak menjawab pertanyaan Sevanya Zayan dan Ziyan langsung membawa Sevanya kedalam mobil mereka, "Siapa kalian lepaskan aku?" Brontak Sevanya berusaha lepas dari cengkraman dua laki-laki yang membawanya.

"Lepaskan aku" Ucap Sevanya lagi namun tidak di hiraukan Zayan dan Ziyan.

Zayan menutup mulut Sevanya dengan lakban, Ziyan juga mengikat tangan Sevanya kebelakang dan menutup kepala Sevanya.

Zayan dan Ziyan membawa Sevanya pergi jauh dari kota, Sevanya terus berontak berusaha melepaskan tali yang mengikat tangan nya tapi tetap saja gagal.

Merasa terganggu dengan Sevanya yang terus bergerak akhirnya Zayan memukul tengkuk Sevanya dan membuat nya pingsan, Perjalanan yang mereka tempuh jaraknya cukup jauh sekitar lima jam dari kota.

Awalnya Zayan dan Ziyan tidak akan melakukan rencana mereka hari ini, Rencana mereka hari ini hanya akan mengawasi Sevanya saja namun saat melihat Langit dan Sevanya bertemu bahkan sampai berpelukan tadi Zayan dan Ziyan merubah rencana nya.

Zayan juga sudah menghubungi Rendy memberitahukan jika rencana mereka berubah, Zayan juga memberitahu Rendy jika mereka sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan.

Di tempat lain Langit sudah kembali ke Rumah Sakit, Langit sudah bersih dan wangi tidak ada lagi bekas Sevanya di tubuhnya, Langit mendekati Nara dan mencium nya, Menggenggam tangan Nara Langit meminta maaf.

Tangan Nara bergerak kali ini Langit melihat gerakan itu bahkan Langit juga merasakan nya, "Sayang" Langit berdiri ia kaget dengan gerakan tangan Nara.

Tangan Nara bergerak lagi kali dengan perlahan mata Nara terbuka, Langit tak kuasa menahan air matanya ia merasa amat bahagia Nara membuka matanya

Langit menekan tombol untuk memanggil dokter "Sayang kau kembali" Langit mencium kening Nara, Air matanya menetes mengenai wajah Nara.

Dokter datang Langit bergeser membiarkan dokter memeriksa Nara, Langit mengambil ponselnya dan menghubungi Ayah mertuanya dan juga Ayah nya memberi kabar jika Nara sudah sadar.

"Nona anda bisa mendengar saya?" Tanya dokter memeriksa keadaan Nara.

Nara mengedipkan matanya, "Nona coba angkat tangan kanan anda?"

Nara mengangkat tangannya, Kemudian dokter meminta Nara untuk melakukan hal yang sama pada tangan Nara yang kiri dan kedua kaki nya, Dokter merasa lega tangan dan kaki pasiennya bisa bergerak.

"Selamat atas kesadaran anda Nona" Ucap dokter turut merasa senang.

Dokter mendekati Langit dan menjelaskan kondisi Nara, "Selamat Tuan istri anda sudah kembali, Kondisi nya sekarang cukup baik, Nanti suster akan membawa istri anda untuk melakukan pemeriksaan lainnya" Doktek menjabat tangan Langit menjelaskan kondisi Nara.

"Terimaksih dokter terimakasih banyak" Ucap Langit tulus.

"Ya Tuan, Kalau begitu sayang permisi dulu" Pamit dokter meninggalkan ruangan Nara.

Langit mendekat ke ranjang Nara, Air mata Langit tak henti-henti nya mengalir, Langit menggenggam tangan Nara mencium nya penuh sayang.

"Terimakasih sayang karena sudah kembali" Tangan Langit mengelus kepala Nara.

Nara tersenyum air matanya mengalir, Langit menghapus air mata Nara, Langit berdiri dan memeluk Nara menumpahkan tangisnya dalam pelukan Nara, Perlahan tangan Nara terangkat untuk mengelus kepala Langit, Meraskan sentuhan tangan Nara membuat Langit semakin menangis.

Rasanya seperti mimpi istrinya bisa kembali padanya padahal dokter mengatakan jika kemungkinan Nara untuk sadar sangat lah tipis, Ntah doa siapa yang di dengar Tuhan atau kebaikan Nara yang mana sehingga Tuhan menyadarkan Nara kembali.

"Ma-Mas" Suara Nara memanggil Langit sangat pelan namun Langit mampu menedengar nya.

Langit menangis semakin tersedu mendengar suara Nara yang sudah lama tidak ia dengar, "Ma-Mas" Panggil Nara lagi.

"Ya sayang Mas disini" Langit mengangkat kepalanya menatap Nara.

Nara tersenyum menatap wajah Langit, Nara mengangkat tanganya perlahan untuk memegang wajah Langit, Nara mengelus wajah Langit pelan menghapus air mata Langit, Langit juga memegang tangan Nara yang ada di pipinya.

"Terimaksih terimakasih sayangku, Aku mencintaimu" Ucap Langit setelah itu mencium bibir Nara.

Dalam hati Nara bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan karena sudah memberikan nya kesempatan untuk kembali hidup, Suster datang untuk membawa Nara melakukan pemeriksaan menyeluruh, Suster mendorong brankar Nara di bantu dengan Langit.

Langit menunggu di luar ruang pemeriksaan dengan perasaan cemas, Apapun keadaan Nara nantinya Langit berjanji akan menerima keadaan Nara apa adanya.

Beberapa saat kemudian Nara sudah selesai melakukan pemeriksaan, Nara di kembalikan ke ruangannya, Dokter menemui Langit dan menjelaskan jika keadaan Nara baik-baik saja semunya, Retakan di kepalanya nya pun sudah tidak ada semua bagus dan normal, Dokter juga mengatakan jika kondisi Nara terus membaik beberapa hari kedepan Nara sudah bisa pulang.

Langit sangat senang mendengar kabar baik itu dan secara reflek memeluk dokter, "Terimakasih dokter terimakasih" Ucap Langit memeluk dokter.

"Sama-sama Tuan, Semua ini berkat doa Tuan dan keluarga Tuan" Dokter menepuk punggung Langit.

"Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain terimaksih dok" Ucap Langit lagi setelah melepas pelukannya.

Dokter tersenyum "Saya mengerti Tuan, Sekali lagi selamat atas kesadaran istri Tuan, Semoga kebahagiaan menyertai kalian" Dokter menepuk lengan Langit setelah itu dokter pamit pergi.

Langit melihat Nara yang kini duduk bersandar di atas brankar, Langit mendekat dan duduk di kursi samping Nara, Langit dan Nara di kaget mendengar pintu di bukan secara kasar.

Nara tersenyum dan juga menangis saat melihat seseorang yang berjalan ke arah nya, Kebahagiaan nya telah kembali apalagi saat melihat bayi mungil yang ada dalam gendongan Nenek nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!