" Mas tumben hari ini pulang lebih cepat?
" Tadi selesai rapat di DIKNAS Bu Dian menyuruh saya pulang saja untuk menyiapkan materi rapat di sekolah besok
" mas sudah makan siang?
" belum
" ayo kita makan kebetulan Tegar lagi anteng.
Dewa sudah duduk di kursi, sementara Cilla menyiapkan piring dan sendok, menaruh nasi dan lauk nya untuk Dewa.
" bik tina makan dulu yuk!
"iya non sebentar lagi
Cilla dan Dewa menikmati makan siang dengan santai karena Tegar tidak rewel asyik bermain dengan mobilan.
Setelah makan Cilla membereskan dan mencuci piring dan gelas mereka setelah makan, Cilla sekarang sudah terbiasa mencuci piring, walau terkadang tangan nya berasa gatal akibat sabun cuci piring.
Dewa menghampiri Tegar yang sedang asyik bermain, di temani nya Anak nya bermain , Tegar tertawa khas nya Anak bayi, merasa senang karena ada teman bermain, tak lama Tegar menangis lalu Cilla berlari menghampiri sambil membawa sebotol susu.
" sayang Anak Bunda haus ya? apa di cubit Papa? sambil mencolek pipi suami nya.
Kini Tegar sudah diam dengan botol susu di mulut nya, Cilla membawa Tegar ke kamar di masukkan Tegar ke dalam box tempat tidur, kini Tegar sudah tertidur pulas, Sabrina pun sudah tertidur pulas di sofa depan tv.
Dewa pun menyusul Cilla ke kamar, saat Cilla menaruh botol susu ke dapur, ponsel nya menyala tanda panggilan masuk, " dreeettt.... dreeettt Widyo nama panggilan masuk.
" sayang ada telp
" tolong terima saja mas, tanpa bertanya siapa yang menelp
" hallo... tak ada suara balasan dari sana
" hallo sekali lagi ucap Dewa tapi tetap tak ada jawaban.
Cilla sudah masuk ke kamar.
" ini sayang Dewa memberikan ponsel kepada Cilla.
" siapa yang mengatakan sayang pada mu? ucap suara itu, ya suara Widyo.
" tuuut... telp di putuskan Cilla.
" Kenapa ga mau bicara sayang? Widyo itu bukannya karyawan butik!
" bukan mas, karena Cilla tak mau Dewa berpikir macam-macam Ia menjelaskan siapa itu Widyo.
" oh iya mas baru ingat dia mantan tunangan mu.
Raut wajah Dewa terlihat nampak tidak suka.
" Sejak kapan kalian berkomunikas?
"tadi pagi Ia menelpon ku, mengajak ku bertemu di cafe pelangi dan Aku tidak menjawab apa-apa mas, seperti tadi telpon langsung Aku putus. entah dari mana Ia mendapat kan no ponselku.
" boleh pinjam hp mu, Cilla memberikan hp ke Dewa.
" lihat dia mengirimkan pesan untuk mu, kenapa belum di baca?
" aku tidak peduli mas, dia bukan siapa-siapa aku
" dia merengek minta maaf lho sayang.
Dewa menggoda Cilla lagi
" bodo amat ga penting
" ayo lah sayang maaf kan dia, goda Dewa lagi
" mas hentikan aku ga mau membahas tentang dia lagi, Cilla mendengus kesal.
" memang nya ga kangen?
Goda Dewa lagi, padahal jauh di hati Dewa Ia sangat tidak suka dengan kejadian ini, seperti nya Dewa cemburu, karena kesal Cilla mencubit lengan suami nya
" aduh sakit sayang, Cilla semakin gemas mencubit lagi, Dewa pun ikutan gemas di tarik dan di peluk tubuh Cilla.
" Ayo kita lanjutkan dengan cubitan yang lebih seru!
Di ciumi nya pundak, leher, telinga Cilla sampai Cilla menjerit karena geli.
" ssstttt.... cilla terdiam, Mereka pun menambah suasana siang yang panas semakin memanas, 3 kali boleh ya sayang, Cilla hanya bisa pasrah dengan kelakuan suami nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Maria Agustina Bungalay
macam minum obat ya Dewa
2021-12-30
0
Penggemar
gitu dong saling terbuka......sip thor
2020-09-10
2
Rin's
ssttt,,jgn kenceng2 menjeritnya,,nnti Tegar bangun malah ambbyyaarr
2020-08-26
2