Matahari mengelitik dari sela-sela jendela, Adinda terbangun, setelah semalaman melewati malam pertama.
" Awww... Mas bangun"
"Iya sayang"
"Aku ingin mandi tapi sakit sekali"
Widyo pun segera bangun, lalu mengendong Adinda ke kamar mandi, rumah tampak sepi karena setiap pagi Ibu Rahma biasa nya pergi ke kebun untuk memetik sayuran segar.
"Mas malu nanti di lihat Ibu!"
Karena kamar mandi terletak di belakang. Adinda malu kalau Ibu nya sampai melihat.
"Udah sana keluar Finda mau mandi"
"Bareng aja Din"
"Ga aah"
Karena memaksa akhir nya Mereka mandi bersama bukan nya mandi tapi Widyo malah asyiik menggoda Adinda.
"Udah Mas buruan mandi keburu siang ini"
Setelah mandi lalu sarapan, Adinda membereskan meja makan dan mencuci piring, tak lama Bu Rahma datang.
"Sudah sarapan Din?"
"Sudah Bu, Bu ....Dinda sudah melakukan nya semalam", sambil memeluk Ibu nya.
"Iya Din itu memang sudah kewajiban Mu, lakukan jangan pernah menolak karena Widyo Suami Mu"
"Baik Bu. kedua nya berpelukan tak ada rahasia diantara Ibu dan Anak itu.
"Din.... Ibu mau ke rumah Bude Retno mau bantu-bantu kan nanti malam ada acara syukuran"
"Baik Bu, titip salam tuk abude Retno"
"Kunci pintu nya Din"
"Baik Bu", Adinda pun mengunci pintu
Kemudian masuk ke kamar nya, tiba di kamar Ia melihat Widyo tidur, lalu Adinda pelan-pelan berbaring di samping Widyo.
Baru saja akan berbaring tiba-tiba tubuh nya di tarik ke posisi tengah, dan terjadi lah lagi, saking bernafsu nya entah udah berapa kali Widyo memuntahkan isi tabung junior nya.
Widyo seakan lupa dengan Cilla, Dia malah menikmati tubuh Istri nya berkali- kali, menikmati pernikahan yang katanya terpaksa akan tetapi nafsu birahi nya membara.
Terkadang nafsu dapat mengalahkan rasa cinta, penyesalan hanya datang di saat-saat rasa sepi saja.
Kabar baik Cilla sudah sadar, saat Cilla membuka mata, ada Mama, Papa, Tante
Citra, Sabrina dan Seorang Laki-laki tampan tapi entah siapa?
"Kamu sudah sadar Nak? syukurlah"
Mama dan Papa memeluk Cilla, begitu juga dengan Tante Citra,
"Tante kenalin Aku, Sabrina dan ini papa Ku Dewa"
Cilla menganguk, saat Cilla hendak duduk ternyata tidak bisa lalu, Mama menekan tombol untuk panggilan Dokter, Dokter segera memasuki ruangan untuk memeriksa, kemudian Mama dan Papa di panggil untuk menemui Dokter menjelaskan keadaan Cilla, mungkin dalam beberapa bulan ini Cilla belum bisa duduk dan berjalan karena ada bagian syaraf yang masih belum normal.
"Kita akan berusaha agar tubuh Cilla normal kembali" ucap Dokter
"Lakukan yang terbaik Dok", ucap Papa Cilla
Cilla sudah bisa pulang ke rumah dan tetap akan kontrol serta menjalani terapi, Dokter Agus mengatakan Cilla pasti akan normal kembali hanya saja butuh waktu.
Lain hal nya dengan Cilla, Ia tidak mengharapkan apa pun, mungkin ini adalah penebus dosa Ku, air mata pun menetes jauh di relung hati Cilla merasa sangat bersalah.
Pov. Cilla
Kenapa Aku begitu bodoh, tidak memahami arti hubungan ini, banyak waktu telah Ku habiskan untuk sekedar akhir yang sia-sia, Aku bahkan tak tahu apa yang akan Aku lakukan di kelanjutan hidup Ku, Aku tak ingin menyalahkan takdir tapi inilah kehidupan yang akan Aku jalani.
Andai suatu hari Aku bertemu Widyo, Aku tak akan peduli, anggap saja Aku tak pernah mengenal nya. selamat tinggal masa lalu Ku, selamat tinggal Tunangan Ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Maria Agustina Bungalay
biadab kamu widyo,gak punya hati kamu
2021-12-29
0
Ilan Irliana
jahat kau wid...kt'y nikh pksa..tp br z nikh udh cnt bgt m dinda pe lngsung lkuin itu...
2020-09-28
0
Endang Oke
sedih banget tunangan dan mau nikah bisa lupa diri begitu jahat n6a widyo.
2020-08-12
3