*Mohon siap kan tissu atau sejenis nya*
karena mengandung kata-kata yang menyayat hati
Hari mulai menjelang sore, Cilla sudah mandi dan bersantai, Cilla mengambil ponsel nya lalu menghubungi Widyo.
#Haiii Zayang Ku#
Tapi chat tak kunjung di balas, Cilla pun akhir nya menelpon, namun sayang nya tidak di jawab
"Mas, Kamu baik-baik saja kan! Kapan pulang dari Lombok?"
Keesokan hari nya pun tetap sama, pesan chat tidak di baca apalagi di balas, menelpon berulang kali pun tak di jawab.
"Aaaaaaarghh", Cilla pun mulai geram. "ada apa dengan Mas Wid?" harus nya saat ini yang di nanti-nanti, persiapan pernikahan, hampir 70 %, tinggal menyebar undangan lalu ijab kabul & resepsi di gelar.
.
.
.
"Praaaang", tak sengaja Cilla menjatuhkan gelas jus yang Ia pegang, astaga ada apa ini perasaan Cilla pun menjadi tak nyaman.
Bik Sofi menghampiri Cilla segera membersihkan puing gelas yang berhamburan di lantai.
Cilla akhirnya menghubungi kantor dimana Widyo bekerja.
"Selamat siang dengan Arika ada yang bisa saya bantu"
"Apakah Saya bisa di hubungan kan dengan Widyo Saka Tama"
"Mohon maaf Bapak Widyo sedang mengambil cuti untuk acara pernikahan nya"
"Baik, terima kasih Kak"
Ku tutup telpon, dalam hati bertanya kenapa Widyo begitu cepat mengambil cuti sedang kan pernikahan Kita masih 2 bulan lagi.
Di lain tempat, suasana begitu khitmad tampak seorang Laki-laki tampan, gagah memakai stelan jas berwarna hitam di samping nya ada Seorang Gadis manis memakai kebaya putih.
Berdiri berdampingan di depan Seorang Pendeta yang akan menikah kan Mereka disebuah gereja, tak jauh dari rumah Andinda calon mempelai Wanita.
Kedua nya telah menandatangani buku nikah, ada raut bahagia terpancar dari wajah Gadis manis itu, sementara raut wajah datar terpancar dari Widyo ya Widyo, Widyo menikahi Adinda bukan Cilla.
Betapa terkejut nya jika Cilla tahu Tunangan nya menikahi Gadis lain, cukup belia usia Adinda baru berumur 17 th dan baru lulus SMU, selesai sudah acara ikatan tali suci pernikahan & resepsi sederhana di sebuah desa kecil sebelah selatan Yogya.
"Mas mau mandi?" tanya Adinda pada Widyo
Widyo masih tertegun menatap keluar jendela
"mas...."
Adinda menepuk bahu Widyo
"Oooh iya nanti", Widyo sedikit kaget
Yang Widyo pikirkan saat ini bagaimana Ia menjelaskan semua ini pada Cillla, sementara pernikahan nya dengan Adinda tidak bisa di cegah.
Ya hutang janji, yang harus di bayar dengan menikahi Anak Gadis dari klien nya yang meregang nyawa karena melindungi Widyo saat akan di bunuh lawan klien nya karena kalah dalam persidangan.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir nya Pak Johan berbicara di depan Istri nya, Adinda, dan Widyo, Beliau menitipkan Adinda kepada Widyo, meminta Widyo untuk menjaga dan menikahi Putri semata wayang nya itu.
Widyo pun tak bisa menolak, sudah 5 bulan yang lalu kejadian itu dan Widyo tak menceritakan kepada kedua Orang Tua nya, apalagi bercerita dengan Cilla.
Tetapi rekan kerja nya tau bahwa Widyo akan menikah dan Mereka berpikir dengan Cilla, Widyo pun telah meminta ijin cuti di kantor selama 2 minggu, dengan alasan akan menikah.
Andai Cilla tahu betapa hancur hati nya, hubungan yang Ia bina sejak lama akan berakhir tragis seperti ini.
Setelah mandi Widyo meminta Adinda membuat kan teh hangat, Widyo masih betah duduk tertegun di pinggir jendela meski sudah beranjak malam.
"Mas ini teh nya"
"Apa mas mau makan malam di kamar?" ucap Adinda
"Tidak nanti Kita makan sama -sama", ucap Widyo
Pov. Widyo
Adinda Gadis yang cantik meskipun tak secantik Cilla tapi Adinda cukup membuat Ku terpesona, bibir nya kecil, hidung nya bangir, kulit putih mulus, banyak bulu-bulu halus di tangannya, matanya bening, alis tebal dan bulu matanya lentik, tinggi Adinda hanya sekitar165 cm BB 53 kg body nya lumayan seksi walau tidak seseksi Cilla, satu hal yang Aku suka dari Adinda suara nya lembut merdu beda dengan suara Cilla yang cempreng.
aaahhh lagi-lagi Aku membanding kan kedua nya.
Keesokan hari tanpa melalui malam pertama Widyo dan Adinda tertidur pulas tampaknya mereka kelelahan, meski Widyo sempat terbangun tengah malam saat tanpa sengaja menyentuh dua bukit indah milik Adinda, junior nya sempat menegang namun akhir nya lemah tak berdaya. Belum saat nya gumam Widyo dalam hati.
Akhir nya Widyo mengaktifkan ponsel nya
"Dreet dreet...", banyak sekali pesan masuk. terutama dari Cilla, apa yang harus Aku katakan pada nya.
Widyo memberani kan diri untuk mengirim pesan, Cilla maaf kan Mas Wid, tolong batalkan saja pernikahan Kita, karena Kita tak mungkin lagi bersatu, Mas sudah menikah.
"Dreett dreett...", Cilla membaca pesan di ponselnya, Ia baru saja sampai butik. Bukan main terkejut nya Cilla, Ia segera menelpon Widyo tetapi Widyo segera mematikan ponsel nya.
"Braaak..." Cilla membanting pintu mobil nya lalu memasuki ruangan butik, sambil menangis Cilla membanting semua yang ada di etalase, Gina hanya bisa diam.
Semua berantakan di lantai, Cilla masuk ke ruang kantor nya, di ambil nya foto prawedding bersama Widyo, "praang ...." lalu di lemparnya. "Kenapa harus berakhir seperti ini Wid, bahkan Kita tidak ada masalah apa-apa, Kamu gila Wid Gilaaa" teriak Cilla.
Cilla, keluar dari ruangan nya
"Tutup saja butik hari ini!Katakan pada Tiara...." teriak Cilla
"Baik nona", ucap Gina dengan wajah ketakutan
Cilla melajukan mobil nya dengan sangat kencang, "Apakah aku harus mati saja" teriak Cilla.
Karena Cilla terbawa suasana tanpa sadar ada dua Orang menyebrang di depan sana Wanita hamil dan Seorang Anak kecil.
"BUUUUGG", gimana ya suara tabrakan itu, Penulis nya gak tau, "Ciiit..." derit suara rem mobil yang di paksa untuk berhenti mendadak, Ibu dan Anak nya terpental sejauh 500 M, dan Cilla sudah tidak sadar kan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Eva Rubani
yong alah...
2023-05-24
0
Betty Siburian
bingung bacanya,
2020-09-10
1
Fenti Husmala Dewi
hampir mirip denggan cerita hidup ku😢😢😢
2020-08-20
3