Penyelidikan

Satu bulan telah berlalu sejak kejadian itu, Cilla fokus untuk sidang skripsi setelah itu Ia akan mengurus pernikahan dengan Widyo.

Urusan butik di handle Sepupu nya Tiara.

"Cil ke mall sebentar yuk! "ajak Erin, Kita ngopi santeiii ala-ala excmud"

" Baaaah... oke lah"

Tiba di parkiran mall, Cilla melihat Tante Citra sedang bergandengan mesra dengan Laki laki yang Ia kenal, bahkan sangat kenal, Kak Zema ketua dewan Mahasiswa di kampusnya, Cilla ingin memanggil tapi tangan Erin menarik tangan Cilla.

"Kenapa Rin"

"Nanti Aku ceritain"

Setelah memesan minuman dan beberapa camilan Erin dan Cillla memulai obrolan nya

"Cil... Kak Zema itu GAY"

"Apaaa... Aku ga salah denger Rin?"

"Aku tau kehidupannya karena Kak Zema mantan Kekasih nya Sepupu Ku Kak Dimaz "

"H**aaaah.... Aku ga salah denger ini!"

Sambil mencubit lengan Ku sendiri.

"Kak Zema juga melayani Tante-tante kesepian, maaf Pelacur Laki-laki, Dia siap memuaskan hasrat birahi para Tante-tante kesepiaan"

"Kamu begitu detail mengetahui nya Rin"

" Iya Kak Dimaz menceritakan semuanya"

"Jadi Tante Citra sama Kak Zema tidak berpacaran"

"Nah ini yang membuat Kak Dimaz patah hati, sejak Kak Zema berhubungan dekat dengan Tante Citra, Kak Zema memutuskan Kak Dimaz, Kak Zema ingin hidup normal layaknya Laki-laki seutuhnya, Kak Zema merasa bahwa Tante Citra bisa membuat nya seperti Laki laki sempurna "

"Jadi dengan kata lain Tante Citra dan Kak Zema Sepasang Kekasih"

" Iya Cil"

"Usia Mereka terpaut cukup jauh"

"Tapi yang Aku dengar Kak Zema mau menikahi Tante Citra"

"Tapi Rin apa mungkin?"

"Mungkin Kamu tidak tahu kalo Kak Zema tiap malam berada di rumah Mu"

"Maksud Mu di ruangan khusus Tante Citra"

"Kak Dimaz sering kali menjemput Kak Zema untuk pulang dari sana, tapi Kak Zema menolak, kata nya hubungan Kita sudah berakhir Dim"

"Ada rasa bahagia ketika tau hubungan Mereka bubar, Aku ingin Kak Dimaz hidup normal, Mamaku akan menjodohkan Kak Dimaz dengan Anak Teman nya, Kak Dimaz pun sudah setuju, karena Mama ku menangis meraung-raung ketika tau semua yang terjadi pada Keponakan satu-satu nya, karena Kak Dimaz sudah di anggap sebagai Anak Kandung Mama, kedua Orang Tua nya meninggal karena kecelakaan, sejak usia 7 tahun Kak Dimaz tinggal bersama Kami"

"Kenapa kamu baru cerita sekarang Rin"

"Karena saat ini lah waktu yang tepat. Kamu kan terlalu sibuk dengan bisnis Mu, belum lagi dengan skripsi Mu.

"Kamu sendiri gimana udah siaap ikut sidang akhir skripsi!"

"Siaaap donk kan mau jadi sarjana juga kayak Kamu, heheheee....."

Dunia begitu sempit, rumit tak menyangka sosok Laki-laki tampan memiliki body yang menggoda hasrat kaum hawa, ternyata pernah jadi GAY, mungkin pergaulan yang membuat Mereka begitu.

"Pulang yuk Rin, Aku harus ke butik sebentar"

"Oke Bos"

Sampai di butik Aku melihat Tiara sedang menunjuk kan jari telunjuk nya ke arah Hesti.

"H**eeiiii.... kamu jangan pernah lagi berbohong"

Aku pun segera menghampiri Tiara.

"Ada apa Tiara"

" Kakak...."

Tiara menghampiri Ku sembari memeluk Ku.

"Hesti membawa beberapa baju kemudian Ia pakai untuk pergi jalan bersama Kekasih nya Kak"

"Benar itu Hes?"

"Bebebenar Non, ucap Hesti terbata bata"

"Lain kali Kamu tidak boleh begitu, Kamu bisa ngomong baik baik? mana pakaian nya, tolong berikan saja pada Hesti lalu potong gaji nya setiap bulan sebagai konsekuensi atas perbuatannya"