Semakin hari semakin terlihat jelas kesembuhan Cilla, Cilla sudah bisa berjalan menggunakan tongkat, Cilla sudah tidak sabar ingin segera berjalan karena 4 bulan lagi Sabrina akan masuk sekolah TK. A, usia Tegar pun sekarang 4 bulan, tiap hari Cilla merawat kedua malaikat kecil itu, meski di bantu Suster, Papa Cilla tak mau menyewa ART untuk merawat Anak-anak Dewa, Papa sengaja memperkerjakan dua Perawat atau Suster yang sudah berpengalaman, Mereka di gaji 2X lipat dari gaji yang Mereka dapat kan di rumah sakit, Suster Anna dan Suster Winda mereka berganti shift kerja tiap hari nya.
Pagi itu Cilla sedang mengganti popok Tegar, di lihatnya Dewa sedang celingak celinguk seperti mencari sesuatu,
" ada yang bisa Saya bantu Mas! ucap Cilla,
Dewa tidak menjawab, selama berbulan-bulan hidup dalam satu lingkungan rumah Cilla dan Dewa tak pernah saling bicara, meskipun Cilla tersenyum dan menyapa Dewa tetap tak bergeming.
Entah kekuatan apa yang memberanikan Cilla menghampiri Dewa,
"tunggu Mas jangan pergi ijin kan Aku bicara walau hanya sekali ini saja, Aku tidak akan pernah meminta nya lagi setelah ini"
Akhir nya Dewa pun duduk.
"Mas... Aku tidak tau bahkan tidak pernah membayangkan akan terjadi seperti ini, tolong maafkan Aku untuk semua yang terjadi, Aku akan merawat Sabrina dan Tegar hingga Mereka Dewasa dan mandiri, Aku bahkan tak akan menikah Mas", ucap Cilla dengan isak tangisnya yang tidak bisa di bendung lagi.
"Kamu yakin dengan ucapan Mu, apa pun pengorbanan Mu tak akan bisa sama dengan Istriku, ibu dari Anak-anak Ku",
ucap Dewa dengan tatapan yang tajam.
"Aku tau Mas, untuk itu maaf kan Aku"
"sudah cukup pembicaraan Kita"
Dewa pun meninggalkan Cilla, ternyata Sabrina mendengarkan percakapan Cilla dan Papanya.
"Papa... Sabrina menghampiri Papa nya,
"Pa kenapa tidak mau memaafkan Aunty Cilla, bukan kah Kita harus saling memaafkan!"
Lalu di tarik tangan Papa nya mendekati Cilla,
"Aunty ini Papa, ayo bermaaf'an"
Cilla pun mengulurkan tangannya, Dewa masih tertegun diam tanpa bicara, di tarik tangan Papa nya lalu Sabrina menyatukan kedua tangan itu.
"Maaf kan semua kesalahan Ku, Mas"
Dewa mengangguk dan tersenyum tipis,
"horeee.... Sabrina sayang Papa, Sabrina juga sayang Aunty"
.
.
Ada sedikit rasa lega di hati Cilla, meskipun Cilla tau Dewa belum sepenuh nya memaaf kan nya.
"Sabrina kita ke taman yuk mumpung Dede Tegar bobo, Kita belajar mengenal warna dan jenis bunga, sebentar lagi kan Sabrina sekolah"
"oke Aunty", Sabrina begitu semangat.
Di taman Cilla begitu telaten mengajari Sabrina, Mama dan Papa tersenyum melihat nya.
"Ma apa Cilla Kita nikah kan saja dengan Dewa! seperti nya Cilla merasa nyaman bersama Tegar dan Sabrina"
"nanti Kita bicarakan lagi Pa, Mama tak mau Cilla terluka.
Hari ini pendaftaran sekolah Sabrina, Cilla nampak bersiap-siap mengantar kan Sabrina,
"Dewa... nanti tolong temani Cilla untuk mendaftar sekolah Sabrina"
"baik Pa ucap Dewa", sepanjang perjalanan Mereka hanya diam hingga Sabrina merasa bosan.
"Aunty sama Papa ga asik aah, diem saja"
"terus mau nya apa!"
kedua nya hampir bersamaan menjawab,
"naah gitu kan kompak",
lalu Cilla dan Dewa mencubit pipi Sabrina.
Setelah mendaftar sekolah, Dewa bertanya "Kita pulang atau mampir kemana?"
"Kita makan dulu ya Aunty, Sabrina lapar"
"iya sayang"
"Kita makan ayam goreng k** ya Pa?"
"iya"
Mobil melaju menuju mall terdekat dimana ada tempat makan favorite Anak-anak. tiba disana,
"mau pesan apa? biar aku yang pesan, ucap Cilla,
"tunggu ..", Dewa membisikkan sesuatu di telinga Cilla
"Aku masih mampu membayar biarpun Aku hanya seorang Guru"
"bukan begitu maksud Ku, Mas"
"duduk saja sana!!"
Cilla pun segera duduk, sementara Sabrina sedang asiik bermain di arena Anak-anak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Anonim
dari atas sampai sini auto like💖💖💖💖
2020-10-18
0