Saat dalam perjalanan menuju perpustakaan nasional Qatar, ponsel Aleea dan Romain berdering bersamaan.
Keduanya sama sama mengangkat panggilan agak berjauhan, Aleea mendapatkan panggilan telepon dari Jasmine yang mengabarkan jika saat ini para rekan tim medis sedang melakukan briefing persiapan menjelang laga perempat final beberapa hari lagi, para rekan medis akan melakukan cek up semua kelengkapan dan menunggu Aleea saat ini juga, karena Aleea adalah yang paling paham menangani situasi cedera di lapangan selain Jasmine.
Sedangkan Romain juga mendapatkan panggilan dari salah satu rekan tim bernama Achmed, Achmed mengabarkan jika pelatih meminta semua anggota timnas Maroko untuk berkumpul di lapangan. Sepertinya pelatih akan memulai sesi latihan ketat mulai hari ini hingga menjelang pertandingan beberapa hari lagi.
baik Romain maupun Aleea mengangguk angguk tanda mengerti dan menjawab akan segera kembali ke penginapan.
Panggilan berakhir, kedua lawan jenis itu kembali saling menghampiri dan berkata,
"Kita harus balik ke penginapan sekarang.. " ucap mereka bersamaan.
"kita akan cari waktu luang untuk keperpustakaan.. " kata Aleea.
"jadwal semakin padat mulai hari ini sampai menjelang pertandingan ,pelatih mengajak kami latihan ketat. "
Mengangguk kecewa lalu memutuskan untuk segera kembali ke penginapan.
PENGINAPAN TIMNAS MAROKO..
Aleea dan Romain berpisah di loby, keduanya gegas menuju tempat dimana rekan lain sudah menunggu.
Aleea langsung menuju ruangan briefing tim medis, disana semua sudah berkumpul, Jasmine memimpin acara pertemuan dan mengajak para rekan medis untuk melakukan cek up semua perlengkapan,
"Oke.. hari ini kita akan melakukan cek obat obatan apa saja yang habis, kita harus pastikan semuanya lengkap, pertandingan perempat final tinggal beberapa hari lagi, lebih tepatnya tiga hari dari sekarang.. "
semua rekan medis mengangguk paham dan mulai melakukan seperti yang diarahakan Jasmine sang ketua tim medis.
Sementara di lapangan, Romain dan para rekan timnas Maroko melakukan sesi latihan untuk meningkatkan stamina.
"Kita akan latihan pagi dan sore hari, aku tidak mau ada satu pemainpun yang jatuh sakit saat hari pertandingan, lawan kita bukan sembarangan dan kita harus menyiapkan semuanya semaksimal mungkin !!" kata Pelatih menyemangati.
Sabrina terus menonton dari tepi Lapangan, Netranya tidak lepas dari sosok pria yang kini menjadi obsesinya.
Romainku... kamu hanya milikku...
MALAM HARI USAI MAKAN MALAM
Aleea akan kembali kekamar saat Sabrina mencegat di depan nya. dengan melipat tangan dan ekspresi angkuh Sabrina menawarkan kesepakatan.
"Ikut aku bi*tch kita harus bicara, PEN TING !"
Sabrina berjalan duluan diikuti Aleea dibelakangnya, mereka menuju sebuah bangku didepan penginapan.
"Hal. penting apa sampai harus kesini ?"kata Aleea yang berdiri sambil memasukkan tangan kedalam saku jaket rajut warna hijau.
"Aku minta, Jauhi Romain !! kamu tidak pantas jadi kekasihnya, Romain adalah milikku, hanya milikku !!" ketus Sabrina berkacak pinggang.
"Hhmm maaf tapi aku tidak pernah merayu siapapun, dan kalau kamu seyakin itu silakan berusaha lebih keras untuk mendapatkan Romain.. kami hanya dekat dan belum resmi jadian, jadi persaingan masih diperbolehkan Sabrina.. " tersenyum biasa saja.
Aleea paling malas jika harus membahas hal seperti ini..
"Aku tidak peduli bi*tch !! jauhi Romain atau aku akan sebarkan isi flash disk ini kesemua media hahaaa !!"
Sabrina mengeluarkan flash disk yang berhasil diambil dari tas milik Aleea, tepat sesaat sebelum Kevin menarik tubuhnya waktu itu.
Smirk licik merasa menang di atas awan, Sabrina yakin apapun isi dari flash disk ditangannya saat ini pastilah sangat penting .
Aleea terkejut.. sejenak kemudian kembali menguasai ekspresi emosi dalam dirinya lalu tersenyum manis, manis yang terlihat menyebalkan bagi Sabrina.
"Jadi kamu main ancaman denganku nona, rendah sekali kamu sampai menyusup kedalam kamarku, omong omong Sabrina.. apa kamu sudah melihat isi flash disk itu ? " tanya Aleea dengan tenang.
satu alisnya terangkat ingin memastikan sesuatu..
Tidak ada yang perlu di khawatirkan karena isi nya sudah di sabotase sepupu Ameer. Aleea cekikikan dalam hati saat mendengar jawaban Sabrina.
"Tentu saja aku sudah lihat, flash disk ini berisi aib kotor kalian kan ? itu sebabnya Romain selalu kamu paksa menempel padamu terus, skandal yang sangat memalukan cih !!"
Sabrina hanya asal bicara karena pada kenyataannya dia tidak bisa membuka kode sandi flash disk tersebut.
"Baiklah.. kalau kamu mau dekati Romain silakan, aku akan mengalah untuk beberapa hari, tapi ingat ya nona.. Jika saat pertandingan perempat final selesai dan Romain tidak membalas perasaanmu maka jangan halangi aku jika aku akan merebut Romain dari tanganmu, dihadapan seluruh penonton stadium dan juga penonton di seluruh penjuru bumi yang menyaksikan siaran langsung pertandingan piala dunia heh !"
smirk manis agak menakutkan, Aleea sengaja mengancam balik.
"Cih.. jangan terlalu yakin, Romain tidak akan pernah memilihmu dia hanya milikku.. Romainku !! ohiya.. jangan lupa aku bawa kartu matimu, flash disk ini tidak akan pernah aku kembalikan kecuali Romain memilihku !!"
kembali memasukkan flash disk kedalam kantong jaketnya, seolah itu sangat berharga dan tidak boleh hilang..
Sabrina terlalu berambisi, seperti nona muda yang semua keinginan harus dituruti.
Aleea Dan Sabrina berjabat tangan dengan netra saling menatap tajam,
Malam pertandingan babak perempat final akan menjadi saksi salah satu dari Aleea maupun Sabrina, siapa yang akan memenangkan taruhan yaitu Romain..
Aleea menutup pintu kamar sedikit keras, mengusap wajahnya kasar saat mengingat kejadian barusan rasanya pingin mencekik Sabrina,
wanita itu sangat menyebalkan, pingin banget aku jadikan sasaran makhluk serigala dalam diriku, pasti akan menyenangkan melihat bagaimana si manja itu berteriak kesakitan saat ujung kuku manusia serigala menyayat kulit mulusnya itu.. ARRGGHHH !!!!
Aleea memutuskan untuk mandi dan berendam air hangat, sebelum beristirahat malam ini
Sedangkan Sabrina..
dia juga sedang sibuk.. sibuk beraktivitas disebuah kamar, bukan kamar miliknya melainkan kamar khusus milik Kevin sang manager penginapan.
sesuai janjinya.. Sabrina akan menghabiskan malam diatas ranjang bersama pria yang sudah membantu menyusup ke kamar Aleea.
Saat ini Kevin dan Sabrina berada di dalam kamar mandi, saling membasahi diri dibawah shower air hangat, sedikit pemanasan sebelum babak panas selanjut nya.
"Aahh Kevin geli... " saat merasakan Kevin memainkan payu dara nya,
"Lama aku menahan diri Sabrina, dan malam ini kamu milikku seutuhnya.. "
tubuh polos saling berhadapan..
Kembali menenggelamkan wajah tampan nya diantara dua bukit sintal, menggesek gesek hidungnya lalu dengan kurang ajar menyusu seperti bayi kelaparan.
Sabrina sampai mendongak kepala keatas, menikmati setiap hisapan dan gesekan lidah diujung pu ting nya.
Meremas rambut kepala Kevin seolah meminta jangan berhenti,
aahh iyaa begitu.. don't stop Kevin..
Menahan gatal dibawah sana Sabrina menarik Kevin lalu gantian mencumbu otot pria seksi itu.
Kevin menikmati setiap ku lu man wanita yang berjongkok diantara kedua kaki nya.
"Ahh baby iya seperti itu agghh.. " gemas saat lidah Sabrina menekan ujungnya.
Cukup lama permainan pembuka di kamar mandi, hingga satu jam kemudian.
Kevin membawa tubuh basah keduanya naik keatas ranjang,
"Siap untuk tidak tidur sampai besok baby... " smirk penuh nafsu Kevin yang dibalas Sabrina,
"play me sir.. i am yours this all night long.. "
Menarik tubuh Kevin diatasnya, tidak sabar untuk memulai aktifitas panas selanjutnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments