Pagi itu..
Pagi pagi sekali Romain sudah menunggui Sabrina didepan kamarnya, Sebelumnya Sabrina berkali kali ingin sarapan bersama Romain.
"Maaf Romainku.. Kamu jadi menunggu lama, hhmmm bagaimana penampilanku ? Sudah cantik dan modis kan. ?" kata Sabrina dengan senyum lebar yang tidak pudar sedari tadi.
"you look amazing as usual Bri, dan juga wangi.." pujian Romain membuat Sabrina semakin salting, salah tingkah..
Usai mengunci pintu, Sabrina menggandeng tangan Romain erat, mumpung ada kesempatan sedekat ini manfaatkan ..
Di ruang makan, bersama yang lainnya Sabrina dan Romain duduk berdua disalah satu sudut meja,
Romain membiarkan Sabrina mengambilkan makanan untuknya, senyum tampan itu selalu menyertai setiap tingkahnya.
makanan di sajikan secara prasmanan, mengambil sendiri apa yang mau di makan.
Saat mengambil lauk untuk Romain tanpa sengaja Tangan Sabrina menyenggol seseorang,
Siapa lagi kalau bukan Aleea, Sabrina menoleh sekilas lalu tersenyum smirk mengejek,
"kamu lihatkan.. Romainku akan tetap jadi milikku, bersiaplah menjadi sad girl Aleea , hahaaa.." tertawa jahat meninggalkan Aleea yang hanya mendengus kesal
Kita akan lihat ... Pemenang tidak selalu yang diatas angin duluan kan.. Wait and see aja
Aleea sekilas menatap kebersamaan Romain dan Sabrina, biasa saja tidak merasa cemburu sedikitpun. Netra Aleea dan Romain bertumpuk seakan menyampaikan sesuatu.
Sabrina pintar sekali memanfaatkan situasi sedekat ini dengan pria yang jadi obsesinya.
beberapa kali mengambil foto untuk diunggah ke laman sosial media, Sabrina mantap mengukuhkan diri jika dialah wanita dibalik kesuksesan seorang pemain bola Romain seiss.
Sedangkan Romain jangan ditanya, hanya sesekali tersenyum itupun terpaksa, ada tujuan dibalik kedekatannya dengan Sabrina hari ini.
usai sarapan...
Sabrina menunggu di loby, dia akan ikut latihan rutin seperti biasanya hanya saja hari ini dia akan duduk sebangku dengan Romain.
"Ayo Bri, maaf menunggu lama.. " kata Romain sopan
"Ayo.. aku akan menunggu karena itu adalah kamu Romain ku.. "
kemesraan yang Sabrina tampilkan bersama Romain benar benar sempurna, beberapa kali media olah raga mengabadikan momen saat Sabrina mengambilkan botol minuman usai latihan, bahkan mengelap keringat Romain dengan senyum sangat manis.
headline berita hiburan tentang serba serbi di balik momen piala dunia selalu sukses menjadi trending topik.
usai latihan..
Romain duduk disamping Sabrina ditepi lapangan, sambil menunggu rekan lain selesai.
"Bri.. bukankah kamu punya koneksi orang federasi ? apakah aku bisa minta tolong ?"
"Yap.. aku punya beberapa kenalan orang vip malah, katakan apa yang bisa aku lakukan untuk mu ?" tersenyum manis menyelipkan surai rambut kebelakang telinga.
"Kamu tahukan akhir akhir ini aku suka membaca dan latihan ketat mejelang laga perempat final membuat aku stress.. "
"Katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku pasti akan membantu.. "
Romain berakting seolah sedang sangat tertekan dan butuh pengalihan, kemudian Romain meminta bantuan Sabrina untuk kartu akses agar bisa keluar dari penginapan, Romain berdalih ingin mengunjungi perpustakaan nasional Qatar untuk refreshing otak.
Sabrina tidak suka buku dan paling malas pergi ke perpustakan, dengan sedikit Rayuan Romain hampir saja berhasil mendapatkan kartu akses, Tentu saja Sabrina mengajukan syarat.
"kamu bisa pakai kartu akses ku untuk pergi kemanapun dengan mobil.. tapi apa imbalan untuk aku Romain ?" kata Sabrina.
"Kamu membantu tapi meminta imbalan Bri, astaga.. aku jadi merasa kamu tidak tulus dekat denganku, aku ragu apakah sebenarnya kamu benar Benar menyukai aku atau hanya terobsesi dengan kepopuleran ku ?? " Romain memicingkan matanya.
"come on my Romain, kamu tahu aku beneran ingin balikan sama kamu, tentu saja perasaanku tulus tapikan aku juga ingin menikmati waktu berduaan denganmu.. lagipula daripada kamu membaca buku buku tidak penting Lebih baik bersenang senang dikamar aku kan.. itu akan lebih seru dan menyenangkan.. " Sabrina dengan berani memainkan jemari di dada Romain mengukir menari nari menggoda.
Romain yang merasa risih, menahan gerakan jemari Sabrina saat dengan kurang ajarnya menjalar kemana mana.
"Stop ! Aku rasa sebaiknya kita jaga jarak Bri, aku tidak suka wanita agresif dan nakal, "
Romain lekas pergi meninggalkan Sabrina sendirian. Sabrina kesal tapi tidak menyerah, mengikuti langkah panjang Romain masuk keruang ganti, berkali kali meminta maaf..
"Maafkan aku Romain, tapi tolong jangan jaga jarak, aku tidak mau jauh dari kamu " merengek didekat loker sementara Romain cuek membereskan barang barangnya.
"Aku sedang malas, mood aku tiba tiba tidak baik dan aku malas melihat kamu Bri, pergilah !!" Menatap tajam seperti menghunus kedalam netra Sabrina.
Sabrina hanya tertegun saat Romain meninggalkan tempat Latihan dengan berjalan kaki,
Romain kesal saat harus berpura pura baik tapi justru dimanfaatkan Sabrina, kaki Romain menendang jalanan kesal, bergegas pulang duluan ke penginapan.
Sementara dalam perjalanan Romain melakukan komunikasi telepati dengan Aleea yang masih berjaga di tempat latihan bersama Jasmine dan yang lainnya.
aku gagal mendapatkan kartu akses Sabrina dan dia juga membuat aku kesal
huft.. tanpa kartu akses kita akan kesulitan keluar penginapan Romain, aturan semakin ketat..
Bagaimana kalau kita menyusup seperti biasa Leea..
Aku akan hubungi sepupu aku deh, biar dia menjemput dengan mobil.
Aku sudah di penginapan, aku juga sudah mengirim pesan di grup timnas kalau sedang tidak enak badan butuh istirahat, aku meminta waktu tidur lebih lama di kamar,
hhmmm... itu ide yang cukup bagus, baiklah aku juga akan mencari alasan dan menghubungi sepupuku,
kabari ya..
see you soon bye..
Aleea menghembuskan nafas pelan dan tidak luput dari Jasmine sang ketua tim medis.
"Aleea, ada apa ? "
"Sepertinya aku pms Jasmine, perutku tiba tiba terasa kram tidak nyaman sekali.. " pura pura meremas bagian perut seperti menahan sakit.
"di kotak obat tidak ada obat untuk masalah wanita Leea, gimana dong.. ??"
"Aku ada bawa obat sih, tapi aku gak bawa.. ada di kamarku awhh sakit.. "
"Latihan belum selesai Leea, apa kamu bisa menahan sebentar lagi ??" Jasmine semakin khawatir
"Aku ijin kembali ke penginapan duluan ya, aku akan istirahat setelah minum obat, "
"baiklah.. hati hati dan maaf tidak bisa mengantar "
Aleea mengangguk lalu pamit , saat diluar stadium, Aleea menghubungi sepupu Ameer yang kebetualan hari ini sedang berada di kota yang sama.
yaa Sepupu Ameer juga ingin menyaksikan laga perempat final, Argentina adalah tim unggulannya.
Kurang dari setengah jam, mobil sepupu Ameer terparkir didekat penginapan, menunggu Aleea dan teman prianya.
saling berbalas pesan, dan saat ini ketiganya sudah berada di dalam mobil sepupu Ameer, tanpa menunggu lama mobil warna putih itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan menuju perpustakaan nasional Qatar.
"Thank you ya bro.. kamu sepupu yang paling bisa diandalkan " kata Aleea yang duduk di kursi depan.
"Aku akan disini menonton timnas Argentina, aku yakin Argentina lah yang bakal jadi juara piala dunia kali ini"
Romain yang duduk di kursi belakang hanya diam memperhatikan kedekatan interaksi dua sepupu di hadapannya.
Ameer hanya memperkenalkan diri diawal saat Aleea meminta Ameer bersalaman dengan Romain, setelah itu tidak ada pembicaraan. Ameer hanya berinteraksi nyaman dengan Aleea,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments