Bab 11 Kembali ke tim medis Maroko

Flash back on pada malam itu..

"Awh.. " Sabrina sengaja menubrukkan diri saat melihat Romain berjalan tergesa di lorong dekat loby,

sebelumnya Sabrina sudah merasa curiga akan gerak gerik Romain dan Alleea, niat ingin mengetahui ada hubungan apa diantara mereka, Sabrina meminta tolong seorang temannya untuk menyiapkan sebuah alat penyadap,

Berpura pura kaki terkilir tidak bisa berjalan, Sabrina melancarkan rencana dengan meminta tolong Romain membantu kembali kekamarnya.

merintih kesakitan agar Romain semakin percaya dengan meminta tolong menelponkan dokter kenalannya.

Netra Sabrina terus mengawasi Romain yang sibuk menyambungkan panggilan didekat pintu,

terlalu jauh, bagaimana aku bisa menempelkan alat ini..

alat penyadap itu berukuran kecil mirip stiker yang hanya ditempel, namun memiliki sinyal jangkauan yang kuat untuk merekam suara target.

dan pada saat meminta tolong Romain mengambil sesuatu didekat kaki ranjangnya, pada saat itulah Sabrina menempelkan alat penyadap di tubuh Romain.

Usai memastikan Romain pergi dari kamarnya, Sabrina menurunkan kaki menapak lantai dengan ekspresi biasa saja melangkah menuju sebuah sofa,

akting terkilir yang sangat meyakinkan..

Sabrina duduk bersandar pada sofa sembari memangku laptop dan mengenakan earphone ditelinga, memasukkan kode kode untuk menyambungkan koneksi sinyal dan,

Malam itu Sabrina mendengar semua percakapan Romain dengan seorang wanita yang Sabrina yakini adalah Aleea .

Flash back off..

Hari ini di penginapan Timnas Portugal..

Aleea menikmati sarapan terakhir bersama para rekan medis , duduk di samping Elly mereka melakukan obrolan ringan seputar timnas Portugal

apalagi topik yang lebih menyenangkan daripada membicarakan para pria tampan berotot nan seksi.

"apa kamu tahu? semalam aku menghabiskan waktu dengan salah satu pemain.. uughh dia sangat keras dan berotot.. " ucap Elly tanpa menyebutkan nama pemain.

"Malam malammu selalu panas Elly, kami rasa kamu punya bakat untuk jadi wanita simpanan hahaa.. " celetuk salah satu anggota lain.

"Hhmm.. itu ide yang. cukup bagus setidaknya aku dapat bayaran mahal sekali main ya kan "

Elly sungguh tipikal wanita murahan yang tidak pemilih, asal itu pemain bola dan kaya pasti mau.

Aleea yang sedari tadi menyimak obrolan mereka merasa risih namun hanya diam saja, pura pura sudah biasa.

"Leea.. ceritakan bagaimana malammu bersama Antonio Silva, bukankah Kalian dekat ? kami yakin kalian tidak hanya sekali menghabiskan malam di atas ranjang, " menyebut nama Antonio Silva membuat para tim medis auto meneteskan liur.

Antonio Silva adalah satu satunya pemain yang sulit di gapai, tidak seorangpun pernah merasakan hujaman liar di bawah kungkungan tubuh pria macho itu, dan hanya Aleea yang belakangan selalu dekat dengan Antonio Silva, jadi wajar jika mereka berpikir Aleea adalah wanita beruntung karena menghabiskan malam panas berkali kali..

Aleea hanya tersenyum, mana mungkin juga dia mengaku tidak pernah melakukan hubungan badan. Bisa di ledek habis habisan jika ada seorang perawan didalam tim.

"Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata kata kak, kalian akan tahu sendiri jika mersakan nya hehee.." senyum manis Aleea terlihat menyebalkan karena tidak mau jujur.

Sesi sarapan yang diselingi topik pembicaraan vulgar sesama anggota Tim medis wanita selesai.

aleea sedang mengemasi barang dikamar saat terdengar suara ketukan pintu, mempersilakan masuk saat tahu itu adalah Elyy.

"Apa ada yang bisa aku bantu Leea? " Elly duduk ditepi ranjang.

"Aku tidak membawa banyak barang jadi hanya ini saja sih kak.. " menunjuk sebuah koper kecil.

"Aku senang bekerja denganmu sebagai rekan medis, kamu sangat cekatan menolong pemain yang cedera, kamu seperti memiliki tangan ajaib yang bisa menyembuhkan dengan cepat hehee.. " kata Elly.

"Kak Elly dan rekan lainnya juga hebat kok, aku yakin kalian adalah tim medis terbaik yang dimiliki timnas Portugal, " ujar Aleea yang ikut duduk didekat Elly.

Mereka kemudian sedikit bercerita saling bertukar pikiran tentang hal hal dunia medis dan sepak bola.

hampir satu jam lamanya hingga seseorang kembali terdengar mengetuk pintu kamar,

Aleea membuka pintu dan terkejut, itu adalah Antonio Silva sedang berdiri didepan pintu dengan penampilan kasual.

"Silva.. ada apa tumben kesini ?" kata Aleea.

"Penampilanku sudah cukup pantas untuk ikut mengantarmu kembali ke penginapan Timnas Maroko bukan ?"

"Astaga.. kamu tidak boleh kesana Silva , aku yakin pelatih dan yang lainnya juga akan melarangmu.. "

"Tapi aku ingin menghabiskan hari denganmu Leea, setelah ini kita akan sulit bertemu kan.. "

Elly yang sedari tadi mengamati Leea yang tak kunjung kembali masuk, menghampiri ke arah pintu.

Terkejut melihat sosok tampan yang sedang ngobrol dengan Leea,

"eghem.. sepertinya kalian butuh waktu berdua, sebaiknya aku kembali ke kamarku aja, bye Leea semoga perjalananmu lancar dan aku senang mengenalmu walau hanya sebentar.. " memeluk Aleea sebagai salam perpisahan.

"Terima kasih juga untuk semuanya kak Elly.. " balas Aleea.

Antonio Silva hanya diam saat Elly menatapnya..

singkat cerita,

Aleea tiba dipenginapan timnas Maroko menjelang sore hari.

Para rekan medis timnas Maroko menyambut kedatangan Aleea di loby, membantu membawakan koper dan mengantar sampai depan kamar.

"Kami senang kamu kembali dengan selamat Leea.. welcome home.. " ucap Jasmine memeluk erat.

"Aku juga kangen kalian semua, dan aku tidak sabar untuk pertandingan berikutnya, kita tim medis Maroko yang hebat kan " Kata Aleea bersemangat.

"istirahatlah Leea, kita bertemu saat jam makan malam, see you.. " Jasmine dan beberapa rekan lain meninggalkan lorong.

Baru saja Aleea meletakkan koper didekat ranjang, terdengar suara ketukan di pintu..

ceklek.. suara pintu terbuka..

itu adalah Sabrina, dan hei.. ada urusan apa sampai seorang Sabrina menghampiri dirinya..

"Hai Leea, bisa aku masuk ? bisa ya.. " masuk tanpa permisi dan langsung duduk disebuah kursi.

menatap tidak suka pada Aleea yang masih berdiri didekat pintu.

"Aku tidak suka kamu kembali kesini Leea, kenapa kamu tidak berada di timnas Portugal aja sampai piala dunia selesai ?!" bersedekap angkuh dengan sorot mata membenci.

"Maaf.. tapi mau di timnas mana aku ditugaskan itu bukan urusanmu nona Sabrina dan Sejujurnya aku sangat senang berjumpa denganmu, bukankah sebaiknya kita berteman? siapa tahu aku bisa menyalurkan energi positif padamu hehee.. "

kalimat halus yang mengejek ditambah senyum manis yang Aleea tampilkan membuat Sabrina jijik.

Sabrina tidak menjawab kalimat Aleea justru mengamati setiap sudut kamar Aleea, memutar bola mata malas kemudian berjalan menuju pintu.

Aleea yang sedari tadi memegang handle pintu tidak menaruh curiga sedikitpun, baginya Sabrina hanya wanita manja yang memanfaatkan koneksi untuk bisa bebas berkeliaran di dalam lingkup timnas Maroko.

"Jangan dekati Romainku !! i hate you bi*tch !!" Sabrina sengaja mendorong tubuh Aleea yang menghalangi jalan keluar nya.

Aleea kembali tersenyum ramah dan berkata,

"nice to meet you Sabrina, see you next time, bye.. "

Sabrina melihat sikap Aleea kembali mengumpat,

"tingkahmu membuatku mau muntah, cih.. " menghentakkan kaki lalu menjauh pergi dari kamar Aleea.

Sabrina benar benar tidak suka..

sementara Aleea masuk kedalam kamar setelah menutup dan mengunci pintu.

Mengumpat sendiri atas perlakuan Sabrina padanya,

Dia pikir dia siapa ?? cih suka sekali merendahkan orang lain, seharusnya dia bercermin, apa dia tidak ada cermin untuk melihat dirinya dan tingkah menyebalkannya itu heh !!!

Aleea mengambrukkan diri diatas ranjang usai menenggak segelas air putih, berusaha menetralkan emosi dengan tidur sejenak..

Episodes
1 Bab 1 Awal Pertemuan
2 Bab 2 First mate bonding
3 Bab 3 Kencan
4 Bab 4 Medis pengganti
5 Bab 5 Sebuah ancaman
6 Bab 6 Rencana mengambil kembali milik kita
7 Bab 7 Mengumpulkan semua informasi
8 Bab 8 Menyusup ke dalam Mansion mewah
9 Bab 9 Malam pertandingan perdelapan besar
10 Bab 10 Kartu Akses
11 Bab 11 Kembali ke tim medis Maroko
12 Bab 12 Kekhawatiran akan hari pertandingan
13 Bab 13 Taruhan antara Sabrina dan Aleea
14 Bab 14 Menjaga jarak,
15 Bab 15 Dua hari sebelum pertandingan babak perempat final
16 Bab 16 Bantuan bersyarat
17 Bab 17 Mencari buku kuno
18 Bab 18 Malam pertandingan babak perempat final piala dunia Qatar
19 Bab 19 Menghilang sesaat sebelum pertandingan dimulai
20 Bab 20 Hilangnya kutukan manusia serigala
21 Bab 21 Usai pertandingan
22 Bab 22 I think i fall in love with you
23 Bab 23 Hadiah liburan sebelum babak semifinal
24 Bab 24 Lolos dari laga semifinal
25 Bab 25 Membawa pergi
26 Bab 26 Kekalahan dramatis di babak final piala dunia
27 Bab 27 Obervasi Aleea
28 Bab 28 Kamu milikku selamanya
29 Bab 29 Setitik harapan
30 Bab 30 Panggilan misterius
31 Bab 31 Gerbang ke dimensi lain
32 Bab 32 Menyusup kedalam kota
33 Bab 33 Sang penguasa bangsa serigala
34 Bab 34 Arnolf sang pure Alpha
35 Bab 35 Menawarkan pilihan
36 Bab 36 Pilihan hidup Aleea
37 Bab 37 Melanjutkan hidup
38 Bab 38 Hari ulang tahun Aleea
39 Bab 39 Hukuman atau tantangan
40 Bab 40 Elies cemburu
41 Bab 41
42 Bab 42 Aku dimana
43 Bab 43 Perluasan rencana pencarian
44 Bab 44 Jangan memikirkan hal itu
45 Bab 45 Kapsul ajaib untuk mermaid
46 Bab 46 Seandainya
47 Bab 47 Insting Jacobs
48 Bab 48 Pusaran air tornado
49 Bab 49 Menyelamatkan manusia serigala
50 Bab 50 Harus kembali ke daratan
51 Bab 51 Persiapan musim dingin
52 Bab 52 Berjuang mencapai permukaan
53 Bab 53 Sarang bercinta Alpha Luna
54 Bab 54 Perpisahan
55 Bab 55 Kami pulang !!
56 Bab 56 Menghadapi musim salju
57 Bab 57 Lawan aku!!
58 Bab 58 Jangan melawan atau menyesal
59 Bab 59 Sebut saja sup
60 Bab 60 Bantuan penjagaan
61 Bab 61 Menginginkan percintaan
62 Bab 62 Kena kamu betina kecil !!
63 Bab 63 Hukuman untuk Elies dan Jacobs
64 Bab 64 Hasrat bercinta
65 Bab 65 Musim berganti
66 Bab 66 Perayaan kehamilan
67 Bab 67 Mati is the best way
68 Bab 68 Go away, i hate you
69 Bab 69 Keinginan terakhir
70 Bab 70 Menepati Janji
71 Bab 71 Mengunjungi ayah Arnolf
72 Bab 72 Mengekori Jacobs
73 Bab 73 Pesta besar
74 Bab 74 Memburu makhluk raksasa aneh
75 Bab 75 Benda ajaib pembuka pintu gaib antar dimensi
76 Bab 76 Kalung itu..
77 Bab 77 Melepas rindu dua sepupu
78 Bab 78 Aku harus dapatkan dia
79 Bab 79 Ortiz night
80 Bab 80 The best moment
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Awal Pertemuan
2
Bab 2 First mate bonding
3
Bab 3 Kencan
4
Bab 4 Medis pengganti
5
Bab 5 Sebuah ancaman
6
Bab 6 Rencana mengambil kembali milik kita
7
Bab 7 Mengumpulkan semua informasi
8
Bab 8 Menyusup ke dalam Mansion mewah
9
Bab 9 Malam pertandingan perdelapan besar
10
Bab 10 Kartu Akses
11
Bab 11 Kembali ke tim medis Maroko
12
Bab 12 Kekhawatiran akan hari pertandingan
13
Bab 13 Taruhan antara Sabrina dan Aleea
14
Bab 14 Menjaga jarak,
15
Bab 15 Dua hari sebelum pertandingan babak perempat final
16
Bab 16 Bantuan bersyarat
17
Bab 17 Mencari buku kuno
18
Bab 18 Malam pertandingan babak perempat final piala dunia Qatar
19
Bab 19 Menghilang sesaat sebelum pertandingan dimulai
20
Bab 20 Hilangnya kutukan manusia serigala
21
Bab 21 Usai pertandingan
22
Bab 22 I think i fall in love with you
23
Bab 23 Hadiah liburan sebelum babak semifinal
24
Bab 24 Lolos dari laga semifinal
25
Bab 25 Membawa pergi
26
Bab 26 Kekalahan dramatis di babak final piala dunia
27
Bab 27 Obervasi Aleea
28
Bab 28 Kamu milikku selamanya
29
Bab 29 Setitik harapan
30
Bab 30 Panggilan misterius
31
Bab 31 Gerbang ke dimensi lain
32
Bab 32 Menyusup kedalam kota
33
Bab 33 Sang penguasa bangsa serigala
34
Bab 34 Arnolf sang pure Alpha
35
Bab 35 Menawarkan pilihan
36
Bab 36 Pilihan hidup Aleea
37
Bab 37 Melanjutkan hidup
38
Bab 38 Hari ulang tahun Aleea
39
Bab 39 Hukuman atau tantangan
40
Bab 40 Elies cemburu
41
Bab 41
42
Bab 42 Aku dimana
43
Bab 43 Perluasan rencana pencarian
44
Bab 44 Jangan memikirkan hal itu
45
Bab 45 Kapsul ajaib untuk mermaid
46
Bab 46 Seandainya
47
Bab 47 Insting Jacobs
48
Bab 48 Pusaran air tornado
49
Bab 49 Menyelamatkan manusia serigala
50
Bab 50 Harus kembali ke daratan
51
Bab 51 Persiapan musim dingin
52
Bab 52 Berjuang mencapai permukaan
53
Bab 53 Sarang bercinta Alpha Luna
54
Bab 54 Perpisahan
55
Bab 55 Kami pulang !!
56
Bab 56 Menghadapi musim salju
57
Bab 57 Lawan aku!!
58
Bab 58 Jangan melawan atau menyesal
59
Bab 59 Sebut saja sup
60
Bab 60 Bantuan penjagaan
61
Bab 61 Menginginkan percintaan
62
Bab 62 Kena kamu betina kecil !!
63
Bab 63 Hukuman untuk Elies dan Jacobs
64
Bab 64 Hasrat bercinta
65
Bab 65 Musim berganti
66
Bab 66 Perayaan kehamilan
67
Bab 67 Mati is the best way
68
Bab 68 Go away, i hate you
69
Bab 69 Keinginan terakhir
70
Bab 70 Menepati Janji
71
Bab 71 Mengunjungi ayah Arnolf
72
Bab 72 Mengekori Jacobs
73
Bab 73 Pesta besar
74
Bab 74 Memburu makhluk raksasa aneh
75
Bab 75 Benda ajaib pembuka pintu gaib antar dimensi
76
Bab 76 Kalung itu..
77
Bab 77 Melepas rindu dua sepupu
78
Bab 78 Aku harus dapatkan dia
79
Bab 79 Ortiz night
80
Bab 80 The best moment

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!