Dia lebay

***

Bel istirahat sudah berbunyi, banyak murid segera pergi ke kantin. Tak ada satupun orang yang mengajak Sania, tentu saja mereka takut dimusuhi oleh Fellin. Bahkan saat Sania menatap salah satu dari mereka, mereka langsung membuang muka dan berlenggang pergi. Yah setidaknya, tidak dihujat secara terang-terangan saja sudah merupakan keberuntungan bagi Sania.

Akhirnya Sania berjalan keluar sendiri. Sepertinya hari-hari sekolah yang tak menyenangkan sudah ada dalam bayangannya.

"Sebagai penebusan lo terlambat tadi pagi, lo harus bayarin gue makan di kantin! S-E-K-A-R-A-N-G! Pokoknya harus! gue menolak untuk ditolak!" Titah Fellin yang kini sudah berdiri didepan Azril. Wajahnya manis dengan senyuman terukir disana, dia sangat berharap Azril ingin makan bersamanya.

Azril mengeluarkan sebuah card. "Lu ambil, beli semua makanan yang lu suka." pria yang tidak merubah raut wajahnya itu melenggang pergi, meninggalkan Fellin dan card yang Azril berikan, jangan tanyakan isinya, sulit dijelaskan pastinya, angkanya terlalu banyak. Namun Fellin masih menahannya. Fellin tidak butuh uang Azril, karna Fellin sendiri sudah banjir akan uang, yang Fellin inginkan, hanya Azril seorang, hanya Azril dan perhatiannya, bukan uangnya.

"Gue nggak butuh duitnya, gue butuhnya elo. Ngerti nggak sih?"

"Bodoamat, gua ga perduli. Manja banget, makan doang minta ditemenin." Azril diam sejenak, sebelum kata itu keluar dari mulutnya. Dia menatap Fellin dengan penuh ketidaksukaan.

"Zril?"

"Najis." Kata itu akhirnya keluar dari mulut Azril.

Deg

Jantung Fellin berdegub sangat kencang, apa yang baru saja Azril katakan? Kata sekejam itu dia lemparkan pada gadis yang setiap hari selalu mandi pagi, berdandan cantik, lalu menyemprotkan parfum yang wangi. Dengan usaha sekeras itu, Azril masih berani mengeluarkan kata sekejam itu?

Gadis yang baru dimaki itu kini terdiam, badannya kaku membeku.

"Woy!" Erlan langsung menarik kerah baju Azril. "Tarik kata-kata lo barusan!" Erlan sudah murka, dia sangat marah, dia yakin bahwa Fellin terguncang jiwanya saat ini. Mana bisa Erlan tenang saat gadis yang paling dia cintai, nyaris menangis saat ini.

Namun sudah dilerai oleh Arga sebelum pertikaian semakin besar terjadi. Arga menarik Erlan yang emosinya sudah meluap-luap, bahkan nyaris merusak wajah tampan Azril.

"Kita butuh bicara Zril." Arga menarik Azril dan Erlan menjauh dari Fellin.

Setelah tak melihat lagi Azril, Fellin berlutut lemas, di kelas yang sepi itu, Fellin menangis di bahu Cecil yang juga ikut terduduk. Fellin itu lemah, dia mudah cemburuan dan sangat rapuh. Dia butuh seseorang menjadi tempat bersandar untuknya, hanya ada Cecil saat ini.

"Cil, kenapa sama Azril sekarang gini? Dia mendadak berubah, apa dia bosan? Dia cape sama gue yang manja?" lirih Fellin, suaranya sangat pilu, menyayat semua telinga yang mendengarnya. Gadis secantik Fellin, menangis seperti orang bodoh untuk Azril.

Tuk ...

Cecil memukul pelan kening sang gadis manja.

"Gak usah berfikir berlebihan, kali aja Azril lagi banyak masalah." nasihat Cecil, dia juga yakin ada yang berbeda dari Azril. Sangat berbeda hingga sulit dipercaya. Padahal dulu sepertinya Azril yang terjebak cinta posesif pada Fellin, tapi kini pria itu mendadak berubah 180 derajat sempurna.

Aneh, padahal dulu kayaknya si Azril cinta mati sama Fellin. Ada apa sekarang? Kenapa pria es itu mendadak berubah?

Cecil semakin yakin ada hal yang Azril sembunyikan saat ini. Perubahan mendadak, selalu mengundang kecurigaan.

"Tapi Cil? Apa yang kayak orang-orang bilang, setiap orang akan berubah?"

"Shtt, itu gak bener."

......................

Di tempat lain, sudah ada tiga sekawan yang berkumpul disana, tiga sekawan yang digadang-gadang sebagai tiga pangeran sekolah. Mereka bertiga top list calon suami idaman yang tidak ada duanya.

"Lu kalo ada masalah cerita sama kita, jangan lampiasin ke Fellin. Kasian dia, dan perkataan lo barusan nggak termaafkan, bukan cuma Erlan, Gua juga bakal hajar lu kalau masih kasar sama Fellin. Lu tau kan? Dia rapuh." Ujar Arga memulai topik sensitif itu. Arga juga sangat kesal pada Azril, bukan hanya Azril tapi pada siapa saja yang berani menyakiti Fellin, secara fisik maupun mental. Karna bagi Arga yang anak tunggal, Fellin sudah seperti adiknya sendiri, adik yang paling dia sayangi, adik yang manja dan lemah.

"Lu berdua tau kan? Fellin tuh manja banget, alay, lebay, over posesif, gua jadi ilfeel. Lu inget kan, gua udah mutusin dia bulan lalu. Dia sendiri yang nggak mau diputusin, salah gua dimana kalo gua jijik sama cewek manja kayak dia?" terang Azril blak-blakan. Memang benar mereka sudah berpacaran selama bertahun-tahun, tapi Azril baru memutuskan Fellin sejak bulan lalu, dan tentu Fellin menolak ajakan putus itu.

"Bukannya lu udah tau ya kalo Fellin emang udah jadi cewek manja dari kecil, meskipun gitu, lu masih bilang suka. Maksud lu apa?" Sambung Erlan yang mencoba menahan emosinya. Fellin tidak pernah berubah, karna sejak kecil Fellin memang seperti itu. Fellin apa adanya seperti itu. Dan Erlan sampai sekarang masih mencintai Fellin yang manja itu.

"Gua ga tau, tiba-tiba jijik aja sama sifat dia yang over bucin dan berlebihan gitu. Lu kalo suka sama dia, ambil aja, malah bagus nggak jadi parasitnya gua."

Arga mencengkram bahu Azril erat, matanya tajam menatap retina sang pria cool itu. Tampaknya Arga yang biasa tenang juga jadi sedikit kehilangan kendalinya. "Tutup mulut lu Zril, jaga ucapan lu baik-baik. Sekali lagi, pikirkan lagi ucapan lu, sebelum lu ngomong sama Fellin. Apalagi berani jelek-jelekin dia."

Entahlah, Erlan bingung harus bahagia atau bersedih, bahagia karna memiliki kesempatan besar, atau sedih karna tau Fellin semenjijikan itu dimata orang yang begitu ia cintai. Sakit, sesak, hatinya berdenyut perih, Erlan bingung memilih.

Episodes
1 Menunggu
2 Berbaris
3 Sania
4 Duduk disana
5 Dia lebay
6 Murkanya Azril
7 Tuan putri yang manja
8 Saya pelayan disini
9 Jadi pelayan gue juga disekolah
10 Berani banget dia! Aku pijak kakinya!
11 Jauhin Azril pokoknya!
12 Cukup Fellin, oke?
13 Mangga
14 Lumpur kan?
15 Sakit
16 Segepok Uang
17 Ikut gua!
18 Kalian bakal bantuin gue kan?!
19 Egois
20 Nonton film bareng
21 Sepedaaa
22 Main ke rumah Azril
23 Pulang
24 Hati-hati ya
25 Bulu tangkis
26 Yahh
27 500 jt?
28 Kenapa?
29 Jangan salahkan dia!
30 Dia gapapa?
31 Menunggu
32 Perjalanan
33 Bukan aku
34 Dia
35 luka
36 perubahan
37 Begitu kah?
38 Ah sudah?
39 Teman?
40 Bagaimana?
41 Apa maksud mu?
42 Dewasa?
43 Pagi
44 Tamparan
45 Nona manja bukan nona jahat
46 Bukan Gue
47 Aku?
48 Kabar
49 Tragedi
50 Makan malam
51 Demi Fellin
52 Tidak menyukainya lagi
53 Anak kandung?
54 Dia yang Asli
55 Sania Maheswara
56 Berhenti Egois
57 Pulang
58 Erlan POV
59 Damai ga ya?
60 Cari
61 Jadi temen gue ya?
62 Azril Maheswara?
63 Bukan saudara kandung?
64 Erlan lagi?
65 Ikhlaskan
66 Bisa
67 Fellin POV
68 Loh Fellin?
69 Udah coba niat
70 Siapa sang antagonis?
71 FELLIN!
72 Fellin itu Dunia ku
73 Ada apa?
74 Azril POV
75 Jadi?
76 END
77 Ekstra Part 1
78 Ekstra Part 2
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Menunggu
2
Berbaris
3
Sania
4
Duduk disana
5
Dia lebay
6
Murkanya Azril
7
Tuan putri yang manja
8
Saya pelayan disini
9
Jadi pelayan gue juga disekolah
10
Berani banget dia! Aku pijak kakinya!
11
Jauhin Azril pokoknya!
12
Cukup Fellin, oke?
13
Mangga
14
Lumpur kan?
15
Sakit
16
Segepok Uang
17
Ikut gua!
18
Kalian bakal bantuin gue kan?!
19
Egois
20
Nonton film bareng
21
Sepedaaa
22
Main ke rumah Azril
23
Pulang
24
Hati-hati ya
25
Bulu tangkis
26
Yahh
27
500 jt?
28
Kenapa?
29
Jangan salahkan dia!
30
Dia gapapa?
31
Menunggu
32
Perjalanan
33
Bukan aku
34
Dia
35
luka
36
perubahan
37
Begitu kah?
38
Ah sudah?
39
Teman?
40
Bagaimana?
41
Apa maksud mu?
42
Dewasa?
43
Pagi
44
Tamparan
45
Nona manja bukan nona jahat
46
Bukan Gue
47
Aku?
48
Kabar
49
Tragedi
50
Makan malam
51
Demi Fellin
52
Tidak menyukainya lagi
53
Anak kandung?
54
Dia yang Asli
55
Sania Maheswara
56
Berhenti Egois
57
Pulang
58
Erlan POV
59
Damai ga ya?
60
Cari
61
Jadi temen gue ya?
62
Azril Maheswara?
63
Bukan saudara kandung?
64
Erlan lagi?
65
Ikhlaskan
66
Bisa
67
Fellin POV
68
Loh Fellin?
69
Udah coba niat
70
Siapa sang antagonis?
71
FELLIN!
72
Fellin itu Dunia ku
73
Ada apa?
74
Azril POV
75
Jadi?
76
END
77
Ekstra Part 1
78
Ekstra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!