Berbaris

...***...

Fellin menghentikan langkahnya, dia melepas genggaman tangan Erlan. Jangan lupakan wajah kesal yang menghiasi paginya saat ini, tidak dapat Azril malah berakhir dengan Erlan. Mau bagaimana lagi kan? Nasi sudah menjadi bubur, Fellin sudah terlanjur masuk dengan Erlan.

"Lo apa-apaan sih Dugong, gue masih mau nunggu Azril. Gue nggak akan masuk sebelum sama Azril. Arghhhh! langkah pertama gue masuk gerbang nggak sama Azril." Bentak Fellin, dia langsung menghentakkan kakinya dan berjalan kembali.

"Salah ya?" Wajah Erlan santai seolah tidak merasa bersalah.

"Salah tau!" Fellin berteriak kesal di depan wajah cowok tampan itu.

Tukhhh!

Dari belakang tiba-tiba sudah ada orang yang memukul kepala Fellin menggunakan gulungan koran. Wah, siapa yang berani melakukannya? Fellin putri konglomerat loh?

"Cecil? Lu apa-apaan sih, sakit tau." rengek Fellin manja saat dia sadar oknum yang baru saja mengeplaknya adalah sang sahabat baik, yang sudah Fellin anggap sebagai saudari sendiri. Jadi Fellin tidak jadi murka pada gadis ini, walau dia baru memukul kepala Fellin.

"Lu mau kemana lagi? Lu ga liat anak-anak udah pada baris, lu nyari masalah sama pak Wis?" omel gadis itu, dengan wajah kesal karna ulah sahabatnya.

Cecilia, gadis sekelas Fellin, juga merupakan teman Fellin sejak kecil, ya Cecil bukan sekedar teman, melainkan sahabatnya, ah lebih kelihatan seperti kakaknya. Gadis dengan mata sayu, bibir tipis, rambutnya selalu pendek dan jarang tersenyum itu mampu mengatur Fellin yang manja.

"Gue masih mau nungguin Azril." Kekeuh Fellin tanpa peduli apapun.

"Iya iya, ntar kita tambal otak oke? Sekarang ikut gue, kita baris gak ada penolakan." Cecil menarik paksa Fellin, kali ini Fellin tidak meronta atau membantah.

"Emang pawangnya Fellin tuh Cecil dah. " Erlan menarik senyumnya, sebelum dia berlari dan mengikuti kedua gadis itu. Mungkin saja, dia akan benar-benar mengejar Fellin saat Fellin di buang oleh Azril.

...----------------...

Arga sang ketua osis bisa bernafas lega saat ini, saat melihat tiga orang teman masa kecilnya sudah berbaris, namun hanya tinggal satu yang belum.

Arga mengedarkan pandangannya, mencoba mencari keberadaan Azril, namun tidak ditemukan.

Upacara pagi itu hampir selesai, tapi batang hidung Azril belum kelihatan sama sekali. Sepanjang upacara, fokus Fellin selalu saja teralihkan, dia sering celingukan untuk memastikan keadaan Azril. Bahkan sampai barisan di bubarkan pun Azril tidak terlihat sama sekali.

Tidak jauh dari Erlan, fokus Erlan hanya jatuh pada Fellin, bahkan saat dia tau Fellin-nya gundah karna sang tambatan hati tidak muncul. Erlan selalu tersenyum nakal saat tatapannya bertemu pandang dengan Fellin. Sungguh, cinta bertepuk sebelah tangan sangat menyakitkan.

...*************...

Jam pertama pelajaran hampir dimulai, dan akhirnya sosok yang Fellin tunggu-tunggu hadir juga, Azril masuk ke dalam kelasnya, tapi ada yang aneh. Azril tidak memakai jasnya. Dan, ada sedikit bagian yang basah di bajunya.

"Azril, lo kemana aja?! Lo tau gak gue cape nunggu lo!" Bentak Fellin, wajar dia marah kan? Azril hanya diam, bahkan ia tidak menatap Fellin yang berdiri didepannya.

Kejam sekali memang, apa dia tidak tau sejak pagi Fellin yang manis sudah menunggunya bahkan nyaris menangis, tapi saat bertemu, Azril malah mendiaminya begitu, bahkan tidak peduli pada dirinya.

Kenapa Azril sekejam itu? Padahal dia tau bahwa sedari pagi Fellin menunggu dirinya, dari gerbang bahkan sampai dikelas saat ini. Yang terus terputar dikepala Fellin hanya Azril, Azril, dan hanya ada Azril. Tapi Azril malah diam setelah dia melihat Fellin?

"Hey!! Cowok songong sok kaya, masalah kita belum selesai!!" tiba-tiba ada seorang gadis yang menerobos masuk, naasnya gadis itu terpleset dan jatuh tepat di atas tubuh Azril, yang di saksikan oleh mata kepala Fellin sendiri.

Episodes
1 Menunggu
2 Berbaris
3 Sania
4 Duduk disana
5 Dia lebay
6 Murkanya Azril
7 Tuan putri yang manja
8 Saya pelayan disini
9 Jadi pelayan gue juga disekolah
10 Berani banget dia! Aku pijak kakinya!
11 Jauhin Azril pokoknya!
12 Cukup Fellin, oke?
13 Mangga
14 Lumpur kan?
15 Sakit
16 Segepok Uang
17 Ikut gua!
18 Kalian bakal bantuin gue kan?!
19 Egois
20 Nonton film bareng
21 Sepedaaa
22 Main ke rumah Azril
23 Pulang
24 Hati-hati ya
25 Bulu tangkis
26 Yahh
27 500 jt?
28 Kenapa?
29 Jangan salahkan dia!
30 Dia gapapa?
31 Menunggu
32 Perjalanan
33 Bukan aku
34 Dia
35 luka
36 perubahan
37 Begitu kah?
38 Ah sudah?
39 Teman?
40 Bagaimana?
41 Apa maksud mu?
42 Dewasa?
43 Pagi
44 Tamparan
45 Nona manja bukan nona jahat
46 Bukan Gue
47 Aku?
48 Kabar
49 Tragedi
50 Makan malam
51 Demi Fellin
52 Tidak menyukainya lagi
53 Anak kandung?
54 Dia yang Asli
55 Sania Maheswara
56 Berhenti Egois
57 Pulang
58 Erlan POV
59 Damai ga ya?
60 Cari
61 Jadi temen gue ya?
62 Azril Maheswara?
63 Bukan saudara kandung?
64 Erlan lagi?
65 Ikhlaskan
66 Bisa
67 Fellin POV
68 Loh Fellin?
69 Udah coba niat
70 Siapa sang antagonis?
71 FELLIN!
72 Fellin itu Dunia ku
73 Ada apa?
74 Azril POV
75 Jadi?
76 END
77 Ekstra Part 1
78 Ekstra Part 2
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Menunggu
2
Berbaris
3
Sania
4
Duduk disana
5
Dia lebay
6
Murkanya Azril
7
Tuan putri yang manja
8
Saya pelayan disini
9
Jadi pelayan gue juga disekolah
10
Berani banget dia! Aku pijak kakinya!
11
Jauhin Azril pokoknya!
12
Cukup Fellin, oke?
13
Mangga
14
Lumpur kan?
15
Sakit
16
Segepok Uang
17
Ikut gua!
18
Kalian bakal bantuin gue kan?!
19
Egois
20
Nonton film bareng
21
Sepedaaa
22
Main ke rumah Azril
23
Pulang
24
Hati-hati ya
25
Bulu tangkis
26
Yahh
27
500 jt?
28
Kenapa?
29
Jangan salahkan dia!
30
Dia gapapa?
31
Menunggu
32
Perjalanan
33
Bukan aku
34
Dia
35
luka
36
perubahan
37
Begitu kah?
38
Ah sudah?
39
Teman?
40
Bagaimana?
41
Apa maksud mu?
42
Dewasa?
43
Pagi
44
Tamparan
45
Nona manja bukan nona jahat
46
Bukan Gue
47
Aku?
48
Kabar
49
Tragedi
50
Makan malam
51
Demi Fellin
52
Tidak menyukainya lagi
53
Anak kandung?
54
Dia yang Asli
55
Sania Maheswara
56
Berhenti Egois
57
Pulang
58
Erlan POV
59
Damai ga ya?
60
Cari
61
Jadi temen gue ya?
62
Azril Maheswara?
63
Bukan saudara kandung?
64
Erlan lagi?
65
Ikhlaskan
66
Bisa
67
Fellin POV
68
Loh Fellin?
69
Udah coba niat
70
Siapa sang antagonis?
71
FELLIN!
72
Fellin itu Dunia ku
73
Ada apa?
74
Azril POV
75
Jadi?
76
END
77
Ekstra Part 1
78
Ekstra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!