Kebingungan Sasi

"Xel, tunggu !!" ucap Sasi menahan Axel di koridor sekolah "Lo tuh kenapa sih, udah tiga hari ini ngehindarin gue ?" Sasi tanpa basa basi meluapkan perasaannya. Ya, Axel sengaja menghindari sahabatnya itu semenjak tiga hari lalu saat Niken mengancam akan berbuat yang tidak tidak pada Sasi.

"apaan sih ? itu cuma perasaan lo aja !" Jawab Axel dingin tanpa melihat ke arah Sasi.

Sasi bukan tidak tau apa yang terjadi antara Axel dan Niken, karna gosip yang menyebar begitu cepat membuat dia menjadi bahan cemoohan di sekolah mereka.

Tapi bukan Sasi namanya kalau dia perduli dengan hal hal semacam itu. Dia sama sekali tidak perduli dengan gosip murahan itu, yang dia pikirkan sekarang kenapa Axel selalu menghindarinya. Bahkan semenjak itu mereka tidak lagi latihan basket bersama, karna Axel selalu beralasan sibuk jika akan latihan. Padahal mereka akan mengadakan pertandingan yang tertunda sebelumnya dengan SMA Harapan. Dan ini juga adalah pertandingan penutup sebelum mereka melaksanakan Ujian Akhir Sekolah yang akan diadakan serempak dua minggu dari sekarang.

"Apa salah gue sebenernya ? Kenapa lo ngehindarin gue terus ? Apa karna gosip itu lo sengaja ngehindarin gue, hah ??" Begitu banyak pertanyaan yang Sasi ajukan pada Axel. Sontak saja mereka jadi pusat perhatian para siswa yang lain. "Asal lo tau, gue gak perduli dengan gosip murahan itu, jadi lo ga perlu khawatir soal itu !! Gue mau lo jadi sahabat gue yang dulu, Xel," Sasi sambil memegang tangan Axel

**

"Oh, jadi ini pelakor yang ngerebut Axel dari gue ?" Niken berjalan bersama dengan teman temannya ke arah Sasi dan Axel yang masih berada di koridor sekolah, Sasi pun reflek melepaskan genggaman tangannya dari Axel.

"Temen temen, yang punya pacar tolong dijaga ya pacarnya jangan sampai bernasib sama kaya gue, direbut pelakor yang ngakunya cuma sahabatan !!" sambung Niken lagi, semakin ramailah koridor itu di penuhi murid murid yang mendengar secara langsung berita yang beberapa hari ini menjadi gosip terpanas di sekolah mereka.

Beberapa siswa berbisik bisik, mengatakan bahwa ternyata berita itu bukan hanya gosip biasa tapi memang kenyataan yang ada. Sasi adalah pelakor, yang tega merebut Axel dari Niken.

Axel pun menarik tangan Niken, membawanya ke taman belakang sekolah.

"wooooo, dasar pelakor !!" suara beberapa siswi menyoraki Sasi yang ditinggalkan sendirian oleh Axel

"Dasar sahabat lucknut !! Awas lo Axel !!" Batin Sasi mengumpat sahabatnya itu

"Berani lo semua sama gue ??" tantang Sasi "Sini kalau berani ! Maju satu satu !!"

Para siswa yang memang tau siapa Sasi, langsung ciut nyalinya ditantang Sasi seperti itu. Mereka pun akhirnya membubarkan diri, meninggalkan Sasi sendirian.

"Sas, lo gapapa ?" tanya Gara yang sedari tadi menunggu moment yang tepat untuk menemui Sasi

"Lah, emang gue kenapa ?" Sasi bingung dengan pertanyaan Gara, pasalnya dia memang tidak kenapa napa. "gue balik ke kelas dulu ya Gar !" ucap Sasi, seraya berjalan meninggalkan Gara

"kenapa jadi gue yang ditinggal !!" gumam Gara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia pun segera mengekor Sasi di belakang

"Ngapain lo ngikutin gue ?"

"Gue mau nganter lo sampe kelas, biar aman !" jawab Gara sambil tersenyum, Sasi pun mengerutkan keningnya mendengar jawaban Gara itu, namun dia tidak meresponnya lagi, dia berjalan terus ke arah kelasnya

**

"Lo apa apaan sih Nik ! Ngapain lo kaya gitu sama Sasi ?" Axel menghempaskan tangan Niken setelah mereka sampai di halaman belakang sekolah

Niken menatap Axel dengan sedih. Bagaimana Axel memperlakukan nya sekarang, jauh berbeda dengan saat mereka berpacaran. Bahkan saat dulu Niken dengan gencar mendekati Axel, Axel tidak pernah melakukan hal seperti ini.

"Xel, kenapa sih kamu jadi kaya gini sama aku ?" tanya Niken melangkahkan kaki nya ke arah Axel "Please, aku akan berubah jadi yang kamu mau, aku janji gak akan ngelakuin lagi hal hal yang kamu nggak suka !" Niken menggenggam tangan Axel, menatapnya dengan mata yang mulai menggenang. Ya, sepertinya hanya Axel yang ada di mata Niken.

Axel pun mengalihkan pandangannya dan melepaskan genggaman tangan Niken. "Gue mohon sama lo, jangan ganggu Sasi ! Dia nggak ada hubungannya dengan masalah yang terjadi sama kita, Nik !"

"Kenapa sih kamu selalu belain dia ? Apa yang kurang dari aku selama ini ?" akhirnya tumpahlah sudah air mata yang sedari tadi ditahannya.

"Kita udah gak bisa balikan lagi, Niken ! Gue rasa ini keputusan yang tepat untuk kita berdua. Semoga lo bisa dapet yang lebih dari gue !!" Axel mengakhiri kalimatnya, dan meninggalkan Niken yang masih menangis. Dia pun tidak tega melihat Niken lagi lagi menangis karenanya. Tapi bukankah selalu ada perpisahan setelah pertemuan ?

**

"Gara, mending lo balik ke kelas deh !" usir Sasi pada Gara yang sekarang sedang duduk di kursi Wulan

"Apa gue pindah kelas aja ya ?" tanya Gara semakin membuat Sasi bingung. Katakanlah Sasi tidak peka, Ya memang seperti itu kenyataan nya. Dia tidak pernah berpacaran, bahkan menurutnya mana ada laki laki yang mau dengan cewe jadi jadian seperti dia.

"Lo sakit ?" tanya Sasi seraya menempelkan telapak tangannya di kening Gara. Tanpa Sasi sadari, detak jantung Gara berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

deg deg deg

"lama lama gue bisa sakit beneran, Sasi !" ucap Gara dalam hati. Bagaimana tidak ? sekarang Sasi sedang menatap Gara dengan intens, berada sedekat ini dengan Sasi tidak pernah dibayangkan nya.

"Gar, woy !!" pekik Sasi sambil melambaikan tangan nya

"hah ? eh sorry sorry," ucap Gara setelah sadar dari lamunan nya

Teng Teng Teng

Bunyi bel sekolah, menandakan waktunya masuk kembali setelah istirahat

"Gara, balik ke kelas sana ! Gue mau duduk !" Sekarang bukan lagi Sasi yang mengusir Gara, melainkan si empunya bangku yang menyuruh Gara bangun dari duduknya

"Ganggu aja lo !" Gara mau tidak mau bangun dari duduk nya "Sas, pulang sekolah jadi kan latihan lagi ?" tanya Gara sebelum dia meninggalkan kelas Sasi

"he'em.." jawab Sasi singkat. Gara pun tersenyum, dan segera meninggalkan kelas Sasi. Entah apa yang sedang di pikirkan nya.

"Sas, ngapain si Garaga kesini ?" tanya Wulan yang sedari tadi ingin duduk di bangkunya tapi tidak bisa karna Gara tidak mau bangun dari tempat nya

"ha ha ha, Garaga ? udah kaya ulernya si panji !" Sasi tertawa mendengar sebutan yang diberikan Wulan pada Gara "Gak tau ! Dia aneh banget akhir akhir ini !" sambung Sasi lagi sambil mengangkat kedua bahunya

"Sas, pinjem jawaban lo yang tugas Bu Bher dong !!" suara seseorang yang datang dari arah belakang meja Sasi

"Ini lagi satu ! Datang datang minta jawaban !!" Jawab Sasi ketus "Kemana aja si lo ? Dari tadi temen lo di kelas gangguin gue tau !"

"Temen gue ? siapa ?"

"Gara !!" kini Wulan yang menjawab pertanyaan Reza

"ngapain dia kesini ?" tanya Reza, padahal dia sudah tau tujuan Gara untuk mendekati Sasi

"Ya mana gue tau ! Lo dari mana aja sih ?" tanya Sasi lagi

"Biasa.." jawab Reza lagi. Sasi pun memutar bola matanya malas, dia sudah tau apa yang dimaksud dengan kata "biasa" yang di ucapkan Reza itu. Pasti dia dan beberapa teman nya yang lain mengurung diri mereka di kamar mandi selama istirahat untuk mer*k*k. Kebiasaan yang sebagian dilakukan oleh para siswa laki laki di sekolah itu.

Sasi pun akhirnya memberikan bukunya pada Reza. Bu Bherta guru matematika di sekolah itu, mengganti jam pelajarannya dari jam pertama menjadi jam terakhir di kelas Sasi. Para murid di kelas itu pun seperti mendapat keberuntungan, karna sebagian besar belum mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru tersebut seminggu yang lalu itu.

*

*

🌺🌺🌺

Episodes
1 Sasikirana
2 Visual
3 Jarak
4 Duka Sasi
5 Siuman
6 Axel dan Gara
7 Niken
8 Keputusan Axel
9 Ancaman Niken
10 Kebingungan Sasi
11 SMA Cempaka Putih VS SMA Harapan
12 Rio
13 Flashback !!
14 Bimbang !
15 Gunjingan
16 Hari Terakhir !
17 Patah Hati
18 Menjauhi Axel !
19 Blokir
20 Keputusan Sasi
21 Hanya soal waktu !
22 Hampir menyerah
23 Sasi yang baru
24 Kebenaran yang terungkap
25 Pertemuan 1
26 Pertemuan 2
27 Pernyataan Cinta Axel
28 Bucin Posesif !
29 Sekretaris Bian
30 Cherika Nayyara
31 Reuni Akbar
32 Kecelakaan !
33 Arion !
34 Keseriusan Axel !
35 I'm Yours !
36 Masa lalu bian, part 1
37 Masa lalu bian, part 2
38 Rencana Xeli (axel sasi)
39 Kulkas 16 pintu !!
40 Kesalahpahaman cheri
41 Kehilangan !!
42 Masa lalu Cheri part 1
43 Masa lalu cheri part 2
44 Masa lalu cheri part 3
45 Masa lalu cheri part 4
46 Masa lalu cheri part 5
47 Masa lalu cheri, Last Part !!
48 Janda tapi masih tersegel !!
49 Ayah vs Sasi
50 Bian vs Zein
51 Kembalinya seseorang di masa lalu
52 Langit dan bumi !!
53 visual cheri-bian
54 Mami Winda
55 surat pengunduran diri
56 kota Y
57 Cinta tak di restui !!
58 Nenek dan Kakek
59 Janda lebih Menggoda !!!
60 Usaha bian
61 Mengejar restu
62 Sinetron ikan terbang
63 Penyesalan
64 Bagas 1
65 Bagas 2
66 Wanita pemuas nafsu
67 Titik terang
68 Menyusul Sasi
69 Membawa mu kembali..!!
70 pertemuan pertama bagas dan arion
71 Iba
72 Om om jahat
73 Sidak
74 Bagas Vs Cheri
75 Do'a Rion
76 Papa..!!
77 Mantan Suami
78 Serangan Jantung..!!
79 Salah Sambung
80 Dilan : rindu itu berat, kamu gak akan kuat. Biar aku saja..!!
81 LDR
82 Sultan mah bebas..!!
83 KARMA !!!
84 Akhirnya....
85 Tuan Pemaksa
86 Anak Kita..!!
87 Cinta lama bersemi kembali_Bagas & Laura !!
88 Kejujuran..!!
89 Hotel
90 Saingan Bian..
91 Bar Bar to the Max..
92 Isi Koper..
93 Teman Ranjang..
94 Hampir goyah..!!
95 Serba mendadak..
96 SAH
97 Sisi lain Laura..
98 Sandiwara..
99 Kekecewaan Axel
100 Kepergian Axel..
101 Kecelakaan
102 Sehidup Semati..!!
103 Dua wanita yang terluka..!!!
104 Kebenaran yang terungkap...
105 Dandelions
106 Orang Asing..
107 Janji Axel..
108 Pertama..
109 AYAH
110 Minta Waktu
111 Tanpa mabuk..
112 Sandwich..
113 Kemarahan dewa..
114 Sultan = Crazy Rich
115 Surga dunia ke 2 kali..
116 Menuju ending..
117 Menuju ending 2
118 Menuju ending 3
119 ending 1
120 ending 2
121 ending 3
122 ending 4
123 ending 5
124 ending 6
125 TAMAT
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Sasikirana
2
Visual
3
Jarak
4
Duka Sasi
5
Siuman
6
Axel dan Gara
7
Niken
8
Keputusan Axel
9
Ancaman Niken
10
Kebingungan Sasi
11
SMA Cempaka Putih VS SMA Harapan
12
Rio
13
Flashback !!
14
Bimbang !
15
Gunjingan
16
Hari Terakhir !
17
Patah Hati
18
Menjauhi Axel !
19
Blokir
20
Keputusan Sasi
21
Hanya soal waktu !
22
Hampir menyerah
23
Sasi yang baru
24
Kebenaran yang terungkap
25
Pertemuan 1
26
Pertemuan 2
27
Pernyataan Cinta Axel
28
Bucin Posesif !
29
Sekretaris Bian
30
Cherika Nayyara
31
Reuni Akbar
32
Kecelakaan !
33
Arion !
34
Keseriusan Axel !
35
I'm Yours !
36
Masa lalu bian, part 1
37
Masa lalu bian, part 2
38
Rencana Xeli (axel sasi)
39
Kulkas 16 pintu !!
40
Kesalahpahaman cheri
41
Kehilangan !!
42
Masa lalu Cheri part 1
43
Masa lalu cheri part 2
44
Masa lalu cheri part 3
45
Masa lalu cheri part 4
46
Masa lalu cheri part 5
47
Masa lalu cheri, Last Part !!
48
Janda tapi masih tersegel !!
49
Ayah vs Sasi
50
Bian vs Zein
51
Kembalinya seseorang di masa lalu
52
Langit dan bumi !!
53
visual cheri-bian
54
Mami Winda
55
surat pengunduran diri
56
kota Y
57
Cinta tak di restui !!
58
Nenek dan Kakek
59
Janda lebih Menggoda !!!
60
Usaha bian
61
Mengejar restu
62
Sinetron ikan terbang
63
Penyesalan
64
Bagas 1
65
Bagas 2
66
Wanita pemuas nafsu
67
Titik terang
68
Menyusul Sasi
69
Membawa mu kembali..!!
70
pertemuan pertama bagas dan arion
71
Iba
72
Om om jahat
73
Sidak
74
Bagas Vs Cheri
75
Do'a Rion
76
Papa..!!
77
Mantan Suami
78
Serangan Jantung..!!
79
Salah Sambung
80
Dilan : rindu itu berat, kamu gak akan kuat. Biar aku saja..!!
81
LDR
82
Sultan mah bebas..!!
83
KARMA !!!
84
Akhirnya....
85
Tuan Pemaksa
86
Anak Kita..!!
87
Cinta lama bersemi kembali_Bagas & Laura !!
88
Kejujuran..!!
89
Hotel
90
Saingan Bian..
91
Bar Bar to the Max..
92
Isi Koper..
93
Teman Ranjang..
94
Hampir goyah..!!
95
Serba mendadak..
96
SAH
97
Sisi lain Laura..
98
Sandiwara..
99
Kekecewaan Axel
100
Kepergian Axel..
101
Kecelakaan
102
Sehidup Semati..!!
103
Dua wanita yang terluka..!!!
104
Kebenaran yang terungkap...
105
Dandelions
106
Orang Asing..
107
Janji Axel..
108
Pertama..
109
AYAH
110
Minta Waktu
111
Tanpa mabuk..
112
Sandwich..
113
Kemarahan dewa..
114
Sultan = Crazy Rich
115
Surga dunia ke 2 kali..
116
Menuju ending..
117
Menuju ending 2
118
Menuju ending 3
119
ending 1
120
ending 2
121
ending 3
122
ending 4
123
ending 5
124
ending 6
125
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!