Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh lima menit menuju rumah Niken, akhirnya Axel sudah tiba di halaman rumah tersebut.
Dia sedikit ragu untuk masuk ke dalam rumah itu. Apalagi waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Ceklek
Bunyi pintu depan terbuka, dengan seorang wanita yang Axel tau adalah ibu dari mantan pacarnya itu.
"Axel ?" Wanita itu segera berjalan menuju pagar rumahnya, dan membuka pagar tersebut agar axel bisa seger masuk.
"Terimakasih Axel, kamu sudah mau membantu tante," Axel pun hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan Tante Widi itu
"Ayo, masuk," ajak Mama Niken, Axel pun segera memarkirkan motornya, dan mengekor Mama Niken dibelakang menuju kedalam rumah
Axel dan Mama Niken sekarang sudah berada tepat di depan kamar Niken,
Tok Tok Tok
"Sayang, ayo buka pintunya ! Kamu tau, siapa yang ada di sebelah mama ?"
Hening...
Tidak ada jawaban dari dalam kamar itu. Tante Widi pun memberi kode dengan matanya, meminta Axel untuk bicara.
Tok Tok Tok
"Niken.." ucap Axel seraya mencoba mengetuk pintu kamar Niken
Ceklek
Pintu langsung terbuka menampilkan Niken yang masih menggunakan baju sekolahnya, tapi dengan wajah dan rambut yang sangat berantakan. Axel pun terkejut melihat penampilan Niken itu.
"Sayang.." Tante Widi langsung memeluk putri kesayangan nya itu
"Axel.." ucap Niken yang masih berada di pelukan mamanya. Dia pun menjatuhkan kembali air matanya.
"Maafkan aku, aku tidak mau putus darimu," seru Niken di sela sela tangisan nya
Axel menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa Niken tidak memperdulikan mamanya yang begitu khawatir akan keadaannya itu. Dia semakin yakin, bahwa keputusannya untuk berpisah dengan Niken adalah keputusan yang tepat.
"Maaf Niken, tapi sepertinya ini memang yang terbaik untuk kita," ucap Axel menatap Niken "Permisi tante, saya pamit pulang," sambung Axel lagi, seraya melangkahkan kakinya meninggalkan Niken dan Mamanya
"Mama lepasin, aku mau nyusul Axel," bentak Niken pada mamanya, dia mencoba melepaskan pelukan yang begitu erat di tubuhnya
"Cepat Mama, nanti Axel keburu pergi, hiks hiks hiks, aku ga mau putus dari Axel, Axel cuma punya aku !!" pekik Niken lagi yang terus mencoba mendorong tubuh mamanya dengan kuat.
Tante Widi pun menangis, menahan penyesalannya yang dulu selalu memberikan apapun yang di inginkan oleh Niken. Hingga membuat anak nya itu tidak bisa menerima penolakan sampai sekarang.
Dulu, sebelum memiliki Niken, dia dan suaminya harus menunggu selama 7 tahun lamanya. Dan saat di nyatakan hamil oleh dokter, Tante Widi dan suami nya itu berjanji akan memberikan apapun yang di inginkan oleh anaknya kelak. Ya, apapun itu ! Bahkan lebih parahnya lagi, saat duduk di bangku SMP, Niken pernah meminta untuk dibelikan mobil keluaran terbaru di hari ulang tahunnya, dan tentu saja itu langsung di kabulkan oleh kedua orang tuanya.
Papah dari Niken adalah seorang pejabat negara, sementara Tante Widi adalah ibu ibu sosialita, yang tentu saja perkumpulannya istri istri para pejabat juga.
"Sayang, mama mohon, jangan seperti ini !! Kamu layak mendapatkan yang lebih baik dari Axel," ucap Tante Widi setelah Niken sedikit tenang
"Tidak mau ma, aku maunya cuma sama Axel, hiks hiks hiks," Niken pun terus menangis, dan tertidur setelah mamanya membawa dia kembali kedalam kamar dan membaringkan tubuh putrinya itu diatas kasur.
Setelah mengganti baju putrinya, Tante Widi segera menghubungi suaminya yang masih dinas di luar kota. Dia memberitahukan bahwa Niken sudah cukup tenang sekarang, agar suaminya itu tidak khawatir.
**
Axel yang masih dijalan menuju rumahnya tiba tiba saja menghentikan laju motornya. Dia mengambil ponselnya yang ada di saku celananya, lalu mengetikkan sesuatu di layar ponselnya itu.
Axel : "[Sas, lo udah tidur belum ?]"
Lama Axel menunggu balasan dari Sasi.
Axel pun kembali menyalakan mesin motornya,
Beep Beep
Bunyi notifikasi di ponselnya, saat dia akan memasukan kembali ponsel itu ke dalam saku celana.
Sasi : "[ belum ]"
Axel tidak membalas lagi pesan dari Sasi. Dia segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
*
*
🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments