Dikamar Sasi..
"semoga kita nggak akan pernah ketemu lagi !!" ucap Sasi sambil membuka selimutnya.
Ya, Sasi sebenarnya hanya pura pura tidur. Dia memang tidak mau bertemu dengan Axel. Kecewa, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambar kan perasaannya saat ini.
Sasi mengambil ponsel nya yang berada di atas meja, dia kemudian memblokir nomer ponsel Axel, tidak lupa dia juga keluar dari grup chat club basketnya.
**
Hampir 30 menit, akhirnya Axel sudah sampai dirumahnya, seperti biasa rumah itu sepi senyap.
Setelah itu, Axel langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri,
Jangan tanyakan kemana Mami dan Papi nya, sejak dulu Axel sudah sering di tinggal sendiri dirumahnya, tapi bukan sendiri dalam arti sebenarnya ya, karna di rumah Axel masih ada beberapa ART, sopir dan tukang kebun.
Orang tua Axel bukannya tidak mau membawa anaknya untuk ikut bersama mereka, tapi memang Axel nya saja yang tidak mau berjauhan dari Sasi. Sedari dulu alasan Axel untuk tetap berada di Indonesia adalah karna Sasi. Sepertinya memang sejak dulu dia sudah menyukai sahabatnya itu, tapi hal itu tidak pernah di sadarinya hingga kini.
Ting
Ting
Ting
Ting
Ponsel Axel terus berbunyi, dia yang sedang berpakaian pun langsung teralihkan pada ponselnya yang sedang di charge di atas meja belajarnya,
Axel buru buru menyelesaikan memakai bajunya, dan segera dia berjalan ke arah ponselnya
Axel mengerutkan kening saat melihat ada banyak chat di grup basketnya
"47 chat ?" gumam Axel melihat berapa angka yang tertera di grup chat itu,
Dia pun membuka satu persatu pesan tersebut. Dari yang Axel baca, Inti dari puluhan chat itu adalah menanyakan kenapa Sasi tiba tiba keluar dari grup itu,
Axel mencoba menghubungi nomer Sasi via wa, tapi tidak bisa,
Deg!!
Jantung Axel tiba tiba berdetak lebih kencang saat melihat foto profil Sasi yang tidak ada gambarnya alias tidak ada foto profil di kontak Sasi. Axel mengetikkan pesan dan langsung dikirimnya ke wa Sasi, lagi lagi hanya ceklis satu. Axel mencoba satu cara lagi, yaitu mengundang nomer Sasi untuk masuk kembali kedalam grup chat basketnya, dan hasilnya tetap tidak bisa.
Axel pun semakin yakin, sasi telah memblokir nomernya.
Axel buru buru mencari nomor kakak dari sahabatnya itu, setelah menemukannya dengan tangan yang gemetar Axel langsung menghubungi nomer tersebut.
Tuutt..
Tuutt..
Kak Bian tidak mengangkatnya, Axel semakin gelisah, dia bingung harus melakukan apa lagi, karna ini kali pertamanya Sasi melakukan hal seperti ini. Axel juga bertanya tanya, entah kesalahan apa yang sudah dia buat sampai sahabatnya itu memblokir nomernya.
"Sas, apa salah gue ?!"
Axel bertanya ke dirinya sendiri, dia lalu mencoba menghubungi telepon rumah Sasi.
"siapapun angkat, angkat, please, angkat !!" gumam Axel harap harap cemas,
"Halo ?" suara di sebrang sana,
Axel : "[Halo, tante, ini Axel !]"
Bunda : "[oh Axel, ada apa xel ? tumben telpon ke nomer rumah ?]"
Axel : [Bisa panggilin Sasi nya, tante ?]"
Bunda : "[Sasi nya masih tidur, dari kamu pulang tadi dia belum keluar kamarnya tuh, kenapa nggak kamu wa aja langsung ?]"
Axel : "[kalau kak bian ada nggak ?]"
Bunda : "[Kak Bian lagi keluar kota, baru berangkat siang tadi,]"
Axel : "[Oh yaudah tante, kalau gitu makasih ya,]"
Axel pun menutup sambungan telponnya,
Beep Beep
Tidak berselang lama dari sambungan tadi, Axel menerima panggilan telpon, di lihatnya nama yang tertulis di layar ponselnya, Axel dengan cepat menekan tombol hijau
Axel : "[Kak,]"
Bian : "[Ada apa ? kenapa menghubungi kakak sampai 5x ?]"
Axel : "[Ka, sepertinya sasi memblokir nomer axel !]"
Bian : "[Hah ?]"
Axel : "[Iya, tolong Axel kak, kayanya sasi marah sama aku]"
Bian : "[Memangnya kamu bikin kesalahan apa ?]"
Axel : "[aku juga gak tau, yang jelas sasi juga keluar dari grup chat basket kita kak]"
Bian : "[Yaudah, kamu tenang aja, santai gak usah di ambil pusing, nanti juga dia baik lagi]"
Axel : "[tapi kan sasi kalau marah gak pernah sampe ngeblokir kontak kaya gini, please ka, tolong suruh sasi buka blokiran nya,]"
Bian : "[Oke oke !! belum apa apa udah bucin aja, gimana nanti kalau udah jadian beneran ?!]"
Axel : "[Kak Bian bisa nggak jangan bercanda dulu ? emergency ini !!]"
Bian : "[ha ha ha, dasar bocil !! yaudah tunggu,]"
Bian menutup sambungan telponnya lebih dulu,
**
Drtttzzz drrttzzz
Ponsel Sasi bergetar,
...****************...
Mohon dukungannya ya, untuk Like dan Komentarnya dan kalau berkenan boleh kirim bunga dan kopi nya 🌹
Jangan lupa untuk klik tombol Vote dan Favorit buat yang belum yaa...
Love You All
💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nabila
oke thor aku kirim ☕+🌹
semangat
2023-11-30
1